You Are My Soft Spot - Bab 141 Mencintai Hingga Tak Bisa Terus Mencintai (3)

Tiffany Song membalikkan badan, langsung melihat Jocelyn Yan menyerbu kemari dengan penuh kemarahan, mengangkat tangan dan menghempaskan tamparan ke arah sang wanita, William Tang dengan cekatan menghadangnya di depan Tiffany Song, tamparan Jocelyn Yan mendarat di wajahnya William Tang, pada saat itu juga tercetak cap lima jari di wajah sang pria.

Jocelyn Yan merasa sedih juga kasihan, melihat Tiffany Song yang dilindungi di belakangnya William Tang, langsung berteriak marah: "William, awas, aku ingin memukul benda tak tahu diri ini, atas dasar apa dia memiliki muka untuk datang dan masuk ke sini?"

William Tang melihat ke kanan dan ke kiri, kerabat dan teman-teman yang datang untuk menghadiri acara pernikahan begitu banyak, dengan keonaran yang di buat Jocelyn Yan ini, membuat semua orang mulai melihat kemari, sang pria memperkecil suaranya dan berkata: "Ma, kecilkan suaramu sedikit, jika membiarkan orang lain mendengarnya, bagaimana caranya Tiffany tidak merasa malu?"

"Dia bahkan berani memikat Paman Keempatmu, memangnya dia masih peduli terhadap rasa malu? Awas, dasar kamu orang murahan, sia-sia aku dulunya memperlakukanmu dengan begitu tulus, diam-diam dia malah berani melemparkan tinja ke kepalamu." Jocelyn Yan menjadi sangat marah hingga tak memperhatikan kata-katanya, dan ekspresi wajahnya saat ini, mana ada lagi aura keanggunan dan kemurahhatian dari seorang Nyonya terhormat, melainkan terlihat bagaikan ibu-ibu yang marah besar di pasar.

"Ma!" Urat nadi di keningnya William Tang muncul, "Aku dan Tiffany Song telah bercerai, dia ingin bersama dengan siapa adalah kebebasannya."

"Cukup berpikiran terbuka juga kamu, apakah aku telah ikut campur terlalu banyak?" Pandangan mata Jocelyn Yan begitu garang, sang wanita sama sekali tidak menyangka, bahwa Tiffany Song akan pulang ke kediaman Keluarga Shen bersama dengan Taylor Shen secara terang-terangan, itu benar-benar bagaikan sedang menampar wajahnya secara langsung.

Meskipun pernikahan William Tang dan Tiffany Song dulunya tidak semegah seperti pernikahan Wayne Shen dan Angela He, tapi semua kerabat dan teman dekat telah diundang, dan yang datang pada hari ini juga tidak sedikit, yang mengenal Tiffany Song juga tidak sedikit, dengan kepulangannya bersama Taylor Shen pada saat seperti ini, seakan-akan sedang menamparkan wajahnya.

"Kamu tahu mereka sudah bersama sebelum kamu bercerai dengannya, tapi kamu masih saja membelanya, kenapa aku bisa melahirkan seorang putra yang tidak berguna sepertimu? Dia bahkan telah memakaikan topi hijau ke kepalamu (menyelingkuhimu), tapi kamu masih ingin melindunginya." Suara Jocelyn Yan semakin lama semakin keras.

William Tang melihat para tamu yang terus melihat dan berbisik-bisik ke arah sini, sang pria juga merasa sangat marah, membentak dengan suara kecil: "Tutup mulutmu! Apakah kamu belum merasa cukup malu? Lihatlah penampilanmu saat ini, apa bedanya dengan ibu-ibu yang marah di pasar?"

Jocelyn Yan dibentaki oleh putranya, baru mulai kembali sadar, lalu melihat para tamu di sekitar yang terus menggunjingi mereka, seketika dia menjadi mengerti, Jocelyn Yan tersenyum, memalingkan kepala melototi Tiffany Song sejenak, seakan-akan sedang mengatakan 'kamu tunggu saja'.

Setelah Jocelyn Yan pergi, Tiffany Song melihat cap jari yang ada di wajah William Tang, berkata dengan merasa bersalah: "Maaf, aku telah membuatmu menanggung sebuah tamparan."

"Dia adalah mamaku, memarahiku adalah hal yang wajar, jangan kamu masukkan ke dalam hati." William Tang menggelengkan kepala, ekspresinya sangat tenang, tidak seemosi dulu, seakan-akan telah menjadi seperti orang yang dia kenal dulunya, bagaikan kakak yang lembut dari keluarga tetangga.

"Aku sudah menduga dia akan memarahiku sejak awal, lagipula tidak ada siapapun yang bisa menerima orang yang dulunya merupakan istri putranya, sekarang malah menjadi istri adiknya." Tiffany Song berkata dengan pahit, sang pria telah menanggung sebuah tamparan menggantikannya, dan masih saja menghiburnya setelah itu.

"Lama kelamaan dia akan menerimanya, jangan peduli terhadap mamaku."

Tiffany Song menghela nafas, tidak berkata lagi.

Taylor Shen melihat Tiffany Song tidak kembali setelah begitu lama, saat dirinya hendak keluar untuk mencarinya, kebetulan bertemu dengan Jocelyn Yan yang sedang berjalan dengan penuh amarah, Jocelyn Yan melototinya, berkata dengan galak: "Taylor, kamu sungguh hebat, bagaimana perasaan saat memungut sepatu bekas yang William buang?"

Taylor Shen melihat Jocelyn Yan, dia tersenyum, berkata: "Kakak ipar telah salah, Tiffany Song hanya memiliki aku sebagai prianya dari awal hingga sekarang, kalau ingin membahas tentang sepatu bekas, dengar-dengar sebelum kakak ipar menikah dengan kakak tertuaku, kamu memiliki seorang pacar yang kamu cintai selama beberapa tahun, panggilan kehormatan ini, seharusnya diberikan pada kakak tertuaku itu."

Raut wajah Jocelyn Yan memucat dan garang, baru saja hendak memarahinya kembali, Taylor Shen sudah berjalan pergi, sang wanita merasa sangat-sangat kesal, ini adalah kejadian di 30 tahun lalu, bagaimana caranya Taylor Shen bisa mengetahuinya?

Saat Taylor Shen keluar, samar-samar mendengar gunjingan para tamu, "Barusan saat anak keempat dari Keluarga Shen membawa wanita itu kemari, aku merasa kenapa dia terlihat begitu familiar, tidak disangka dia memang istrinya William Tang, paman dan keponakan saling memiliki istri yang sama, ini merupakan hal yang sangat jarang terjadi.

"Benar benar, kalau aku menjadi wanita ini, takutnya aku sudah tidak lagi memiliki muka untuk menemui orang, bagaimana mungkin dia tidak malu?" Orang lain mengatakan.

"Kamu mana mengerti, ini namanya hal yang menggairahkan."

Lalu sekelompok orang itu tersenyum sinis, setelah Taylor Shen mendengarnya, dia langsung berjalan ke hadapan orang-orang itu, melototi mereka dengan dingin, "Apakah tidak pernah ada orang yang mengajari kalian apa yang namanya musibah keluar dari mulut?"

Sekelompok orang ini melihat Taylor Shen yang bagaikan dirasuki setan, semuanya langsung ketakutan dan terbungkam, Taylor Shen menerawang mereka sejenak, membentak: "Jangan sampai membuatku kembali mendengar kalian sedang melecehkannya sedikit pun, kalau tidak, jangan salahkan aku untuk bertindak tanpa mempedulikan hubungan kekerabatan kita, pergilah!"

Semua orang itu langsung kabur terbirit-birit.

Taylor Shen keluar, langsung melihat Tiffany Song masuk ke dalam bersama dengan William Tang, sang pria berjalan mendekat dengan cepat, memeluknya bagaikan sedang menyatakan kepemilikannya, "Bukankah pergi ke toilet? Kenapa malah keluar?"

"Di dalam begitu tertekan, aku keluar untuk menghirup udara segar." Tiffany Song menengadahkan kepala melihatnya, sang wanita merasa sedikit tidak nyaman, lagipula dirinya pernah menjadi suami istri bersama William Tang. Saat Taylor Shen mengatakan dia ingin membawanya pulang ke kediaman Keluarga Shen, hatinya sudah merasa cukup resah.

Taylor Shen merangkul pinggangnya, melihatnya terus bergerak, sang pria berkata dengan kesal: "Mari kita masuk."

Setelah itu, langsung masuk ke dalam kediaman sambil merangkul sang wanita tanpa melihat William Tang sejenak. Tiffany Song merasa canggung dan melihat William Tang sejenak, lalu membalikkan badan dan masuk dengan mengikuti langkah kaki Taylor Shen.

Setelah berjalan hingga setengah jalan, Taylor Shen sepertinya teringat akan sesuatu, sang pria menyuruh Tiffany Song untuk menunggunya di depan, sang pria membalikkan badan dan berjalan ke hadapan William Tang, menatapnya dengan arogan, "William, ada satu hal yang membuatku selalu ingin berterima kasih terhadapmu."

Tangan William Tang yang tergantung di samping tangan mulai terkepal, saat sedang ingin menghempaskannya untuk menghancurkan senyuman di wajahnya, dia tetap berusaha menahannya, "Paman Keempat memiliki hal yang bisa membuatmu berterima kasih padaku, sungguh langka."

"Tentu saja, dipikir-pikir kembali, bukan hanya satu hal, melainkan ada dua hal." Taylor Shen berhenti sejenak, berkata: "Hal pertama, terima kasih kamu telah memberikan Tiffany Song sebuah kebebasan, hal kedua, terima kasih padamu telah menyisakannya dengan utuh kepadaku." Taylor Shen berkata dengan tajam.

Malam hari setelah dijebak meminum obat oleh Tuan Besar, meskipun sang pria sangat bergairah, tapi tetap mampu merasakan ketegangan dan kepanikan sang wanita, sama seperti saat sang pria pertama kali mendapatkannya, hadiah yang mengejutkan ini telah membuatnya merasa senang sepanjang malam, dan terus bersama dengan sang wanita, tidak rela melepaskannya.

Wajah William Tang seketika menjadi garang, perkataan Taylor Shen ini, dengan jelas telah mengakui bahwa pria pada saat malam itu adalah dirinya. Nasib sungguh lucu, orang yang dibencinya selama lima tahun ini, malah berada di sampingnya.

Taylor Shen melihat wajahnya yang garang, hatinya merasa sangat senang, sang pria lanjut berkata: "William, lima tahun sebelumnya, dia tidak menjadi milikmu, lima tahun kemudian, dia menjadi lebih bukan milikmu, jadi jangan mendekatinya lagi."

Setelah mengatakannya, sang pria membalikkan badan dan pergi, berjalan ke hadapannya Tiffany Song, mengulurkan tangan dan merangkulnya, lalu berjalan masuk ke dalam villa.

Tiffany Song membalikkan badan melihat William Tang, tapi malah dihalang oleh tangan Taylor Shen yang terulurkan, sang wanita mengangkat kepala melihat sang pria yang begitu kekanak-kanakkan dan pelit ini, bertanya: "Kamu tadi telah mengatakan apa terhadapnya?"

Taylor Shen berkata dengan datar: "Aku berterima kasih terhadapnya yang telah menjagamu selama lima tahun ini."

"......" Entah kenapa, Tiffany Song merasa penyindiran di balik ucapannya ini begitu pekat, ternyata memang seorang pria yang begitu kekanak-kanakkan, arogan, dan juga suka memendam dendam, setelah William Tang mendengar semua ucapan ini, dia pasti merasa marah.

Ritual yang dilaksanakan di dalam villa sudah berakhir, nama Angela He sekarang sudah resmi tertulis di dalam buku silsilah Keluarga Shen, setelah ritual berakhir, rombongan mobil mulai berjalan menuju Tower Howey. Para tamu sudah pergi, Tuan Besar Shen melihat pasangan pria dan wanita yang menusuk mata itu, semakin lama melihatnya semakin merasa kesal.

"Taylor, naik ke atas." Tuan Besar Shen memanggilnya, lalu membalikkan badan dan masuk ke ruang kerja.

Taylor Shen menepuk pundaknya Tiffany Song sejenak, memberi isyarat padanya untuk jangan pergi sembarangan, lalu langsung pergi naik ke atas.

Di dalam ruang kerja, Tuan Besar Shen duduk di samping meja kerja, menyipitkan mata melototi Taylor Shen, berkata: "Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Wayne dan Angela, kamu tidak bisa jangan membuat onar, sekarang malah bersikeras membawanya pulang untuk membuatku kesal, benar bukan?"

"Hari yang membahagiakan? Aku tidak peduli lagi terhadap bagaimana caramu memaksa Wayne menikahi Angela, tapi Wayne tidak rela mendesakmu untuk mati karena ingin berbakti padamu, dan hanya bisa mengorbankan diri untuk memaksakan diri sendiri menuju kematian, dialah yang dungu. Kamu jangan pernah berharap bisa mengontrol kehidupanku seperti bagaimana kamu mengontrol kehidupan Wayne, sejak lima tahun yang lalu ketika anda telah mengusirku dari Keluarga Shen, kamu sudah tidak memiliki hak apapun untuk ikut campur terhadap segala hal yang berkaitan denganku." Taylor Shen ingat terhadap gambaran saat Jennifer Li telah pergi, ekspresi Wayne Shen yang begitu putus asa, pada detik itu juga, dia seakan-akan telah melihat Wayne Shen yang dulunya begitu ceria dan cerah telah mati di hadapan matanya, dan Wayne Shen yang sekarang, hanya sekedar sebuah mayat berjalan saja.

Tuan Besar Shen merasa sangat kesal hingga mengambil batu tinta dan melemparkannya ke arah Taylor Shen, Taylor Shen menghindarinya dengan santai, batu tinta terhempas di dinding dan menghasilkan suara benturan yang keras, tinta yang ada di dalam terpancur, dan tubuh Taylor Shen juga ikut terlumuri sedikit.

"Dasar kamu anak durhaka, kamu tidak akan puas jika tidak membuatku mati karena kesal bukan?" Tuan Besar Shen menghantam meja degnan kemarahan.

"Jangan selalu menggunakan kematian untuk mengancam orang, kalau memang bisa mati karena kesal, kamu tidak akan bisa hidup hingga selama ini." Taylor Shen mengeluarkan sapu tangan dan mengusap cairan tinta di bajunya, tinta hitam telah mewarnai bajunya yang putih, terlihat bagaikan sebuah teratai hitam.

Urat di kening Tuan Besar Shen langsung muncul, "Aku pernah berkata, Tiffany Song tidak pantas untukmu, identitasnya, akan menjadi sebuah noda yang tidak akan bisa dibersihkan dalam kehidupanmu untuk selamanya nantinya, aku tidak mengizinkan kalian untuk bersama."

"Aku tidak membutuhkan izinmu, aku hanya ingin memberitahukanmu, aku sudah menginginkan Tiffany Song, siapa yang berani mengganggunya, maka akan berhadapan denganku juga, aku tidak akan merasa segan sama sekali." Setelah Taylor Shen selesai mengatakannya, dia tidak lagi mempedulikan cairan hitam di bajunya, langsung membuang sapu tangannya ke dalam tong sampah, membalikkan badan dan pergi ke luar.

Tuan Besar Shen melototi sosok punggungnya, ekspresinya sangat dingin bagaikan es, berkata: "Taylor, jika kamu tidak mendengar nasihatku, suatu hari nanti, kamu akan merasa sangat menyesal terhadap tindakanmu."

Taylor Shen telah pergi menjauh, tapi tetap bisa mendengar perkataan Tuan Besar Shen yang bagaikan kutukan ini, begitu dingin, bagaikan tempayak yang menyelinap hingga ke tulang, membuat hatinya menjadi dingin sepenuhnya.

Sang pria berjalan turun ke bawah, ruangan di bawah begitu kosong, para tamu telah bubar, hanya tersisa Tiffany Song yang berdiri di tengah-tengah ruang tamu, setelah melihat Tuan Besar Shen dari jarak dekat, dia menyadari bahwa mereka tidaklah begitu mirip, hal ini membuat hatinya menjadi lebih tenang sedikit.

Mungkin dirinyalah yang telah berpikir berlebihan, semua ini hanyalah kebetulan.

Melihat Taylor Shen telah turun, sang wanita segera menyambutnya, lalu melihat cairan tinta hitam yang berada di kemejanya, sang wanita berkata dengan penuh kekhawatiran: "Bagaimana? Dia, tidak menyulitkanmu bukan?"

Taylor Shen mengulurkan tangan merangkulnya, tidak khawatir tinta di baju akan ikut menodai baju sang wanita, dia berkata: "Kalaupun dia menyulitkanku, aku sudah merasa pantas setelah melihatmu begitu mengkhawatirkanku."

"Lagi-lagi beromong kosong." Tiffany Song melihat ekspresinya terlihat tenang, kemudian menjadi tidak begitu mengkhawatirkannya lagi.

Kedua orang itu keluar dari kediaman besar, tempat parkiran yang tadinya penuh dengan mobil-mobil mewah, kini hanya tersisa Aston Martin itu dengan kesepian berhenti di sana, kedua orang itu naik ke mobil, Tiffany Song bertanya padanya, "Kita sekarang pergi ke mana? Apakah ingin pergi ke Tower Howey?"

Taylor Shen mengemudikan mobil, keluar dari kediaman, berkata: "Tidak ke sana, Wayne juga pasti tidak menginginkan ucapan doa dari kita."

"Kalau begitu, kita sekarang pergi ke mana?" Ketika Tiffany Song mengingat terhadap Wayne Shen, hatinya tiba-tiba merasa nyeri, setelah kepergian Jennifer Li, hatinya Wayne Shen juga seakan-akan ikut menjadi kosong, seluruh dirinya menjadi murung dan putus asa, lebih menyedihkan daripada saat sebelum bertemu dengan Jennifer Li.

"Pergi berziarah ke kuburan." Taylor Shen berkata dengan nada datar, dia sudah ingin membawa sang wanita pergi ke sana dari dulu, tapi tetap terus tidak memiliki kesempatan, hari ini, sang pria sangat ingin membawanya pergi menemui mamanya.

Tiffany Song memalingkan kepala melihatnya, bertanya dengan hati-hati: "Pergi melihat mamamu?"

"Hmm." Taylor Shen mengulurkan tangan mengelus kepalanya, pemikiran mereka memang bersatu bagaikan bertelepati, sang pria hanya mengatakan ingin pergi berziarah ke pemakaman, sang wanita langsung tahu bahwa dirinya ingin membawanya pergi menemui mamanya.

Tiffany Song langsung merasa tegang, menundukkan kepala melihat baju di tubuhnya sendiri, berkata: "Aku perlu kembali untuk mengganti bajuku tidak, dengan pakaianku ini, bagaimana pun juga tidaklah terlihat seperti ingin pergi berziarah."

"Tidak perlu, mamaku menyukai warna yang mencolok." Taylor Shen menggelengkan kepalanya.

"Oh." Tiffany Song tetap merasa tegang, terkadang khawatir riasan wajahnya tidak cocok, terkadang merasa bentuk rambutnya tidak cocok, Taylor Shen terus menggelengkan kepala sambil tersenyum merasa lucu, saat membawanya pergi menemui si tua, sang wanita tidak terlihat setegang itu sedikit pun.

"Aku ingin meninggalkan kesan yang baik bagi mamamu, bagaimana jika nantinya dia tidak menyetujui kita untuk bersama dari surga, dan akan memberikan pesan dalam mimpimu?" Tiffany Song merasa resah.

Taylor Shen dibuat tertawa karena kelucuannya, "Kamu tenang saja, apa yang kusukai, mamaku juga akan menyukainya."

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu