You Are My Soft Spot - Bab 370 Kita Jangan Ribut Lagi Bagaimana? (3)

Saat itu, Stella Han sudah hamil 5 bulan, cuaca di kota Tong juga terasa hangat, wanita itu memakai gaun hamil berwarna pink, wajahnya terlihat membulat, tetapi tubuhnya masih terlihat kurus, hanya bagian perutnya yang kelihatan sudah membesar.

Wanita itu kelihatannya sangat bersemangat, dia dengan tenang duduk di tempat itu, hanya saja wanita itu tidak henti-hentinya melihat ke arahnya.

Jika dipikir pikir dia merasa kalau dirinya sungguh sangat kasihan, dia ingin bertemu dengan istrinya, tapi malah harus dengan cara seperti ini. Beberapa bulan tidak bertemu, dia pikir wanita itu sudah tidak memiliki keinginan untuk bercerai darinya, tetapi dia tidak menyangka wanita itu bisa menggunakan surat panggilan untuk menggugat dirinya di pengadilan.

Waktu itu pengacara Xin mengambil surat panggilan dari pengadilan bertanya padanya, bagaimana dia ingin menyelesaikan hal ini? Pria itu terdiam untuk beberapa saat, kemudian dengan wajah nakal dia menjawab: “Temani dia bermain sebentar, asalkan dia merasa senang."

Sebenarnya, pria itu bukannya tidak pernah melihatnya, bulan ketiga sejak pertengkaran hebat mereka, dia memerintahkan seseorang untuk memasang kamera cctv di beberapa tempat di kediaman tersebut, ketika wanita itu pergi melakukan pemeriksaan janinnya. Pria itu sudah melihat semua gerak-gerik wanita itu, sekarang di kantornya sudah ada komputer baru, komputer itu memperlihatkan 5 gambar dari kamera cctv, dan semuanya adalah gambar dari kediaman Halley City, pria itu bisa melihatnya sedang makan melalui kamera tersebut, tidur kemudian nonton televisi, dia juga melihatnya berjalan-jalan di taman.

Berselang beberapa hari, bibi Liu akan datang dan melaporkan padanya tentang perasaan serta apa yang dimakan oleh wanita itu, tetapi jika hanya memperhatikannya seperti ini, tidak akan cukup mengurangi rasa rindunya di hatinya.

Dia ingin sekali bertemu dengannya secara langsung, tapi dia tidak ingin bertengkar dengannya. sekarang, akhirnya dia sudah merasakan, ketika bertengkar bukan hanya mentalnya yang terluka, bahkan perasaan mereka berdua juga ikut terluka.

Tetapi Jordan Bo sama sekali tidak membayangkan, pengacara wanita itu bisa mengajukan gugatan seperti ini, dia melihat hasil ronsen tulang tersebut, hatinya terasa sangat sakit, tapi dengan cepat kemarahan kemudian menutupi perasaan tersebut.

Dia sama sekali tidak mendengar apa yang dikatakan oleh pengacaranya, diam membelalakkan matanya melihat Stella Han, dia teringat kapan kejadian ini terjadi. Hari itu wanita itu membereskan koper untuk meninggalkannya, bibi Liu memberitahunya hal itu, pria itu kembali untuk menghentikannya, kemudian merobek-robek surat cerainya, kehilangan kendali diapun membanting sebuah vas.

Karena dikuasai oleh amarahnya, pria itu sama sekali tidak menyadari kalau pecahan tersebut mengenai kakinya, dia sama sekali tidak menyangka pecahan tersebut membuat tulangnya patah, wanita itu sama sekali tidak merintih kesakitan, bahkan untuk bisa menggugatnya, wanita itu menyembunyikan hal itu sampai hari ini.

Jordan Bo benar-benar ingin sekali membuka isi hatinya, melihat mengapa hati wanita ini bisa sekejam ini!

Pengacara Xin segera melakukan pembelaan, hakim kemudian menolak gugatan wanita tersebut dengan alasan di masa hamil tidak boleh mengajukan perceraian. Setelah gugatannya ditolak, Stella Han merasa kalau pengadilan memperlakukannya dengan sangat tidak adil, dia dan Jordan Bo sudah tidak memiliki perasaan apapun, mengapa pengadilan tidak membiarkan mereka bercerai?

Hakim kemudian melihatnya dan mengatakan: “Nona Han, dulu kamu adalah seorang pengacara yang sangat hebat, kamu sudah banyak belajar tentang pasal-pasal pernikahan, seharusnya kamu juga tahu sendiri, gugatan perceraian tidak bisa diajukan saat kehamilan sedang berlangsung. Meskipun kalian tidak memiliki perasaan lagi, setelah anak kalian berusia 1 tahun, bukankah kalian masih bisa mengajukan perceraian?”

Stella Han kemudian merapatkan bibirnya, hakim sudah memutuskan untuk menunda gugatan cerai ini sampai anak mereka berusia 1 tahun, wanita itu tidak bisa melakukan apapun. Berjalan keluar dari pengadilan, Jordan Bo di atas mobil Brabus dan menunggu wanita itu.

Luka di kaki wanita itu sudah sembuh total, sekarang tidak terlihat bekas luka apapun, tetapi Jordan Bo masih saja melihat kaki wanita itu, benaknya membayangkan foto yang tadi dilihatnya, hatinya benar-benar sangat sedih, bagaimana wanita itu bisa menahan semua ini?

Langkah kaki Stella Han terhenti, dia kemudian berjalan ke arah mobilnya. Baru saja melangkah beberapa langkah, lengannya kemudian merasakan sebuah telapak tangan yang terasa sangat panas, secara reflek wanita itu melepaskan dirinya, tetapi pria itu malah menahannya dengan semakin kuat, “Stella Han, jika kamu tidak ingin aku melakukan sesuatu di hadapan semua orang, maka kamu harus bersikap tenang dan ikut aku ke atas mobil.”

Stella Han kemudian memperhatikan orang-orang di sekelilingnya, dia kemudian melihat wartawan berada di pagar tidak jauh dari tempat itu, berita dia menggugat cerai Jordan Bo, tidak mungkin tidak tercium sampai di luar sana.

Sekarang dia kalah telak, wanita itu tidak ingin sampai berita ini dimuat di koran, karena mungkin ke depannya jika anaknya melihatnya akan merasa sangat sedih. Wanita itu kemudian merapatkan bibirnya, melepaskan tangan pria itu, dia kemudian masuk ke mobil dan duduk di samping kursi kemudi.

Jordan Bo melihat punggung wanita itu, sesaat kemudian, pria itu kemudian berbalik dan naik ke atas mobil. Mobil melaju keluar dari pengadilan, menuju ke Halley City. Sepanjang perjalanan, mereka berdua tidak mengatakan apapun.

Stella Han sudah tidak ingat, sudah berapa lama mereka tidak berjumpa, 1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan, jika bukan karena urusan pengadilan ini, mereka mungkin tidak akan saling berjumpa.

Jordan Bo membawa mobilnya dengan sangat fokus, sekali-sekali dia melihat ke arah wanita itu, wajah wanita itu sudah membulat, wajah itu terlihat sangat lembut, dia kemudian memecah keheningan, bertanya: “Apakah lukanya masih sakit?"

Tangan yang berada di atas lutut wanita itu kemudian mengepal, jelas-jelas dia ingin menyembunyikan ini semua dari pria itu, mendengar pertanyaannya ini, wanita itu tidak bisa menahan dirinya dan merasa sangat sedih, dia kemudian mengatakan: “Meskipun sakit juga sudah lewat, sekarang tidak sakit lagi."

Jordan Bo kemudian merapatkan bibirnya, mengapa kamu tidak memberitahuku?”

“Kamu bukan dokter, untuk apa aku memberitahumu?”Stella Han menjawabnya.

Di dalam hatinya Jordan Bo tersenyum dingin, wanita ini tidak ingin memberitahunya, karena dia ingin menggunakan hal ini untuk menggugatnya, dia sudah terlalu meremehkan wanita ini. Pria itu kemudian menahan dirinya, dia tidak ingin setiap kali mereka berjumpa selalu bertengkar, itu bukanlah tujuan utamanya untuk bertemu dengan wanita ini.

“Bagaimana keadaanmu akhir-akhir ini? Mana yang membuatmu merasa tidak nyaman?” Jordan Bo kemudian melihat perut kecil wanita itu, di sana ada darah daging mereka, dia pernah melihat hasil cetak USG wanita itu, dia sudah melihat pertumbuhannya sejak ukurannya seperti jari kelingking, perlahan-lahan membesar, di buku tentang kehamilan ditulis, sekarang bayi di dalam perutnya seharusnya sudah bisa bergerak.

Stella Han kemudian menggelengkan kepalanya, “Aku baik-baik saja."

“Bagaimana dengannya, apakah dia nakal?" Jordan Bo melihat wanita itu menjawab pertanyaannya dengan sangat patuh, dia merasa sangat senang.

"Dia sangat patuh." ujar wanita tersebut, dia merasa sangat aneh di dalam hatinya. Ketika dia melakukan pemeriksaan kehamilan, dia melihat begitu banyak wanita yang ditemani oleh suami mereka ketika melakukan pemeriksaan, saat itu, dia bukannya merasa cemburu pada mereka.

Tetapi dia tahu, dia dan pria itu bukanlah pasangan seperti mereka, mereka tidak bisa seperti pasangan-pasangan tersebut.

Jordan Bo menanyakan berbagai macam hal, semuanya berhubungan dengannya, berhubungan dengan anaknya, sikap wanita itu perlahan-lahan berubah menjadi dingin, perlahan-lahan pria itu juga tidak lagi mempertanyakannya, apa keadaannya baik atau buruk, bukankah pria itu juga sudah mengetahuinya?

Mobil melaju masuk ke dalam Halley City, Stella Han kemudian membuka pintu mobil dan turun dari mobil, kakinya belum sempat menyentuh tanah, pria itu kemudian sudah menggendongnya, pria itu menggendongnya dan melangkah masuk ke dalam villa.

Wanita itu segera melingkarkan tangannya pada leher pria tersebut, dia takut pria itu kemudian membuangnya, tidak masalah jika dia sampai terjatuh, tetapi anak di dalam perutnya, “Jordan Bo, turunkan aku.”

Jordan Bo kemudian menunduk dan melihatnya, melihat ketidak tenangan di wajah wanita tersebut, dia mengatakan: “Aku akan menggendongmu masuk."

Stella Han lantas menggertakkan giginya, dia tidak tahu tidak ada gunanya juga dia berbicara, oleh karena itu dia pun tidak lagi mengatakan apapun. Jordan Bo menggendong wanita itu masuk ke ruang tamu, dia lantas meletakkannya di atas sofa, bibi Liu mendengar sesuatu kemudian keluar, melihat Jordan Bo kembali, wanita tua itu dengan senang mengatakan, “Tuan, anda sudah kembali."

Jordan Bo kemudian mengangguk pada bibi Liu, pria itu sedang berjongkok di hadapan Stella Han, menjulurkan kakinya dan menyentuh kaki wanita itu, Stella Han tidak tahu apa yang ingin dilakukannya, dia segera menahannya, "Jordan Bo, lepaskan aku!”

Jordan Bo dengan lembut menepis tangan wanita itu, pria itu lantas mengangkat kaki wanita itu dan meletakkannya di atas lututnya, kaki wanita itu putih dan ramping, ketika pertama kali melihatnya, pria itu sangat menyukai sepasang kaki wanita ini, sekarang diatas kaki wanita ini ada bekas luka yang sangat jelek, pria itu menyentuhnya perlahan-lahan, dia dapat merasakan kalau bagiannya disentuhnya ikut bergetar, dengan suara serak dia mengatakan: “Sakit tidak?"

Stella Han tidak paham mengapa dia melakukan hal ini, beberapa bulan ini tidak ada kabar darinya, sekarang dia kembali dan mengusiknya, apa maksud pria ini? Menarik kembali kakinya, wanita itu kemudian menutupi bekas lukanya, dia mengatakan: “Sekarang tidak sakit lagi."

Jordan Bo kemudian mengangkat wajahnya memperhatikan wanita itu, mengangkat kepalanya, sepasang tangannya diletakkan di samping wanita tersebut, dia mengatakan: “Stella Han, kita jangan bertengkar, bagaimana?"

Mata Stella Han terasa pedih, dia memalingkan wajahnya, di saat ini, dia juga tidak tahu bagaimana dia bisa bertahan melewati semua ini. Tiffany Song sudah meninggal, tetapi dia sama sekali tidak bisa menerimanya. Saat dia membenci Jordan Bo, hatinya semakin membenci dirinya sendiri.

Dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri bagaimana mungkin dia bisa memaafkan pria ini?

Mereka berdua kemudian berbicara dengan tenang, wanita itu kemudian dengan suara lembut memohon: “Jordan Bo, kamu tanda tangani saja surat cerai itu ya?”

Jordan Bo kemudian merapatkan bibirnya, ketika wanita itu memohon hal ini, dia sedikitpun tidak terkejut, pria itu kemudian mengangkat tangannya, kemudian meletakkannya di atas perut wanita itu, mengatakan: "Jika kita bercerai, bagaimana dengannya? Apakah kamu ingin kalau dia melewati hari-hari di mana tidak ada ayah atau tidak ada ibu ketika dia baru lahir didunia ini?”

Hati Stella Han terasa sangat sedih, dia menutup matanya, “Aku tidak tahu, Jordan Bo, aku mohon pada-mu, jangan paksa aku."

“Kalau begitu kamu juga jangan memaksaku, jangan mengatakan sesuatu tentang perceraian, kita seperti ini saja bagaimana?” Dia kemudian mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah wanita itu dengan lembut, meski ada kemungkinan, dia bisa saja melepaskan wanita itu, akan tetapi dia tidak bisa melakukannya.

Dia tahu, jika dia tidak menggenggamnya dengan erat, dia bisa benar-benar kehilangan wanita itu. Kesalahan yang dilakukan oleh adik keempat masih terbayang di dalam benaknya, bagaimana mungkin dia bisa melakukan kesalahan yang sama?

Stella Han tahu bagaimana keras kepalanya pria itu, jika dia memang berniat melepaskannya, hari ini di pengadilan, dia tidak mungkin bertemu dengan pengacara Xin yang menyudutkannya. Pengacara yang digunakan sudah termasuk pengacara yang sangat unggul, tetapi jika dibandingkan dengan pengacara Xin, maka kekalahannya sudah dapat dipastikan.

Jika bukan Jordan Bo yang memintanya, bagaimana mungkin pengacara Xin memyerangnya seperti tadi?

wanita itu membuka matanya, melihat pria di hadapannya ini, dia lantas menggeleng, perlahan-lahan dia menarik tangannya, dia mengatakan: “Aku lelah, kamu pergi sana, sekarang aku tidak ingin melihatmu."

Di dalam mata Jordan Bo samar samar terlihat kepedihan, pria itu kemudian bangkit, dia membungkuk kemudian mengangkat wanita itu, dengan datar mengatakan: “Pas sekali aku juga sudah lelah, aku akan menemanimu istirahat sebentar."

Stella Han kaget dan melihat pria itu, dia sama sekali tidak menyangka sudah mengatakan hal itu, pria ini masih tebal buka seperti ini, sekujur tubuh wanita itu kemudian berubah tegang, “Jordan Bo, kamu......"

Jordan Bo menggendongnya kemudian membawanya ke lantai atas, sambil berjalan dia mengatakan: “Stella Han sekarang kamu masih adalah istriku, ini juga adalah rumahku aku mau pulang, kamu tidak bisa menahanku."

Stella Han kemudian merapatkan bibirnya, dia tahu apa yang dikatakan Jordan Bo adalah kenyataan, bagaimanapun dia hanya menumpang di rumah ini, oleh karena itu pria ini bisa menahannya ditempat ini, pria ini boleh sesuka hatinya meninggalkan tempat tersebut dan kembali sesuka hatinya.

Jordan Bo kemudian menendang pintu kamar utama, sambil menggendong wanita itu lelaki itu kemudian berjalan masuk ke dalam kamar. Meskipun rumah itu selalu dibersihkan setiap hari, bed cover juga sering diganti, tetapi tidak ada yang tinggal di tempat itu, ruangan itu akan terasa sangat dingin.

Ruang utama ini sudah kosong cukup lama, ini sudah waktunya dia untuk kembali, memberi kehangatan di ruangan tersebut.

Stella Han kemudian berpegang erat pada kerah baju pria tersebut, dia tidak ingin berada di tempat ini, dia lebih tidak ingin memiliki urusan apapun dengan pria ini, “Jordan Bo, kamu jangan sembarangan, aku sedang hamil."

Jordan Bo kemudian memperhatikan wanita itu, muncul senyuman jahat di wajahnya, pria itu kemudian mengatakan: “Stella Han, aku sebetulnya tidak memikirkan hal itu, tapi jika kamu membutuhkannya, aku sama sekali tidak berkeberatan untuk memuaskanmu.”

Mendengar hal ini, wajah Stella Han kemudian berubah merah padam, dia melihat senyum di wajah pria tersebut, wanita itu benar-benar ingin sekali merayap turun dan mencari tempat untuk bersembunyi, dengan begitu dia tidak perlu menderita seperti ini.

Pria itu kemudian meletakkannya di atas ranjang, wanita itu segera ke arah samping, dia berpikir untuk turun dari ranjang, tetapi pergelangan kakinya malah ditahan oleh tangan besar pria tersebut, pria itu dengan lembut melepaskan sepatunya, Stella Han meronta, tetapi dia tidak bisa mengalahkan kekuatan pria itu.

Setelah pria itu melepaskan sepatunya, dia kemudian naik ke atas ranjang, memeluk wanita itu di dalam pelukannya, Stella Han mencoba melepaskan diri dengan sekuat tenaga. Mereka tidak bertemu selama beberapa bulan, begitu bertemu pria itu kemudian memeluknya, seperti tidak terjadi apapun di antara mereka, wanita itu sama sekali tidak bisa bersikap setenang ini.

Wanita itu tidak henti-hentinya bergerak, gerakan wanita itu kemudian merangsang nafsu dari Jordan Bo, sekujur tubuh pria itu berubah tegang, nafasnya berubah menjadi sangat cepat, tangannya kemudian diletakkan di dada wanita tersebut, mencoba memberi peringatan, pria itu kemudian meremas-remas dadanya, Stella Han tiba-tiba tegang dan tidak berani bergerak lagi, “Stella Han, kamu merasakannya tidak? Dia terangsang karenamu, jika kamu tidak ingin aku kehilangan kendali dan melakukan sesuatu padamu, lebih baik kamu tidur dengan tenang.”

Wajah Stella Han berubah sangat merah, pria cabul ini, menggunakan kesempatan untuk menyentuhnya. Wanita itu kemudian mencoba menarik tangan pria itu, tetapi tangan pria itu tetap tidak bergeming, di telinganya dia berbisik: “Biarkan aku menyentuhnya."

Nafas hangat dari pria tersebut membuat wanita itu merasa sangat panas, dia sama sekali tidak bisa tahu malu sedikit? Pria itu tidak menanyakan keadaannya untuk waktu yang cukup lama, begitu pulang dia langsung melakukan hal ini sebetulnya pria ini menganggapnya apa?

Sekuat tenaga wanita itu kemudian menarik tangan pria itu, dengan marah mengatakan: “Jika kamu seperti ini aku merasa sangat tidak nyaman."

“Stella Han, jika kamu bergerak lagi, aku mungkin tidak akan bisa menahannya lagi." Jordan Bo masih juga tidak melepaskan tangannya, yang dilakukannya sekarang bisa saja membawa dampak yang lebih buruk, jelas-jelas dia tidak bisa melakukan apapun pada wanita ini, tetapi dia tetap saja tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuhnya.

Selama ini, pria ini tinggal di kantor, banyak sekali wanita yang mencoba untuk merayu pria ini, hanya saja pria ini sama sekali tidak tertarik pada mereka. Tetapi ketika dia kembali ke tempat ini dan memeluk wanita ini, seperti biasa wanita ini selalu berhasil membuatnya merasa terangsang.

Wanita yang sangat dicintainya ini, boleh dilihat sama sekali tidak boleh disentuh.

Melihat wanita itu menarik kembali tangannya, sepertinya wanita itu memilih untuk mengalah, pria itu lantas menghela nafas, Stella Han, kamu coba bergerak lagi, dengan begini aku bisa memiliki alasan untuk menyentuhmu. Diam sejenak, wanita itu sama sekali tidak bergerak lagi, Jordan Bo juga sudah putus asa, dengan suara kecil dia mengatakan: “Tidurlah, aku temani."

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu