You Are My Soft Spot - Bab 366 Dia Jatuh Cinta Kepadanya (1)

Bretta Lin sambil melihat bayangan Stella Han yang pergi dengan buru-buru itu, Ia pun semakin yakin kalau adanya konflik di antara Stella Han dan Jordan Bo. Kalau sebelumnya, Ia mungkin akan merasa senang di dalam hati, namun sekarang, Dia sudah tidak memiliki rahim, sekarang bahkan payudara saja sudah tidak ada, Dia sudah bukan seorang wanita yang normal, bagaimana Dia masih pantas untuk Jordannya?

Manusia kalau sampai kesadaran diri seperti ini saja tidak punya, maka hidupnya terlalu menyedihkan.

Beatrice Lin terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu lalu sambil melihat ke arah pintu yang tertutup itu, Dia menolehkan kepala dan melihat ke Bretta Lin, Dia pernah bertemu dengan Jordan Bo selama beberapa kali, Dia merupakan karakter CEO angkuh yang keluar dari buku novel, dilihat oleh Jordan Bo saja akan langsung berdebar sampai meninggal.

Beatrice Lin berada pada umur dimana Ia sudah mulai jatuh cinta, bertemu dengan seorang pria yang begitu baik, walaupun lebih tua dari dirinya hampir 18 tahun, Ia pun tidak bisa menghindari untuk merasa tertarik. Dia menaruh hpnya, bangun dan ke samping ranjang pasien, sambil menopang wajahnya dengan tangan, bertanya dengan polos, “Kakak, Dia itu siapa?”

“Dia adalah istri yang dinikahi secara resmi oleh Kakak Jordan kamu.” Bretta Lin menghelakan nafas dengan perlahan, terhadap tatapan mata adiknya yang hidup dulu, Ia pun menjadi mengasihani diri sendiri dan iri, betapa baiknya jika dirinya masih berusia 13 tahun? Kemudian Dia akan bertemu dengan Jordan yang paling Ia cintai di usia paling indah, lalu menikah dan menjadi istrinya.

Beatrice Lin tidak paham dengan tatapan Bretta Lin yang melihat dirinya, tapi Dia paham dengan ucapan Bretta Lin, Dia berkata: “Kakak Jordan bukannya paling menyukai Kakak? Kenapa Dia menikahi orang lain?”

“Ini merupakan cerita yang panjang, kamu masih kecil, tidak paham!” Bretta Lin menggelengkan kepala, tidak menjelaskannya kepada Beatrice Lin.

Beatrice Lin teringat gaya wanita yang sombong tadi, Dia mengigit bibirnya dan berkata: “Kakak, wanita itu adalah pemeran wanita kedua yang jahat dari cerita kan? Dia pasti menggunakan cara-cara yang kotor untuk merebut Kakak Jordan, Kakak, kamu harus sembuh, lalu merebut Kakak Jordan kembali.”

Bretta Lin sambil melihat gaya Beatrice Lin yang arogan itu, gadis kecil yang terbiasa dimanja, lalu Bretta Lin menggelengkan kepala dan tertawa: “Hati seseorang itu, mana mungkin hanya karena kamu ingin rebut langsung bisa merebutnya, Beatrice, di dalam hubungan itu tidak ada siapa yang duluan siapa yang terakhir, kadang-kadang kalau sudah pudar ya memang sudah pudar, tidak peduli menggunakan cara apapun, sudah tidak bisa kembali seperti awal lagi.”

Beatrice Lin dengan diam-diam mengingat kata-kata tersebut, Dia sambil melihat Kakaknya, hatinya merasa kasihan kepada Kakaknya, kalau Kakak sekarang masih tetap sehat, Kakak Jordan pasti tidak akan berubah, semua ini merupakan kesalahan wanita tersebut, Dia yang merebut Kakak Jordan, makanya Kakak terlihat sedih seperti ini.

Setelah Stella Han pergi dengan kesal, Dia masuk ke dalam mobil, tiba-tiba tidak tahu Ia harus pergi kemana, setiap kata-kata Bretta Lin itu sedang memamerkan kepada dirinya, memamerkan kalau di dalam hati Jordan Bo masih ada Dia, memamerkan Jordan Bo merawatnya berhari-hari.

Dia yang sambil menggenggam stir, hatinya merasa sangat sangat marah, selain marah, Dia juga merasa sakit hati. Jordan Bo kenapa memperlakukan Dia seperti itu? Kalau Dia ingin bersama Bretta Lin, dirinya pasti tidak akan menghalanginya, tapi kenapa Dia tetap tidak melepaskan dirinya? Tidak mau memberikan kebebasan kepada dirinya?

Matanya merasa sakit, ada sesuatu terjatuh dari matanya, Dia mengusap dengan tangan, baru sadar kalau dirinya mengalirkan air mata. Dia memanglingkan wajah dengan keras kepala, Dia tidak boleh menangis, tidak boleh mengakui kalau dirinya merasa sakit hati, dan tidak boleh mengaku kalau hatinya sudah tergoyah oleh Jordan Bo.

Dia menarik nafas yang dalam, satu kaki menginjak gas, lalu pergi.

Mobil tersebut kembali lagi ke vila di Halley City, Dia duduk di dalam mobil, sambil menatap vila mewah yang ada di depan mata, vila ini, yang terperangkap di sini, bukan hanya tubuhnya, namun hatinya juga.

Bibi Liu melihat Stella Han masuk ke dalam dengan wajah yang lelah, Dia berdiri di depan pintu, berkata: “Nyonya, siang tadi aku mengantarkan nasi kepada Tuan, Tuan belum bangun, dan meminta aku jangan menganggunya, Dia sampai sekarang belum bangun, coba kamu melihat Dia di atas, jangan sampai terjadi sesuatu.”

Gerakan Stella Han mengganti sandal menjadi tertegun sebentar, lalu Ia menggantikan sandal rumah, dan naik ke atas sambil membawa tas kerja.

Membuka pintu kamar, cahaya di dalam kamar sangat redup, tirai jendela pun masih tertutup, bau wine masih tercium di dalam kamar, dan tertambah bau maskulin yang dipancarkan oleh pria tersebut. Dia masuk dengan perlahan, datang ke samping ranjang besar, melihat Jordan Bo samping tidur menyamping, dan memejamkan mata, sepertinya tertidur dengan nyenyak.

Dia membungkukkan badan, mengulurkan tangan dan menyentuh keningnya, satu tangannya lagi menyentuh keningnya sendiri, suhu Jordan Bo sudah kembali normal, kenapa masih bisa tertidur dengan nyenyak begitu? Dia mengembalikan tangannya, berjongkok dan menyandar di samping ranjang, dengan kepala yang menyamping sambil melihat wajah tampan yang dengan garis yang tegas itu.

Terhadap pria ini, Dia mencintainya dan membencinya.

Dia mengulurkan tangan, mengikuti garis wajahnya, wajah ini, bahkan di dalam mimpi pun, akan mengganggunya. Sebenarnya pria ini berdasarkan hak apa, membuat dirinya berada di posisi yang begitu sulit, tidak bisa mundur dan tidak bisa maju?

Jordan Bo belum bangun, akhirnya Stella Han pun memberanikan diri, menyentuh pipinya dengan jari, wajah pria ini terlihat tegas, Dia adalah orang yang jujur, tatapan matanya mengarah ke bibirnya, di dalam buku selalu bercerita, kalau pria dengan bibir tipis seperti ini adalah orang yang tidak berperasaan.

Tapi Dia mana tidak punya perasaan, jelas-jelas Dia masih memiliki perasaan yang dalam terhadap cinta lamanya, hanya kejam dengan cinta barunya saja.

Terpikir sampai di sini, air matanya pun mengalir ke wajah. Saat air matanya mengalir ke bawah, Pria tersebut tiba-tiba membuka mata, melihat semua perasaan sakit dan semua perjuangannya ke dalam matanya, hatinya terkejut, “Stella Han, kamu kenapa nangis?”

Stella Han melototi matanya dengan terkejut, melihat tangannya masih ada di atas bibir Jordan Bo, Dia masih bisa merasakan nafas hangatnya, Stella Han pun buru-buru mengembalikan tangannya, namun sudah tidak sempat lagi, Jordan Bo sudah mengulurkan tangan dan menahan pergelangan tangannya, menghalanginya untuk melarikan diri, Jordan Bo pun langsung terduduk, dengan tatapan mata yang tajam sambil menatapnya, Dia melewati semua ekspresi wajah Stella Han, “Stella Han, kamu mencintai aku bukan?”

“Tidak, aku tidak mencintaimu, lepaskan aku!” Stella Han berusaah keras melepaskan diri, bagaimana dirinya bisa begitu tidak berhati-hati, bagaimana dirinya bisa membiarkan Jordan Bo mengetahui isi hatinya?

Tangan besar Jordan Bo langsung merangkul pinggangnya, lalu menariknya ke dalam pelukan sendiri, dan menahannya dengan erat, dengan suara yang rendah Ia berkata: “Stella Han, kalau kamu tidak mencintai aku, kenapa kamu diam-diam melirik aku saat aku masih tertidur, kenapa diam-diam melirik aku dan sambil menangis?”

Stella Han mendengarkan ucapan tersebut tiba-tiba kehabisan kata-kata, satu patah kata pun Dia tidak sanggup menjawabnya, lalu Ia berusaha melepaskan diri, “Jordan Bo, kamu jangan narsis, aku tidak mencintai kamu, aku hanya merasa kasihan kepadamu saja.”

“Kasihan?” Jordan Bo mengucapkan kata tersebut, tatapan matanya pun menjadi semakin tajam.

“Iya, aku hanya kasihan kepadamu saja, lepaskan tanganmu!” Stella Han buru-buru ingin melarikan diri, Dia tidak boleh tinggal di sini lagi, makin tinggal di sini akan terjadi masalah besar. Dia tidak boleh sampai ketahuan isi hatinya di depan Jordan Bo, kalau tidak yang akan terluka hanya dirinya sendiri!

Jordan Bo menundukkan mata sambil menatap wanita yang tidak mau mengaku ini, Dia tidak akan melewatinya, tadi Dia sudah melihat rasa sakit hati yang ada di dalam tatapan Stella Han, “Stella Han, begitu sulitkah untuk mengakui jika kamu menyukai aku, huh?”

“Aku sama sekali tidak menyukai kamu, aku benci kepadamu, benar, aku benci kepadamu, aku benci kamu memaksakan aku menandatangani kontrak, aku benci kamu membuat aku menjadi seperti sekarang, aku benci kepadamu, aku tidak akan menyukai kamu!” Stella Han panik sampai berkata sembarangan, hanya dengan begitu, isi hatinya akan tersebunyikan dengan baik dan tidak disadari oleh Jordan Bo.

Jordan Bo menjadi kesal oleh kata-katanya, lalu Dia menahan badan Stella Han yang terus bergerak, kedua tangannya menahan tangannya yang terus bergerak, lalu mengangkat di atas kepalanya, dan menahannya di atas ranjang, sambil menatapnya, bertanya dengan satu demi satu kata: “Kamu, ulangi, sekali, lagi!”

Stella Han sambil menatap tatapan matanya yang begitu kesal, Dia tahu kalau dirinya terus berkata lagi, akan semakin membuat Dia murka, Dia memanglingkan kepalanya, berkata dengan keras kepala: “Aku mengulang sepuluh ribu kali juga tetap kalimat itu, aku benci padamu, aku tidak menyukai kamu!”

Jordan Bo saking kesalnya sampai tertawa, lalu Dia menundukkan badannya, mengigit daun telinganya, dan berkata dengan mengejek di samping telinganya: “Benarkah? Tapi tubuhmu berkata lain, Dia menyambut aku dengan baik, apakah kamu butuh aku membuktikannya kepadamu?”

Jantung Stella Han seperti tercekik, menatap Jordan Bo dengan panik, “Jordan Bo, apa yang ingin kamu lakukan?”

“Aku ingin membuktikan kalau kamu ini mencintai aku, atau membenci aku!” Jordan Bo mengambil dasi yang ada di atas ranjang, lalu mengikat kedua tangannya di kepala ranjang, membuatnya tidak bisa bergerak.

Stella Han panik sampai terus bergerak ingin melepaskan diri, bagaimana Jordan Bo bisa memperlakukan dirinya seperti ini? “Jordan Bo, kamu lepaskan aku, lepaskan aku!”

Jordan Bo membuka bajunya perlahan, sambil menatapnya, “Stella Han, aku sama sekali belum pernah melihat wanita yang kurang di ajari seperti kamu, kamu terus keras kepala saja, kita masih memiliki satu malam lagi, tidak, lebih tepatnya seumur hidup untuk membuktikan, kalau kamu sebenarnya mencintai aku, atau membenci aku!”

Air mata Stella Han mengalir, ketemu Dia, dirinya selalu tidak bisa dikontrol. Sore hari hari ini, Dia menyiksanya dengan lama, setiap kali Jordan Bo memilikinya, Dia akan bertanya, “Stella Han, kamu mencintai aku kah?”

Cinta, dari awal yang menyukainya, meningkat menjadi mencintainya sekarang, betapa ragu-ragunya Dia, maka pada saat ini Dia akan menjadi betapa teguh, walaupun diserang oleh Jordan Bo sampai hampir meninggal, namun Dia tidak pernah mengakuinya, Dia tahu, jika Ia mengakuinya di depan Jordan Bo, maka habislah dirinya.

……

Malam itu sunyi, dan Jordan Bo tidak bisa tidur, bercinta yang sangat memuaskan ini, tidak mengisi kekosongan di dalam hatinya, Dia duduk di atas ranjang, sambil melihat wanita yang berbaring di sampingnya.

Seluruh tubuh Stella Han di penuhi dengan bekas bercinta, bekas baru dan bekas lama yang saling tertimpa, terhadap wanita ini, Jordan Bo benar-benar mencintainya dan membencinya! Tunggu, Cinta! Jordan Bo menyadari makna di balik kata ini, Dia seperti orang yang bertemu dengan hantu terus menatap punggung Stella Han.

Iya, merupakan cinta!

Semua rasa derita dan rasa kehilangan Dia akhir-akhir ini, semuanya menjadi dapat dijelaskan, karena mencintai namun tidak bisa memiliki, Dia menjadi berubah-ubah, emosinya juga tidak stabil, tapi otaknya yang mana yang salah, baru bisa mencintai wanita ini?

Di antara mereka, menjalani hidup bersama yang kurang begitu menyenangkan. Malam itu setelah menerima akta nikah, Stella Han memilih untuk tidur di sofa, dan dia berbisik dalam mimpinya, mendengarkan nama cinta pertamanya, dan Dia baru tahu kalau orang yang ada di dalam hatinya adalah Ned Guo.

Kalau pada saat itu Dia masih memilik akal sehat, harusnya Dia memutuskan kontraknya, tapi Dia malah semakin menginginkannya.

Ternyata semua ini, berasal dari sebuah kata yang begitu sederhana, Dia mengingat dengan seksama, sejak kapan Stella Han masuk ke dalam hatinya, sepertinya adalah saat itu, Stella Han di dalam ruangan kantornya, tiba-tiba datang menciumnya dengan paksa.

Saat itu Dia memang sudah memilik perasaan kepadanya, setelah itu, Dia bahkan dengan inisiatif menjebaknya, membuat Dia tidak bisa tidak menjadi istrinya, akhirnya Dia paham, kenapa Dia memberikan kontrak kepadanya, bahkan sampai memberikan janji pernikahan.

Bukan agar anaknya menjadi anak di dalam hubungan pernikahan yang sah, tapi pada saat itu, Dia sudah memutuskan untuk memilikinya dengan sepenuhnya!

Setelah memikirkan semua ini dengan jelas, Jordan Bo tiba-tiba merasa lega, ternyata semua ini karena cinta, jadi dirinya baru ingin mendapatkan respon dari Stella Han, ingin memaksakan Dia untuk mencintainya!

Hati Jordan Bo merasa sangat menyesal, kenapa dirinya begitu lelet, setelah sekian lama, baru sadar akan isi hati dirinya sendiri, Dia sambil melihat Stella Han, hatinya tiba-tiba merasa sangat bahagia, lalu Dia membungkukkan badan dan memeluknya, sambil menciumnya dengan semangat.

Stella Han disiksa olehnya selama semalaman, sekarang saking lelahnya Ia pun tidak sanggup membuka mata, merasakan Jordan Bo sedang menciumnya, tapi kedua tangannya sudah tidak bertenaga untuk mendorongnya, hanya berkata dengan suara pelan: “Jordan Bo, lepaskan aku, aku lelah!”

Jordan Bo mendengar Dia sampai mimpi pun memintanya untuk melepaskannya, wajahnya menjadi dingin, lalu mendengar Ia berkata lelah, hatinya pun merasa tidak tega, Jordan Bo mencium keningnya, dan berkata: “Tidurlah, tidur dengan nyenyak, Stella Han, setelah kamu bangun, kamu tidak bisa melarikan diri lagi.”

Stella Han yang masih tertidur, mendengarkan ucapan Ia yang ini, badannya pun bergemetar.

……

Keesokan harinya, Stella Han terbangun, badannya seperti dilintas oleh truk, sangat pegal dan sakit. Dia sambil menyandar dan duduk di ranjang, melihat Jordan Bo tidak ada di ranjang, Ia baru merasa lega.

Dia berpikir, kalau begitu terus, cepat lambat suatu hari nanti Dia pasti akan meninggal di bawah badan Jordan Bo.

Dia membuka selimut, mengambil baju tidur yang ada di atas kepla ranjang, kedua kaki menginjak lantai, Dia merasa kakinya seperti menginjak di atas kapas, seluruh badannya merasa tidak bertenaga.

Pintu kamar dibuka dari luar, Jordan Bo masuk dengan langkah besar, Stella Han mengangkat kepala dan melihatnya, Dia terlihat sangat berseri, dan semangat. Stella Han menutup bibirnya, semalam yang mengeluarkan tenaga paling banyak itu Dia, kenapa Dia terlihat begitu berseri, dan dirinya bahkan berdiri saja hampir tidak sanggup?

Jordan Bo berjalan ke sampingnya dengan cepat, melihat Stella Han menatapnya dengan takut-takut, ujung bibirnya tersenyum, “Sudah bangun?”

Stella Han melihat senyuman yang ada di ujung bibirnya, sediki terbengong, wajah Jordan Bo tidak terlihat seperti semalam penuh dengan kekejaman, wajahnya terlihat sangat puas, tapi orang yang menderita adalah dirinya.

Dia melihat ke arah lain, tanpa berkata Ia berjalan ke arah kamar mandi, Jordan Bo melihat dirinya tidak ingin menghiraukannya, Dia pun tidak merasa marah, berjalan beberapa langkah dan mengejarnya, lalu menggendongnya, dan masuk ke dalam kamar mandi.

Stella Han menatapnya dengan terbengong, bahkan lupa berteriak, sampai Jordan Bo meletakkan dirinya di depan wastafel, lalu Ia mengulurkan tangan mengambil sikat giginya, dan menyiapkan pasta gigi, dan mengambil segelas air ke samping bibirnya, berkata dengan lembut, “Minum.”

Stella Han melihat sikap lembut Jordan Bo yang jarang-jarang ini, Dia tidak merasa tersentuh, malah merasa apakah Jordan Bo salah makan obat?

Semalam masih terlihat murung, emosi tidak stabil, sekarang tiba-tiba bersikap begitu lembut kepada dirinya, dilihat dari arah manapun seperti gejala orang salah makan obat.

Melihat Stella Han hanya terus menatap dirinya, tapi tidak membuka mulut, Jordan Bo pun sangat sabar, suara yang sangat magnetik itu berkata, “Buka mulut!”

Stella Han bergerak sesuai dengan aba-abanya, sampai Dia mengambil sikat gigi untuk membantu Stella Han menyikat gigi, Stella Han pun terkejut sampai dagunya hampir terjatuh, buru-buru mengulurkan tangan dan merebut sikat gigi tersebut, namun ditahan oleh Jordan Bo, dan menariknya.

“Jor…….mmm….” Stella Han tidak bisa bergerak, sambil merasakan sikat gigi yang menyikat giginya dari atas bawah kiri kanan, dengan terkejut Ia sambil melototi matanya dengan besar, semakin yakin kalau Jordan Bo ini salah makan obat, kalau tidak kenapa bisa tiba-tiba membantunya menyikat gigi.

Yang merasa pegal itu itu kakinya, bukan tangan!

Jordan Bo menyikat giginya dengan serius, lalu menyuruh Stella Han membuka mulut untuk berkumur, Stella Han pun mengikutinya sesuai dengan aba-aba, sama sekali tidak tahu apa yang ingin Ia lakukan, jangan-jangan ini adalah cara baru yang terpikir oleh Jordan Bo untuk menyiksanya?

Jordan Bo membantunya menyikat gigi, lalu membuka kran air, bersiap-siap untuk mencuci mukanya. Stella Han baru menyadarkan diri, bertanya kepadanya: “Jordan Bo, kamu ini salah makan obat ya?”

Jordan Bo sambil tersenyum manis dan sambil melihatnya, setelah dirinya berpikir dengan jelas, dari arah manapun Dia melihat Stella Han, Dia merasa kalau Stella Han sangat menawan, saat ini pun tidak menahan diri mendekatinya dan mencium bibirnya yang bengkak itu, melihat wajah pucatnya terlihat sedikit memerah, hatinya pun merasa sangat senang, “Kamu anggap saja aku salah makan obat.”

Apa yang dimaksud Anggap?

Stella Han sama sekali tidak bisa memprediksi apa yang ingin dilakukan oleh Jordan Bo, Dia sekarang benar-benar terlihat sangat menakutkan, lebih menakutkan daripada Dia yang kejam itu, Jordan Bo mengulurkan tangan dan mengarah ke kran air, lalu membasahi wajahnya Stella Han, bertanya: “Harus pakai sabun cuci muka kah?”

Stella Han sambil menganggukkan kepala dengan terbengong, melihat Dia mengambil sabun cuci mukanya yang biasa Ia gunakan, lalu mengeluarkan sedikit di telapak tangan, setelah menggosoknya sampai berbusa, lalu mengusap ke wajahnya.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu