You Are My Soft Spot - Bab 409 James He Yang Brengsek(2)

Selesai James menyantap mie, melihat Erin melihat dirinya sendiri melamun, masalah hati dan rasa frustasi yang baru saja pergi jauh pun kembali lagi, dia meletakkan mangkok tersebut, membalikkan kepala menatap wanitanya, berkata: “Kelak tanpa persetujuan ku, tidak boleh membawa pria yang tidak jelas pulang ke rumah.”

Erin menatap matanya yang sangat mendalam itu, merasa dirinya akan dihisap masuk ke dalam pusaran air dalam waktu 1 detik, ia berdiri, tiba-tiba menjulurkan tangan merangkul leher James, kemudian menggunakan ciuman untuk membungkamnya.

James dicium secara tiba- tiba olehnya, awalnya masih menolak, enggan Erin menggunakan cara ini untuk menghindari teguran nya, namun tubuh lembut wanita ini membuat nya liar dan tidak terkontrol, mendorong secara simbolis, pun masuk ke dalam ciuman yang mesra ini.

Cukup lama, api dalam tubuh James pun membara, wanita ini benar-benar ialah seorang siluman, memikirkan berbagai cara untuk menghisap darahnya, bisa dikatakan demikian, ia juga rela, ia sedikit mendorongnya, dengan terengah-engah berakat: “Bukankah kamu mengatakan bahwa kaki sudah pegal, masih saja menggoda ku, sekarang sudah tidak pegal kah?”

Erin ditatap oleh mata James yang sangat membara itu hingga merasa tidak enak, dia memiringkan wajahnya, melihat ke arah lain. James perlahan menenangkan kegelisahan tubuhnya, meskipun dia ingin, malam ini juga sudah 3 kali, ia tidak bisa memuaskan nya dalam 1 kali.

Dia memeluknya dan bersandar di sofa, TV sedang menyiarkan acara ragam, pembawa acara menyebut dirinya kakak Malanshan, ialah seorang wanita yang sangat lucu, sekujur tubuh James pun santai, tadi perkataan tersebut sudah dikatakan sampai tahap seperti itu, ia juga tidak perlu mengungkitnya lagi, meskipun dalam hatinya masih terasa tidak menyenangkan, “Kapan Bibi Yun datang kesini?”

James tahu, sekarang Nyonya tidak mau bertindak keras dengannya yang juga keras itu, dengan begitu cara yang terpikirkan olehnya ialah menyuruh Bibi Yun mencegah mereka bersama, dan Erin malam ini terus berprilaku aneh, mungkin karena Bibi Yun mengatakan sesuatu padanya.

Mengungkit tentang topik ini,antusias Erin sedikit menyusut, ia melihat pembawa acara wanita di TV berusaha untuk membuat kelucuan, membuat penonton di bawah panggung tertawa terbahak-bahak, namun tidak bisa menampilkan seyuman Erin, ia berkata: “Aku kesini setelah pulang bekerja, James, kita….”

“Kita pasti bisa bersama, terus bersama hingga seumur hidup.” James langsung memotong pembicaraannya, mengatakannya dengan janji suci, namun dalam nada bicaranya malah terdapat sebuah rasa tidak tenang dan cemas yang tidak biasa.

Erin menekan-nekan bibirnya, dengan tersenyum berkata: “Aku tahu, yang ingin aku katakan ialah ayo kita tidur, aku sudah ngantuk.”

James melihat dia yang lelah, menstruasi nya baru saja berlalu, kemudian dimainkan olehnya beberapa kali, ia menghela nafas, menjulurkan tangan merangkulnya, lalu menggedongnya, berjalan masuk ke dalam kamar.

Erin bersandar di pelukannya, mencium aroma pria yang akrab dan segar itu, dalam hatinya juga terasa menderita, kenapa bisa merasa demikian, Erin sendiri juga tidak jelas akan hal itu. Membenci dirinya bukanlah putri dari orang kaya, tidak sepadan dengan latar belakang nya, tidak mempunyai modal untuk berdiri di samping James dan menghadapi semua orang.

Namun jika dia adalah seorang putri yang kaya raya, mungkin dia dan James tidak mempunyai jodoh seperti ini lagi. Berpikir demikian, tidak tahu kenapa hatinya pun menghela nafas, semakin merasa sedih.

Dia dengan tenang bersandar di pelukan James, seluruh nya ialah sikap tercekat. James sebagai seorang pria , seketika dijinakkan oleh gaya Erin, dia merasa ragu sesaat, dan bertanya: “Bibi Yun mengatakan sesuatu pada mu kah?”

“Tidak ada.” Dalam hati Erin terasa penat , kebiasaan berterus terang sang ibu dari dulu sampai sekarang , tidak membicarakan hubungan dia dan James, malah membuat hati nya semakin sedih.

Jika dia langsung mengatakan tidak memperbolehkan mereka bersama, maka dia bisa memberontak, bisa memberontak, namun sikap dia yang cerah dan bahagia seperti ini, berusaha keras menyatukan dia dan Marco, membuat dia menahan sebuah kekesalan, ingin menghempaskannya, namun malah tidak bisa menemukan titik usahanya.

James sedikit mengerutkan alis, ia adalah seorang pria, sebelumnya berjanji pada Erin, tidak akan membiarkan Bibi Yun tahu hubungan diantara mereka berdua, namun hari ini, mereka sudah tidak bisa menutupinya lagi, jika dia masih takut dan gugup seperti ini, bukan lah sesuatu yang akan dilakukan seorang pria.

James menggendongnya berjalan masuk ke dalam kamar, meletakkan Erin di atas kasur, baru saja awal musim semi, udara masih dingin. Membuka mesin penghangat di dalam apartemen, pun tidak terasa begitu dingin lagi. Dia membuka selimut di atas kasur, sambal memeluknya dan berbaring.

Erin tidur di atas lengannya, ada kalanya merasa benci ketika nasib mempermainkan seseorang, membuat cinta mereka dihalangi sebilah pisau, setiap kali mendekat kepada orang tersebut, semakin bahagia namun semakin tidak stabil.

“Erin, jangan takut, semuanya ada aku!” James berkata dengan suara rendah, suara nya ada sebuah kekuatan yang membuat orang yakin. Erin memejamkan matanya, sangat percaya padanya, namun……..

“Aku sudah ngantuk, tidur lah.”

Tidak lama, James mendengar suara nafas yang teratur dari pelukannya, hatinya semakin tidak berdaya, tidak tahu kapan, dia pun terjatuh di tangan wanita kecil ini, sampai ia menyadari dirinya tidak bisa kehilangannya lagi, barulah mengetahui, ternyata mau bersama dengannya sangatlah susah.

Dia tidak bisa tidur, mendengar suara nafas Erin yang teratur dan lembut, tidak ingin bergerak sembarangan , takut membangunkannya. James mengira ia pasti akan insomnia, lalu tidak tahu bagaimana dirinya pun tertidur, dan tertidur sampai keesokan paginya.

Marco mengantar Bibi Yun pulang ke kediaman He, sepanjang perjalanan Bibi Yun bertanya banyak hal padanya, Marco menjawab 1 per 1 , Bibi Yun melihatnya, dalam hati nya pun ragu, di sisi Erin ada pria yang begitu unggul, dan kelihatannya ia juga menyukai Erin putrinya, kenapa kedua orang ini tidak mau bersama?

Ketika turun dari mobil, Bibi Yun meminta nomor telepon pada Marco, Marco dengan sangat senang memberikannya, meskipun ia adalah seorang pria yang jujur dan terus terang, namun juga bisa terlihat, Bibi Yun sangat puas dengan latar belakang kehidupannya.

Matanya mengantar Bibi Yun masuk ke dalam kediaman He, saat ini barulah ia mengemudi mobil dan pergi.

Keesokan paginya , James mengantar Erin pergi ke Parkway Plaza, belakangan ini Vero sibuk dengan urusan pernikahan, sangat jarang datang ke kantor, banyak hal yang harus Erin yang turun tangan, dia pun lebih sibuk dibandingkan dulu.

Sebenarnya hari yang sibuk seperti ini lebih baik, bisa membuat nya tidak berpikir sembarangan.

Mata James mengantar Erin masuk ke Parkway Plaza, ia mengambil handphone, lalu membuka nomor handphone yang tidak asing, ia merasa ragu sedetik, namun ia tetap meneleponnya, tidak terdengar suara ketiga, orang itu pun langsung mengangkat telepon, James dengan suara lembut berkata: “Bibi Yun, siang hari aku ingin mentraktir mu makan, apakah kamu mempunyai waktu luang?”

Semalam Bibi Yun pulang ke kediaman He, di dalam apartemen Erin, dia tidak menemukan jejak apapun namun tempat yang benar-benar tidak mencurigakan ialah yang paling mencurigakan, Nyonya He tidak akan menembak tanpa target, dia berpikir semalam, tetap memutuskan untuk tidak menembus lapisan kertas jendela ini untuk sementara, menyatukan Erin dan Marco terlebih dahulu.

Dia cukup menyukai Marco, tampan dan baik, dan lebih penting lagi latar belakang keluarganya cocok dengan Erin.

Namun ia sama sekali tidak menyangka, dia bisa menerima panggilan dari James, dia tercengang beberapa detik, lalu dengan penuh hormat berkata: “Tuan muda pertama, siang hari aku harus memasak, nyonya ada di rumah , kenapa tiba-tiba teringat untuk mentraktir ku makan?”

James mengajak Bibi Yun keluar, ingin menggunakan identitas menantu pria secara resmi datang mengunjungi calon mertua, ia memilih di luar, dan bukan di kediaman He untuk menyampaikan niatnya pada Bibi Yun , agar membuat Bibi Yun lebih leluasa sedikit.

“Hanya ingin bertemu dengan anda, sebentar lagi aku akan kesana untuk menjemput anda.” James berkata dengan suara yang ringan , berusaha agar Bibi Yun tidak menyadari niat nya.

Pada akhirnya Bibi Yun pun menyetujuinya, dia menutup telepon, pun mulai membereskan kediaman He, lalu lebih awal mempersiapkan makan siang, sampai melihat mobil James melaju masuk, barulah ia berhenti, juga tidak kembali ke kamar mengganti pakaian yang sesuai.

Bibi Yun kira-kira sudah menebak sesuatu, ia mengenakan baju pembantu duduk di mobil James, dulu James tidak merasakan apa-apa pada baju ini, sekarang melihat nya merasa sangat cemas.

Dia pintar dalam mengobservasi kata-kata dan mimik seseorang, Bibi Yun tidak secara khusus mengganti pakaian sehari-hari, namun keluar mengenakan baju pembantu, tanpa terasa adalah sedang mengingatkan status diantara mereka berdua ada sebuah perbedaan yang besar.

Dia menekan-nekan bibirnya nya yang kering, merasa sariawan ujung lidahnya semakin parah . 1 jam kemudian, mobil pun berhenti di depan sebuah rumah makan pribadi, dekorasi disini kelihatan mewah,penjaga pintu maju untuk membukakan pintu, melihat seorang wanita paruh baya yang duduk di samping pengemudi mengenakan baju pembantu turun dari mobil, ekspresi wajah orang itu seketika berubah menjadi sedikit arogan.

James turun dari mobil, dengan langkah yang cepat berjalan ke hadapan Bibi Yun, ketika melihat ekspresi mata penjaga pintu, api dalam hatinya pun membara, dia menyesal, tidak seharusnya memesan restoran yang begitu elit seperti ini, ia hanya ingin menunjukkan bahwa dirinya sangat tulus, namun Bibi Yun memakai baju pembantu ini, seketika menarik jarak status diantara mereka hingga ke titik yang paling jauh.

“Bibi Yun, ayo kita masuk.” James berkata dengan suara rendah , hari ini ia tidak bisa mundur lagi, jika sekarang ia menarik Bibi Yun pergi, maka akhirnya akan semakin malu.

Bibi Yun mengangguk-anggukkan kepala, memiringkan badan ke samping, tersenyum dengan lembut, dan memilih penggunaan kata yang tepat, ia berkata: “Tuan muda pertama, kamu jalan dulu.”

James dijaga hingga besar oleh Bibi Yun , Bibi Yun menjadi asing seperti ini menyuruhnya jalan terlebih dahulu, sebenarnya sudah mencerminkan tekad Bibi Yun, tiba-tiba ia menyadari, dia berusaha mati-matian seperti ini ingin menunjukkan tekadnya pada Bibi Yun, ternyata masih belum mengatakannya sudah sedikit tidak bisa mengatakannya.

Namun teringat akan sikap Erin yang kecewa dan putus asa semalam, ia pun meneguhkan hatinya, berkata: “Anda adalah senior, bagaimana ada kebenaran membiarkan senior berjalan di belakang.”

Bibi Yun menggeleng-gelengkan kepala, dengan ekspresi yang tenang dan jujur, “Tuan muda pertama, aku 1 hari tidak meninggalkan Keluarga He, tetap saja pembantu Keluarga He, tidak ada pembantu yang bisa berjalan di depan majikannya.”

Kedua orang itu buntu dalam hal siapa yang jalan terlebih dahulu, ini adalah pertama kalinya James dengan jelas mengalami keras kepalanya Bibi Yun, akhirnya dia mengerti , keras kepalanya Erin berasal dari mana. Kepala nya terasa sangat sakit hingga mau pecah, namun masih saja berjuang berkata: “Bibi Yun, dari kecil hingga besar, aku sama sekali tidak pernah menganggap anda sebagai pembantu, dalam hati ku, kamu adalah wanita yang lebih berjasa dibandingkan ibu, masuk lah.”

Bibi Yun masih saja menggelengkan kepala, “Derajat sosial tidak boleh dipisahkan, tuan muda pertama, kamu jalan dulu.”

Bertepatan dengan jam makan siang, mobil mewah terus berlalu lalang, orang yang lewat bisa melihat mereka untuk sesaat, kening James terus bergerak, sampai seorang pebisnis yang pernah kerja sama dengan mereka dating, menghidupkan api amarah yang memenuhinya.

Pebisnis kaya raya itu turun dari mobil, melihat James, orang itu dengan ramah menyambut dan berjabat tangan dengan James, baru saja berencana berkata beberapa kalat, ia pun melihat Bibi Yun yang berdiri di samping , melihat ia mengenakan baju pembantu, tentu saja tidak akan mengira ini adalah Nyonya He yang elegan dan mewah itu, oleh karena itu ia pun sembari bertanya, “CEO He, ini adalah pembantu rumah mu?”

Wajah tampan James seketika menghitam, dia bersumpah, tunggu setelah ia pulang, ia akan membatalkan seluruh proyek atas nama CEO babi atau CEO anjing ini. Pebisinis kaya raya itu dilihat oleh James hingga hatinya dingin terkejut, dengan asal mencari sebuah alasan untuk pergi terlebih dahulu.

James dikalahkan, ia pun tidak berkeras dengan Bibi Yun lagi, tidak ingin semakin banyak orang yang datang mengingatkannya, akan perbedaan status diantara mereka.

Ekspresi wajahnya suram, terlihat sedih, membalikkan badan masuk ke dalam restoran tanpa mengatakan apapun. Bibi Yun melihat bayangan punggung James, hati sama sekali tidak lemah, dia pun mengikuti James masuk.

Masuk ke ruang VIP, ruang VIP didekor dengan mewah, perabotan yang terbuat dari mahogani menimbulkan kesan yang kuno dan antik, di udara tercium wangi bunga anggrek, ialah aroma yang paling disukai Bibi Yun.

James memberikan menu sayur kepada Bibi Yun, berkata: “ Bibi Yun, anda lihat lah menu ini, lihat yang mana yang anda sukai.”

Bibi Yun saat ini tidak menolak, ia menerima buku menu tersebut, di menu tersebut tercantum gambar yang indah ditambah dengan nama sayur yang indah, sekali melihat nya pun tahu ini adalah tempat yang eksklusif, ia membuka halaman pertama, lalu meletakkan buku menu tersebut, mendorongnya ke hadapan James, ia tersenyum dan berkata: “Nama sayur sekarang terlalu mengandung nilai sastra, tidak bisa terlihat apa yang dimaksud, kamu sering datang ke tempat –tempat ini, lebih baik kamu saja yang memesannya maka akan lebih baik.”

James melihat buku menu yang ada di depannya, ujung matanya pun mengerut, dia demi terlihat hati-hati, sepertinya sudah salah memilih tempat, mungkin langsung membawa Bibi Yun pergi ke restoran biasa, hati Bibi Yun akan lebih nyaman.

Namun sekarang ia kesal juga tidak ada gunanya, salahkan dia tidak memikirkannya dengan baik, jelas-jelas masalah status antara dia dan Erin sudah menjadi masalah, namun ia malah masih menggunakan cara ini untuk memperdalam masalah tersebut.

Dia menekan dengan erat bibir tipisnya, benar-benar sangat ingin menampar dirinya dua kali , namun saat ini ia dipaksa sudah berpura-pura, bangkit dan pergi semakin bermasalah, berpikir sampai disini, keningnya pun bergerak semakin hebat.

Dia memesan beberapa sayur, lalu menutup buku menu, pelayan yang menulis menu pun melihat Bibi Yun beberapa kali, ekspresi mata itu ada sebuah rasa memandang rendah yang tidak bisa diutarakan, seperti tidak berpikir bagaimana mengelompokkan hal ini.

James dengan dingin menatap pelayan itu, pelayan itu takut menyinggungnya, pun segera mengambil menu makanan dan pergi. Ruangan VIP itu pun kembali menjadi tenang, James mengambil teko teh dan bangkit , menuangkan teh yang ada di depan Bibi Yun hingga penuh, Bibi Yun melihatnya, berkata: “Makan disini harus menghabiskan berapa banyak?”

James tahu Bibi Yun bukanlah hanya perhatian, pertanyaan ini kira-kira ada jebakannya, pun seperti jelas-jelas dia mempunyai baju yang cantic, malah menggunakan pakaian pembantu datang untuk menghadiri traktirannya, sikapnya dari setiap gerak geriknya, sudah dengan ekspresi yang datar mengontrol James.

James menghela nafas dalam hati, tidak menyangka Bibi Yun pada saat ini, masih lah seseorang yang alami dan pintar, selalu mengingatkan perbedaan besar statusnya, dan juga selalu berhasil dalam tidak meninggalkan jejak.

Ia berkata: “Uang bukan lah masalah, yang terpenting ialah harus makan dengan bahagia.”

Bibi Yun tertawa dan berkata : “Ini adalah kehidupan orang kaya, kami rakyat biasa, yang pertama kali diperhatikan adalah mahal atau tidak.”

“……”

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu