You Are My Soft Spot - Bab 139 Kamu Adalah Milikku, Apalagi Yang Masih Disembunyikan (1)

Di tengah malam yang tenang, jarum jam dinding yang digantung itu terus berdetak, satu putaran demi satu putaran, berulang kali tanpa mengenal rasa lelah.

Tiffany Song mengelus matanya yang perih. Ia kemudian berusaha untuk mencari alamat dari Panti Asuhan Bahagia Harapan Indah di Baidu, Baidu memunculkan lebih dari sepuluh Panti Asuhan Bahagia Harapan Indah, yang manakah yang merupakan menjadi panti asuhan tempat ia bertumbuh pada saat itu?

Kepalanya terasa sangat sakit hingga hampir saja meledak, matanya juga berbayang-bayang. Ia mengangkat kepalanya dan menatap ke arah jam. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu, tetapi Taylor Shen masih saja belum pulang. Ia meletakkan fotonya, mematikan laptopnya, lalu berencana untuk melanjutkan pencariannya besok.

Setelah meletakkan laptopnya di atas kepala tempat tidur, ia melangkah turun dari tempat tidur dan meregangkan sepasang lengan dan kakinya yang sudah terasa kaku, lalu turun ke lantai bawah. Ia baru saja berjalan hingga ke depan tangga, namun, ia melihat ada dua bayangan cahaya lampu mobil bersinar masuk. Ia mengulurkan tangannya dan menutup kedua matanya, setelah cahaya lampu yang tajam itu menghilang, ia pun melangkah secara perlahan ke lantai bawah hingga ke pintu depan.

Cristian Yan menuntun Taylor Shen masuk ke dalam, Tiffany Song pun langsung menyambut mereka dan membuka pintu vila sedikit lebih lebar supaya tidak menabrak mereka. Ketika mereka sudah mendekat, ia dapat mencium adanya aroma alkohol yang cukup berat, ia lalu berkata,”Sekretaris Yan, mengapa ia bisa meminum alkohol sebanyak ini?”

Taylor Shen tidak pulang untuk makan malam kemarin, ia tidak ingin melihat Angelina Lian, ditambah lagi dengan foto lama yang sedang terus-menerus diperbaiki itu, ia juga tidak turun ke lantai bawah untuk makan, akhirnya Bibi Lan membawakan makanannya ke dalam kamarnya.

Cristian Yan menuntun Taylor Shen masuk sambil berkata,”Mungkin karena merasa senang.”

“Ah?”

“Kita sudah menemukan penculik Nona Tiara pada saat itu, dengan mengikuti langkah yang ia berikan, kita dapat menemukan Nona Tiara tidak lama lagi, CEO Shen merasa sangat senang karena hal ini. Jadi, ia akhirnya meminum dua gelas lebih banyak,”ucap Cristian Yan bersemangat sambil menuntun Taylor Shen masuk.

Tiffany Song langsung mengejarnya, melihat Cristian Yan cukup kesusahan dalam menuntunnya, ia pun langsung memutuskan untuk membantu, Cristian Yan kemudian berkata,”Nona Song, kamu masih terluka, kamu tidak perlu membantuku, aku bisa melakukannya.”

Tiffany Song teringat akan kondisi tubuhnya dan takut hanya akan semakin merepotkan jika ia membantu, jadi ia hanya bisa mengikuti mereka dari belakang. Cristian Yan menuntun Taylor Shen ke lantai atas, lalu meletakkannya di atas tempat tidurnya, Cristian Yan pun kelelahan hingga sulit sekali menarik nafasnya.

Tiffany Song kemudian menguangkan segelas air hangat untuknya dan berkata,”Silahkan diminum, Sekretaris Yan.”

Cristian Yan kemudian mengucapkan terima kasih dan mengambil gelas tersebut. Tiffany Song kemudian menatap Taylor Shen yang sedang berbaring dan berkata,”Taylor Shen selalu merasa bersalah karena kehilangan adiknya, ia pasti kini merasa sangat senang dapat menemukannya saat ini.”

“Betul, CEO Shen tidak pernah menyerah untuk mencari Nona Tiara selama ini, ketika ia pergi ke Kota Z sebelumnya, ia mengira nona tersebut adalah Nona Tiara, namun, hasil pengecekan DNA menunjukkan bahwa mereka tidak mempunyai hubungan darah. Setelah CEO Shen kembali, ia selalu merasa sangat sedih, namun, kali ini seharusnya sudah tidak salah lagi.”

Tiffany Song ingat ketika ia pergi ke Kota Z, ia kebetulan mengalami keracunan makanan dan dirawat di rumah sakit, ia bahkan menyempatkan diri untuk pulang menjenguknya, lalu segera kembali lagi kesana, Tiffany Song bahkan sempat merasa tidak senang karena hal ini, ternyata ia pergi mencari adiknya.

Teringat akan hal ini, ia tiba-tiba bertanya,”Mengapa kalian merasa kali ini tidak akan salah?”

“Sam Wei membawa penculik tersebut pergi ke salah satu panti asuhan dimana ia membuang Nona Tiara saat itu, ditambah lagi dengan token saudara-saudari mereka sebelumnya, kini pencarian Nona Tiara hanya tergantung pada permasalahan waktu saja,”ucap Cristian Yan.

Tiffany Song menatapnya, lalu bertanya dengan ragu,”Mereka bahkan memiliki token diantara hubungan kakak-adik?”

“Betul, yaitu......,”Cristian Yan baru saja mengucapkan setengah dari ucapannya, namun Taylor Shen yang sedang di tempat tidur itu langsung bersuara dan duduk sambil menahan kepalanya, yang akhirnya memotong percakapan mereka. Cristian yan melihat Taylor Shen menyadarkan diri dan segera berkata,”Nona Song, aku akan menyerahkan CEO Shen kepadamu, aku akan pulang terlebih dahulu.”

Tiffany Song melihat Cristian Yan pergi meninggalkan kamar mereka sambil membawa gelasnya, ia pun tidak dapat menahan tawanya, apakah Taylor Shen semenakutkan itu? Ia terlihat sangat terkejut. Ia memutar tubuhnya dan pergi ke samping tempat tidurnya, Taylor Shen mengerutkan alisnya, karena jarak mereka yang cukup dekat, bau alkohol dari tubuhnya itu cukup menusuk hidung dan mengejutkannya.

Ia datang ke sisinya dan melihat alis matanya yang terus mengerut, ia pun bersujud di atas tempat tidur, lalu mengulurkan tangannya dan memijit pelipisnya secara perlahan, kemudian berkata dengan tidak senang,”Sudah tahu dirimu bisa merasa sangat tidak nyaman ketika meminum terlalu banyak, bukankah kamu ini tidak mengerti dirimu sendiri?”

Talor Shen sepertinya benar-benar mabuk, kesadaran dirinya sedikit menurun, reaksinya cukup lambat, setelah beberapa lama, ia kemudian berkata,”Aku justru meminum dua gelas lebih banyak karena senang, tidak kusangka efek samping dari alkohol ini cukup kuat.”

“Aku sudah mendengarnya dari Cristian Yan, kamu akan segera menemukan adikmu,”ucap Tiffany Song sambil memijit pelipisnya.

Taylor Shen mengangkat tangannya dan menarik tangannya turun, lalu merangkul pinggangnya dan menggendongnya duduk di atas kakinya, wajah tampannya itu menampilkan senyuman ringan, ia pun membagikan berita ini dengan senang kepadanya,”Iya, segera, Tiara hilang pada saat berumur tiga tahun, jika dihitung-hitung, ia kini seharusnya sudah berumur 25 tahun, sama denganmu, sebenarnya terlihat sangat kebetulan, ia juga memiliki sepasang mata yang tajam saat kecil, sepasang mata yang tajam, yang menawan sama seperti milikmu.”

Perasaan Tiffany Song meegang tanpa alasan, ia juga kebetulan dibawa neneknya pulang ke Kota Kecil Jingfu ketika berumur tiga tahun, Tiara memiliki umur yang sama dengannya, terlebih lagi, sepasang mata tajam yang sama dengan miliknya, apakah mungkin adik yang Taylor Shen cari itu adalah dirinya?

Tidak, tidak, tidak, Tiffany Song menggelengkan kepalanya, wajahnya terlihat sangat pucat dibawah sinar cahaya lampu, apakah mungkin itu dirinya? Banyak sekali orang yang mirip di dunia ini, banyak sekali artis yang juga merias wajahnya, ia tidak boleh menakuti dirinya sendiri.

Taylor Shen melihat wajahnya yang tiba-tiba memucat dan bertanya,”Tiffany, ada apa? Wajahmu sepertinya tidak terlihat nyaman.”

“Aku... Aku baik-baik saja, oh iya, apakah kamu mempunyai foto adikmu?” Pada masa itu, seseorang dengan latar belakang keluarga seperti Taylor Shen ini pasti mempunyai fotonya.

Taylor Shen menggelengkan kepalanya,”Setelah Tiara menghilang, ibuku mengalami frustasi, ayahku takut ibuku merasa terprovokasi, sehingga ia akhrinya membakar semua foto Tiara, satu-satunya foto yang tersisa juga sudah terbakar dan hilang ketika vila terbakar pada saat itu.”

Tubuh Tiffany Song melemas, ia langsung terjatuh dari kakinya, lalu menggenggam erat kemeja Taylor Shen, ia berusaha menyampaikan kepada dirinya bahwa ini hanyalah sebuah kebetulan, ia kemudian bertanya dengan bibirnya yang gemetaran,”Kalau begitu, apakah kamu ingat bagaimana penampilan adikmu? Jika kamu melihat foto kecilnya lagi, apakah kamu bisa mengenalnya?”

“Sudah 20 tahun berlalu, aku tidak ingat jelas akan penampilannya, aku hanya ingat sepasang mata tajam yang ia miliki, ia hanya seorang perempuan menawan ketika ia masih kecil,”Taylor Shen merasa tubuhnya yang sedang ia genggam itu bergemetar hebat, ia kemudian berkata,”Tiffany, apakah kamu kedinginan?”

“Aku tidak kedinginan, pergi mandi, aku akan memasakan sup penghilang efek alkohol di lantai bawah untukmu,”Tiffany Song melangkah turun dari kakinya, lalu segera berlalu ke arah luar kamar utama. Ketika ia tiba di dapur, ia langsung mengunci pintu dapur dan berusaha menarik nafasnya.

Tuhan tidak akan mungkin membuat candaan seperti ini padanya, semuanya pasti tidak seperti apa yang ia kira. Ketika Tiara hilang, Taylor Shen baru saja berumur delapan tahun, kini sudah 20 tahun berlalu, ia sudah melupakan penampilan Tiara sejak awal, jadi, ia mungkin saja salah mengingat sepasang mata tajam yang dimiliki Tiara.

Ia pasti salah mengingat, betul, pasti salah mengingat.

Tiffany Song berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri, ia tidak dapat memastikan dirinya sendiri adalah Tiara melalui penampilannya, jadi, ia tidak boleh menakuti dirinya sendiri.

Satu jam kemudian, Tiffany Song selesai memasak supnya, ia menuangkan supnya dan membawanya ke lantai atas, ketika ia membuka pintu kamar dan melangkah masuk, ia melihat Taylor Shen sedang tertidur di atas tempat tidur. Ia masih mengenakan pakaiannya yang sebelumnya, masih saja belum pergi mandi.

Ia tertawa terbahak-bahak, lalu meletakkan tampannya di atas meja the dan berjalan ke sisi tempat tidur secara perlahan. Di bawah cahaya lampu, sepasang matanya itu tertutup rapat, garis-garis yang tajam itu terlihat sudah sedikit lebih regang, membuatnya terlihat jauh lebih menenangkan.

Ia duduk di samping tempat tidur, melihat rambut pendeknya, ia pun mengulurkan tangannya, pada saat tangannya hendak menyentuh rambut hitamnya, ia langsung menariknya kembali. Tidak peduli bagaimanapun ia menenangkan dirinya sendiri, hatinya tetap saja merasa sangat redup.

Ia mengulurkan tangannya dan menyelimutinya, lalu berdiri dan menambil laptop yang berada di atas kepala tempat tidurnya, kemudian pergi. Semua ini mungkin hanyalah sebuah kebetulan, ayah dan ibunya pasti adalah orang lain yang mirip.

......

Subuh keesokan harinya, Taylor Shen membalikkan tubuhnya dengan perasaan linglung, ketika tangan besarnya berusaha menyentuh sekeliling dan sisi disampingnya itu hanyalah tempat tidur yang dingin, ia pun membuka lebar matanya dan menyadari bahwa Tiffany Song tidak ada di tempat tidur, ia pun langsung terduduk.

Sisi lain tempat tidurnya terlihat sangat rapi, ini berarti ia tidak tidur disini kemarin malam, ia membuka selimutnya dan melangkah turun dari tempat tidur, mengenakan sandalnya dan berjalan keluar kamar.

Di lantai bawah terlihat Tiffany Song sedang tertidur di sofa, cahaya matahari bersinar masuk melalui jendela kaca, kulitnya terlihat sangat bening. Taylor Shen melangkah turun dan mengerutkan alisnya tidak senang ketika melihatnya tidur di sofa, ia tidak tidur di atas tempat tidur dan memutuskan untuk tidur di sofa, ada apa lagi yang membuatnya emosi?

Ia berusaha untuk berpikir kembali, apakah ia melakukan sesuatu yang membuatnya tidak senang kemarin malam, namun, pikirannya mengosong, ia benar-benar tidak dapat memikirkan apa yang ia lakukan ataupun katakan.

Ia berjalan ke arah ruang tamu secara perlahan, lalu mendekatinya dan melihatnya di sofa, ia tidak terlalu nyenyak, alisnya mengerut, ia juga terus menggelengkan kepalanya, mulutnya seperti terus berkata,”Jangan, jangan, kita bukanlah saudara, kita bukan.....”

Taylor Shen tidak terlalu jelas mendengarnya, ia membungkukkan tubuhnya dan menempelkan telingannya di samping bibirnya, ia berusaha untuk mendengar jelas, tetapi Tiffany Song tiba-tiba membuka matanya dan melihat bayangan yang berada di depannya, ia pun berteriak dan kembali bergemetar sambil meringkuk di sofa.

Taylor Shen merasa sakit kepala karena teriakannya, ia pun mengelus pelipisnya yang sakit, lalu menatapnya tidak senang,”Mengapa kamu tidak kembali ke kamar untuk tidur dan tidur di sofa?”

Setelah Tiffany Song melihat jelas bahwa orang yang berdiri di depannya itu adalah Taylor Shen, ia pun menghela nafasnya, kemudian mengelus dadanya, ia lalu menatapnya dan berkata,”Taylor Shen, apakah kamu tidak tahu mengejutkan orang itu dapat menyebabkan kematian, jantungnku hampir saja tersesak karena terkejut olehmu.”

“Masih berani saja menyalahkanku, katakan, mengapa kamu tidak kembali ke kamar untuk tidur?”Taylor Shen meninggikan alisnya, perasaan habis meminum alkohol itu tidak enak, ditambah lagi ia tidak kembali ke kamar untuk tidur, perasaannya tentu saja sangat tidak karuan.

Tiffany Song melihat laptopnya sejenak, laptopnya sudah berada dalam keadaan istirahat, ia pun berbohong sedikit dan berkata,”Aku tidak bisa tidur, tetapi aku juga takut mengganggumu, jadi, aku turun ke lantai bawah untuk menonton sejenak, tetapi akhirnya tertidur disini.”

Taylor Shen membungkukkan tubuhnya dan menggenggam kedua sisi tubuhnya di dalam lingkupnya dengan cukup erat, ia menatapnya tajam, seperti hendak mengetahui jejak kebohongannya dari wajahnya,”Benarkah?”

“Lebih benar daripada emas,”ucap Tiffany Song dengan ekspresi wajahnya yang tulus dan jujur.

Taylor Shen menatapnya untuk beberapa saat, lalu akhirnya mempercayai ucapannya, wajah tampannya menegang, ia kemudian berkata dengan nada yang cukup kasar,”Jangan tidur di sofa lagi lain kali, apakah kamu sudah mendengarnya?”

“Oh,”Tiffany Song menurutinya, ia juga cukup terkejut kemarin malam, jadi ia berpikir yang tidak-tidak. Setelah melihat wajah Taylor Shen dengan saksama, ia pun menyadari bahwa selain dari sepasang matanya, tidak ada lagi yang mirip dengannya, jadi, pasti ia yang berpikir terlalu banyak.

Setelah melihat dirinya yang menurut, Taylor Shen juga tidak tahan memarahinya lagi, ia duduk di sofa dan memanja dengannya,”Kepalaku sakit, tolong pijitkan untukku.”

“Oh,”Tiffany Song beranjak untuk duduk di sofa di belakangnya, ia kemudian mengulurkan tangannya dan memijat pelipisnya perlahan, Taylor Shen memejamkan matanya dengan perasaan nyaman, lalu menghela nafasnya. Tiffany Song kemudian berkata,”Lihat apakah kamu masih berani meminum alkohol sebanyak ini lain kali.”

Taylor Shen menyandarkan kepalanya mendekati tubuhnya, lalu menenangkan dirinya, ia kemudian mengeurtkan bibirnya,”Aku sebenarnya tidak sakit kepala, apalagi kalau bukan karena dirimu.”

“Apakah kamu menyalahkan aku?”Tiffany Song mengerutkan alisnya, lelaki ini benar-benar pintar sekali mencari alasan, ia sendiri yang meminum terlalu banyak alkohol, tetapi ia masih saja menyalahkannya atas perasaan tidak nyamannya.

“Apakah bukan karena itu?”Taylor Shen memiringkan kepalanya dan menatapnya.

Tiffany Song langsung berkata,”Baiklah jika kamu memang berkata demikian, kalau begitu, Tuan Besar, apakah kamu sekarang sudah merasa lebih nyaman? Jika sudah merasa lebih nyaman, aku akan membuatkan sup untukmu.”

“Apakah sup tauge dan tahu sebelumnya?”Taylor Shen masih ingat akan sup yang ia buatkan di Vanke City sebelumnya, itu adalah sup yang paling enak yang pernah ia minum.

“Betul,”Tiffany Song menganggukan kepalanya.

“Kalau begitu, pergilah,”Taylor Shen langsung melepaskannya, Tiffany Song mengenakan sandalnya dan pergi ke dapur. Bibi Lan kebetulan sedang mempersiapkan sarapan di dapur, saat ia hendak keluar, ia melihat Tiffany Song tertidur di sofa, jadi ia mengambil sebuah selimut tipis untuk menyelimutinya.

Ia mengira bahwa Tiffany Song dan Tuannya bertengkar lagi, ketika mendengar mereka baru saja berbicara di ruang tamu tadi, mereka terlihat cukup harmonis, sehingga ia pun merasa lega.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu