You Are My Soft Spot - Bab 138 Kamu Hanya Milikku Seorang (1)
Tahu suasana hati Tiffany Song tidak baik, Taylor Shen memutar balik mobilnya di belokan depan. Tiffany Song menatapnya kebingungan, “Kita mau ke mana?”
Taylor Shen membalas tatapannya dengan tatapan penuh rahasia, “Lihat saja sendiri nanti.”
Ini jalan menuju kawasan Kota Lama. Tiffany Song tidak tertarik bertanya lagi, sebab ia tahu Taylor Shen tidak akan pernah berhasil dibujuk untuk buka rahasia. Ke mana pun pria itu membawanya, ia percaya Taylor Shen tidak akan menjualnya.
Setengah jam kemudian, mobil berhenti di depan kompleks kota kuno. Daerah ini bekas tempat tinggal orang-orang Dinasti Ming. Meski Kota Tong sudah berkembang maju, area ini tetap dilestarikan untuk menjaga bangunan-bangunan bersejarahnya. Sebagai tempat wisata, daerah ini selalu dipenuhi wisatawan baik dari dalam kota maupun luar kota.
Langit di sini terang, udaranya pun sejuk.
Taylor Shen menggenggam tangan Tiffany Song. Mereka berjalan santai masuk ke kompleks kota kuno. Kalau dihitung-hitung, mereka jarang sekali punya kesempatan jalan santai sambil berpegangan tangan begini. Ini bisa dibilang pengalaman yang langka bagi keduanya.
Berhubung udara hari ini sejuk, wisatawan di kota kuno sangat banyak. Mereka tampan-tampan dan cantik-cantik. Meski sudah lepas gypsum dan proses pemulihannya sudah baik, namun Tiffany Song ketika berjalan masih agak pincang. Sepanjang jalan santai ini, telinganya merasa panas mendengar cemoohan orang-orang.
“Wah, pria itu tampan sekali. Sayang kok dia pilih orang pincang jadi pacarnya ya.”
“Iya tuh, iya tuh! Si pincang mending putusin saja deh, pacaran sama aku aja sini!”
Suasana hati Tiffany Song, yang dari awal sudah tidak begitu baik, jadi makin memburuk akibat cemoohan-cemoohan mereka. Di segala penjuru ada orang-orang yang menunjuk-nunjuknya sambil melirik-lirik Taylor Shen. Ia cemburu sekali.
Ke mana pun Taylor Shen pergi, ia pasti akan jadi pusat perhatian. Bukan hanya karena perawakannya tampan, namun juga karena ia punya pesona spesial yang tidak dimiliki pria-pria lain. Pesona itu membuat siapa pun yang berpapasan dengannya tidak kuasa mengabaikan kehadirannya.
“Taylor Shen, mereka sedang melirik-lirik kamu.” Karena langkah Tiffany Song semakin lama semakin pelan, Taylor Shen mau tidak mau ikut melambat. Ia tidak tertarik meladeni orang-orang tidak jelas itu, jadi ia berujar: “Tidak usah tengok kanan kiri.”
Ketika Tiffany Song berhenti melangkah karena kesakitan, Taylor Shen juga ikut berhenti melangkah. Melihat Tiffany Song sesekali menendang-nendang tanah dengan ujung sepatunya, Taylor Shen menunduk dan menatapnya lembut, “Ada apa?”
Tiffany Song merasa sangat direndahkan oleh cemoohan-cemoohan orang sekitar. Ia bergumam kesal: “Mereka barusan bilang putusi saja si pincang itu dan pacari saja mereka!”
“……” Taylor Shen sengaja mengajak Tiffany Song ke tempat yang ramai untuk membuat hatinya lebih ceria. Sungguh tidak disangka, hati Tiffany Song malah jadi kesal karena diledeki orang-orang. Ia mengelus-elus pipi Tiffany Song lalu berujar dengan serius padanya: “Tiffany Song, jangan peduli kata-kata mereka. Mereka tidak lebih dari sekadar sirik.”
Tiffany Song Dallam hati masih terpikir urusan Jennifer Li dan Wayne Shen. Kalau mereka tidak ke White Horse Temple dan tidak mengambil kertas nasib, ketika mereka putus, ia tidak akan gelisah karena putus adalah sesuatu yang sangat normal dalam hubungan asmara. Masalahnya, mereka sempat ke White Horse Temple dan kertas nasib Jennifer Li pada akhirnya terwujud. Apa selanjutnya giliran kertas nasibnya yang terwujud?
“Taylor Shen, kalau aku pincang permanen, apa kamu masih mau denganku?” tanya Tiffany Song sambil mendongak hati-hati. Ia kemudian langsung menyesal menanyakan pertanyaan ini. Ia menutup kedua telinganya dengan tangan lalu menggeleng, “Tidak, aku tidak mau dengar jawabanmu. Kita lanjut jalan saja.”
Taylor Shen menatapnya dengan tidak berdaya. Ia mengulurkan tangannya menggenggam pergelangan tangan Tiffany Song, lalu menunduk dan bertatapan sejajar dengannya: “Kamu tidak percaya diri denganku, atau tidak percaya diri dengan dirimu sendiri?”
Tiffany Song bisa membaca ketidakberdayaan sekaligus rasa sayang dalam tatapan Taylor Shen. Ia serasa mau meleleh diperhatikan begini oleh Taylor Shen. Tetapi, teringat kertas nasib sialan di White Horse Temple, hatinya langsung gundah gulana lagi.
Mungkin ini mengapa banyak orang tidak mau tahu nasib mereka. Kalau sudah tahu, mau apa-apa jadi serba salah dan khawatir.
“Aku tidak percaya diri dengan nasib.” Tiffany Song membuang nafas pasrah.
Taylor Shen mengernyitkan alis. Ia tidak begitu paham maksud kata-kata Tiffany Song. Beberapa saat kemudian, ia baru terpikir sesuatu. Ia mengelus-elus kulit pergelangan tangan Tiffany Song yang lembut, lalu berujar sungguh-sungguh, “Tiffany Song, asal kamu bergenggaman tangan denganku, nasib tidak akan membawamu pergi ke mana-mana. Kamu tidak perlu percaya diri pada nasib, percaya diri padaku saja sudah cukup kok.”
Tiffany Song refleks tersenyum, “Tapi kamunya kadang-kadang kelewatan agresif.”
“Tapi kamu suka kan?” Taylor Shen membalas senyumannya dengan senyuman tipis.
Mendengar orang-orang masih mencemoohnya, Tiffany Song berucap: “Aku lelah, gendong aku dong.”
“Siap, Tuan Putri.” Taylor Shen melepaskan tangannya dari tangan Tiffany Song, lalu berjongkok di depannya. Tiffany Song menyapu pandangannya ke orang-orang yang daritadi mencemoohnya, lalu naik ke bahu Taylor Shen dengan penuh kebanggaan.
Taylor Shen meletakkan kedua tangannya di atas lutut Tiffany Song, lalu perlahan-lahan bangkit berdiri dan mulai berjalan menggendongnya. Tiffany Song hari ini mengenakan t-shirt abu-abu lengan panjang dan jaket rajutan. Bawahannya adalah sebuah celana kain panjang dan sepasang sepatu kain santai. Rambutnya terjulur hingga bahu. Gaya berpakaian Tiffany Song hari ini mirip sekali dengan gaya berpakaian mahasiswi.
Melihat orang-orang menatap mereka berdua dengan pandangan terpesona, suasana hatinya jadi jauh lebih baik. Ia pikir, ia juga wanita yang cukup layak membanggakan diri.
Tiffany Song pelan-pelan lupa dengan semua kegundahannya. Ia sekarang paham ternyata begini rasanya digendong pria bertubuh tinggi besar. Pandangannya sangat luas tanpa terhalang kepala orang-orang depan. Ia tidak perlu berjinjit-jinjit lagi seperti biasanya.
Ia bisa melihat semua yang terhampar di depan mereka tanpa mengeluarkan usaha apa pun.
Tiffany Song berpikir, mungkin ia benar-benar sudah menua sampai mudah emosional dan khawatir seperti ini.
Dulu, saat ia baru diantar nenek ke rumah kediaman keluarga Song, Benjamin Song sangat menyayanginya. Suatu ketika, tidak jauh dari rumah mereka dihelatlah sebuah acara sirkus yang sangat menggoda untuk ditonton.
Satu tiket masuknya berharga sepuluh ribu. Lindsey Song sejak hari-hari awal sirkus itu digelar sudah diajak Nyonya Song pergi nonton. Tiffany Song juga ingin nonton. Untuk memenuhi keinginannya, Benjamin Song sembunyi-sembunyi mengumpulkan uang sepulh ribu dan membawanya pergi ke sana. Jumlah penonton sirkus sangat banyak. Ia tidak kelihatan sama sekali pertunjukkan yang tengah berlangsung.
Tiba-tiba tubuhnya terasa ringan sekali. Benjamin Song ternyata mengangkatnya dan menggendongnya di atas bahu. Saat itu ia masih kecil, ia hanya peduli dengan pertunjukkan sirkus yang ia tonton. Sekarang, kalau ia ingat-ingat, itu satu-satunya momen Benjamin Song menunjukan kasih sayang kebapakannya pada dia.
Sekarang, di punggung Taylor Shen, ia baru sadar ternyata semuanya memang sudah diatur oleh yang ada di di atas. Pria ini bisa jadi “utusan” dari langit untuk mengobati rasa hausnya akan cinta seorang ayah.
Meski tidak bisa melihat wajah Tiffany Song, Taylor Shen bisa merasakan kemurungan Tiffany Song yang semakin menjadi-jadi karena wanita itu terus terdiam. Belakangan ini, ia sering merasa pikiran Tiffany Song selalu melayang-layang jauh entah ke mana meski secara fisik jelas-jelas ada di sampingnya. Ini membuatnya khawatir dan iba.
Taylor Shen menepuk bokong Tiffany Song pelan dan menoleh sedikit, “Ada apa denganmu?”
“Agak kelelahan. Tidak tertarik lihat pemandangan lagi,” jawab Tiffany Song sambil membuang nafas panjang.
“Di depan ada satu toko dessert, kita duduk-duduk di sana ya.” Taylor Shen menggendong Tiffany Song keluar dari kerumunan lalu langsung berjalan ke arah toko itu. Pengunjung toko dessert cukup banyak. Mereka mau tidak mau harus menunggu dulu sebentar di luar baru kemudian dapat tempat duduk.
Taylor Shen mendudukkan Tiffany Song di kursi lalu pergi ke tempat pemesanan dessert. Dengar-dengar, makan dessert adalah cara paling ampuh untuk memperbaiki suasana hati seorang wanita.
Tiffany Song duduk sambil memapah dagu dengan kedua tangan. Ia mengamati Taylor Shen mengeluarkan uang dan menyerahkannya pada pelayan toko. Kalau ia ditanya kapan seorang pria terlihat paling tampan, jawabannya jelas momen ini. Pantas saja pria-pria sukses selalu disambut di mana-mana. Setiap kali mereka mengeluarkan kartu kredit atau pun uang tunai, ketampanan mereka langsung meningkat berkali-kali lipat.
Taylor Shen menaruh beberapa jenis dessert di atas meja. Ia menyerahkan semuanya itu ke hadapan Tiffany Song, lalu menatapnya dalam-dalam. Melihat Tiffany Song tersentuh dengan tindakannya, suasana hatinya jadi sangat baik. Ia berujar: “Makanlah.”
Taylor Shen sungguh rindu dengan keimutan Tiffany Song yang seperti ini. Beberapa hari ini, wajahnya selalu saja cemberut dan dingin.
Tiffany Song menunduk mengamati dessert-dessert itu satu per satu. Warna, hiasan, dan rasa yang berbeda-beda dari setiap dessert membuatnya tergoda. Ia kemudian mendongak menatap Taylor Shen: “Kamu beli sebanyak ini, kalau aku tidak bisa habiskan bagaimana?”
“Tidak bisa habiskan ya tidak apa-apa, yang penting suasana hatimu membaik seperti sedia kala.” Taylor Shen duduk di kursi seberang Tiffany Song.
“Ya sudahlah kalau begitu, maaf ya nanti kalau tidak habis.” Tiffany Song mengambil salah satu dessert, lalu menyendoknya dan memasukkannya ke mulut. Melihat Taylor Shen tidak berhenti-henti mengamatinya, ia mengambil dessert itu lagi sesendok dan menawarkannya ke Taylor Shen: “Mau coba?”
Pria itu menggeleng. Tiffany Song sontak langsung melahap dessert yang barusan ia tawarkan itu. Taylor Shen kehabisan kata-kata. Ia sebenarnya hanya berpura-pura tidak mau saja karena ingin dibujuk Tiffany Song. Ia bertanya: “Bagaimana rasanya?”
Tiffany Song menikmati dessert-nya dengan sangat lahap. Sembari makan, ia memberi penilaiannya, "Beda kelas dengan yang kamu bikinkan untukku waktu itu."
Yang waktu itu mengandung kebahagiaan. Yang hari ini sebenarnya juga mengandung, tetapi kadar kebahagiaannya tidak setinggi yang waktu itu. Mungkin memang tingkat kebahagiaan seorang wanita ada hubungannya dengan apakah pemberian si pria dibuat sendiri dengan sepenuh hati atau hanya beli dari luar.
“Berarti yang aku buat lebih enak ya,” ujar Taylor Shen bangga.
Tiffany Song terkekeh. Sambil gigit-gigit sendok, ia berkata: “Memang bagus ya sedalam ini bangga pada diri sendiri?”
“Ada yang lebih dalam.” Taylor Shen mengambil sendok dari mulut Tiffany Song, menahan dagu wanita itu, lalu mencium bibirnya melewati meja di antara mereka berdua. Mata Tiffany Song terbelalak. Di sini kan ramai sekali, Taylor Shen keterlaluan berani nih.
Taylor Shen baru melepaskan bibir Tiffany Song dengan sedikit tidak rela setelah menciumi cukup lama. Menatap sepasang mata jernih Tiffany Song, jantungnya berdebar kencang. Sungguh, cium selama apa pun tidak pernah terasa cukup.
......
Selesai makan dessert, mereka jalan ke Jalan Mingqing. Jalan ini punya sejarah panjang. Tapaknya yang berbatu abu-abu membuat nampak sangat klasik. Pohon-pohon dengan daun-daun yang berguguran di kedua sisinya menjadikannya mirip seperti jalanan tempat syuting film-film romantis.
Tiffany Song bergandengan tangan dengan Taylor Shen. Ketika melewati sebuah studio foto, Tiffany Song menengok sejenak ke dalam. Ia terkesima dengan sebuah seragam sekolah yang tergantung di etalase studio. Itu seragam sekolah kuno gadis-gadis Tiongkok dulu. Ia menarik tangan Taylor Shen ke sana: “Kita masuk lihat-lihat yuk.”
“Mau foto?” Taylor Shen tidak habis pikir, dari tadi mereka sudah melewati sederet studio foto bergaya kuno, namun Tiffany Song tidak menunjukkan ketertarikan sama sekali. Mengapa tiba-tiba ia jadi berubah begini?
Mereka berdua masuk ke studio foto. Gaya arsitektur studio foto ini bisa dibilang merupakan perpaduan dari gaya modern dan gaya kuno. Bosnya seorang nyonya paruh baya. Nyonya itu mengenakan cheongsam dan rambutnya terikat seleher.
Melihat kedatangan mereka, ia bertanya: “Mau foto ya?”
Tiffany Song mendekat ke seragam sekolah yang menarik perhatiannya tadi: “Kalau foto sekarang, jadinya berapa lama lagi?”
“Kalau mau langsung diproses sepuluh menit saja.”
Tiffany Song menoleh ke Taylor Shen: “Seragam itu lucu sekali. Aku sangat suka seragam gadis model begitu. Kita foto sekali ya. Aku pakai seragam itu, kamu pakai jas Zhongshan.”
Bos studio foto melirik Taylor Shen. Ia tertawa: “Kekasihmu kreatif juga ya. Kebetulan aku ada satu jas Zhongshan yang baru beli, pasti sangat cocok denganmu.”
Taylor Shen mengernyitkan alis, “Aduh, jangan aneh-aneh deh.”
“Ah, satu foto saja. Ayolah, aku mohon. Ya ya ya?” Tiffany Song menggenggam erat-erat tangan Taylor Shen dengan memperlihatkan wajah manja.
Taylor Shen menunduk. Melihat wajah manja wanita itu, ia tidak punya pilihan selain mengangguk mengiyakan. Ia tidak ingin membuat Tiffany Song kecewa, meski ia tidak yakin studio foto kecil macam ini bisa menghasilkan foto yang bagus.
Tiffany Song dengan riang mengambil seragam tadi dan berganti pakaian di ruang ganti. Taylor Shen menerima jas Zhongshan sodoran si bos studio dan bergegas ke ruang ganti pria. Warna jas itu biru keabu-abuan, persis dengan yang ada di film-film.
Tiffany Song dengan cepat keluar dari ruang ganti. Bos studio foto mendandaninya sebentar dan memasangkan jepitan rambut di sisi kanan kepalanya. Ia terlihat anggun sekali layaknya putri terpandang dari keluarga kerajaan.
Taylor Shen tidak lama kemudian juga keluar dari ruang ganti. Melihat pria itu melangkah perlahan menghampirinya, mata sipitnya menyiratkan keterkejutan dan keterpesonaan.
Taylor Shen yang kini memakai jas Zhongshan terlihat sangat berwibawa dan dewasa.
Taylor Shen berdiri di sebelah Tiffany Song. Melihat mulut wanita itu ternganga tipis, ia meledek: “Air liurmu menetes tuh.”
Tiffany Song mengusap-usap pinggir bibirnya dengan terperangah. Air liur dari mana? Taylor Shen terkekeh melihat respon Tiffany Song yang salah tingkah. Ia menunduk dan menatap wanita itu dari atas ke bawah. Tiffany Song yang mengenakan seragam dan ikat rambut di samping sungguh menawan. Ia tidak kuasa mengalihkan pandangan dari sosoknya.
Novel Terkait
Meet By Chance
Lena TanYour Ignorance
YayaUnplanned Marriage
MargeryCutie Mom
AlexiaLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaLove and Trouble
Mimi XuYou Are My Soft Spot×
- Bab 1 Terjatuh ke Sungai
- Bab 2 Apa Kau Merasa Sangat Kesepian
- Bab 3 Melayani Kakak Melahirkan
- Bab 4 Ibu dan Anak yang Gila
- Bab 5 Orang yang Diselingkuhi Itu Aku
- Bab 6 Istri Keponakan dan Istri kan Hanya Beda Satu Kata Saja
- Bab 7 Keberuntungan
- Bab 8 Dia Duduk di Samping Taylor
- Bab 9 Menggodai Lindsey
- Bab 10 Kecerdikan
- Bab 11 Terima Kasih Sudah Membuatku Jadi Seperti Ini
- Bab 12 Selamanya Jangan Harap Kamu Bisa Meninggalkanku
- Bab 13 Sungguh Jatuh Hati
- Bab 14 Kalau Wanita Itu Adalah Kamu, Aku Tidak Memandang Penting Hal Itu
- Bab 15 Bagaimana Bisa Berlaku Bajingan pada Junior?
- Bab 16 Panggil Aku Kakak Keempat
- Bab 17 Kesulitan Mengekspresikan Cinta pada Orang yang Dikasihi
- Bab 18 Masih Mau Mencari Masalah Denganku?
- Bab 19 Kalau Kalah Anggap Aku yang Kalah
- Bab 20 Sensasinya Sungguh Luar Biasa
- Bab 21 Genggaman Erat
- Bab 22 Masih Berusaha Membuatku Menyukaimu
- Bab 23 Lebih Baik Saling Merindukan Daripada Bertemu dan Saling Bertengkar
- Bab 24 Bercerai Tanpa Menutut Apapun
- Bab 25 Tiffany Song Menetap Sejenak
- Bab 26 Mau, Bagaimana Mungkin Tidak Mau?
- Bab 27 Membalikkan Tangan Dan Menyentuh Pusar
- Bab 28 Mencium Bagian......
- Bab 29 Ciuman Pertama Mereka
- Bab 30 Apakah Kamu Memiliki Kemampuan Itu?
- Bab 31 Membuat Diriku Sendiri Menjadi Hebat
- Bab 32 Kenapa Tidak Ada Orang Yang Mau Mencintaiku?
- Bab 33 Selingkuhanmu Hanya Bisa Aku Saja
- Bab 34 Suka Dilayani Orang Lain
- Bab 35 Kalau Mabuk Boleh Berbuat Senonoh
- Bab 36 Memancing
- Bab 37 Ayo Kita Saling Melepaskan
- Bab 38 Menguasai Ranjangnya
- Bab 39 Aku Bisa Mendapatkan Apa Darimu
- Bab 40 Bukti Perceraian
- Bab 41 Kenapa Aku Merasa Punggung Ini Sangat Mirip Denganmu?
- Bab 42 Kamu Itu Termasuk Apa?
- Bab 43 Orang Luar Biasa Diantara Para Wanita
- Bab 44 Bagaimana Kalau Aku Serius?
- Bab 45 Kasih Sayang Yang Diharapkan
- Bab 46 Kamu Masih Memiliki Pilihankah?
- Bab 47 Selera Tuan Muda Tang dan Nyonya Sedikit Berat
- Bab 48 Tindakan Yang Kekanak-Kanakan
- Bab 49 Menagih Janjinya
- Bab 50 Ibu Dan Anak Bertemu
- Bab 51 Kalau Ada yang Sakit Kasih Tahu Aku, Jangan Ditahan
- Bab 52 Alasan Ketiga
- Bab 53 Asalkan Tidak Sadar, Orang Itu Pasti Akan Jatuh Dalam Jebakan Kita
- Bab 54 Setiap Bertemu Denganku Kamu Selalu Kabur
- Bab 55 Meminta dengan Paksa
- Bab 56 Seorang Wanita yang Perlu Diberi Pelajaran
- Bab 57 Dia Telah Dibawa Pergi William
- Bab 58 Salah Panggil Sekali, Maka Dihukum Sekali (1)
- Bab 58 Salah Panggil Sekali, Maka Dihukum Sekali (2)
- Bab 58 Salah Panggil Sekali, Maka Dihukum Sekali (3)
- Bab 59 Mengingat Kembali Proses Tadi Malam (1)
- Bab 59 Cara Bertemu Kembali Setelah Perpisahan Yang Panjang(2)
- Bab 59 Cara Bertemu Kembali Setelah Perpisahan Yang Panjang (3)
- Bab 60 Sayang Sekali, Ginjalku Sedang Tidak Enak (1)
- Bab 60 Sayang Sekali, Ginjalku Sedang Tidak Enak (2)
- Bab 60 Sayang Sekali, Ginjalku Sedang Tidak Enak (3)
- Bab 61 Jadi Kamu Mencoba Menggodaku Lalu Meninggalkanku? (1)
- Bab 61 Jadi Kamu Mencoba Menggodaku Lalu Meninggalkanku? (2)
- Bab 61 Jadi Kamu Mencoba Menggodaku Lalu Meninggalkanku? (3)
- Bab 62 Aku mau bercerai dengan Lindsey Song! (1)
- Bab 62 Aku mau bercerai dengan Lindsey! (2)
- Bab 62 Aku Mau Becerai Dengan Lindsey! (3)
- Bab 63 Beri Dia Waktu 10 Detik Untuk Bersedih (1)
- Bab 63 Beri Dia Waktu 10 Detik Untuk Bersedih (2)
- Bab 63 Beri Dia Waktu 10 Detik Untuk Bersedih (3)
- Bab 64 Bagian Mana Yang Masih Belum Pernah Aku Lihat? (1)
- Bab 64 Bagian Mana Yang Belum Pernah Aku Lihat? (2)
- Bab 64 Dimana Yang Belum Pernah Aku Lihat? (3)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Keluar Tidak Membawa Apapun! (1)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Keluar Tidak Membawa Apapun! (2)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Keluar Tidak Membawa Apapun! (3)
- Bab 66 Tinggallah (1)
- Bab 66 Tinggallah (2)
- Bab 66 Tinggallah (3)
- Bab 67 Pegang Erat Tanganku, Jangan Lepaskan (1)
- Bab 67 Pegang Erat Tanganku, Jangan Lepaskan (2)
- Bab 67 Pegang Erat Tanganku, Jangan Lepaskan (3)
- Bab 68 Membelikan dia pakaian dalam(1)
- Bab 68 Membelikan dia pakaian dalam (2)
- Bab 68 Membelikan dia pakaian dalam (3)
- Bab 69 Taylor, Kamu Menyukaiku Bukan? (1)
- Bab 69 Taylor, Kamu Menyukaiku Bukan? (2)
- Bab 69 Taylor, Kamu Menyukaiku Bukan? (3)
- Bab 70 Kamu Tidak Sadar Aku Sedang Mengejarmu? (1)
- Bab 70 Kamu Tidak Sadar Aku Sedang Mengejarmu? (2)
- Bab 71 Kesepakatan Setelah Menikah (1)
- Bab 71 Kesepakatan Setelah Menikah (2)
- Bab 71 Kesepakatan Setelah Menikah (3)
- Bab 72 Di Hatiku Kamu Sangat Penting (1)
- Bab 72 Di Hatiku Kamu Sangat Penting (2)
- Bab 72 Di Hatiku Kamu Sangat Penting (3)
- Bab 73 Air Liur Juga Sudah Pernah Dimakan, Semangkuk Mie Termasuk Apa? (1)
- Bab 73 Air Liur Juga Sudah Pernah Dimakan, Semangkuk Mie Termasuk Apa? (2)
- Bab 73 Air Liur Juga Sudah Pernah Dimakan, Semangkuk Mie Termasuk Apa? (3)
- Bab 74 Datang Ke Sisiku Atau Datang Ke Hatiku (1)
- Bab 74 Datang Ke Sisiku Atau Datang Ke Hatiku (2)
- Bab 74 Datang Ke Sisiku Atau Datang Ke Hatiku (3)
- Bab 75 Apakah Kamu Tidak Melihat, Jika Dia Ketakutan? (1)
- Bab 75 Apakah Kamu Tidak Melihat, Jika Dia Ketakutan? (2)
- Bab 75 Apakah Kamu Tidak Melihat, Jika Dia Ketakutan? (3)
- Bab 76 Mau Tidak Meninggal Bersamaku (1)
- Bab 76 Mau Tidak Meninggal Bersamaku (2)
- Bab 76 Mau Tidak Meninggal Bersamaku? (3)
- Bab 77 Kok Mukamu Masih Tetap Memerah Sih? (1)
- Bab 77 Kok Mukamu Masih Tetap Memerah Sih? (2)
- Bab 77 Kok Mukamu Masih Tetap Memerah Sih? (3)
- Bab 78 Kakak Keempat, Lepaskan Aku (1)
- 78 Kakak Keempat Lepaskan aku (2)
- Bab 78 Kakak Keempat, Lepaskan Aku (3)
- Babak 79 Pesona-Nya (1)
- Babak 79 Pesona-Nya (2)
- Babak 79 Pesona-Nya (3)
- Bab 80 Dia Juga Tidak Menginginkanmu Sekarang (1)
- Bab 80 Dia Juga Tidak Menginginkanmu Sekarang (2)
- Bab 80 Dia Juga Tidak Menginginkanmu Sekarang (3)
- Bab 81 Aku Ingin Hidup Demi Diriku Sendiri
- Bab 82 Setiap jam setiap menit setiap detik selalu merindukanmu (1)
- Bab 82 Setiap jam Setiap menit Setiap detik selalu merindukanmu (2)
- Bab 82 Setiap jam setiap menit setiap detik selalu merindukanmu (3)
- Bab 83 Kamu Sangat Lucu, Aku Sangat Sayang Kamu (1)
- Bab 83 Kamu Sangat Lucu, Aku Sangat Sayang Kamu (2)
- Bab 83 Kamu Sangat Lucu, Aku Sangat Sayang Kamu (3)
- Bab 84 Cinta Sehidup Semati Antara Dua Orang (1)
- Bab 84 Cinta Sehidup Semati Antara Dua Orang (2)
- Bab 84 Cinta Sehidup Semati Antara Dua Orang (3)
- Bab 85 Jangan Menghancurkan Sebuah Pernikahan (1)
- Bab 85 Jangan Menghancurkan Sebuah Pernikahan (2)
- Bab 85 Jangan Menghancurkan Sebuah Pernikahan (3)
- Bab 86 Kasus Perceraian Paling Kacau
- Bab 87 Foto Lima Tahun Lalu (1)
- Bab 87 Foto Lima Tahun Lalu (2)
- Bab 87 Foto Lima Tahun Lalu (3)
- Bab 88 Aku Janji Akan Menceraikanmu
- Bab 89 Aku Memang Sudah Gila Baru Bisa Diinjak-Injak Olehmu (1)
- Bab 89 Aku Memang Sudah Gila Baru Bisa Diinjak-Injak Olehmu (2)
- Bab 89 Aku Memang Sudah Gila Baru Bisa Diinjak-Injak Olehmu (3)
- Bab 90 Hal Yang Sudah Ditakdirkan Pada Akhirnya Tetap Akan Ada (1)
- Bab 90 Hal Yang Sudah Ditakdirkan Pada Akhirnya Tetap Akan Ada (2)
- Bab 90 Hal Yang Sudah Ditakdirkan Pada Akhirnya Tetap Akan Ada (3)
- Bab 91 Hanya Ingin Memelukmu (1)
- Bab 91 Hanya Ingin Memelukmu (2)
- Bab 91 Hanya Ingin Memelukmu (3)
- Bab 92 Main Api
- Bab 93 Aku Akan Kesepian Jika Kamu Tidak Berada Di Sampingku (1)
- Bab 93 Aku Akan Kesepian Jika Kamu Tidak Berada Di Sampingku (2)
- Bab 93 Aku Akan Kesepian Jika Kamu Tidak Berada Di Sampingku (3)
- Bab 94 Taylor Shen, Tunggu Aku (1)
- Bab 94 Taylor Shen, Tunggu Aku (2)
- Bab 94 Taylor Shen, Tunggu Aku (3)
- Bab 95 Pulang, Dan Perlihatkan Padaku! (1)
- Bab 95 Pulang, Dan Perlihatkan Padaku! (2)
- Bab 95 Pulang, Dan Perlihatkan Padaku! (3)
- Bab 96 Tiffany Song, Ini Mama (1)
- Bab 96 Tiffany Song, Ini Mama (2)
- Bab 96 Tiffany Song, Ini Mama (3)
- Bab 97 Akhirnya Kamu Datang, Untung Aku Bertahan (1)
- Bab 97 Akhirnya Kamu Datang, Untung Aku Bertahan (2)
- Bab 97 Akhirnya Kamu Datang, Untung Aku Bertahan (3)
- Bab 98 Aku Akan Membuatmu Bahagia
- Bab 99 Simpul Cinta Dalam Untaian Intan (1)
- Bab 99 Simpul Cinta Dalam Untaian Intan (2)
- Bab 99 Simpul Cinta Dalam Untaian Intan (3)
- Bab 100 Aku Tidak Akan Memberikan Barang Yang Tidak Aku Inginkan (1)
- Bab 100 Aku Tidak Akan Memberikan Barang Yang Tidak Aku Inginkan (2)
- Bab 100 Aku Tidak Akan Memberikan Barang Yang Tidak Aku Inginkan (3)
- Bab 101 Dia Sudah Kembali
- Bab 102 Beradu Saja Jika Tidak Ikhlas (1)
- Bab 102 Beradu Saja Jika Tidak Ikhlas (2)
- Bab 102 Beradu Saja Jika Tidak Ikhlas (3)
- Bab 103 Tunggu Kepulanganku
- Bab 104 Berangkat Dengan Berani Demi Cinta (1)
- Bab 104 Berangkat Dengan Berani Demi Cinta (2)
- Bab 104 Berangkat Dengan Berani Demi Cinta (3)
- Bab 105 Jangan Tindih Aku, Berat
- Bab 106 Biarkan Aku Melindungimu Ya (1)
- Bab 106 Biarkan Aku Melindungimu Ya (2)
- Bab 106 Biarkan Aku Melindungimu Ya (3)
- Bab 107 Asal Kamu Tidak Meninggalkanku, Aku Juga Tidak Akan Meninggalkanmu
- Bab 107 Asal Kamu Tidak Meninggalkanku, Aku Juga Tidak Akan Meninggalkanmu
- Bab 107 Asal Kamu Tidak Meninggalkanku, Aku Juga Tidak Akan Meninggalkanmu
- Bab 108 Gadis Penurut, Tidurlah
- Bab 109 Jejak Tiara Sudah Ditemukan (1)
- Bab 109 Jejak Tiara Sudah Ditemukan (2)
- Bab 109 Jejak Tiara Sudah Ditemukan (2)
- Bab 110 Penyelesaian Perselisihan Ibu dan Anak (1)
- Bab 110 Penyelesaian Perselisihan Ibu dan Anak (2)
- Bab 110 Penyelesaian Perselisihan Ibu dan Anak (3)
- Bab 111 Ingin Menciumnya Tapi Tidak Sanggup (1)
- Bab 111 Ingin Menciumnya Tapi Tidak Sanggup (2)
- Bab 111 Ingin Menciumnya Tapi Tidak Sanggup (3)
- Bab 112 Kalau Mabuk Tidur Saja, Pintar Sekali (1)
- Bab 112 Kalau Mabuk Tidur Saja, Pintar Sekali (2)
- Bab 112 Kalau Mabuk Tidur Saja, Pintar Sekali (3)
- Bab 113 Apakah Aku Sudah Tidak Boleh Menyentuhmu? (1)
- Bab 113 Apakah Aku Sudah Tidak Boleh Menyentuhmu? (2)
- Bab 113 Apakah Aku Sudah Tidak Boleh Menyentuhmu? (3)
- Bab 114 Dapatkah Kamu Mendapatkan Tubuh Dan Pikiran Taylor?
- Bab 115 Satu-satunya Cara Untuk Menghukumnya (1)
- Bab 115 Satu-satunya Cara Untuk Menghukumnya (2)
- Bab 115 Satu-satunya Cara Untuk Menghukumnya (3)
- Bab 16 Berita Utama Surat Kabar Yang Menampilkan Fotonya (1)
- Berita Utama Surat Kabar Yang Menampilkan Fotonya (2)
- Berita Utama Surat Kabar Yang Menampilkan Fotonya (3)
- Bab 117 Pria Di Malam 5 Tahun Lalu Itu Adalah Aku (1)
- Bab 117 Pria Di Malam 5 Tahun Lalu Itu Adalah Aku (2)
- Bab 117 Pria Di Malam 5 Tahun Lalu Itu Adalah Aku (3)
- Bab 116 Kalau Kamu Tidak Pergi Juga, Aku Benar-Benar Akan Benci Kamu
- Bab 119 Aku Bisa Membawamu Pergi (1)
- Bab 119 Aku Bisa Membawamu Pergi (2)
- Bab 119 Aku Bisa Membawamu Pergi (3)
- Bab 120 Tiffany Song Adalah Wanitaku (1)
- Bab 120 Tiffany Song Adalah Wanitaku (2)
- Bab 120 Tiffany Song Adalah Wanitaku (3)
- Bab 121 Jalan Sendiri, Atau Diangkat Jalan Olehku (1)
- Bab 121 Jalan Sendiri, Atau Diangkat Jalan Olehku (2)
- Bab 121 Jalan Sendiri, Atau Diangkat Jalan Olehku (3)
- Bab 122 Mau Tidak Menjaga Jarak Dengannya (1)
- Bab 122 Mau Tidak Menjaga Jarak Dengannya (2)
- Bab 122 Mau Tidak Menjaga Jarak Dengannya (3)
- Bab 123 Sudah Bertengkar
- Bab 124 Aku Setampan Ini, Maukah Kamu Menciumku Satu Kali (1)
- Bab 124 Aku Setampan Ini, Maukah Kamu Menciumku Satu Kali (2)
- Bab 124 Aku Setampan Ini, Maukah Kamu Menciumku Satu Kali (3)
- Bab 125 Jangan Mencampakkan Ku Seorang (1)
- Bab 125 Jangan Mencampakkan Ku Seorang (2)
- Bab 125 Jangan Mencampakkan Ku Seorang (3)
- Bab 126 Sangat Sensitif (1)
- Bab 126 Sangat Sensitif (2)
- Bab 126 Sangat Sensitif (3)
- Bab 127 Menetaplah Di Sisiku
- Bab 128 Rahasia Latar Belakang Tiffany (1)
- Bab 128 Rahasia Latar Belakang Tiffany (2)
- Bab 128 Rahasia Latar Belakang Tiffany (3)
- Bab 129 Jika Tidak Ada Dirimu, Apalagi Yang Bisa Membuat Hidupku Berwarna? (1)
- Bab 129 Jika Tidak Ada Dirimu, Apalagi Yang Bisa Membuat Hidupku Berwarna? (1)
- Bab 129 Jika Tidak Ada Dirimu, Apalagi Yang Bisa Membuat Hidupku Berwarna? (3)
- Bab 130 Tidak Boleh Memainkan Bebek Kecil (1)
- Bab 130 Tidak Boleh Memainkan Bebek Kecil (2)
- Bab 130 Tidak Boleh Memainkan Bebek Kecil (3)
- Bab 131 Berusahalah Ketika Pulang Nanti Malam (1)
- Bab 131 Berusahalah Ketika Pulang Nanti Malam (2)
- Bab 131 Berusahalah Ketika Pulang Nanti Malam (3)
- Bab 132 Mereka Berkata Bahwa Wanita Berdada Besar Kurang Bisa Berpikir, Apakah Kamu Salah Satunya? (1)
- Bab 132 Mereka Berkata Bahwa Wanita Berdada Besar Kurang Bisa Berpikir, Apakah Kamu Salah Satunya? (2)
- Bab 132 Mereka Berkata Bahwa Wanita Berdada Besar Kurang Bisa Berpikir, Apakah Kamu Salah Satunya? (3)
- Bab 133 Jika Dia Bukanlah Tiffany, Siapakah Dia? (1)
- Bab 133 Jika Dia Bukanlah Tiffany, Siapakah Dia? (2)
- Bab 133 Jika Dia Bukanlah Tiffany, Siapakah Dia? (3)
- Bab 134 Seharusnya Adalah Tiara
- Bab 135 Soal Tiffany Song, Ia Selalu Ingin Mendominasi (1)
- Bab 135 Soal Tiffany Song, Ia Selalu Ingin Mendominasi (2)
- Bab 135 Soal Tiffany Song, Ia Selalu Ingin Mendominasi (3)
- Bab 136 Aku Tidak Mau Tidur Denganmu (1)
- Bab 136 Aku Tidak Mau Tidur Denganmu (2)
- Bab 136 Aku Tidak Mau Tidur Denganmu (3)
- Bab 137 Jangan Sok-Sokan Manja untuk Berbuat Tidak Senonoh (1)
- Bab 137 Jangan Sok-Sokan Manja untuk Berbuat Tidak Senonoh (2)
- Bab 137 Jangan Sok-Sokan Manja untuk Berbuat Tidak Senonoh (3)
- Bab 138 Kamu Hanya Milikku Seorang (1)
- Bab 138 Kamu Hanya Milikku Seorang (2)
- Bab 138 Kamu Hanya Milikku Seorang (3)
- Bab 139 Kamu Adalah Milikku, Apalagi Yang Masih Disembunyikan (1)
- Bab 139 Kamu Adalah Milikku, Apalagi Yang Masih Disembunyikan (2)
- Bab 139 Kamu Adalah Milikku, Apalagi Yang Masih Disembunyikan (3)
- Bab 140 Apakah Kamu Masih Menginginkanku?
- Bab 141 Mencintai Hingga Tak Bisa Terus Mencintai (1)
- Bab 141 Mencintai Hingga Tak Bisa Terus Mencintai (2)
- Bab 141 Mencintai Hingga Tak Bisa Terus Mencintai (3)
- Bab 142 Ia Bilang Ia Bermarga Shen (1)
- Bab 142 Ia Bilang Ia Bermarga Shen (2)
- Bab 142 Ia Bilang Ia Bermarga Shen (3)
- Bab 143 Kamu Masih Punya Aku
- Bab 144 Antara Aku dan Tiffany Song, Kamu Pilih Siapa? (1)
- Bab 144 Antara Aku dan Tiffany Song, Kamu Pilih Siapa? (2)
- Bab 144 Antara Aku dan Tiffany Song, Kamu Pilih Siapa? (3)
- Bab 145 Membiarkannya Pergi, Menunggu Kepulangannya (1)
- Bab 145 Membiarkannya Pergi, Menunggu Kepulangannya (2)
- Bab 145 Membiarkannya Pergi, Menunggu Kepulangannya (3)
- Bab 146 Kamu adalah Sosok Keberadaan yang Tiada Duanya dalam Kehidupannya
- Bab 147 Dengan Adanya Keberadaanmu, Aku Tidak Peduli di Mana Tempatku Berada (1)
- Bab 147 Dengan Adanya Keberadaanmu, Aku Tidak Peduli di Mana Tempatku Berada (2)
- Bab 147 Dengan Adanya Keberadaanmu, Aku Tidak Peduli di Mana Tempatku Berada (3)
- Bab 148 Ini Pacar Baruku (1)
- Bab 148 Ini Pacar Baruku (2)
- Bab 148 Ini Pacar Baruku (3)
- Bab 149 Ia Menginginkannya, Yaitu Wanita ini (1)
- Bab 149 Ia Menginginkannya, Yaitu Wanita ini (2)
- Bab 149 Ia Menginginkannya, Yaitu Wanita ini (3)
- Bab 150 Tidak Membiarkan Aku Melihat Maka Tidak Boleh Pergi(1)
- Bab 150 Tidak Membiarkan Aku Melihat Maka Tidak Boleh Pergi(2)
- Bab 150 Tidak Membiarkan Aku Melihat Maka Tidak Boleh Pergi(3)
- Bab 151 Tiara yang Sebenarnya (1)
- Bab 151 Tiara yang Sebenarnya (2)
- Bab 151 Tiara yang Sebenarnya (3)
- Bab 152 Tidak Ada Orang yang Bisa Melepaskan Dirinya Sendiri (1)
- Bab 152 Tidak Ada Orang yang Bisa Melepaskan Dirinya Sendiri (2)
- Bab 152 Tidak Ada Orang yang Bisa Melepaskan Dirinya Sendiri (3)
- Bab 153 Berhenti Membahasnya, Kita Akan Melakukannya (1)
- Bab 153 Berhenti Membahasnya, Kita Akan Melakukannya (2)
- Bab 153 Berhenti Membahasnya, Kita Akan Melakukannya (3)
- Bab 154 Malam Hari Begitu Indah, Menikmatinya Hingga Terlalu Kenyang
- Bab 155 Tidak Boleh Menyerah Di Pertengahan Jalan Dalam Melakukan Sesuatu (1)
- Bab 155 Tidak Boleh Menyerah Di Pertengahan Jalan Dalam Melakukan Sesuatu (2)
- Bab 155 Tidak Boleh Menyerah Di Pertengahan Jalan Dalam Melakukan Sesuatu (3)
- Bab 156 Sehidup Semati (1)
- Bab 156 Sehidup Semati (2)
- Bab 156 Sehidup Semati (3)
- Bab 157 Kamu Akan Menyelamatkan Siapa Dulu? (1)
- Bab 157 Kamu Akan Menyelamatkan Siapa Dulu? (2)
- Bab 157 Kamu Akan Menyelamatkan Siapa Dulu? (3)
- Bab 158 Siapa Yang Terbiasa Dengan Tempramen Buruk Tiffany Song? (1)
- Bab 158 Siapa Yang Terbiasa Dengan Tempramen Buruk Tiffany Song? (2)
- Bab 158 Siapa Yang Terbiasa Dengan Tempramen Buruk Tiffany Song? (3)
- Bab 159 Kembalinya Kebahagiaan (1)
- Bab 159 Kembalinya Kebahagiaan (2)
- Bab 159 Kembalinya Kebahagiaan (3)
- Bab 160 Kami Berniat Untuk Memiliki Anak (1)
- Bab 160 Kami Berniat Untuk Memiliki Anak (2)
- Bab 160 Kami Berniat Untuk Memiliki Anak (3)
- Bab 161 Aku Kemari Bukan Untuk Mengacak-Acak Kantormu
- Bab 162 Mengambil Gaun Pengantinnya (1)
- Bab 162 Mengambil Gaun Pengantinnya (2)
- Bab 162 Mengambil Gaun Pengantinnya (3)
- Bab 163 Tidak Usah Pakai Apa-Apa, Aku Lebih Suka (1)
- Bab 163 Tidak Usah Pakai Apa-Apa, Aku Lebih Suka (2)
- Bab 163 Tidak Usah Pakai Apa-Apa, Aku Lebih Suka (3)
- Bab 164 Pasien Wanita Misterius di Rumah Sakit (1)
- Bab 164 Pasien Wanita Misterius di Rumah Sakit (2)
- Bab 164 Pasien Wanita Misterius di Rumah Sakit (3)
- Bab 165 Tiffany Song Sangat Berterima Kasih Padamu (1)
- Bab 165 Tiffany Song Sangat Berterima Kasih Padamu (2)
- Bab 165 Tiffany Song Sangat Berterima Kasih Padamu (3)
- Bab 166 Nanti Setelah Aku Kelar Mandi Baru Kamu Masuk (1)
- Bab 166 Nanti Setelah Aku Kelar Mandi Baru Kamu Masuk (2)
- Bab 166 Nanti Setelah Aku Kelar Mandi Baru Kamu Masuk (3)
- Bab 167 Tiffany Song, Kamu Panas? (1)
- Bab 167 Tiffany Song, Kamu Panas? (2)
- Bab 167 Tiffany Song, Kamu Panas? (3)
- Bab 168 Taylor Shen Cemburu (1)
- Bab 168 Taylor Shen Cemburu (2)
- Bab 168 Taylor Shen Cemburu (3)
- Bab169 Akhirnya Mendapatkan Surat Nikah (1)
- Bab169 Akhirnya Mendapatkan Surat Nikah (2)
- Bab169 Akhirnya Mendapatkan Surat Nikah (3)
- Bab170 Membereskan Masalah yang Tidak Penting (1)
- Bab170 Membereskan Masalah yang Tidak Penting (2)
- Bab170 Membereskan Masalah yang Tidak Penting (3)
- Bab 171 Pergi Ke Rumah Sakit untuk Mengecek Kandungan
- Bab 172 Tidaklah Beruntung Jika Ada Darah di Gaun Pengantin (1)
- Bab 172 Tidaklah Beruntung Jika Ada Darah di Gaun Pengantin (2)
- Bab 172 Tidaklah Beruntung Jika Ada Darah di Gaun Pengantin (3)
- Bab 173 Menikahlah Denganku Dengan Agung(1)
- Bab 173 Menikalah Denganku Dengan Agung(2)
- Bab 173 Menikahlah Denganku Dengan Agung (3)
- Bab 174 Pada akhirnya, dipertemukan tapi tidak ditakdirkan untuk bersama (1)
- Bab 174 Pada akhirnya, dipertemukan tapi tidak ditakdirkan untuk bersama (2)
- Bab 174 Pada akhirnya, dipertemukan tapi tidak ditakdirkan untuk bersama (3)
- Bab 175 Aku Tidak Tidur, Jangan Takut! (1)
- Bab 175 Aku Tidak Tidur, Jangan Takut! (2)
- Bab 175 Aku Tidak Tidur, Jangan Takut! (3)
- Bab 176 Tidak Akan Pernah Bisa Mendapatkan Apa Pun yang Diinginkan Lagi (1)
- Bab 176 Tidak Akan Pernah Bisa Mendapatkan Apa Pun yang Diinginkan Lagi (2)
- Bab 176 Tidak Akan Pernah Bisa Mendapatkan Apa Pun yang Diinginkan Lagi (3)
- Bab 177 Cium Aku, Aku Akan Memaafkan Mu (1)
- Bab 177 Cium Aku, Aku Akan Memaafkan Mu (2)
- Bab 177 Cium Aku, Aku Akan Memaafkan Mu (3)
- Bab 178 Jordan Bo bertanya:Apakah Kamu Mencintaiku?
- Bab 179 Harus Setiap Waktu Dijaga, Jika Kehilangan Akan Sangat Menyakitkan (1)
- Bab 179 Harus Setiap Waktu Dijaga, Jika Kehilangan Akan Sangat Menyakitkan (1)
- Bab 179 Harus Setiap Waktu Dijaga, Jika Kehilangan Akan Sangat Menyakitkan (3)
- Bab 180 Kita Akhiri Pertemanan (1)
- Bab 180 Kita Akhiri Pertemanan (2)
- Bab 180 Kita Akhiri Persahabatan (3)
- Bab 181 Aku Segera Selamatkan Kamu
- Bab 182 Aku Temani Kamu (1)
- Bab 182 Aku Temani Kamu (2)
- Bab 182 Aku Temani Kamu (3)
- Bab 183 Jika Aku Bercerai, Apakah Kamu Masih Menginginkanku? (1)
- Bab 183 Jika Aku Bercerai, Apakah Kamu Masih Menginginkanku? (2)
- 183 Jika Aku Bercerai, Apakah Kamu Masih Menginginkanku? (3)
- 184 Istri Yang Juga Memahamiku (1)
- 184 Istri Yang Juga Memahamiku (2)
- 184 Istri Yang Juga Memahamiku (3)
- Bab 185 Tiffany, Kamu Masih Ingin Menikahkah? (1)
- Bab 185 Tiffany, Kamu Masih Ingin Menikahkah? (2)
- Bab 185 Tiffany, Kamu Masih Ingin Menikahkah? (3)
- Bab 186 Istri Tidak Menghibur, Kekasih Baru Menghibur (1)
- Bab 186 Istri Tidak Menghibur, Kekasih Baru Menghibur (2)
- Bab 186 Istri Tidak Menghibur, Kekasih Baru Menghibur (3)
- Bab 187 Setua-Tuanya Aku, Kamu Masih Lebih Tua (1)
- Bab 187 Setua-Tuanya Aku, Kamu Masih Lebih Tua (2)
- Bab 187 Setua-Tuanya Aku, Kamu Masih Lebih Tua (3)
- Bab 188 Kalian Harus Saling Mencintai dan Saling Merawat (1)
- Bab 188 Kalian Harus Saling Mencintai dan Saling Merawat (2)
- Bab 188 Kalian Harus Saling Mencintai dan Saling Merawat (3)
- Bab 189 Dia Tidak Mau Bertemu Dengannya
- Bab 190 Aku Percaya Seratus Persen Padamu (1)
- Bab 190 Aku Percaya Seratus Persen Padamu (2)
- Bab 190 Aku Percaya Seratus Persen Padamu (3)
- Bab 191 Sudah Berhasil Temukan Dia? (1)
- Bab 191 Sudah Berhasil Temukan Dia? (2)
- Bab 191 Sudah Berhasil Temukan Dia? (3)
- Bab 192 Kamu Hidup Aku Juga Hidup (1)
- Bab 192 Kamu Hidup Aku Juga Hidup (2)
- Bab 192 Kamu Hidup Aku Juga Hidup (3)
- Bab 193 Bayi Yang Ditemukan
- Bab 194 Vero He, Si Wanita Legenda (1)
- Bab 194 Vero He, Si Wanita Legenda (2)
- Bab 194 Vero He, Si Wanita Legenda (3)
- Bab 195 Aku Akan Membuatmu Berkenalan Ulang Denganku
- Bab 196 Dari Dulu Memang Tidak Kenal, Mengapa Terus Dituduh Lupa? (1)
- Bab 196 Dari Dulu Memang Tidak Kenal, Mengapa Terus Dituduh Lupa? (1)
- Bab 196 Dari Dulu Memang Tidak Kenal, Mengapa Terus Dituduh Lupa? (3)
- Bab 197 Mengembalikan Nyawaku Padamu
- Bab 198 Menggali Lubang Untuk Dia Melompat (1)
- Bab 198 Menggali Lubang Untuk Dia Melompat (2)
- Bab 198 Menggali Lubang Untuk Dia Melompat (3)
- Bab 199 Dia Diam-diam Mencintainya (1)
- Bab 199 Dia Diam-diam Mencintainya (2)
- Bab 199 Dia Diam-diam Mencintainya (3)
- Bab 200 Di Hatiku, Dia Tidak Pernah Pergi (1)
- Bab 200 Di Hatiku, Dia Tidak Pernah Pergi (1)
- Bab 200 Di Hatiku, Dia Tidak Pernah Pergi (3)
- Bab 201 Vero, Panggil Aku Kakak Keempat (1)
- Bab 201 Vero, Panggil Aku Kakak Keempat (2)
- Bab 201 Vero, Panggil Aku Kakak Keempat (3)
- Bab 202 Malam Ini Tinggal Temani Aku (1)
- Bab 202 Malam Ini Tinggal Temani Aku (2)
- Bab 202 Malam Ini Tinggal Temani Aku (3)
- Bab 203 Jaga Mulutmu
- Bab 204 Pikiran Kacau (1)
- Bab 204 Pikiran Kacau (2)
- Bab 204 Pikiran Kacau (3)
- Bab 205 Jennifer Li Cerai (1)
- Bab 205 Jennifer Li Cerai (2)
- Bab 205 Jennifer Li Cerai (3)
- Bab 206 Sungguh Ingin Merobek Bajumu (1)
- Bab 206 Sungguh Ingin Merobek Bajumu (2)
- Bab 206 Sungguh Ingin Merobek Bajumu (3)
- Bab 207 Jangan Dorong Aku (1)
- Bab 207 Jangan Dorong Aku (2)
- Bab 207 Jangan Dorong Aku (3)
- Bab 208 Walau Wanita Itu Tidak Senang, Ia Tetap Ingin Memeluk
- Bab 290 Aku Priamu (1)
- Bab 209 Aku Priamu (2)
- Bab 209 Aku Priamu (3)
- Bab 210 Mengigit Aku, Em? (1)
- Bab 210 Mengigit Aku, Em? (2)
- Bab 210 Mengigit Aku, Em? (3)
- Bab 211 Asalkan Dia Berbalik, Dia Tidak Akan Datang Mengejar (1)
- Bab 211 Asalkan Dia Berbalik, Dia Tidak Akan Datang Mengejar (2)
- Bab 211 Asalkan Dia Berbalik, Dia Tidak Akan Datang Mengejar (3)
- Bab 212 Tanpa Kamu, Aku Hidup Segan Mati Tak Mau (1)
- Bab 212 Tanpa Kamu, Aku Hidup Segan Mati Tak Mau (2)
- Bab 212 Tanpa Kamu, Aku Hidup Segan Mati Tak Mau (3)
- Bab 213 Lain Kali Tidak Usah Pakai Lipstick Lagi, Tidak Enak (1)
- Bab 213 Lain Kali Tidak Usah Pakai Lipstick Lagi, Tidak Enak (2)
- Bab 213 Lain Kali Tidak Usah Pakai Lipstick Lagi, Tidak Enak (3)
- Bab 214 Kita Masih Belum Bercerai
- Bab 215 Aku Ingin Dia Cucikan (1)
- Bab 215 Aku Ingin Dia Cucikan (2)
- Bab 215 Aku Ingin Dia Cucikan (3)
- Bab 216 Tunangan Dulu, Lalu Baru Pacaran
- Bab 217 Di Antara Kami Tidak Pernah Ada Cinta (1)
- Bab 217 Di Antara Kami Tidak Pernah Ada Cinta (2)
- Bab 217 Di Antara Kami Tidak Pernah Ada Cinta (3)
- Bab 218 Target Mereka Ya Kamu
- Bab 219 Darah Daging Sendiri Pun Tidak Dibela (1)
- Bab 219 Darah Daging Sendiri Pun Tidak Dibela (2)
- Bab 219 Darah Daging Sendiri Pun Tidak Dibela (3)
- Bab 220 Taylor Shen, Aku Benci Kamu
- Bab 221 Jacob Shen Datang (1)
- Bab 221 Jacob Shen Datang (2)
- Bab 221 Jacob Shen Datang (3)
- Bab 222 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 223 Wanitaku Tidak Boleh Dicemari Pria Lain (1)
- Bab 223 Wanitaku Tidak Boleh Dicemari Pria Lain (2)
- Bab 223 Wanitaku Tidak Boleh Dicemari Pria Lain (3)
- Bab 224 Aku Akan Menyuapimu
- Bab 225 Menyindir Aku Sudah Tua Ya? (1)
- Bab 225 Menyindir Aku Sudah Tua Ya? (2)
- Bab 225 Menyindir Aku Sudah Tua Ya? (3)
- Bab 226 Mengaku Punya Perasaan Denganku (1)
- Bab 226 Mengaku Punya Perasaan Denganku (2)
- Bab 226 Mengaku Punya Perasaan Denganku (3)
- Bab 227 Vero, Kamu Sudah Tergoyahkankah (1)
- Bab 227 Vero, Kamu Sudah Tergoyahkankah (2)
- Bab 227 Vero, Kamu Sudah Tergoyahkankah (3)
- Bab 228 Mulut Ke Mulut Menyuapinya Obat (1)
- Bab 228 Mulut Ke Mulut Menyuapinya Obat (2)
- Bab 228 Mulut Ke Mulut Menyuapinya Obat (3)
- Bab 229 Jangan Menuai Bahaya Dari Perbuatan Sendiri (1)
- Bab 229 Jangan Menuai Bahaya Dari Perbuatan Sendiri (2)
- Bab 229 Jangan Menuai Bahaya Dari Perbuatan Sendiri (3)
- Bab 230 Semakin Kesakitan Saat Mendekat (1)
- Bab 230 Semakin Kesakitan Saat Mendekat (2)
- Bab 230 Semakin Kesakitan Saat Mendekat (3)
- Bab 231 Tiffany, Merindukanku tidak? (1)
- Bab 231 Tiffany, Merindukanku tidak? (2)
- Bab 231 Tiffany, Merindukanku tidak? (3)
- Bab 232 Vero, Mari Kita Berpacaran (1)
- Bab 232 Vero, Mari Kita Berpacaran (2)
- Bab 232 Vero, Mari Kita Berpacaran (3)
- Bab 233 Aku Masih Mencintainya
- Bab 234 Jacob Shen Adalah Anak Angkatku (1)
- Bab 234 Jacob Shen Adalah Anak Angkatku (2)
- Bab 234 Jacob Shen Adalah Anak Angkatku (3)
- Bab 235 Jangan Takut Menyakitku (1)
- Bab 235 Jangan Takut Menyakitku (2)
- Bab 235 Jangan Takut Menyakitku (3)
- Bab 236 Kepergiannya Menjadi Luka Baginya (1)
- Bab 236 Kepergiannya Menjadi Luka Baginya (2)
- Bab 236 Kepergiannya Menjadi Luka Baginya (3)
- Bab 237 Jennifer, Aku Tidak Bisa Menahan Godaan (1)
- Bab 237 Jennifer, Aku Tidak Bisa Menahan Godaan (2)
- Bab 237 Jennifer, Aku Tidak Bisa Menahan Godaan (3)
- Bab 238 Lihat Kamu Membuatku Marah Sampai Aku Kelaparan (1)
- Bab 238 Lihat Kamu Membuatku Marah Sampai Aku Kelaparan (2)
- Bab 238 Lihat Kamu Membuatku Marah Sampai Aku Kelaparan (3)
- Bab 239 Dia Sama Sekali Tidak Bisa Masuk, Oke?
- Bab 239 Dia Sama Sekali Tidak Bisa Masuk, Oke (2)
- Bab 239 Dia Sama Sekali Tidak Bisa Masuk, Oke (3)
- Bab 240 Bolehkah Ceritakan Tentang Anak Perempuan Kita
- Bab 241 Eksibisionis Itu Penyakit, Harus Diobati! (1)
- Bab 241 Eksibisionis Itu Penyakit, Harus Diobati! (2)
- Bab 241 Eksibisionis Itu Penyakit, Harus Diobati! (3)
- Bab 242 Apakah Dia Sudah Datang Terlambat? (1)
- Bab 242 Apakah Dia Sudah Datang Terlambat? (2)
- Bab 242 Apakah Dia Sudah Datang Terlambat? (3)
- Bab 243 Mimpi Bersamanya (1)
- Bab 243 Mimpi Bersamanya (2)
- Bab 243 Mimpi Bersamanya (3)
- Bab 244 Dia Bisa Jadi Hanya Ingin Membunuhmu (1)
- Bab 244 Dia Bisa Jadi Hanya Ingin Membunuhmu (2)
- Bab 244 Dia Bisa Jadi Hanya Ingin Membunuhmu (3)
- Bab 245 Dia Membawanya Pulang (1)
- Bab 245 Dia Membawanya Pulang (2)
- Bab 245 Dia Membawanya Pulang (3)
- Bab 246 Kamu Tidak Bisa Melepaskannya, Aku Juga Sama Tidak Bisa (1)
- Bab 246 Kamu Tidak Bisa Melepaskannya, Aku Juga Sama Tidak Bisa (2)
- Bab 246 Kamu Tidak Bisa Melepaskannya, Aku Juga Sama Tidak Bisa (3)
- Bab 247 Kalau Ini Kode, Apakah Dia Bakal Paham? (1)
- Bab 247 Kalau Ini Kode, Apakah Dia Bakal Paham? (2)
- Bab 247 Kalau Ini Kode, Apakah Dia Bakal Paham? (3)
- Bab 248 Pasangan yang Saling Mencintai
- Bab 249 Siapa Rekanmu? (1)
- Bab 249 Siapa Rekanmu? (2)
- Bab 249 Siapa Rekanmu? (3)
- Bab 250 Hati Ini Tidak Pernah Berubah
- Bab 251 Cintaku Padamu Sangat Mendalam (1)
- Bab 251 Cintaku Padamu Sangat Mendalam (2)
- Bab 251 Cintaku Padamu Sangat Mendalam (3)
- Bab 252 Aku Tidak Akan Membuatnya Kecewa (1)
- Bab 252 Aku Tidak Akan Membuatnya Kecewa (2)
- Bab 252 Aku Tidak Akan Membuatnya Kecewa (3)
- Bab 253 Kita Masih Memiliki Waktu Satu Malam (1)
- Bab 253 Kita Masih Memiliki Waktu Satu Malam (2)
- Bab 253 Kita Masih Memiliki Waktu Satu Malam (3)
- Bab 254 Menciumnya Dihadapannya
- Bab 255 Urusan Sex Biar Kamu Saja Yang Memutuskan (1)
- Bab 255 Urusan Sex Biar Kamu Saja Yang Memutuskan (2)
- Bab 255 Urusan Sex Biar Kamu Saja Yang Memutuskan (3)
- Bab 256 Orang yang Makin Dekat Malah Harus Makin Diwaspadai (1)
- Bab 256 Orang yang Makin Dekat Malah Harus Makin Diwaspadai (2)
- Bab 256 Orang yang Makin Dekat Malah Harus Makin Diwaspadai (3)
- Bab 257 Muncul Pikiran Macam-Macam Saat Melihatku?
- Bab 258 Tiffany Song, Marilah Kita Mempunyai Anak (1)
- Bab 258 Tiffany Song, Marilah Kita Mempunyai Anak (2)
- Bab 258 Tiffany Song, Marilah Kita Mempunyai Anak (3)
- Bab 259 Besar Sekali Amarahnya, Maukah Kubantu Meredakan Kemarahan
- Bab 260 Tidak Mengizinkan Aku Menghisapnya, Kalau Begitu Izinkan Aku Cium (1)
- Bab 260 Tidak Mengizinkan Aku Menghisapnya, Kalau Begitu Izinkan Aku Cium (2)
- Bab 260 Tidak Mengizinkan Aku Menghisapnya, Kalau Begitu Izinkan Aku Cium (3)
- Bab 261 Firewall Diserang
- Bab 262 Kamu Hampir Saja Mencelakainya (1)
- Bab 262 Kamu Hampir Saja Mencelakainya (2)
- Bab 262 Kamu Hampir Saja Mencelakainya (3)
- Bab 263 Aku Berterima Kasih Padamu, Namun Tidak Bisa Mencintaimu (1)
- Bab 263 Aku Berterima Kasih Padamu, Namun Tidak Bisa Mencintaimu (2)
- Bab 263 Aku Berterima Kasih Padamu, Namun Tidak Bisa Mencintaimu (3)
- Bab 264 James He Awalnya Ingin Mengatakan, Aku Pernah Masuk
- Bab 265 Dia Jelas-Jelas Satu Menit Juga Tidak Rela Berpisah Dengannya (1)
- Bab 265 Dia Jelas-Jelas Satu Menit Juga Tidak Rela Berpisah Dengannya (2)
- Bab 265 Dia Jelas-Jelas Satu Menit Juga Tidak Rela Berpisah Dengannya (3)
- Bab 266 Adik Keempat, Bagaimana Kalau Kita Menjadi Sepasang (1)
- Bab 266 Adik Keempat, Bagaimana Kalau Kita Menjadi Sepasang (2)
- Bab 266 Adik Keempat, Bagaimana Kalau Kita Menjadi Sepasang (3)
- Bab 267 Pada Hari Ketika Kamu “Wafat” Tujuh Tahun Lalu, Dia…… (1)
- Bab 267 Pada Hari Ketika Kamu “Wafat” Tujuh Tahun Lalu, Dia…… (2)
- Bab 267 Pada Hari Ketika Kamu “Wafat” Tujuh Tahun Lalu, Dia…… (3)
- Bab 268 Cinta Adalah Pisau Bermata Dua (1)
- Bab 268 Cinta Adalah Pisau Bermata Dua (2)
- Bab 268 Cinta Adalah Pisau Bermata Dua (3)
- Bab 269 Buka Hati dan Dengar Penjelasannya (1)
- Bab 269 Buka Hati dan Dengar Penjelasannya (2)
- Bab 269 Buka Hati dan Dengar Penjelasannya (3)
- Bab 270 Mengapa Dia Tega Mengganggu Seseorang Yang Sedang Sakit?
- Bab 271 Aku Hanya Menginginkanmu (1)
- Bab 271 Aku Hanya Menginginkanmu (2)
- Bab 271 Aku Hanya Menginginkanmu (3)
- Bab 272 Meskipun Dibusungkan Tetap Kecil (1)
- Bab 272 Meskipun Dibusungkan Tetap Kecil (2)
- Bab 272 Meskipun Dibusungkan Tetap Kecil (3)
- Bab 273 Apakah Kamu Ingin Berkencan Denganku? (1)
- Bab 273 Apakah Kamu Ingin Berkencan Denganku? (2)
- Bab 273 Apakah Kamu Ingin Berkencan Denganku? (3)
- Bab 274 Kamu Tidak Mau Aku, Aku Pun Tidak Mau Kamu (1)
- Bab 274 Kamu Tidak Mau Aku, Aku Pun Tidak Mau Kamu (2)
- Bab 274 Kamu Tidak Mau Aku, Aku Pun Tidak Mau Kamu (3)
- Bab 275 Dibawa Pergi Pria Liar (1)
- Bab 275 Dibawa Pergi Pria Liar (2)
- Bab 275 Dibawa Pergi Pria Liar (3)
- Bab 276 Kamu Merupakan Takdirku (1)
- Bab 276 Kamu Merupakan Takdirku (2)
- Bab 276 Kamu Merupakan Takdirku (3)
- Bab 277 Jangan Bertahan di Kota Tong
- Bab 278 Apa Kamu Bakal Selingkuh? (1)
- Bab 278 Apa Kamu Bakal Selingkuh? (2)
- Bab 278 Apa Kamu Bakal Selingkuh? (3)
- Bab 279 Hangat Di Atas Gunung, Kamu Bahkan Tidak Terlihat Malu (1)
- Bab 279 Hangat Di Atas Gunung, Kamu Bahkan Tidak Terlihat Malu (2)
- Bab 279 Hangat Di Atas Gunung, Kamu Bahkan Tidak Terlihat Malu (3)
- Bab 280 Aku Yang Berhutang Kepadamu, Aku Yang Seharusnya Membayarmu (1)
- Bab 280 Aku Yang Berhutang Kepadamu, Aku Yang Seharusnya Membayarmu (2)
- Bab 280 Aku Yang Berhutang Kepadamu, Aku Yang Seharusnya Membayarmu (3)
- Bab 281 Gunakan Cara Lain Untuk Menghukumku (1)
- Bab 281 Gunakan Cara Lain Untuk Menghukumku (2)
- Bab 281 Gunakan Cara Lain Untuk Menghukumku (3)
- Bab 282 Kembalinya Hantu (1)
- Bab 282 Kembalinya Hantu (2)
- Bab 282 Kembalinya Hantu (3)
- Bab 283 Stella Han Adalah Adikmu (1)
- Bab 283 Stella Han Adalah Adikmu (2)
- Bab 283 Stella Han Adalah Adikmu (3)
- Bab 284 Ada Kamu di Sisi, Aku Sangat Bahagia
- Bab 285 Membedakan Pagi Hari Atau Malam Harikah (1)
- Bab 285 Membedakan Pagi Hari Atau Malam Harikah (2)
- Bab 285 Membedakan Pagi Hari Atau Malam Harikah (3)
- Bab 286 Menemukan Obat Penunda Kehamilan (1)
- Bab 286 Menemukan Obat Penunda Kehamilan (2)
- Bab 286 Menemukan Obat Penunda Kehamilan (3)
- Bab 287 Seorang Diri Kamu Pasti Sangat Bosan, Aku Temani Kamu (1)
- Bab 287 Seorang Diri Kamu Pasti Sangat Bosan, Aku Temani Kamu (2)
- Bab 287 Kamu Seorang Diri Pasti Sangat Bosan, Aku Temani Kamu (3)
- Bab 288 Tanda-Tanda Pertama (1)
- Bab 288 Tanda-Tanda Pertama (2)
- Bab 288 Tanda-Tanda Pertama (3)
- Bab 289 Surat Perjanjian Rahasia
- Bab 290 Takdir Telah Ditentukan Oleh Tuhan (1)
- Bab 290 Takdir Telah Ditentukan Oleh Tuhan (2)
- Bab 290 Takdir Telah Ditentukan Oleh Tuhan (3)
- Bab 291 Mencurigai Luna Bai (1)
- Bab 291 Mencurigai Luna Bai (2)
- Bab 291 Mencurigai Luna Bai (3)
- Bab 292 Aku Peduli Akan Segala Hal Tentangmu (1)
- Bab 292 Aku Peduli Akan Segala Hal Tentangmu (2)
- Bab 292 Aku Peduli Akan Segala Hal Tentangmu (3)
- Bab 293 Ciuman Tak Tertahankan
- Bab 294 Tiffany, Menikahlah Dengan Aku Lagi (1)
- Bab 294 Tiffany, Menikahlah Dengan Aku Lagi (2)
- Bab 294 Tiffany, Menikahlah Dengan Aku Lagi (3)
- Bab 295 Tidak Ada Orang Yang Seperti Dahulu Lagi (1)
- Bab 295 Tidak Ada Orang Yang Seperti Dahulu Lagi (2)
- Bab 295 Tidak Ada Orang Yang Seperti Dahulu Lagi (3)
- Bab 296 Kan Sudah Pernah Lihat, Buat Apa Masih Ditutupi?
- Bab 297 Foto Sepasang Ibu dan Anak (1)
- Bab 297 Foto Sepasang Ibu dan Anak (2)
- Bab 297 Foto Sepasang Ibu dan Anak (3)
- Bab 298 Tiffany Song Ke Mana? (1)
- Bab 298 Tiffany Song Ke Mana? (2)
- Bab 298 Tiffany Song Ke Mana? (3)
- Bab 299 Vero He Yang Berbaring Di Tumpukan Bunga Tiba-Tiba Membuka Matanya
- Bab 300 Adegan Yang Menyedihkan (1)
- Bab 300 Adegan Yang Menyedihkan (2)
- Bab 300 Adegan Yang Menyedihkan (3)
- Bab 301 Nona He, Anak Ini Sangat Mirip Denganmu (1)
- Bab 301 Nona He, Anak Ini Sangat Mirip Denganmu (2)
- Bab 301 Nona He, Anak Ini Sangat Mirip Denganmu (3)
- Bab 302 Dia Pasti Tidak Akan Memberikannya Kepada Siapapun
- Bab 303 Ayah Anak Saling Mengakui (1)
- Bab 303 Ayah Anak Saling Mengakui (2)
- Bab 303 Ayah Anak Saling Mengakui (3)
- Bab 304 Aku Menyakitimu Lagi, Kamu Jangan Maafkan Aku (1)
- Bab 304 Aku Menyakitimu Lagi, Kamu Jangan Maafkan Aku (2)
- Bab 304 Aku Menyakitimu Lagi, Kamu Jangan Maafkan Aku (3)
- Bab 305 Aku Bukan Membantumu, Tapi Untuk Menebus Kejahatan (1)
- Bab 305 Aku Bukan Membantumu, Tapi Untuk Menebus Kejahatan (2)
- Bab 305 Aku Bukan Membantumu, Tapi Untuk Menebus Kejahatan (3)
- Bab 306 Orang Yang Berkekuatan Dan Mempunyai Keberanian Mudah Ditaklukkan (1)
- Bab 306 Orang Yang Berkekuatan Dan Mempunyai Keberanian Mudah Ditaklukkan (2)
- Bab 306 Orang Yang Berkekuatan Dan Mempunyai Keberanian Mudah Ditaklukkan (3)
- Bab 307 Apakah Kamu Merasa Sakit Hati Aku Memukulnya (1)
- Bab 307 Apakah Kamu Merasa Sakit Hati Aku Memukulnya (2)
- Bab 307 Apakah Kamu Merasa Sakit Hati Aku Memukulnya (3)
- Bab 308 Salahku Tidak Lembut? (1)
- Bab 308 Salahku Tidak Lembut? (2)
- Bab 308 Salahku Tidak Lembut? (3)
- Bab 309 Membawa Pergi Rambut Jacob Shen (1)
- Bab 309 Membawa Pergi Rambut Jacob Shen (2)
- Bab 309 Membawa Pergi Rambut Jacob Shen (3)
- Bab 310 Anak, Istri, dan Sumber Kehangatan(1)
- Bab 310 Anak, Istri, dan Sumber Kehangatan(2)
- Bab 310 Anak, Istri, dan Sumber Kehangatan(3)
- Bab 311 Masih Berani Sembunyi, Apakah Ingin Mati? (1)
- Bab 311 Masih Berani Sembunyi, Apakah Ingin Mati? (2)
- Bab 311 Masih Berani Sembunyi, Apakah Ingin Mati? (3)
- Bab 312 Tiffany Song Mencintai Taylor Shen (1)
- Bab 312 Tiffany Song Mencintai Taylor Shen (2)
- Bab 312 Tiffany Song Mencintai Taylor Shen (3)
- Bab 313, Cintanya Kepadanya, Hangat Seperti Api
- Bab 314 Sendirian Yang Kesepian,Kosong, Dan Dingin (1)
- Bab 314 Sendirian Yang Kesepian,Kosong, Dan Dingin (2)
- Bab 314 Sendirian Yang Kesepian,Kosong, Dan Dingin (3)
- Bab 315 Aku Memiliki Kemampuan Apa, Membuatmu Dengan Tulus Memperlakukanku? (1)
- Bab 315 Aku Memiliki Kemampuan Apa, Membuatmu Dengan Tulus Memperlakukanku? (2)
- Bab 315 Aku Memiliki Kemampuan Apa, Membuatmu Dengan Tulus Memperlakukanku? (3)
- Bab 316 Hasil Identifikasi Hubungan Darah (1)
- Bab 316 Hasil Identifikasi Hubungan Darah (2)
- Bab 316 Hasil Identifikasi Hubungan Darah (3)
- Bab 317 Bahkan Dia Juga Dipermainkan Olehnya (1)
- Bab 317 Bahkan Dia Juga Dipermainkan Olehnya (2)
- Bab 317 Bahkan Dia Juga Dipermainkan Olehnya (3)
- Bab 318 Tidak Ada Pengkhianatan, Hanya Ada Cinta Yang Mendalam (1)
- Bab 318 Tidak Ada Pengkhianatan, Hanya Ada Cinta Yang Mendalam (2)
- Bab 318 Tidak Ada Pengkhianatan, Hanya Ada Cinta Yang Mendalam (3)
- Bab 319 Mengapa Seleramu Begitu Berat? (1)
- Bab 319 Mengapa Seleramu Begitu Berat? (2)
- Bab 319 Mengapa Seleramu Begitu Berat? (3)
- Bab 320 Kesalahan Yang Kamu Perbuat Hanyalah, Kamu Tidak Mencintaiku (1)
- Bab 320 Kesalahan Yang Kamu Lakukan, Yakni Kamu Tidak Mencintaiku (2)
- Bab 320 Kesalahan Yang Kamu Perbuat Adalah Kamu Tidak Mencintaiku (3)
- Bab 321 Budak Istri (1)
- Bab 321 Budak Istri (2)
- Bab 321 Budak Istri (3)
- Bab 322 Baik, Mari Kita Bercerai! (1)
- Bab 322 Baik, Mari Kita Bercerai!(2)
- Bab 322 Baik, Mari Kita Bercerai! (3)
- Bab 323 Kalian Pergi Berkencan Tanpa Membawaku (1)
- Bab 323 Kalian Pergi Berkencan Tanpa Membawaku (2)
- Bab 323 Kalian Pergi Berkencan Tanpa Membawaku (3)
- Bab 324 Lamaran Yang Romantis (1)
- Bab 324 Lamaran Yang Romantis (2)
- Bab 324 Lamaran Yang Romantis (3)
- Bab 325 Mengumpulkan Bukti
- Bab 326 Perdagangan Yang Menguntungkan (1)
- Bab 326 Perdagangan Yang Menguntungkan (2)
- Bab 326 Perdagangan Yang Menguntungkan (3)
- Bab 327 Paparan Foto Tak Senonoh dan Serangan Balik (1)
- Bab 327 Paparan Foto Tak Senonoh dan Serangan Balik (2)
- Bab 327 Paparan Foto Tak Senonoh dan Serangan Balik (3)
- Bab 328 Kamu Masih Berhutang Candle Light Malam Pertama Padaku (1)
- Bab 328 Kamu Masih Berhutang Candle Light Malam Pertama Padaku (2)
- Bab 328 Kamu Masih Berhutang Candle Light Malam Pertama Padaku (3)
- Bab 329 Aku Tidak Akan Membencimu
- Bab 330 Jalan Buntu (1)
- Bab 330 Jalan Buntu (2)
- Bab 330 Jalan Buntu (3)
- Bab 331 Terjerat Sepenuhnya (1)
- Bab 331 Terjerat Sepenuhnya (2)
- Bab 331 Terjerat Sepenuhnya (3)
- Bab 332 Gelandangan Tanpa Rumah
- Bab 333 Permainan Di Tengah Permainan Yang Unik (1)
- Bab 333 Permainan Di Tengah Permainan Yang Unik (2)
- Bab 333 Permainan Di Tengah Permainan Yang Unik (3)
- Bab 334 Teruskan Saja Keras Kepala, Toh Aku Belum Cukup Bermain
- Bab 335 Paman Memukul Adik Ipar (1)
- Bab 335 Paman Memukul Adik Ipar (2)
- Bab 335 Paman Memukul Adik Ipar (3)
- Bab 336 Sayang, Kamu Benar-Benar Sangat Lucu (1)
- Bab 336 Sayang, Kamu Benar-Benar Sangat Lucu (2)
- Bab 336 Sayang, Kamu Benar-Benar Sangat Lucu (3)
- Bab 337 Rencana di Bulan Madu (1)
- Bab 337 Rencana di Bulan Madu (2)
- Bab 337 Rencana di Bulan Madu (3)
- Bab 338 Di Dalam Kamusnya Tidak Ada Kata Perceraian (1)
- Bab 338 Di Dalam Kamusnya Tidak Ada Kata Perceraian (2)
- Bab 338 Di Dalam Kamusnya Tidak Ada Kata Perceraian (3)
- Bab 339 Demi Memilikinya Secara Legal (1)
- Bab 339 Demi Memilikinya Secara Legal (2)
- Bab 339 Demi Memilikinya Secara Legal (3)
- Bab 340 Menagih Janji (1)
- Bab 340 Menagih Janji (2)
- Bab 340 Menagih Janji (3)
- Bab 341 Disini Adalah Kantor, Kamu Jangan Sembarangan (1)
- Bab 341 Disini Adalah Kantor, Kamu Jangan Sembarangan (2)
- Bab 341 Disini Adalah Kantor, Kamu Jangan Sembarangan (3)
- Bab 342 Tanpa Persetujuanku, Tidak Boleh Melepaskan Cincin (1)
- Bab 342 Tanpa Persetujuanku, Tidak Boleh Melepaskan Cincin (2)
- Bab 342 Tanpa Persetujuanku, Tidak Boleh Melepaskan Cincin (3)
- Bab 343 Aku Tidak Berubah, Aku Adalah Aku Yang Dulu (1)
- Bab 343 Aku Tidak Berubah, Aku Adalah Aku Yang Dulu (2)
- Bab 343 Aku Tidak Berubah, Aku Adalah Aku Yang Dulu (3)
- Bab 344 Pria Canggung Dan Kekanak-Kanakan (1)
- Bab 344 Pria Canggung Dan Kekanak-Kanakan(2)
- Bab 344 Pria Canggung Dan Kekanak-Kanakan (3)
- Bab 345 Maaf, Aku Telah Menikah! (1)
- Bab 345 Maaf, Aku Telah Menikah! (2)
- Bab 345 Maaf, Aku Telah Menikah! (3)
- Bab 346 Berduka Karena Tidak Juga Mau Melepas (1)
- Bab 346 Berduka Karena Tidak Juga Mau Melepas (2)
- Bab 346 Berduka Karena Tidak Juga Mau Melepas (3)
- Bab 347 Aku Tidak Mau, Jangan Memaksaku Lagi (1)
- Bab 347 Aku Tidak Mau, Jangan Memaksaku (2)
- Bab 347 Aku Tidak Mau, Jangan Memaksaku Lagi (3)
- Bab 348 Aku Menggantikannya Berlutut Padamu (1)
- Bab 348 Aku Menggantikannya Berlutut Padamu (2)
- Bab 348 Aku Menggantikannya Berlutut Padamu (3)
- Bab 349 Cemburu (1)
- Bab 349 Cemburu (2)
- Bab 349 Cemburu (3)
- Bab 350 Khawatir Tidak Ada Yang Tahu Kalian Sepemikiran Dan Seperasaan (1)
- Bab 350 Khawatir Tidak Ada Yang Tahu Kalian Sepemikiran Dan Seperasaan (2)
- Bab 350 Khawatir Tidak Ada Yang Tahu Kalian Sepemikiran Dan Seperasaan (3)
- Bab 351 Pria Muda Jatuh Cinta Selir Memiliki Maksud (1)
- Bab 351 Pria Muda Jatuh Cinta Selir Memiliki Maksud (2)
- Bab 351 Pria Muda Jatuh Cinta Selir Memiliki Maksud (3)
- Bab 352 Apa Banget Sih Marahmu?
- Bab 353 Buat Apa Keras Kepala Sih? (1)
- Bab 353 Buat Apa Keras Kepala Sih? (2)
- Bab 353 Buat Apa Keras Kepala Sih? (3)
- Bab 354 Ciuman yang Tidak Diduga (1)
- Bab 354 Ciuman yang Tidak Diduga (2)
- Bab 354 Ciuman yang Tidak Diduga (3)
- Bab 355 Yang Memukul Adalah Kamu, Kenapa Kamu Yang Merasa Tidak Adil (1)
- Bab 355 Yang Memukul Adalah Kamu, Kenapa Kamu Yang Merasa Tidak Adil (2)
- Bab 355 Yang Memukul Adalah Kamu, Kenapa Kamu Yang Merasa Tidak Adil (3)
- Bab 356 Tidak Menyalahkannya, Tidak Mencintainya (1)
- Bab 356 Tidak Menyalahkannya, Tidak Mencintainya (2)
- Bab 356 Tidak Menyalahkannya, Tidak Mencintainya (3)
- Bab 357 Menggunakan Hakku
- Bab 358 Stella Han, Cintai Aku Baik Tidak (1)
- Bab 358 Stella Han, Cintai Aku Baik Tidak (2)
- Bab 358 Stella Han, Cintai Aku Baik Tidak (3)
- Bab 359 Jordan Bo, Kamu Ini Orang Gila! (1)
- Bab 359 Jordan Bo, Kamu Ini Orang Gila! (2)
- Bab 359 Jordan Bo, Kamu Ini Orang Gila! (3)
- Bab 360 Tenangkan Aku Sesaat (1)
- Bab 360 Tenangkan Aku Sesaat (2)
- Bab 360 Tenangkan Aku Sesaat (3)
- Bab 361 Niat Jordan Bo
- Bab 362 Selama Kamu Berbalik, Aku Masih Berada Di Sana (1)
- Bab 362 Selama Kamu Berbalik, Aku Masih Berada Di Sana (2)
- Bab 362 Selama Kamu Berbalik, Aku Masih Berada Di Sana (3)
- Bab 363 Menghentikan Kontrak (1)
- Bab 363 Menghentikan Kontrak (2)
- Bab 363 Menghentikan Kontrak (3)
- Bab 364 Apakah Kamu Pernah Menyukaiku Sedikitpun? (1)
- Bab 364 Apakah Kamu Pernah Menyukaiku Sedikitpun? (2)
- Bab 364 Apakah Kamu Pernah Menyukaiku Sedikitpun? (3)
- Bab 365 Dia memiliki rasa paranoid yang hampir menggila kepadanya
- Bab 366 Dia Jatuh Cinta Kepadanya (1)
- Bab 366 Dia Jatuh Cinta Kepadanya (2)
- Bab 366 Dia Jatuh Cinta Kepadanya (3)
- Bab 367 Aku Yang Turun Tangan Mendisiplinkan Untuk Mu (1)
- Bab 367 Aku Yang Turun Tangan Mendisiplinkan Untuk Mu (2)
- Bab 367 Aku Yang Turun Tangan Mendisiplinkan Untuk Mu (3)
- Bab 368 Malam Ini Jangan Menghilang Dari Pandanganku (1)
- Bab 368 Malam Ini Jangan Menghilang Dari Pandanganku (2)
- Bab 368 Malam Ini Jangan Menghilang Dari Pandanganku (3)
- Bab 369 Kamu Sudah Hamil
- Bab 370 Kita Jangan Ribut Lagi Bagaimana? (1)
- Bab 370 Kita Jangan Ribut Lagi Bagaimana? (2)
- Bab 370 Kita Jangan Ribut Lagi Bagaimana? (3)
- Bab 371 Merawat Dia yang Sedang Hamil
- Bab 372 Istriku, Maaf Sudah Menyusahkanmu (1)
- Bab 372 Istriku, Maaf Sudah Menyusahkanmu (2)
- Bab 372 Istriku, Maaf Sudah Menyusahkanmu (3)
- Bab 373 Bercerai Tapi Tak Berpisah (1)
- Bab 373 Bercerai Tapi Tak Berpisah (2)
- Bab 373 Bercerai Tapi Tak Berpisah (3)
- Bab 374 Menikah dan Melahirkan Anak Lagi
- Bab 375 Aku Merindukanmu, Merindukan Sampai Hati Terasa Sakit (1)
- Bab 375 Aku Merindukanmu, Merindukan Sampai Hati Terasa Sakit (2)
- Bab 375 Aku Merindukanmu, Merindukan Sampai Hati Terasa Sakit (3)
- Bab 376 Kamu Pura-Pura Bodoh Benar Tidak?
- Bab 377 Kamu Mau Bagaimana Bertanggung Jawab Padaku? (1)
- Bab 377 Kamu Mau Bagaimana Bertanggung Jawab Padaku? (2)
- Bab 377 Kamu Mau Bagaimana Bertanggung Jawab Padaku? (3)
- BAB 378 Kamu Menjaga Dirimu Untukku (1)
- BAB 378 Kamu Menjaga Dirimu Untukku (2)
- BAB 378 Kamu Menjaga Dirimu Untukku (3)
- Bab 379 Pria Juga Membutuhkan Mendengar Kata-Kata Cinta Yang Manis
- Bab 380 Sudah Lama Menjadi Pasangan Suami Istri, Masih Kencan Apa (1)
- Bab 380 Sudah Lama Menjadi Pasangan Suami Istri, Masih Kencan Apa (2)
- Bab 380 Sudah Lama Menjadi Pasangan Suami Istri, Masih Kencan Apa (3)
- Bab 381 Aku Tetap Menyukainya Walaupun Dia Buruk (1)
- Bab 381 Aku Tetap Menyukainya Walaupun Dia Buruk (2)
- Bab 381 Aku Tetap Menyukainya Walaupun Dia Buruk (3)
- Bab 382 Mengapa Aku Sangat Mencintaimu (1)
- Bab 382 Mengapa Aku Sangat Mencintaimu (2)
- Bab 382 Mengapa Aku Sangat Mencintaimu (3)
- Bab 383 Temperamen Begitu Besar, Apakah Sudah Hamil (1)
- Bab 383 Temperamen Begitu Besar, Apakah Sudah Hamil (2)
- Bab 383 Temperamen Begitu Besar, Apakah Sudah Hamil (3)
- Bab 384 Apa Kamu Akan Mati Jika Tidak Mempermainkanku (1)
- Bab 384 Apa Kamu Akan Mati Jika Tidak Mempermainkanku (2)
- Bab 384 Apa Kamu Akan Mati Jika Tidak Mempermainkanku (3)
- Bab 385 Pria Berkerut Juga Mempesona
- Bab 386 Kamu sedang panik, kan? (1)
- Bab 386 Kamu sedang panik, kan? (2)
- Bab 386 Kamu sedang panik, kan? (3)
- Bab 387 Apakah Kamu Ingin Melahirkan Anakku (1)
- Bab 387 Apakah Kamu Ingin Melahirkan Anakku (2)
- Bab 387 Apakah Kamu Ingin Melahirkan Anakku (3)
- Bab 388 Jangan Harap Bisa Keluar Dari Penjara Seumur Hidupmu (1)
- Bab 388 Jangan Harap Bisa Keluar Dari Penjara Seumur Hidupmu (2)
- Bab 388 Jangan Harap Bisa Keluar Dari Penjara Seumur Hidupmu (3)
- Bab 389 pernikahan Yang tidak DImiliki Oleh Orang Lain (1)
- Bab 389 Pernikahan Yang Tidak Dimiliki Oleh Orang Lain (2)
- Bab 389 Pernikahan Yang Tidak Dimiliki Oleh Orang Lain (3)
- Bab 390 Jordan Bo Mendadak Senang Dalam Hati (1)
- Bab 391 Jordan Bo Mendadak Senang Dalam Hati (2)
- Bab 391 Jordan Bo Mendadak Senang Dalam Hati (3)
- Bab 391 Mengapa Para Wanita Hobi Bilang Terserah Sih? (1)
- Bab 391 Mengapa Para Wanita Hobi Bilang Terserah Sih? (2)
- Bab 391 Mengapa Para Wanita Hobi Bilang Terserah Sih? (3)
- Bab 392 Mendambakan Seorang Pria Beristri (1)
- Bab 392 Mendambakan Seorang Pria Beristri (2)
- Bab 392 Mendambakan Seorang Pria Beristri (3)
- Bab 393 Aku Tidak Mencarimu, Supaya Kamu Tidak Senang (1)
- Bab 393 Aku Tidak Mencarimu, Supaya Kamu Tidak Senang (2)
- Bab 393 Aku Tidak Mencarimu, Supaya Kamu Tidak Senang (3)
- Bab 394 Dia Pasti Akan Mengingininya (1)
- Bab 394 Dia Pasti Akan Mengingininya (2)
- Bab 394 Dia Pasti Akan Mengingininya (3)
- Bab 395 Bersandar Di Dadanya dan Tertidur (1)
- Bab 395 Bersandar Di Dadanya dan Tertidur (2)
- Bab 395 Bersandar Di Dadanya dan Tertidur (3)
- Bab 396 Tidak Ada Tujuan, Mohon Kamu Menerimaku (1)
- Bab 396 Tidak Ada Tujuan, Mohon Kamu Menerimaku (2)
- Bab 396 Tidak Ada Tujuan, Mohon Kamu Menerimaku (3)
- Bab 397 Luka Di Tubuhmu Dari Mana Datangnya (1)
- Bab 397 Luka Di Tubuhmu Bagaimana Datangnya? (2)
- Bab 397 Luka Di Tubuhmu Bagaimana Datangnya? (3)
- Bab 398 Pria yang Plin-Plan (1)
- Bab 398 Pria yang Plin-Plan (2)
- Bab 398 Pria yang Plin-Plan (3)
- Bab 399 Jadi Wanitanya (1)
- Bab 399 Jadi Wanitanya (2)
- Bab 399 Jadi Wanitanya (3)
- Bab 400 Ke Tempatku Yuk? (1)
- Bab 400 Ke Tempatku Yuk? (2)
- Bab 400 Ke Tempatku Yuk? (3)
- Bab 401 Melihat Pria Sendiri Tidak Perlu Malu (1)
- Bab 401 Tidak Perlu Malu Melihat Priamu Sendiri (2)
- Bab 401 Tidak Perlu Malu Melihat Pria Sendiri (3)
- Bab 402 Mengapa Yang Terluka Itu Adalah Pinggang (1)
- Bab 402 Mengapa Yang Terluka Itu Adalah Pinggang(2)
- Bab 402 Mengapa Yang Terluka Itu Adalah Pinggang (3)
- Bab 403 Mengapa Berinisiatif Mencium Aku (1)
- Bab 403 Mengapa Berinisiatif Mencium Aku (2)
- Bab 403 Mengapa Berinisiatif Mencium Aku (3)
- Bab 404 Kamu Berani Bersikap Kasar Kepadanya (1)
- Bab 404 Kamu Berani Bersikap Kasar Kepadanya (2)
- Bab 404 Kamu Berani Bersikap Kasar Kepadanya (3)
- Bab 405 Masih Ingin Bersamanya Walaupun Tidak Layak? (1)
- Bab 405 Masih Ingin Bersamanya Walaupun Tidak Layak? (2)
- Bab 405 Masih Ingin Bersamanya Walaupun Tidak Layak? (3)
- Bab 406 Aku Berencana Menikahinya (1)
- Bab 406 Aku Berencana Menikahinya (2)
- Bab 406 Aku Berencana Menikahinya (3)
- Bab 407 Demi Cinta Tidak Memedulikan Keselamatan (1)
- Bab 407 Demi Cinta Tidak Memedulikan Keselamatan (2)
- Bab 407 Demi Cinta Tidak Memedulikan Keselamatan (3)
- Bab 408 Menghargai Setiap Menit Dan Detik Yang Dilalui Bersama(1)
- Bab 408 Menghargai Setiap Menit Dan Detik Yang Dilalui Bersama(2)
- Bab 408 Menghargai Setiap Menit Dan Detik Yang Dilalui Bersama(3)
- Bab 409 James He Yang Brengsek (1)
- Bab 409 James He Yang Brengsek(2)
- Bab 409 James He Yang Brengsek(3)
- Bab 410 Aku Bawa Kamu Pergi (1)
- Bab 410 Aku Bawa Kamu Pergi (2)
- Bab 410 Aku Bawa Kamu Pergi (3)
- Bab 411 Aku Ingin Menikahimu (1)
- Bab 411 Aku Ingin Menikahimu (2)
- Bab 411 Aku Ingin Menikahimu (3)
- Bab 412 Ada Seseorang Punya Niat Jahat (1)
- Bab 412 Ada Seseorang Punya Niat Jahat (2)
- Bab 412 Ada Seseorang Punya Niat Jahat (3)
- Bab 413 Apa Kau Merasakannya (1)
- Bab 413 Apa Kau Merasakannya (2)
- Bab 413 Apa Kau Merasakannya (3)
- Bab 414 Bantu Aku (1)
- Bab 414 Bantu Aku (2)
- Bab 414 Bantu Aku (3)
- Bab 415 Kamu Menang, Aku Akan Putus Dengannya (1)
- Bab 415 Kamu Menang, Aku Akan Putus Dengannya (2)
- Bab 415 Kamu Menang, Aku Akan Putus Dengannya (3)
- Bab 416 Aku Lebih Baik Membuat Dunia Ini Menjadi Musuhku Daripada Kehilangan Erin (1)
- Bab 416 Aku Lebih Baik Membuat Dunia Ini Menjadi Musuhku Daripada Kehilangan Erin (2)
- Bab 416 Aku Lebih Baik Membuat Dunia Ini Menjadi Musuhku Daripada Kehilangan Erin (3)
- Bab 417 Aku Bakal Baik Padamu (1)
- Bab 417 Aku Bakal Baik Padamu (2)
- Bab 417 Aku Bakal Baik Padamu (3)
- Bab 418 Apa Sempat Mempertimbangkan Rasa Harga Diri Priamu? (1)
- Bab 418 Apa Sempat Mempertimbangkan Rasa Harga Diri Priamu? (2)
- Bab 418 Apa Sempat Mempertimbangkan Rasa Harga Diri Priamu? (3)
- Bab 419 Sepertinya Hamil (1)
- Bab 419 Sepertinya Hamil (2)
- Bab 419 Sepertinya Hamil (3)
- Bab 420 Jangan Menangis Sayang (1)
- Bab 420 Jangan Menangis Sayang (2)
- Bab 420 Jangan Menangis Sayang (3)
- Bab 421 Erin Segera Menjadi Seorang Wanita (1)
- Bab 421 Erin Segera Menjadi Seorang Wanita (2)
- Bab 421 Erin Segera Menjadi Seorang Wanita (3)
- Bab 422, Jangan Gugup, Santailah (1)
- Bab 422 Jangan Gugup, Santailah (2)
- Bab 422 Jangan Gugup, Santailah (3)
- Bab 423 Sudah Mengambil Akta Pernikahan (1)
- Bab 423 Sudah Mengambil Akta Pernikahan (2)
- Bab 423 Sudah Mengambil Akta Pernikahan (3)
- Bab 424 Ending (1)
- Bab 424 Ending (2)
- Bab 424 Ending (3)