You Are My Soft Spot - Bab 341 Disini Adalah Kantor, Kamu Jangan Sembarangan (2)

Stella pun terkejut, ia baru saja membalikkan kepala dan ingin memarahi orang tersebut, pun melihat pria dengan ekspresi yang suram dan kesepian yang berada di kabin pengemudi , hatinya terkejut, bagaimana dia bisa mengejar sampai kesini?

Ia dengan sadar melihat ke arah pintu masuk distrik, tidak kelihatan Mercedes Benz itu, barulah ia bernafas lega, perlahan berjalan sampai ke kabin pengemudi, menjulurkan tangan mengetuk jendela mobil, jendela mobil pun diturunkan, terlihat wajah tampan seorang pria yang tiada duanya, dan juga tatapan yang suram

“Kenapa kamu kesini?”

Jordan dengan dingin menatapnya, berkata: “Stella, ada sebuah pasal, tanpa persetujuan ku, tidak boleh menginap di luar, kamu sudah mengumpulkan nyali, ingin melanggar kontrak kah?”

Stella gemetar, pasal dalam kontrak Jordan sangat aneh hingga ke puncaknya, 2 hal yang dia ingat paling jelas, ialah menitikkan minyak lilin dan menarik cambuk kulit. Saat itu ketika melihat pasal kontrak itu, dia terkejut hingga tidak berani menandatangani kontrak.

“Hari ini badan ku tidak enak.” Stella sengaja berbohong, pokoknya hari ini dia tidak ingin bersama dengannya.

Sepasang tangan Jordan dilipat di depan dadanya, jelas-jelas sedang duduk, namun aura tersebut lebih kuat di bandingkan Stella yang sedang berdiri, bibir tipisnya sedikit ditekan, dengan tak berperasaan membongkar kebohongannya, “Aku ingat, hari ini bukanlah hari menstruasi mu.”

Pipi Stella sedikit memerah, orang aneh ini, sejak kapan ia memperhatikan periode menstruasi nya? “Aku tidak mengatakan aku sedang menstruasi, aku mengatakan bahwa ada bagian lain tubuh ku yang merasa tidak enak?”

“Tidak ada orang yang bisa mengurus mu?” Jordan dengan dingin melihatnya, baru saja tidak memperhatikan , sekarang melihat dengan teliti, barulah menyadari matanya merah, sedikit bengkak, seperti baru saja menangis, dia pun menyipitkan matanya.

Mood Stella sedang tidak bagus , dengan tidak senang berkata : “Hanya 1 malam tidak bisa kah?”

“Tidak bisa!” Jordan juga tidak tahu kenapa diri nya bisa mengejar sampai kesini, pokoknya tidak memperbolehkannya pulang tidur di Vanke City. Kandang yang begitu kecil, bisa lebih nyaman dibandingkan vilanya kah?

“Jordan, kamu jangan tidak masuk akal seperti ini, kita sudah menandatangani kontrak, namun aku tidak dijual pada mu, lantas apakah aku sama sekali tidak mempunyai kebebasan untuk pulang tidur di rumah ku sendiri?” Mood Stella benar-benar sangat jelek, nada bicara nya sangat langsung ketus.

Ekspresi wajah Jordan begitu dingin seperti es batu yang baru saja keluar dari kulkas, dan juga memancarkan aura dingin, dia dengan dingin menatapnya, cukup lama, ia menaikkan jendela kacanya, menghidupkan suara mesin mobil “Hungg” lalu melaju pergi dengan sangat cepat.

Stella disembur hingga wajahnya penuh dengan asap knalpot, dia tersedak hingga batuk terus menerus, melihat mobil Brabus yang perlahan menjauh, dia mengerutkan hidungnya, dengan marah berkata: “Orang apa ini, mengendarai mobil bagus saja sudah merasa hebat?”

Dia berdiri di tempat itu untuk sesaat, membalikkan badan berjalan ke gedung apartemen.

……

Di dalam klub pribadi, Jordan duduk di atas sofa yang berwarna hitam gelap, jasnya dengan sesukanya diletakkan di atas punggung sofa, kemeja nya terbuka 2 kancing, menampilkan dada yang kuat,lengan baju digulung sampai ke lengan atas, pergelangan tangannya mengenakan sebuah jam tangan yang mahal, dia mengangkat gelas wine yang transparan, meminum segelas alkhohol itu, lalu meletakkan gelas tersebut dengan berat di atas meja.

Di sisi lain, juga sama ada seorang pria yang linglung, hanya saja gerakan nya meminum alkhohol tidak segagah Jordan, sedikit lebih elegan.

Taylor duduk di samping kedua orang itu, membentuk kekuatan segitiga, dia melihat ini, lalu melihat itu, dengan sedikit tak berdaya melepaskan tangannya , “Permisi, siapa yang bisa memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi, gaya kalian yang tidak ingin hidup seperti ini benar-benar membuat ku tidak tahu harus berbuat apa.”

Jordan dengan dingin melihatnya, lalu lanjut mengangkat gelas alkhohol yang kedua dan menuangkannya ke dalam mulut, dia tidak tahu kenapa dirinya begitu gelisah, Stella ialah istri kontrak nya, Stella hanya bertanggung jawab untuk membuatnya melepaskan keinginannya, dan juga melahirkan anak.

Namun ketika Stella tidak ingin pulang bersama dengannya, tidak disangka ia bisa semarah itu, marah hingga datang kesini untuk meminum alkhohol menghukum diri sendiri.

Dia meminum tetes terakhir dari alkhohol tersebut, lalu mendorong gelas wine sampai ke meja, dia berdiri, mengambil jas dan meletakkannya di lengan , tidak mengatakan apapun dan langsung berjalan keluar. Dia sama sekali tidak bisa menyakiti tubuh sendiri, hanya karena seorang wanita!

“Ei, kakak tertua, kamu pergi begitu saja?” Suara Taylor masih belum keluar, Jordan pun langsung keluar dari ruangan VIP. Dia membalikkan kepala, melihat Ned yang terus meminum alkhohol dan bersedih hati, “Menurut ku, kamu ini meminum alkhohol dan bersedih karena apa lagi?”

Ned tertawa pahit, ia berdiri, juga berjalan keluar pintu.

Taylor menatap bayangan punggung nya, memang mereka hari ini menjadi bisu? 1 2 begitu sombong dan dingin, baik, kelak jangan berharap dia akan memberitahu mereka lagi.

Jordan pulang ke vila Halley City, sudah hampir pukul 9, wine impor di atas, dalam hatinya terus benci, dia masuk ke toilet di lantai 1, menopang di wastafel, muntah hingga pingsan.

Pada dasarnya ia adalah tentara khusus yang berhenti dari operasi militer, baginya sedikit alkohol ini ialah alkhohol pembuka, sama sekali tidak akan mengakibatkan efek seperti ini. Namun masalah hatinya sangat berat, sekali minum pun langsung muntah. Bibi Liu mendengar ia pulang, pun langsung bangkit, melihat dia muntah hingga begitu parah, dia pun sambil bergumam, sambil memasak sup untuk menghilangkan efek alkhohol untuknya.

Setelah selesai memasak sup untuk menghilangkan efek alkhohol, Jordan pun sudah menghilang, dia menghidangkan sup untuk menghilangkan efek alkhohol ke atas, cahaya lampu terpancar dari ruang baca, ia mengangkat tangan dan mengetuk pintu, “Tuan, aku memasak sup untuk menghilangkan efek alkhohol, kamu minum lah sedikit, dengan begitu besok lambung mu tidak akan terasa sakit.”

Tangan Jordan memegang sebuah foto, wanita dalam foto berparas, mengenakan pakaian militer,Bretta ialah tentara wanita dalam kelompok seni budaya, dia sangat berbakat dalam tarian ballet.

Dia masih ingat pertama kali berjumpa dengannya, Bretta seorang diri menari ballet di ruang tari, dia berdiri di samping pintu, pun melihatnya hingga membodoh. Kemudian mereka bersama –sama pada waktu yang tepat, dan tiba ketika membahas tentang pernikahan , Bretta meninggalkan sebuah pesan, dan langsung menghilang tanpa jejak.

Dia dari dulu tidak pernah merasa, wanita bisa menjadi makhluk yang begitu tidak berperasaan seperti ini, dia mengatakan akan mencintai Jordan untuk selamanya, namun pada akhirnya ia malah mengambil uang ibu melarikan diri tanpa jejak, wanita ialah pembohong, sekali mendapatkan ketulusan hati seorang pria, pun akan menghancurkan sampai mati ,dia sudah mengalami 1 kali pembelajaran, kenapa masih tidak patuh?

Mendengara suara perkataan Bibi Liu , ia pun melemparkan foto tersebut ke dalam laci dan menguncinya kembali, lalu dengan suara mendalam berkata: “Silahkan masuk!”

Bibi Liu membuka pintu dan berjalan masuk, setelah melihat Jordan duduk di meja kerja, tatapannya pun mendalam, seperti ada masalah hati, dia meletakkan nampan di atas meja kerja, berkata: “Tuan, minumlah selagi hangat, setelah minum lambung mu akan terasa lebih baik.”

Jordan mengangguk-anggukkan kepala, membiarkan Bibi Liu , dia mengambil sendok dan meminumnya.

Jordan bersumpah didalam hati, ini adalah pertama kali, dan juga untuk terakhir kalinya, ia menghancurkan tubuhnya sendiri karena wanita yang tidak tahu akan baik atau buruk itu.

……

Malam ini Stella tidak tidur dengan begitu nyenyak , ketika bingung dan tidak jelas, selalu akan memimpikan masa-masa polos ketika zaman kuliah. Saat itu, dia selalu suka berlari mengejar Karry, dia adalah murid yang luar biasa di sekolah jurusan hukum, mempunyai kesan yang positif dari semua pria tampan di sekolah.

Dia adalah salah satu anggota penjaga lelaki Karry, saat itu ia tergila-gila dengan Karry, murni untuk mengikuti pandangan semua orang, tersirat sedikit kebanggaan. Namun dalam 1 kesempatan yang kebetulan, ia mengenal Ned.

Guru pembimbing yang mengajari mereka hukum mengalami kecelakaan,perlu beristirahat selama 3 tahun, mengundang orang berpengaruh beberapa saat lalu Ned untuk menggantikan pelajarannya,Ned ialah murid favorit sang guru pembimbing, cara dia dalam mengajar tidak akan begitu humoris seperti guru pembimbing, namun sedikit tidak bersemangat.

Namun ini tidak apa-apa, karena dia mempunyai penampilan yang menarik, pun mengandalkan parasnya yang menarik, pun bisa menaklukkan hati semua wanita. Karena cara dia mengajar sedikit membosankan, juga sama sekali tidak bisa menghentikan antusias semua orang untuk datang belajar meskipun kondisi tidak mendukung.

1 semester itu, pelajarannya hampir tidak ada seorang pun yang absen, tentu saja, perempuan!

Dia juga melihat rendah para teman sekolah yang tidak pernah puas akan apa yang dimiliki itu, sudah mengatakan dengan baik bahwa akan menjadi penjaga lelaki untuk Karry , sekejap ia pun diam-diam mencintai Ned, memang! Dia sangat yakin dan teguh bahwa senior Karry Lian ialah cinta sejatinya, tanpa dilihat oleh mereka , kebetulan ia mendapatkan keuntungan karena berhubungan dengan orang yang berpengaruh.

Dan juga karena ini, tidak disangka dia dan Ned pun mempunyai hubungan diluar pelajaran.

Selama Nedmenggantikan pelajaran ini, hampir selalu tinggal di asrama sekolah, dan dia dengan Karry kebetulan tinggal di asrama yang sama. Ada 1 kali, dia pergi mencari Karry, dia dengan nyali yang besar mengutarakan perasaan padanya, namun malah melakukan kesalahan yang tidak diduga.

Dia sudah mengutarakan pada orang yang salah, orang yang diutarakan nya ialah Ned, dia masih ingat, saat itu Ned mengatakan 1 kalimat yang sangat lucu, “Mengutarakan perasaan pada senior, dan juga mengutarakan pada orang yang salah, menurutmu apakah aku harus menggagalkan nilai mu pada semester ini?”

Saat itu dia tidak peduli akan digagalkan nilainya atau tidak, sangat malu hingga begitu ingin mengorek sebuah lubang di tanah lalu langsung masuk ke dalam, dia dengan panik berlari, bahkan sapu tangan yang ia bordir dengan nama sendiri yang akan Karry itu juga tidak dipungutnya.

Lalu, setiap kali ia melihat Ned, selalu merasa canggung, perlahan, dia pun memperhatikannya, contohnya ketika ia masuk kelas selalu ada gerakan kecil, contohnya melihat orang mengantuk, dia pun akan berjalan kesana dengan perlahan, ketika semua orang tidak memperhatikan, ia pun akan langsung menendang orang itu.

Tidak termasuk trik kotor yang cemerlang, namun membuat orang merasa tidak ada perasaan yang jauh, namun sebaliknya merasa sangat akrab.

Semua orang berkata, terhadap orang yang disukai, seberapa menjengkelkan hal yang ia lakukan selalu terasa imut, terhadap orang yang tidak disukai, seberapa baik hal yang ia lakukan semua akan terasa sangat menjengkelkan. Oleh karena itu menyukai seseorang atau tidak, bukanlah apa yang ia lakukan, namun kamu menyukainya atau tidak.

Mengejar Ned, ialah sebuah keputusan yang paling berani dalam hidupnya, kemudian dia akan selalu diam-diam memperhatikannya, mengikuti bayangannya, juga akan memanfaatkan pengetahuan khusus yang tidak ia pahami, dengan sengaja pergi mencarinya, agar Ned memberikan penjelasan untuknya, dengan begitu bisa lebih memahaminya.

Terhadap Ned, dia menggunakan seluruh antusias dalam hidupnya, dengan begini jika dibandingkan, saat itu ketika ia mengejar Karry, benar-benar tidak menggunakan sepenuh hati.

Lalu, mereka pun bersama-sama, saat itu, dia sudah meninggalkan sekolah jurusan hukum,memilih karir resmi. Mereka hanya bisa berjumpa 1 minggu sekali, namun Stella sangat bahagia, meskipun saling menjaga selama 1 jam, juga bisa merasa penantian selama 1 minggu itu sangat pantas.

Namun waktu-waktu yang indah tidak berlangsung lama, ketika Stella berpikir bahwa mereka tidak akan berpisah untuk selamanya, Ned pun pergi, tidak mengatakan putus dengannya, dan menghilang begitu saja tanpa jejak.

Saat itu, bagaimana ia bisa bertahan, sekarang jika dipikirkan kembali, seperti sebuah mimpi buruk. Hal yang pertama kali dipikirkannya ketika membuka mata ialah mencarinya, tapi tidak ada yang memberitahunya, Ned ada dimana?

Stella mengira dirinya akan mati, namun pada akhirnya, dia masih hidup, hanya saja dia yang sekarang, sudah tidak mempunyai hati.

Ketika langit terang, Stella bangun dengan keringat yang bercucuran, dia tercengang duduk di atas kasur, handphonenya pun berdering, ia mengambil handphone tersebut dan mengangkat teleponnya, dari sana terdengar suara yang aneh, “Stella, kamu wanita murahan, kamu akan mendapatkan karma.......”

Suara itu seperti mengambil besi lalu memolesnya di atas barang yang berkarat, setelah mendengar itu membuatnya bulu kuduk berdiri, dan juga suara aliran listrik, bisa dilihat orang itu menggunakan alat untuk membuat suara palsu.

Dia tidak lanjut mendengar lagi, langsung menutup telepon, lalu melempar handphone itu ke atas kasur, orang ini benar-benar bertahan, tidak berhenti mengirimkan SMS dan meneleponnya untuk menggangunya, ia sudah bisa lapor polisi untuk tingkat seperti ini.

Namun ia sama sekali tidak tahu orang itu siapa, dan juga kenapa mengirimkan SMS yang begitu aneh padanya, dia pun teringat akan SMS yang ia terima saat sidang semalam , sebenarnya ia telah menyinggung siapa?

Dia berpikir hingga menghancurkan otaknya, juga tidak ingat dia telah menyinggung siapa, dia merasa kesal dan menggaruk-garuk kepala, bangkit lalu berjalan ke kamar mandi dan mandi. Setelah selesai mandi, sekujur tubuhnya terasa segar, mengganti baju, lalu imengikat rambutnya, berdandan sederhana, lalu mengambil tas dokumen dan keluar.

Berjalan keluar dari distrik, dia berjalan di samping jalan untuk naik taksi, tiba-tiba terasa seperti ada orang yang sedang menguntit nya, pandangan itu tersirat kebencian, membuatnya tidak nyaman, dia tiba-tiba membalikkan badan melihatnya, dibelakangnya selain paman dan bibi yang bercerai-berai keluar membeli sayur, tidak ada lagi orang yang mencurigakan.

Dia merasa dirinya dibuat gugup oleh SMS itu dan telepon tadi pagi, siapa yang akan mengikutinya?

Sebuah taksi berhenti di hadapannya, hari ini dia mau pergi bekerja di Bo’s Corp, dia membuka pintu dan duduk, memberitahukan alamatnya, tiba-tiba teringat akan momen ketika Jordan mengendarai mobil dan pergi semalam, seperti nya dia sudah membuatnya marah?

Dia tidak mau menganggapnya serius, meskipun wanita penghibur, juga ada saat dimana tidak ingin melayani tamu, terlebih lagi dia adalah istri sah dia, level nya lebih tinggi dibandingkan wanita penghibur.

Berpikir seperti ini, seketika ia tidak memiliki keraguan apapun.

Datang ke perusahaan, dia langsung kembali ke kantor, baru saja duduk, telepon internal di atas meja kerjanya pun berdering, dia melihat nomor tersebut, seketika ia merasa gugup dan takut, menjulurkan mengangkat telepon, dari sana terdengar suara pria yang akrab, “Pengacara Han, mohon kamu datang ke kantor CEO.”

Stella menekan bibirnya, menutup telepon, dia sudah mempersiapkan mental, saat ini barulah ia berpijak pada sepatu hak tingginya, dan berjalan ke luar kantor.

Menaiki lift ke atas, tiba di kawasan kantor CEO, aura di dalam sedikit berat, dia pun meringankan suara langkah kaki, namun susah untuk menghindari berjalan dengan sepatu hak tinggi dan tidak bersuara di atas lantai.

Vincent mendengar suara langkah kaki, mengangkat kepala menatapnya, ketika melihatnya, tatapan itu begitu tergesa-gesa seperti melihat sebuah bintang penyelamat, dia berlari kecil kesana, “Pengacara Han, akhirnya kamu datang, cepat masuk kedalam untuk meredakan api.”

Stella mendengarkan perkataan ini, tidak tahu apakah dia yang paranoid, dia selalu merasa ada sedikit keanehan, seperti suatu pertanda. Dia pun didorong Vincent masuk ke kantor CEO, pintu dibelakangnya pun ditutup, ketika Stella merespon dan ingin membuka pintu, dia sudah menutup pintu dengan erat.

Dia merapikan rambut di keningnya yang berantakan, membalikkan badan, matanya melihat ke sekeliling ruang kantor, barulah ia melihat pria yang berdiri di depan jendela. Tangannya memegang sebuah handphone, berbincang dengan pihak lain di telepon dengan bahasa Jerman.

Orang Tiongkok yang lahir dan besar di kampung halamannya berbicara bahasa asing, tidak peduli bahasa negara mana, tidak begitu seberapa lancar ia berbicara, selalu terasa sedikit aneh, namun aksennya sama sekali tidak , rendah dan serak, melainkan semakin mempunyai daya tarik.

Suara ini lah, menjadi penyiar pria tengah malam, senantiasa membuat pria dan wanita yang berpakaian indah bermimpi saat malam dan merindukan cintanya.

Ketika ia sedang begitu bersemangat, tiba-tiba merasa ada sebuah tatapan yang ganas menatap ke arahnya, seketika ia berdiri bersiap, bulu kuduk punggungnya langsung berdiri.

Jordan menutup telepon, teleponnya dimasukkan ke dalam kantong celananya, tatapannya dengan ganas menatapnya, dengan datar mulai berbicara, “Kemari!”

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu