You Are My Soft Spot - Bab 26 Mau, Bagaimana Mungkin Tidak Mau?

Arti daripada CEO Li yang menyuruh Tiffany Song untuk menetap hanyalah satu, selama ia mampu mengambil proyek yang diinvestasi oleh Taylor Shen, maka posisi sebagai kepala dari divisi perancangan akan menjadi miliknya.

Tiffany Song lagi-lagi ragu sejenak, namun, ia kemudian mengiyakannya, setelah kehilangan cintanya, pekerjaan hanyalah satu-satunya hal yang menjadi salah satu dorongan mentalnya.

Saat ia meninggalkan perusahaan, suara tawa Dea Meng masih terus mengiang di telinganya, Tiffany Song mengerutkan bibirnya, apakah ia tidak tahu bahwa masalah ini sudah cukup rumit? Mungkin, ia tentu saja merasa tidak berkekuatan ketika orang yang sudah berdiam selama tiga tahun ini, tiba-tiba ingin bersaing untuk mengambil posisi sebagai kepala dari divisi perancangan.

Tiffany Song duduk di dalam taksi, ia tidak memiliki nomor ponsel Taylor Shen, ia tidak akan bisa menghubunginya, sehingga ia hanya bisa pergi ke Shen's Corp. dan melihat keberuntungannya. Namun, ketika ia teringat bahwa ia akan bertemu dengannya tidak lama lagi, ia sendiri kini tiba-tiba merasa gugup.

Ia menundukkan kepalanya dan menatap kepalan tangannya, ia seakan-akan masih merasakan kekebasan yang ditinggalkan oleh jejak jarinya, ia mengepalkan erat tangannya secara perlahan, kemudian menekankan kepalan tangannya.

Taksi tersebut berhenti di depan Shen's Corp., Tiffany Song membayar biaya taksi tersebut, lalu membuka pintu. Gedung Shen's Corp. terlihat bergemilang, membuatnya terlihat sangat elegan. Tiffany Song mengangkat kepalanya dan menatap ke depan, gedung kantor pusat dari Shen's Corp. kini sedang berada di hadapannya, gedung yang berada di kedua sisinya adalah gedung departemen pemasaran dan perancangang. Jika dilihat, gedung-gedung itu terlihat seperti seorang kaisar dengan dua istrinya.

Tiffany Song menarik kembali pemikirannya, kemudian melangkah maju ke gedung utama, di saat ia baru saja melangkah ke tangga, ia langsung mendapati para pengawal yang sedang berada di depan pintu, yang terlihat seperti sedang menyambut kedatangan orang hebat dan mengejutkannya.

Tiffany Song berdiri terdiam, ia melihar seseorang yang berjalan keluar dari gedung dari kejauhan, pandangannya menajam, ia kemudian melihat Taylor Shen yang sedang berjalan di barisan paling depan.

Taylor Shen sedang mengenakan jas berwarna hitam, tubuhnya yang tinggi besar itu terlihat sangat elegan, ia berjalan di antara keramaian itu dan sedang mendengar setiap perkataan yang diucapkan oleh asistennya. Taylor Shen yang kini terlihat sangat asing baginya. Ekspresi wajahnya terlihat sangat dingin, ia terlihat seperti lelaki yang berbeda dengan lelaki yang menggenggam tangannya hingga kepalannya berkeringat kemarin malam.

TIba-tiba, ia menghentikan langkah kakinya, lalu memutar kepalanya dan menatap ke arahnya. Para hadirin menyadari perasaannya yang berbeda, kemudian ikut menatap ke arah yang sama.

Pada saat itu, Tiffany Song menjadi pusat perhatian dari para hadirin tersebut, ia tercengang di tempat ia berdiri, hatinya tiba-tiba berdebar kencang, jemarinya langsung mengepal tanpa ia sadari.

Taylor Shen melihat wajahnya yang dirias menawan, alis matanya mengerut tidak senang, pandangannya terlihat seperti ingin membunuhnya. Setelah beberapa saat, ia kemudian memindahkan pusat perhatiannya, kemudian menyuruh asistennya untuk melanjutkan pembicaraannya. Asistennya segera kembali fokus, kemudian melanjutkan laporan yang ia sampaikan, namun, pandangannya sedikit melayang ke arah Tiffany Song.

Sebuah mobil Maybach berhenti di depan pintu, Supir Wang membukakan pintu mobil, Taylor Shen kemudian membungkukkan pinggangnya dan duduk di dalam mobil, ia tidak lagi memandang ke arah Tiffany Song.

Mobil itu pergi secara perlahan, pandangan Taylor Shen tertuju kepada bayangan Tiffany Song yang muncul di kaca spion dan perlahan menjauh, hatinya tiba-tiba merasa sangat kesal, sehingga ia tiba-tiba berkata,"Supir Wang, hentikan mobil!"

Supir Wang segera menginjak rem mobil, kemudian langsung terdengar bantingan pintu belakang mobil, saat ia membalikkan kepalanya, ia melihat Taylor Shen sudah berlari ke arah Tiffany Song dengan cepat. Ia menggelengkan kepalanya, ia benar-benar semakin tidak mengerti dengan anak muda masa kini.

Saat pandangan Taylor Shen berpindah sejenak, tekanan yang mengitari Tiffany Song menghilang sejenak, ia menatap ke arah mobil yang menjauh secara perlahan itu, ia jelas-jelas melihatnya, namun ia berpura-pura tidak melihatnya, apakah ia masih harus berusaha tidak malu dan naik ke atas, lalu menunggunya?

Ia ragu sejenak, namun, ia bersikeras menganggukan kepalanya, tentu saja mau, bagaimana mungkin ia tidak mau melakukannya? Jika ia berhasil mengambil proyek dari Shen's Corp., maka ia akan menduduki posisi sebagai kepala divisi perancangan, bagaimana mungkin ia tidak ingin berusaha dan langsung melepaskan kesempatan bagus seperti ini?

Jika ia tidak bertemu dengannya, maka ia akan terus bergumul hingga ia bertemu dengannya, lagipula, ia pasti harus mampu mengambil kesempatan ini.

Tiffany Song mengangkat kepalanya dan melihat lelaki yang sedang berdiri di depannya, ia menatapnya terkejut, detik berikutnya, lelaki itu langsung menggenggam pergelangan tangannya, kemudian menariknya secara paksa ke arah mobil.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu