You Are My Soft Spot - Bab 324 Lamaran Yang Romantis (3)

Vero He mengulurkan tangannya dan menopang pada bahunya, lalu tersenyum dan berkata,”Hal ini juga bergantung kepada keberuntunganmu.”

Angela He juga tidak mendapatkan satupun, ketika ia melihat perignatan perebutan angpao yang muncul di layar televisi, dia pun mengambil ponselnya dan terus menggoyangkannya, selain dari suara kearamaian acara malam tahun baru yang memenuhi ruangannya, sisanya diisi oleh suara “kacha kacha” dari ponsel.

Taylor Shen menarik kembali tatapannya dan melihat ke James He yang berada di sisinya, mereka berdua berbincang beberapa kalimat, Felix He kemudian berdiri, Taylor Shen teringat akan sesuatu dan langsung pergi menghampirinya, James He melihat mereka bertiga bermain dengan sangat senang dan ikut serta juga.

Di dalam ruang buku, Taylor Shen dan Felix He baru saja duduk, James He berjalan masuk, Felix He meliriknya sejenak dan berkata,”Apakah kalian pergi menemui ibu?”

“Iya, kita pergi tadi sore,”jawab Taylor Shen.

Felix He menganggukkan kepalanya,”Apakah Vero menangis? Dia selalu bersedih sepanjang hidupnya, hal yang bisa kuberikan kepadanya itu terbatas, biarkan ia berkenalan dengan ibunya, hal ini jauh lebih baik.”

Taylor Shen tahu ucapan Felix He itu masuk akal, namun,”Ayah, kamu seharunsnya memberitahuku terlebih dahulu, supaya aku tidak salah bertindak, aku tidak tahu apa yang sedang ia sedihkan.”

Felix He tersenyum melihatnya,”Apakah kamu sedang menyalahkanku karena aku tidak memberitahu detilnya kepadamu?”

“Tentu saja tidak berani!” Walaupun Taylor Shen berkata tidak berani, namun nada bicaranya tetap saja terdengar sedikit kesal. Pada malam tahun baru seperti ini, ia tentu saja tidak berharap Tiffany merasa tidak senang.

Ketika ia melihatnya senagn ketika mendapatkan angpao tadi, ia pun menghela nafas lega.

Felix He juga tidak mempermasalahkannya dengannya, semua perbuatan mereka itu mereka lakukan hanya karena mereka mencintai Vero,”Dia seharusnya tahu, jika aku tidak mengatakan hal ini, kamu dan James He juga tidak akan menyampaikannya lebih awal kepadanya. Ia kini sudah tumbuh dewasa, melalui satu hari berarti kurangnya satu hari baginya, dia bisa mendapatkan kasih sayang ibunya satu hari lebih lama jika ia mengetahui keberadaan ibunya lebih awal. Terkadang, seberapa baikpun kita bersikap padanya, hal-hal itu tetap saja tidak bisa menandingi pelukan seorang ibu.”

Rasa kesal dalam hati Taylor Shen akhirnya sepenuhnya lenyap, ucapan Felix He itu benar, jika dia tidak mengatakannya, dia dan James He tidak akan mungkin mengungkitnya.

James He terus terdia sejak awal, ayahnya sudah melakukannya, sehingga tidak ada gunanya sekalipun ia berbicara.

“Baik, aku mengerti,”Taylor Shen menganggukan kepalanya.

Felix He tersenyum,”Jangan salahkan aku tidak memberitahumu terlebih dahulu, kamu juga tidak memberitahu kami bahwa Jacob adalah anak Vero, kapan kamu berencana membiarkan kedua ibu dan anak itu saling berkenalan?”

“Setelah mengetahui latar belakang Jacob Shen, aku berencana untuk memperkenalkan kedua ibu dan anak itu, Tiffany tidak yakin, dia khawatir Jacob Shen tidak mau mengenalinya jika ia tiba-tiba mengatakannya kepadanya.”

“Apakah kamu juga mempunyai keraguan seperti ini?” Tanya Felix He.

“Tidak, jika dia tidak mau mengakui Tiffany, aku pasti akan memukulinya sampai ia mau mengenalinya,”Taylor Shen menjawabnya dengan sederhana dan kejam.

Felix He pun tertawa, sepertinya ia sudah dapat bersantai, dia menutup matanya setengah, melambaikan tangannya dan mengejar mereka,”Keluarlah, aku akan memejamkan mataku sejenak, aku sudah lanjut usia, energiku sudah tidak bisa menandingi kalian para pemuda.”

Taylor Shen berdiri dan berjalan keluar bersama James He.

Pada saat mereka baru saja keluar, Jacob Shen berlari menghampirinya,”Ayah, pukul 12 akan segera tiba, kapan kita akan pergi menyalakan kembang api?”

Taylor Shen mengangkat lengannya dan melihat jam tangannya, ternyata benar-benar sudah pukul 11 lewat 45 menit, dia menatpa ke arah Vero He yang sedang menggoyangkan lengannya dan menari-nari di ruang tamu, lalu tersenyum,”Kita akan merapikannya terlebih dahulu di luar, lalu menyalakannya ketika pukul 12 tiba.”

“Yes!” Jacob Shen berlari bersemangat, dia tidak bisa menggendong kembang api itu, sehingga ia hanya bisa menyeretnya ke luar.

James He berjalan menghampirinya dan mengambil kotak kembang api dengan satu tangan, Jacob Shen menatapnya kagum, dia kemudian mengikutinya berjalan pergi. Taylor Shen menyuruh Cristian Yan untuk memesan khusus kembang api itu, karena ia ingin memberikan sebuah kejutan kepada Tiffany.

Setelah merapikan posisi kembang api, Taylor Shen mengangkat lengannya dan melihat jamnya, waktu kini menunjukkan pukul 11 lewat 58 menit, kemudan terdengar suara host televisi dari dalam yang sedang menunggu suara bel pada pukul 12.

Taylor Shen berkata kepada Jacob Shen,”Jacob Shen, panggil ibumu kemari.”

Jacob Shen berlari masuk, tidak lama kemudian, ia pun menarik Vero He keluar, ketika Angela He mendengar mereka hendak menyalakan kembang api, ia juga ikut keluar.

Langit malam di luar sudah sangat gelap, ketika mereka membka mulut, kabut putih pun langsung berguling, Angela He menjinjitkan kakinya sambil menggosok tangannya,”Dingin sekali, sepertinya besok akan turun salju.”

Vero He meringkukkan lehernya, dia sudah mengenakan jaket saat keluar, namun dia masih saja merasa dingin, pandangannya dipenuhi oleh segumpal kabut putih, dia berjalan ke hadapan Taylor Shen, sebelum ia sempat berbicara, suara jam sudah terdengar dari televisi di dalam, diikuti dengan suara berhitung mundur para host.

Taylor Shen dan James He menggenggam mancis di tangan mereka dan menyalakan sederetan kembang api itu, ketika televisi sudah mencapai angka 1, kembang api pun menyala.

Vero He mengangkat kepalanya ke arah kembang api yang meluncur ke langit, lalu tiba-tba tercengang, di langit muncul tulisan “Tiffany, aku cinta padamu” yang sangat menawan.

Taylor Shen kembali ke sisi Vero He dan menariknya ke dalam pelukannya, lalu melihat kembang api yang bermekaran di udara, Vero He bersandar dalam pelukannya dan merasa sangat tersentuh melihat utlisannya, dia menutup mulutnya dengan tangannya dengan perasaan sangat senang.

Selanjutnya diikuti oleh berbagai jenis bentuk kembang api, jika diperhatikan dengan saksama, kembang api itu terlihat berbentuk seperti dua orang yang saling berpelukan, lalu seorang wanita yang sedang mengenakan gaun pengantin dan seorang lelaki yang sedang bersujud, lau diikuti dengan sederetan tulisan “Tiffany, menikahlah denganku.”

Vero He merasa tersentuh sampai meneteskan air matanya, dia berpaling menatap Taylor Shen, Taylor Shen mengeluakran sebuah kotak beludru berwarna merah dari kantung mantelnya, membuka tutupnya, lalu terdapat sebuah cincin berlian yang menawan.

Cincin berlian itu dipoles dari berlian 9 karat yang sangat langka, yang memetaforkan selamanya.

Dia bersujud dengan satu lutut di depan hadapannya, mengangkat kepalanya dan menatapnya, lalu berkata,”Tiffany, menikahlah denganku, aku akan menggunakan hidupku yang panjang ini untuk mencintaimu, supaya kamu tidak perlu khawatir dan bisa bersandar, lalu menua bersama denganmu!”

Vero He terkejut dan senang, ini adalah hari dimana ia mendapatkan kejutan dan kebahagiaan yang paling banyak dalam satu hari, pada saat ia mengenakan gaun pengantin sore tadi, Taylor Shen tidak mengatakan apapun, dia bahkan merasa kecewa, tidak disangka bahwa ia membuantya meneteskan air matanya pada menit pertama di tahun yang baru.

Jacob Shen awalnya hanya memperhatikan kembang api, dia tidak tahu keadaannya akan tiba-tiba berubah menjadi suasana lamaran, dia tercengang menatap mereka, ketika melihat Vero He tidak menjawab, ia pun berlari dan ikut bersujud seperti ayahnya,”Aku juga, aku juga, Peanut, aku juga akan mencintai dan menghormatimu untuk seumur hidupku.”

Vero He melihat dua lelaki yang paling penting dalam hidupnya yang kini sedang berada di depan hadapannya, dia merasa sangat tersentuh, dia menganggukan kepalanya dan tidak menghiraukan penampilannya lagi,”Baik, aku akan menikah denganmu.”

Taylor Shen mengeluarkan cincin berlian itu, lalu mengenakan cincin berlian itu pada jari manisnya di bawah langit yang penuh dengan kembang api, kali ini, dia akan menggenggamnya erat untuk seumur hidupnya, dia tidak akan pernah melepaskannya lagi.

Vero He merasa sangat senang dan meneteskan air matanya, Taylor Shen berdiri dan menariknya ke dalam pelukannya.

Angela He juga ikut merasa sangat tersentuh melihatnya, ketika ia melihat mereka saling berpelukan, ia pun berseru,”Cium, cium, cium.”

Kembang api sedang bermekaran di langit dan menerangi suasana. Taylor Shen menggenggam pipinya, lalu menatpanya tajam, perlahan mendekati bibirnya, dan akhirnya menciumnya.

Selanjutnya diikuti oleh suara tepuk tangan yang meriah, wajah Vero He pun memerah, tangan yang berada pada sisi tubuhnya perlahan merangkul bahunya. Taylor Shen meraskannya dan menciumnya lebih dalam lagi.

James He yang melihat mereka saling berpelukan dan berciuman itu, meliirk ke arah Angela He, ia kemudain menutup mata Jacob Shen dan membawanya ke dalam vila, Jacob Shen mengomel tidak senang,”Jangan tutup mataku, setelah ayah selesai menciumnya, tiba giliranku yang menciumnya.”

“......,”James He benar-benar kehabisan kata-kata.

Suara di sekeliling telinga mereka perlahan menenang, Vero He kemudian mendengar suara hatinya yang berdebar kencang, yang sesekali membuat hatinya berdebar kencang, Taylor Shen mengisap bibirnya, awalnya sangat lembut, hingga akhirnya menggila seakan-akan ingin menelannya ke dalam perutnya.

Tangan Vero He perlahan menurun ke dadanya yang kokoh itu, hatinya berdebar tidak stabil, yang sesekali menekan telapak tangannya, hingga akhinrya saling berdebar dengan debaran hatinya.

Ia memejamkan matanya dan menciumnya dengan serius.

Suara angin terus berhembus di sisi telinga mereka, mereka berdua saling bertatapan dan menciumi sesamanya, seakan-akan ingin berciuman sampai selaamnya. Siapapun tidak menyadari ada sebuah mobil sport berwarna silver yang sedang berhenti di depan pintu utama vila, dimana seorang lelaki sedang duduk di kursi pengemudi sambil menatap ke arah luar jendela, menatap ke arah kembang api di langit dengan ekspresi yang sangat menegangkan.

Langit sudah sangat gelap, pintu utama berjarak cukup jauh dari vila, dia tidak dapat melihat jelas apa yang sedang terjadi di dalam, ia kemudian mendengar suara seruan Angela He. Sepasang matanya itu memerah melihat bayangan yang menempel bersama, hatinya pun merasa semakin iri.

Mengesalkan, atas dasar apa ia bisa memilikinya?

Ia mengeluarkan ponselnya, membuka dokumen yang tersembunyi, mengeluarkan sebuah foto dari dalamnya, wanita yang berada di dalam foto itu terlihat sangat lusuh, seperti mainan yang sedang dipajang, dia menatap foto tersebut sampai seluruh darah di tubuhnya itu mulai mengalir ke arah yang sebaliknya.

Dia menghirup nafas mendalam, lalu berpaling melihat ke arah lelaki dan perempuan yang masih berciuman di luar vila, tatapannya dipenuhi rasa iri dan tidak rela, dia segera mengedit sebuah paragraph, lalu mengirimkan foto itu, ia langsung menginjak pedal gas, mobil sport itu pun langsung mengeluarkan suara yang menggemparkan dan melaju seperti anak panah, pada saat yang bersamaan, kedua orang yang sedang saling berpelukan di luar vila itu pun terkejut dan kembali fokus.

Tatapan Vero He sedikit goyah, dia berpaling ke arah pintu utama, lalu hanya melihat selintas tatapan, dia merasa sangat tidak tenang, ponsel yang berada di sakunya itu pun bergemetar sejenak.

Dia mengangkat kepalanya dan menatap Taylor Shen, rasa tersentuhnya itu terasa seperti disiram oleh seember air es, dia menahan keinginannya untuk mengecek ponselnya dan berkata,”Taylor Shen, ayo masuk.”

Taylor Shen awalnya masih ingin bersikap hangat dengannya, namun udara di luar memang terlalu dingin, ia khawatir ia akan masuk angin, sehingga ia pun merangkulnya masuk ke dalam vila. Mungkin karena sudah merasa terlalu senang, dia pun tidak merasakan tubuhnya yang menegang.

Saat berjalan masuk ke dalam vila, udara hangat menyambut dan menyingkirkan udara dingin ari luar, Angela He mendengar langkah kaki mereka dan langsung berpaling, lalu tersenyum dan mengisengi,”Kembang api belum selesai mneyala, mengapa kalian sudah masuk, cepat keluar dan cium sebentar lagi.”

Vero He merasa malu sampai wajahnya memerah, ia melirik Taylor Shen dengan tatapan tidak nyaman, Taylor Shen kemudian merangkul pinggangnya, tersenyum dan berkata,”Kita adalah pasangan suami istri yang sudah tua, apa yang masih membuatmu malu?”

Vero He memukulnya sejeak, Angela He bergemetar, seluruh tubuhnya pun merasa merinding,”Sikap sayang kalian itu menyiksa para lajang.”

Jacob Shen bertanya kebingungan,”Bibi kecil, apa itu lajang?”

“Seorang diri, bukan seperti ayah dan ibumu yang sudah berpasangan,”Angela He menjelaskannya dengan menggunakan contoh.

Jacob Shen merasa kurang mengerti,”Oh, apakah bibi kecil dan paman juga lajang?”

“......”

Setelah merayakan tahun baru, waktu sudah larut, semua kembali ke kamar mereka, kediaman Keluarga He sudah menyiapkan kamar anak-anak untuk Jacob Shen, kamar anak-anak itu dilengkapi tempat tidur kecil yang berbentuk kapal, Jacob Shen pun sangat menyukainya.

Dengar-dengar, Felix He sudah menghabiskan waktu tiga hari untuk pergi memilihnya di toko perabot.

Vero He duduk di sisi tempat tidurnya, melihat JacobS hen melepas pakaiannya dan masuk ke dalam selimut, ia awalnya sudah berjanji untuk memberikan sebuah hadiah kepadanya, namun ia kini merasa ragu. Jacob Shen menatapnya dengan mata hitamnya,”Peanut, kamu belum memberikan hadiah yang sudah kamu janjikan kepadaku.”

Vero He menggenggam erat ponsel yang berada di dalam tasnya, ia masih belum melihat isi dari pesan itu, karena ia tidak mempunyai keberanian melihatnya, terutama setelah ia menyetujui lamaran Taylor Shen, ia semakin merasa sedih dan malu setiap kali menghadapi masa lalunya.

Dia menunduk dan menatap Jacob Shen, dia memang tidak ingin mmebuatnya kecewa ketika melihat tatapan matanya yang menantinya, namun dia tidak tahu harus bagiamana mengutarakannya.

Apakah dia kini sudah bisa menjadi seorang ibu yang pantas? Jika semua foto itu terungkap, dia lebih bersedia dia tidak tahu bahwa dia adalah ibunya.

Dia tiba-tiba menundukkan kepalanya, mencium dahinya, Jacob Shen terkejut, hingga wajahnya pun memerah, ia kemudian bersikap memanja dan berkata,”Ah, mengapa kamu menciumku, aku merasa malu.”

Tatapan Vero He bergemilang, dia kemudian mencium wajah kecilnya sekali lagi dan berkata,”Ini adalah hadiah untukmu, apakah kamu menyukainya?”

Tatapan Jacob Shen bergemilang, ia menganggukan kepalanya, ia sangat menyukainya, benar-benar terlalu menyukainya, namun apakah dia boleh bersikap bersandar pada kedua pihak seperti ini? Vero He tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan dalam hati, dia mengulurkan tangannya dan mengelus kepalanya,”Jacob, selamat malam!”

Jacob Shen menatapnya tajam,”Peanut, selamat malam!”

Vero He menyelimutinya dan berkata,”Selamat tahun baru!”

“Selamat tahun baru!” Jacob Shen mengulanginya sekali lagi, Vero He berdiri, lalu berjalan ke arah pintu dan mematikan lampunya, dia hanya menyisakan lampu dinding, kemudian perlahan menutup pintunya.

Vero He berdiri di koridor, telapak tangan yang menggenggam ponselnya itu berkeringat. Dalam beberapa hari ini, Karry Lian selalu saja mengirimkan pesan kepadanya setiap malam, dia langsung membuangnya ketika melihat fotonya, tanpa meneleponnya dan memarahinya.

Hari ini adalah permulaan tahun baru, dia masih saja tidak mau melepaskannya.

Dia mengeluarkan ponselnya, menyalakan layarnya, lalu melihat beberapa pesan yang belum dibaca pada layarnya, selain dari ucapan selamat yang dikirimkan oleh para pekerja di perusahaan, ada sebuah pesan yang berasal dari nomor asing.

Ia menatap tajam nomor tersebut, pada saat jarinya baru saja menyentuhnya, ponselnya pun tiba-tiba melayang.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu