You Are My Soft Spot - Bab 239 Dia Sama Sekali Tidak Bisa Masuk, Oke?

Saat Erin turun ke bawah, Vero He sedang menemani Jacob Shen makan malam, melihat Erin turun dari atas dengan buru-buru, dan wajahnya juga tidak terlihat begitu enak, Ia tahu, kalau masalah yang terjadi hari ini pasti akan membuat Abang marah besar.

Tadi Ketua pengawal baru dipanggil ke atas, Erin pengawal pribadinya, pasti juga akan dimarahi Abang.

Berpikir seperti ini, Dia yang memang sudah tidak begitu memiliki nafsu makan, demi menemani Jacob Shen, Ia baru memaksakan diri untuk makan sedikit, sekarang seperti ini Dia sedikit pun tidak sanggup makan lagi, lalu Ia menaruh sumpitnya, berkata kepada Jacob Shen untuk makan baik-baik, dan Dia berdiri, melewati ruang tamu, dan pergi ke arah kamar asisten rumah.

Dia datang ke kamar Erin, mengangkat tangan dan mengetuk pintu, lalu mendorong pintu tersebut dan masuk ke dalam, Erin sedang berbengong sambil berdiri di depan pintu, sekarang sudah masuk ke musim dingin, menjelang malam, adanya kabut di luar, dan cahaya redup dari lampu yang di jalan, mengontraskan eskpresi wajahnya terlihat sedikit tersamar-samar.

Vero berdiri di belakangnya, melihat kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam kantong celana legging hitamnya, wajah kecilnya terlihat sedikit tegang, lalu Vero He berkata: “Erin, Abangku marah ya?”

Punggung Erin terlihat sedikit tegang, Ia membalikkan badan, melihat Vero He dengan lurus, Vero He merasa sedikit tidak leluasa karena ditatap seperti itu, hendak ingin berbicara, tatapan Erin pun sudah melihat ke tempat lain, sambil memandang gelapnya malam di luar. “Nona Vero, kamu tahu tidak hal yang paling tabu di industri kami?”

“Uhm?”

“Hal yang paling tabu adalah pihak bersangkutan tidak jujur.” Habis ngomong, Erin melihat ke Dia lagi, “Terakhir kali, ketika kamu memarkirkan mobil di tempat yang dilarang parkir, lalu turun dari mobil dan bergegas ke jembatan, pada saat itu aku sudah merasa ada yang aneh, kamu kenapa tidak memberitahuku waktu itu? Aku pikir tahun 2 tahun terakhir ini, aku selain sebagai pengawal pribadimu, kita juga masih terhitung sebagai teman yang bisa saling bercerita,”

Tidak ada menyalahkan, dan kebencian dalam nada bicara Erin, Dia hanya khawatir, khawatir kalau orang yang dilindungi mengalami masalah dibawah perlindungan Dia, kalau begitu, Dia tidak punya muka lagi untuk bertemu dengan James He.

“Erin, aku tidak yakin apakah itu hanya ilusi aku saja, aku tidak bermaksud sengaja menutupinya dari kamu.” Vero He sambil menghelakan nafas.

“Tuan muda besar sangat mengkhawatirkan kamu, kamu dan keluarga ini sangat penting bagi dirinya, jika ada hal yang kamu tidak leluasa untuk memberitahu aku, silahkan kamu beritahukan kepada Tuan muda, setidaknya banyak hal yang rumit akan menjadi lebih sederhana.”

Vero He sambil mengigit bibirnya, Dia paham dengan maksud Erin, ekspresi Dia menjadi sedikit sedih, “Kalau ada hal yang bahkan aku tidak bisa memberitahukannya kepada kamu, bagaimana mungkin bisa beritahu kepada Abang?”

Erin sambil melihat bayangan punggung Vero He pergi, Dia tidak bisa mendeskripsikan dibalik bayangan punggung tersebut sedang menyembunyikan apa, lalu Ia memejamkan mata, menurunkan pundaknya dengan tidak berdaya, kalau Vero He tidak ingin bekerja sama, maka situasi akan menjadi semakin rumit, apa saja yang terjadi selama 2 tahun Ia hilang akan menjadi misteri, mereka bahkan tidak tahu siapa musuh mereka.

Vero He kembali ke ruang makan, Jacob Shen sudah makan dengan kenyang, sambil menyandar di kursi dengan perut yang bulat, terlihat lucu. Melihat Vero He kembali, Ia langsung meluncur dari kursinya, sambil menarik ujung pakaian Vero He, takut Ia meninggalkan dirinya lagi.

“Sudah kenyang?” Vero He mengambil sebuah tissue untuk mengelap mulut kecilnya yang berminyak itu, dengan malu Ia menunduk, dan berkata Iya.

Bibi Yun datang memberitahunya, kalau kamar tamu sudah dibereskan, kalau Jacob Shen ngantuk, boleh membawanya untuk beristirahat di atas, dan Vero He pun berterima kasih kepada Bibi Yun, lalu sambil membawa Jacob Shen ke atas.

Setelah naik ke atas, Jacob Shen menarik ujung baju Vero He dengan erat, tidak mau tidur di kamar tamu, “Peanut, aku boleh tidur bersama kamu tidak? Aku takut tidur sendirian.”

Vero He menunduk sambil melihat wajah kecilnya yang terlihat ketakutan, benar-benar tidak tega untuk menolak permintaannya, lalu Ia menganggukkan kepala, “Boleh, tapi kamu harus mandi dulu.”

”Yeah!” Jacob Shen senang sampai berlompat, senyum dengan lebar, malah tertarik lukanya, sakit sampai menyeringai, Vero He pun sambil melihatnya dengan tersenyum, lalu membawanya ke kamar Ia sendiri.

Jacob Shen masuk ke dalam kamar, Ia pun terpana melihat kamar yang penuh dengan warna merah jambu, Ia membuka matanya dengan lebar, sambil berseru, “Wah, mirip sekali dengan kamar putri, aku suka sekali.” Jacob Shen sambil berkata, lalu membuka sepatunya, langsung berguling-guling di sofa yang berwarna merah jambu, sambil memeluk bantal berwarna merah jambu sambil bermain dengan seru.

Jangan melihat Dia ini adalah anak laki-laki, sebenarnya di dalam hatinya masih terdapat seorang putri kecil yang manja.

Vero He menyandari di sofa, melihat Jacob Shen berguling di sofa, Ia juga tidak menghentikannya, seolah-olah seperti melihat seorang gadis kecil manis dengan rambut yang dikuncir, sambil berguling-guling di sofa, hatinya pun tiba-tiba berdenyut.

Terdengar ketukan pintu kamar, Vero He mengangkat kepala dan melihat ternyata James He sambil membawa baju piyama masuk ke dalam kamar, Jacob Shen melihat ada yang datang, buru-buru Ia duduk di sofa, wajah kecilnya melihat James He dengan serius, Ia terus mengingat di hati, kalau ingin mendapatkan pengakuan dari keluarga Peanut, maka harus bersikap lebih dewasa.

James He melihat ke bocah kecil tersebut, lalu memberikan baju piyama tersebut kepada Vero He, dan Vero He pun menerimanya, Ia baru sadar kalau baju piyama tersebut terbuat dari kapas murni, terlihat sudah agak tua, “Apakah ini piyama yang kamu kenakan saat masih kecil?”

Vero He melihat bahwa bagian tengahnya masih berkancing, tetapi model piyama belum ketinggalan zaman, dan terlihat sangat baru, tidak seperti baju yang sudah pernah dikenakan.

James He menggelengkan kepala, “Belum pernah pakai, selalu tersimpan di dalam kota yang ada di dalam lemari, aku lihat Dia tidak membawa baju ke sini, jadi ini untuk dipakai olehnya.”

“Oh.” Vero He menganggukkan kepala, baru teringat masalah Erin tadi, lalu Ia berkata: “Abang, kamu jangan menyalahkan Erin, masalah hari ini aku yang terlalu egois, Dia berada di sisiku selama 2 tahun ini, sudah banyak berkorban, demi melindungi aku, bahkan tidak punya waktu untuk pacaran, semalam Bibi Yun bertanya padaku, apakah ada anak mudah yang Ia kenal, tolong perkenalkan kepada Erin, dalam sejekap saja Dia sudah berusia 30 tahun, Ia khawatir kalau Erin akan menjadi bibi tua.”

James He mendengar kata ‘Pacaran’ langsung mengerutkan alis, berkata: “Memangnya 30 tahun itu tua? Banyak kok perawan tua berusia 30 tahun yang belum menikah, orang lain saja tidak berburu-buru, hanya Dia saja yang terburu-buru?”

Vero He sadar kalau nada James He sedikit kurang senang, Ia juga tidak berpikir ke yang lain, hanya tahu karena masalah siang tadi, Ia masih merasa marah, lalu Vero He mengerutkan alis, “Kamu saja tahu kalau berusia 30 tahun itu disebut perawan tua, Bibi Yun hanya memiliki satu anak perempuan kesayangan ini, bagaimana Ia tidak terburu-buru?”

Suasana hati James He hari ini memang tidak begitu bagus, sekarang mendengar Bibi Yun terburu-buru ingin menikahkan anaknya, nadanya pun menjadi semakin tidak enak didengar, Dia berkata: “Dia kan 2 tahun lagi baru 30 tahun kan, segitu kekurangan pria kah? 30 tahun, nanti 30 tahun aku membiarkan Dia menikah, bisa tidak?”

Vero He melototi pria yang keluar dari kamarnya, ngomongan Abang kenapa begitu kejam, apa coba maksudnya kekurangan pria? Ini kan bukan maksud dari Erin sendiri, ini kan maksudnya Bibi Yun?

Dia menoleh, melihat Jacob Shen terbaring di sofa merah jambu itu, dengan matanya yang seperti batu obsidian hitam terus menatapnya, lalu bertanya: “Peanut, kamu berantem dengan Abang ya?”

“Tidak.”

“Tapi Abang kelihatannya seperti sangat marah.”

Vero He sambil berpikir-pikir, Ia tetap tidak paham kenapa James He marah, Ia sambil mengambil baju piyam masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan bak mandi, lalu mengisi air panas ke dalam bak mandi, kemudian Ia keluar dan memanggil Jacob Shen untuk mandi.

Jacob Shen sambil berloncat-loncat masuk ke dalam kamar mandi, saat Vero He masuk ke dalam, bajunya sudah berserakan di lantai, sambil berendam sambil berkata: “Peanut, sabun mandi apa yang kamu pakai, wangi sekali.”

“Lavender.” Vero He membungkuk dan mengambil baju dilantai, lalu berjalan ke samping wastafel, dan menyuci baju.

Jacob Shen menyadar di samping bak mandi, melihat Vero Shen mengambil celana dalam dan dicuci dengan terpisah, hatinya Jacob Shen pun muncul gelembung kebahagiaan, Dia pasti tidak akan mengecewakan wanita yang membantu menyuci celana dalamnya.

James He berdiri di koridor, teringat omongan Vero He tadi, Ia sambil mengerutkan alis dengan erat, belum sempat berpikir dengan jelas, Ia sudah membalikkan badan dan turun ke lantai satu arah kamar tidur asisten rumah.

Erin selalu tinggal di rumah kediaman He, setelah Dia masuk SMP, sudah tinggal berpisah dengan Bibi Yun. James He berdiri di luar kamarnya, tadinya berpikir ingin mengetuk pintu dulu, mengangkat tangan lalu Ia merasa sepertinya tidak perlu.

Tangan besarnya sambil memegang gagang pintu, dan memutar dengan perlahan dan mendorong pintu, Erin sedang menganti baju, tiba-tiba mendengar suara buka pintu, disaat Ia merasa terkejut, dengan cepat Ia mengambil baju dan menutupi depan dadanya, dengan wajah yang kesal sambil melihat pria tampan yang masuk ke dalam, “Tuan muda besar, kamu tidak tahu harus ketuk pintu dulu sebelum masuk ya?”

James He sambil memegang gagang pintu dengan satu tangan, sambil melihat wanita yang berdiri di sampingnya dengan mata hitamnya, di bawah cahaya lembut, Erin sambil menutupi dadanya dengan baju yang di pegang erat, memperlihatkan tulang selangka dan lengannya yang ramping. Pakaian yang berwarna hitam dengan kulit yang putih itu, dibawah kontras warna putih dan hitam, terpancar sebuah rasa seksi yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Lalu jakunnya pun bergerak, tiba-tiba Ia lupa tujuan Ia turun ke lantai bawah itu untuk apa, Dia melangkah ke depan, Erin pun mundur selangkah dengan terkejut, tumitnya sudah terkena ujung ranjang, sudah tidak bisa mundur lagi.

Pipinya terlihat sedikit memerah, menatap James He dengan waspada, “Tuan muda besar, kamu maju selangkah lagi, percaya tidak aku akan teriak?”

James He menghentikan langkahnya, melihat wajanya yang waspada, lalu Ia tersenyum, tidak melangkah ke depan lagi, dengan tatapan yang agresif Ia sambil melihat bahu Erin yang telanjang lalu perlahan-lahan menggeser ke bawah, lalu berhenti di satu titik, tiba-tiba berkata: “Masih sakit?”

Kaki Erin menjadi lemes, hampir terjatuh dan terduduk di atas ranjang, wajah cantiknya pun memerah, seperti sebuah tomat, pipinya pun terasa panas, dengan malu dan kesal Ia berkata: “Keluar!”

Apakah Dia sengaja datang ke sini untuk mempermalukannya?

James He melihat reaksinya yang keras, amarah yang di dalam hatinya pun menghilang dengan perlahan, lalu Ia menatap Erin dengan mendalam, membalikkan badan dan pergi.

Erin terjatuh dan terduduk di atas ranjang, dengan kesal Ia menggarukkan rambutnya, Dia tidak bersikap lapang dada sepert James He, dapat membedakan masalah pekerjaan dengan masalah pribadi dengan begitu jelas, tadi membentaknya saat di lantai atas, sekarang bisa berpura-pura menanyakan apakah masih sakit di lantai bawah?

Sayang kepada adiknya, Dia sama sekali tidak bisa masuk, oke?

……

Taylor Shen sengaja sengaja menetap di kantor sampai jam 10.30 baru bergegas pulang, Dia memberikan cuti 3 hari kepada Bibi Lan, alasannya adalah Dia libur beberapa hari ini, bisa menjaga Jacob Shen di rumah, menjalin hubungan baik Ayah dan anak.

Bibi Lan akhirnya berhasil menunggu sampai Taylor Shen berubah, ingin memberikan kasih sayang kepada Jacob Shen, bagaimana Dia bisa tinggal di dalam rumah dan menganggu Ayah dan anak ini menjalin hubungan yang baik? Lalu dengan senang Ia pun mengemasi barang-barang, dan pulang.

Dia pulang dengan mengemudi, di dalam hatinya masih berpikir, akhirnya berhasil menculik Tiffany Song pulang, sekarang tidak ada orang yang menganggu mereka, mereka baru bisa menjalin hubungan mereka dengan baik, saat Ia sampai ke Sunshine City, sudah hampir jam 11.30.

Mobil melaju ke dalam Sunshine City, selain lampu di jalan Sunshines City, vila mereka terlihat gelap, Ia mengerutkan alis, mungkin mereka sudah tertidur, tapi dengan begitu juga bagus, Dia bisa menyelinap masuk dan tidur bersama Tiffany Song.

Saat ini, Taylor Shen dipenuhi dengan pikiran aneh, Dia keluar dari mobil dan berjalan melewati taman, Dia sudah tidak bisa mengendalikan rasa senang di hatinya, Dia menekan kode dan membuka kunci pintu, lampu induksi di pintu masuk pun menyala, Dia mengganti sepatu dan sadar bahwa tidak ada sepatu wanita di pintu masuk.

Dia juga tidak berpikir banyak, sambil membuka mantel, sambil naik ke atas.

Sepanjang jalan, lampu menyala, Ia datang ke depan pintu Jacob Shen, menarik nafas yang dalam, dengan perlahan Ia membuka pintu, cahaya lampu jalan masuk melalui kabut tebal, ranjang kecil di kamar tidur terlihat sangat rapi, Dia mengangkat tangannya dan menekan saklar lampu, ruangan pun menjadi terang, Dia melihat dengan jelas kalau memang tidak ada orang tertidur di ranjang.

Suasana hatinya pun menjadi kesal, Dia membalikkan badan, dari lantai 2 ke lantai 3, Ia mencari di semua kamar tidur, tidak menemukan Jacob Shen dan Vero He, Ia mengerutkan alis, suasana hatinya menjadi sangat kesal.

Dia mengeluarkan hp, tidak peduli sekarang jam berapa, menelepon ke nomor Jacob Shen, telepon tersebut berbunyi dengan lama, tapi tidak ada yang mengangkatnya, Dia sudah tidak sanggup mendeskripsikan suasana hati Dia sekarang.

Pulang dengan pernuh harapan, hasilnya malah mengewakan.

Dia menutup telepon, dan menelepon lagi.

Vero He sedang menceritakan sebuah cerita kepada Jacob Shen, bocah kecil ini memang kelelahan, terbaring di ranjang dan tertidur. Lalu Ia bangun dan ke kamar mandi untuk mandi, setelah mandi, Ia mendengar hpnya berbunyi, Ia mengambil handuk dan membalut badannya, keluar dengan terburu-buru, melihat jam tangan telepon Jacob Shen di depan ranjang berbunyi, dan di jam tangan telepon tersebut menampilkan nama Abang Taylor.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu