You Are My Soft Spot - Bab 75 Apakah Kamu Tidak Melihat, Jika Dia Ketakutan? (3)

Kemarahan Taylor Shen tak terbendung,perlu diketahui BenShen 30 tahun yang lalu,karena ia sangat kejam dan tak kenal ampun, barulah ia tak terkalahkan di Kota Tongcheng. Matanya tertegun dan nada suaranya terdengar ganas, "dimana kalian? Beritahu aku, dimana kalian?"

Kakek Shen melihat Tiffany Song yang keluar dari klub, ia memberitahukan alamatnya, kemudian memutuskan sambungan telepon, bahkan langsung menonaktifkan ponsel. Ia melihat Tiffany Song yang perlahan-lahan menuruni tangga, tiba-tiba ia tertegun, mirip, sangat mirip.

Raka membuka pintu belakang mobil, mengisyaratkan Tiffany Song untuk naik ke mobil, Tiffany Song mengangkat roknya, ia berpikir maukah memanfaatkan kesempatan ini untuk melarikan diri. Tetapi melihat Raka yang sangat bertenaga di samping, ia pun menyerah.

Barusan ia telah kehilangan kesempatan terbaik untuk melarikan diri, agar tidak terlihat lebih menyedihkan, sekarang ia hanya bisa melihat situasi kedepannya. Ia tidak percaya Kakek Shen dengan usia yang sudah tua ini, benar-benar bisa melakukan hal buruk.

Ia membungkuk dan masuk ke dalam mobil, sudut matanya melihat Kakek Shen yang terus menatapnya, ia merasa sangat tidak nyaman di tatap seperti itu, ia memutar kepalanya dan melihat kesana.

Saat itu barulah Kakek Shen menyadari ia lepas kontrol, ia memalingkan tatapannya dan melihat keluar jendela. Sebelumnyaia tidak pernah memperhatikan Tiffany Song dengan teliti, saat ia mengangkat rok dan berjalan kemari, ia memiliki ilusi seolah mereka sudah pernah saling mengenal. Tetapi saat dilihat dari dekat, terlihat sedikit berbeda.

Tiffany Song memalingkan wajahnya dan menatap keluar jendela, sesaat ia mengingatkan dirinya sendiri untuk tetap waspada, tidak peduli Kakek Shen memiliki maksud dan tujuan apa, sebelum ia kembali ke daerahnya sendiri, ia sama sekali tidak bisa tenang--

Mobil dengan cepat tiba di depan sebuah rumah besar, satpam segera membuka kan pintu gerbang, mobil pun melaju masuk, di depan rumah ada sebuah taman bunga besar, mobil melaju masuk melalui jalan kecil di samping taman bunga, dan berhenti di depan pintu utama.

Tiffany Song melihat pemandangan keluar jendela, dalam hati merasa kagum, di Kota Tongcheng yang memiliki tanah sangat mahal seperti ini, area sebagus ini, taman sebesar dan sebagus ini bisa dihitung jari, Tiffany Song menebak, keluarga yang mereka datangi ini pasti sangat kaya dan terhormat.

Dengan cepat Raka dan pengemudi turun dan membuka pintu mobil, Kakek Shen turun dari mobil, Tiffany Song tetap duduk dalam mobil tidak bergerak. Kakek Shen melotot marah, "kenapa? Haruskah aku sendiri yang mempersilahkanmu turun dari mobil?"

Ketika Tiffany Song mendengar suara langkah kaki, ia menolehkan kepalanya dan melihat, ia melihat beberapa pria dan wanita mengawal seorang pria tua berjalan keluar, salah satunya terlihat familiar, dia adalah James He--kliennya.

Melihat orang yang ia kenal, Tiffany Song langsung merasa lega, ia melangkah keluar dari mobil, supir pun dengan segera menutup pintu mobil, ia naik ke mobil dan segera melaju pergi. Tiffany Song berdiri di samping Kakek Shen, berusaha memperlihatkan senyum yang lembut.

"Tuan He, kenapa kamu keluarmenyambutsecara pribadi, seperti orang asing saja." Kakek Shen menyambutdengan senyum dan menjabat tangan Tuan He, Tuan He memiliki janggut dan rambut putih, terlihat sudah tua tetapi masih sangat kuat dan sehat.

Kedua orang tua ini berbicara dengan sangat antusias seolah teman lama yang kembali bersatu. Tiffany Song mengehembuskan napas lega, sepertinya laki-laki tua ini hanya datang untuk bertemu teman lama, ia yang terlalu banyak pikir.

Tuan Hemenjabat tangan Kakek Shen, ia memperkenalkan cucu nya di belakang, orang yang diperkenalkan maju selangkah menyambut Kakek Shen. Terakhir saat giliranAngela He, ia dengan ceria berkata, "Kakek Shen, kakek kami sering membicarakan prestasi anda pada tahun itu, aku sangat mengagumi anda!"

"lalu, apakah kakekmu pernah bilang, bahwa saat itu kami adalah saingan?" tanya Kakek Shen menggoda.

Angela He melirik Kakeknya, dengan suara kecil ia berkata, "Kakek Shen, kakekku bilang mulutnya berbicaratidak selancar mulut anda, sehingga ia tidak bisa mengalahkan anda. "

"hahaha!" Kakek Shen tertawa terbahak-bahak, ia tampak sangat puas dengan sikapnya.

Tuan He mengerutkan keningnya: "Angela, tidak boleh bersikap tidak sopan seperti ini, minta maaf pada Kakek Shen."

Angela He terlihat cemberut, ia berdiri dengan baik, kemudian ia membungkukkan badannya menghadap Kakek Shen, "Kakek Shen, maaf, aku telah menyinggungmu, maafkan saya! "

Kakek Shen semakin senang melihat gadis ini, ia melambaikan tangannya, berkata: "tidak apatidak apa, Tuan He, tidak perlu terlalu serius, itu menakutinya. AngelaHe jujur dan terang-terangan, ceria dan lucu, sangat bagus.

Tuan He berkata, "Tuan Shen, Angelayang manja telah membuat kami kewalahan, jika kamu memuji dan membanggakannya, ekornya akan semakin naik ke atas.

Angela He memanyunkan mulutnya, dan bersembunyi di belakang badan kakaknya. Kakek Shen kembali melontarkan kalimat pujian, Tuan He pun tahu ia tidak memasukkannya ke dalan hati, barulah ia menghadap ke Tiffany Song yang ada di sampingnya. Saat melihatnya ia tidak bisa menahan untuk bertanya, "ini adalah?"

Kakek Shen melirik Tiffany Song sekilas, ia berkata: "ini adalah menantuku, Tiffany Song. Tiffany, sapa lah orang."

Tiffany Song bergantian menyapa orang, kemudian berdiri diam di sebelah Kakek Shen. Tuan He memalingkan tatapan matanya, mempersilahkan yang lainnya untuk masuk dengan cepat. Di dalam rumah He sangat mewah, semua orang pindah ke ruang tamu, Kakek Shen tidak lagi memperdulikan wanita itu. Ia terus berbicara dengan Tuan He.

Ia merasa sangat bosan, tetapi juga tidak berani melarikan diri, ia hanya duduk dan melamun di sofa. James He berjalan kemari, ia duduk di sebelah wanita itu dan berkata:"saya tidak menyangka bahwa Nona Song adalah menantu dari Keluarga Shen, sebelumnya ada banyak kesalahan, aku minta maaf."

Tiffany Song hanya tersenyum, "apakah kamu bermaksud mencariku sebelumnya?"

Wajah James He tertegun, kemajuan proyek itu terlalu lambat sebelumnya, James He beberapa kali datang merepotkannya, tidak sangka ia langsung mengatakannya. Tiffany Song menatapnya dan tersenyum, "masalah pekerjaan, aku tidak kaitkan dengan kehidupan sehari-hariku, jadi kamu tidak perlu khawatir, aku bukan orang yang pedendam. "

"apakah kamu selalu berbicara terang-terangan seperti ini?" James He ingat hari itu di ruang rapat, ia juga terang-terangan seperti ini.

TiffanySong menggelengkan kepalanya, "tidak, biasanya aku tidak terang-terangan seperti ini, tapi tidak tahu kenapa, saat berhadapan denganmu, bisa terang-terangan seperti ini, rasanya seperti kamu tidak akan marah padaku."

James He tertawa ringan, "Nona Song, ini merupakan sebuah kehormatan bagi ku, Nona Song menganggap saya begitu istimewa. "

Angela He berjalan kemari, ia duduk di sisi lain sebelah Tiffany Song, ia mengenakan gaun putih selutut, terlihat seperti putri kecil, dengan polos ia berkata, "Kak, apa yang sedang kalian bicarakan, aku juga ingin dengar."

"Anak kecil tidak mengerti, pergi main sana." kata James He meremehkan.

AngelaHe menggerutu, "Huh, aku sudah berusia 22 tahun, apanya yang tidak mengerti? Kakak song, ini adalah pertama kalinya aku melihat abangku inisiatif mendekati seorang perempuan, kamu pasti spesial baginya."

AngelaHe berbicara tanpa di buat-buat, Tiffany Song mendengarkan dengan cermat, ia merasa sedikit malu, mendengarnya, James He langsung menegur, "Angela, jangan sembarangan berbicara, kamu membuatnya tidak nyaman. "

"tidak, kalimat Nona He tidak mengganggu, aku tidak memasukkannya ke dalam hati."Tiffany Song menggelengkan kepalanya, mengisyaratkan bahwa ia tidak membawanya ke hati.

AngelaHe tiba-tiba menundukkan wajahnya, ia merasa sangat sedih, "Kakak Song, aku sudah berusia 22 tahun, bukan lagi anak-anak, hanya saja lebih blak-blakan."

Tiffany Song"......"

Sedangkan tuan rumah, Tuan He dan Kakek Shen mengobrol dengan gembira, Tuan He berkata, "Tuan Shen, yang kita bicarakan waktu itu, aku sudah memikirkannya, juga sudah memintapendapat pada orangtua AngelaHe, mereka sangat suka pada Tuan muda keempat, kapan kamu akan mempertemukan mereka, selama anak-anak muda ini sudah saling menyukai, kami tidak keberatan dengan pernikahan ini."

Kakek Shen sebelumnya sudah melihat foto AngelaHe, ia sudah memiliki kesan yang bagus pada Angela He, setelah bertemu dengan orangnya secara langsung, anak ini cukup baik, sehingga cocok dengan putranya yang membosankan. Jika mereka menjadi suami istri, selain menjadikan bisnis Taylor Shen menjadi lebih baik, juga bisa memutuskan hubungannya yang tidak jelas dengan Tiffany Song.

Ia tersenyum dan membelai janggutnya, "Tuan He, AngelaHe sangat cantik, sifatnya juga ceria dan lucu, Taylor pasti menyukainya. Dari pada sibuk memilih waktu, lebih baik langsung hari ini saja, sebentar lagi Taylor Shen akan datang, biarkan mereka berdua bertemu, tidak masalah, kita akan langsung merencanakan pernikahan ini. "

Saat sedang berbicara, seorang bawahan datang melapor, mengatakan bahwa Tuan Muda Shen telah tiba.

Tiffany Song langsung khawatir, ia memalingkan kepalanya menghadap pintu utama, dan melihat Taylor Shen yang berjalan tergesa-gesa, ia mengenakan kemeja putih sederhana dan jas hitam, cahaya lampu menyinari tubuhnya, ia terlihat sangat elegan dan berkharisma.

Setelah memasuki ruang tamu, ia melirik Tiffany Song, melihat wanita itu yang sedang duduk dengan aman disana, ia menghembuskan napas lega. Sekejap, ada rasa amarah dalam hatinya karena merasa tertipu, ia langsung berjalan ke arah Tiffany Song, di matanya hanya melihat Tiffany seorang, semua orang seolah hanyalah dekorasi.

"Taylor, kemari bertemu dengan Paman He." dibelakangnya tiba-tiba terdengar suara Kakek Shen, sebanyak ini orang yang melihat, ia sama sekali tidak bergerak, ia tidak peduli sama sekali.

Tiffany Song melihat Taylor Shen yang berjalan kemari, jantungnya berdetak kencang, apa yang akan dilakukannya, orang yang tidak memperdulikan apapun seperti dia, apakah tidak takut di cemooh orang?"

Taylor Shen pura-pura tidak mendengar, melihat Tiffany Song yang sedang duduk dengan tenang disana, ia pun tahu Kakek Shen menggunakan Tiffany Song untuk memaksanya datang kemari, ia pikir dengan mempermainkannya seperti ini, akan membuatnya mengubah pikirannya, naif sekali dia.

Karna ia telag berani memprovokasi Taylor Shen, maka ia akan menerima konsekuensinya.

Taylor Shen berdiri di depan Tiffany Song, debaran jantung Tiffany Song sangat kencang seolah sudah mau melompat keluar dari tenggorokannya, ia mati-matian mengode pada pria tersebut lewat matanya, tetapi pria itu mengabaikannya, ia membungkukkan badannya, dan merai tangan wanita tersebut.

Tiffany Song benar-benar ketakutan, ia langsung menyembunyikan tangannya di belakang punggungnya, ia menatap pria itu dengan tatapan memohon, tidak berhentinya menggelengkan kepalanya, berharap ia tidak berbuat sesuka hati.

Semua anggota Keluarga He yang duduk disana merasa ada yang aneh, mereka hanya menatap kedua orang itu. Setelah Taylor Shen berjalan masuk, matanya tidak melirik mereka sama sekali, malah langsung menemui Tiffany Song.

Kakek Shen sangat marah dan langsung berdiri, ia terlalu menganggap remeh tekad Taylor Shen, sehingga ia membuat langkah konyol seperti ini. Hari ini jika ia membawa Tiffany Song seperti ini, kemana akan di letak wajah Keluarga Shen?

Taylor Shen semakin mengerutkan keningnya, ia mengulurkan tangannya dan meraih lengan Tiffany Song, menariknya berdiri dari atas sofa, ia berkata dengan dingin, "ikut aku!"

"Taylor Shen, jangan seperti ini!"Tiffany Song merasa tatapan mata semua orang sedang tertuju pada mereka berdua, jika ia benar-benar pergi dengan pria itu, apa yang akan dipikirkan oleh orang-orang ini?

"Jika tidak ingin membuatku marah, dan tidak ingin membuatku melakukan aksi yang lebih tidak masuk akal, lebih baik kamu ikut denganku!" Taylor Shen menatap wanita itu tajam, suaranya terdengar sedang menggertakkan giginya, seolah ia benar-benar telah sampai pada batasnya.

Tiffany Song sangat terkejut, ia melihat penampilan pria itu yang liar dan tak terkendali, telapak tangannya basah oleh keringat, ia tidak bisa memahami pikirannya saat ini, tetapi ia juga paham, apa yang ia katakan, akan ia lakukan.

Dia baru saja mengambil langkah, tangannya yang lain tiba-tiba di tarik oleh orang lain, ia membalikkan tubuhnya, dan melihat James He yang tidak tahu kapan juga telah berdiri, dan memegang pergelangan tangannya, tetapi matanya tertuju pada Taylor Shen, "dia tidak mau pergi denganmu."

Setelah James He mengatakan ini, seluruh tubuh Taylor Shen menjadi semakin dingin, matanya menyipit berbahaya, ia langsung mengenali James He, ia membuka sedikit bibir tipisnya,dansedikit memiringkan mulutnya, meskipun ia tersenyum tanpa ekspresi, tetapi bibirnya terlihat sangat dingin, "bagaimana kamu tahu ia tidak mau pergi denganku?"

James He belum pernah bertemu dengan pria yang lebih arogan dan mendominasi sebelumnya, ia jelas melakukan hal yang bertentangan dengan akal sehat, ia melakukan sesuai kemauannya, tidak memberi jalan untuk dirinya sendiri, juga orang lain.

"tidakkah kamu lihat ia sedang ketakutan?"

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu