You Are My Soft Spot - Bab 89 Aku Memang Sudah Gila Baru Bisa Diinjak-Injak Olehmu (3)

“Kembalikan padaku?” Suara Taylor Shen yang dingin hampir membuat orang membeku, “Barang yang sudah aku berikan, belum pernah ada alasan menyimpan kembali, Tiffany Song, kamu begitu ingin memutuskan hubungan denganku?”

Tiffany Song melihatnya, dia mengerti dia telah menyakitinya, tapi dalam hatinya juga sangat sakit. Bercerai dengan William Tang dia hanya merasa suatu pelepasan, tapi saat tuan besar Shen mengancamnya tidak boleh kembali mendekati Taylor Shen, dia hanya merasa itu adalah hari kiamat.

“Kalau kamu berpikir seperti itu, benar, aku ingin memutuskan hubungan denganmu, barangmu terlalu berharga, aku tidak berani membuangnya, tidak bisa membayarnya, hanya bisa mengembalikannya padamu.” Tiffany Song memaksa dirinya menjadi berhati dingin, dia tidak bisa lemah, tidak bisa membiarkannya berpikir dia masih tidak tega untuk pergi, dengan begitu tidak adil untuk Taylor Shen.

Taylor Shen menjadi tertawa, suara tawanya sedih, konyol, benar terlalu konyol, dia malah masih berpikir dia menggunakan mengembalikan baju kepadanya adalah ingin bertemu dengannya, dia benar-benar berangan-angan sendiri!

Gerakan tangannya cepat, menutup pundaknya menyeretnya kemari, tatapannya tajam menatap Tiffany Song, “Tiffany Song, kamu masih memiliki hatikah? Katakan padaku, kamu masih memiliki hatikah?”

Tiffany song dibuat menangis olehnya, dia mengigit bibirnya, seluruh tubuhnya tidak dapat menahan bergetar, “Aku tidak memiliki hati, hatiku sejak awal sudah dimakan oleh anjing, Taylor Shen, jangan memiliki harapan kepada wanita seperti aku ini, kalau tidak akhirnya hanya akan membuatmu kecewa.”

“Tiffany Song, aku sudah gila baru bisa diinjak-injak olehmu.” Taylor Shen seketika melepaskannya, pandangannya melihat ke kantong di tangannya, dia mengeluarkan handphone, di hadapan Tiffany Song mengoyang-goyangkannya, “Kamu tidak maukan, baik, aku hancurkan dia!”

Tiffany Song mengulurkan tangan menghalangi, tidak sempat, handphone sudah dilempar di atas lantai, seketika terbelah. Dia melihat pecahan di atas lantai hanya merasa hatinya sudah dikoyak olehnya tidak bisa disatukan menjadi satu bagian lagi, dia melihatnya, dalam matanya penuh dengan air mata, “Taylor Shen, kamu sudah gilakah?”

“Benar, aku sudah gila, dibuat gila oleh dirimu. Hatiku kamu tidak mau, diriku kamu tidak mau, barang yang aku berikan untukmu kamu juga tidak mau, baiklah, tidak maukan, tidak mau aku hancurkan dia.” Taylor Shen mengambil keluar kartu hitam, menggunakan tenaga mematahkannya menjadi dua bagian, lalu dengan kejam melemparkannya ke tubuh Tiffany Song.

Angin yang tajam menerpa, menghantam wajahnya kesakitan, dia melihat kartu yang sudah terbelah dua, satu hatinya sakit tidak dapat bernafas. Dia mengangkat kepala memandangi wajah tampannya yang dingin dan penuh amarah, air matanya bercucuran, “Kenapa kamu harus memaksaku?”

Garis wajah Taylor Shen kuat, menutup bibir tipisnya menjadi satu garis, dia lalu melemparkan kantong ke tubuhnya, matanya dengan ganas memotongnya, “Kamu tenang saja, aku tidak akan memaksamu lagi. Kamu membuat aku mengerti apa yang dinamakan benar-benar mati hati.”

Selesai mengatakan dia berbalik naik ke atas mobil, membanting pintu mobil dengan kuat.

Tiffany Song melihat mobil Bentley Continental yang pergi dengan cepat, kecepatannya cepat seperti panah tajam yang ditembak keluar membuat hatinya terkejut gemetar. Dia melihat tubuh mobil lenyap di ujung jalan, dia menyimpan kembali pandangannya, melihat pecahan di atas lantai, dalam hatinya hancur.

Dia jongkok lalu memasukkan kembali baju ke dalam kantong lalu dia mengutip pecahan memasukkannya ke dalam kantong, dia belum pernah sekalipun melihat tampilan Taylor Shen seemosi ini, sifatnya sejak awal baik buruk tidak menentu, tapi marah sebesar ini malah adalah yang pertama kalinya.

Diantara mereka sejak awal tidak mungkin, dirinyalah yang memiiliki pikiran yang tidak seharusnya ada, baru bisa membuat Taylor Shen selangkah demi selangkah masuk ke dalam hatinya. Dia mengira saat pergi, dia bisa dengan mudah dan bebas menarik diri pergi, saat ini dia baru mengerti, dia telah memandang tinggi dirinya sendiri, juga telah memandang rendah pengaruh Taylor Shen padanya.

Selesai mengutip pecahan menbawa kantong masuk ke dalam komplek.

Satu malam ini, Tiffany Song duduk di depan meja buku berusaha ingin menyatukan kembali handphone, tapi sekalipun sudah disatukan kembali juga tidak bisa kembali seperti awal lagi. Di atas handphone dipenuhi kehancuran, tepat seperti hatinya saat ini, dihancurkan oleh kenyataan begitu saja.

……

Setelah Taylor Shen mengemudi mobil pergi, dalam hatinya bagaimanapun tidak dapat tenang, semakin dipikirkan semakin marah. Bukankah hanya seorang wanita, kenapa begitu sulit?

Dia mengeluarkan handphone menelepon kepada Freddy Bi, Freddy Bi paling senang bermain, mengetahui tempat apa yang paling cocok untuknya sekarang, Freddy Bi menerima telepon darinya, sangat terkejut, lagipula situasi dua malam lalu masih terbayang-bayang.

Mendengar Taylor Shen mau keluar bermain, dia berteriak seperti wanita tua saja, “Yoyoyo, Abang keempat, mana sarafmu yang sudah terbuka, bukankah mengatakan tubuh pastinya setia kepada kakak ipar keempatkah?”

Freddy Bi terakhir baru mengetahui, malam itu yang pergi ke Elite Private Club bukanlah kakak ipar keempat yang sebenarnya, melainkan adik dari kakak ipar keempat. Dia sudah terbiasa memanggilnya, tidak bisa merubahnya lagi.

Pandangan Taylor Shen berubah dingin, “Kamu ada dimana, aku segera kesana.”

Freddy Bi memberitahu alamatnya, dari sana lalu mematikan telepon, dia segera dengan terburu-buru keluar menjemput orang, sebelum menjemput orang masih memerintahkan mencari dua gadis yang baru dan bersih kemari melayani abang keempat.

Mobil Taylor Shen berhenti di depan Jing Palace, dia menggunakan tenaga membanting pintu, Freddy Bi yang berdiri disana merasa kasihan baginya. Dia dengan terburu-buru ikut, sambil membantunya memukul punggung sambil menyenanginya berkata: “Kakak, kakak, siapa yang telah membuatmu tidak senang, emosi sebesar ini, jangan marah lagi, jangan marah lagi. Aku sudah menyuruh orang mencari dua gadis cantik, jamin setelah kamu melihatnya, semua amarah langsung hilang.”

Taylor Shen melirik sekilah Freddy Bi, kakinya langsung menendang kesana, dengan dingin berkata: “Sejak kapan kamu berubah pekerjaan menjadi wanita tua?”

“Ini bukankah dipaksa sampai tidak ada jalan lagi oleh kalian beberapa, hanya bisa membuka jalan lain baru bisa mencari makan di celah-celah.” Tubuh Freddy Bi dengan lincah menghindari serangannya.

Taylor Shen tidak basa basi dengannya, dengan langkah besar masuk ke ruang VIP.

Di dalam ruang VIP ada dua gadis muda, parasnya cantik, bawahan Freddy Bi mendekat di telinganya, berbicara pelan sesaat di telinganya, dia mengayunkan tangannya lalu menyuruhnya keluar.

Freddy Bi berjalan ke samping Taylor Shen, berkata: “Kakak, dua gadis ini belum pernah melayani siapapun, kamu suka yang mana, di atas aku bukakan kamar untukmu, kamu pelan-pelan menikmati, kalau dua-duanya suka juga tidak menjadi masalah.”

Taylor Shen melirik sinis dia sesaat, tiba-tiba merasa dirinya mencari dia otaknya benar sudah tidak waras. Tapi juga sudah masuk, begitu teringat wajah Tiffany Song, dia lalu emosi. Dia melihat sekilas dua wanita itu, salah satu diantaranya memiliki mata yang sedikit panjang, Taylor Shen menunjuknya berkata: “Dia saja.”

“Mata kakak memang baik, aku juga merasa gadis ini cantik, lalu kakak ingin bermain di ruangan VIP, atau ke kamar bermain?” Freddy Bi tersenyum dengan murahan, jarang kakak keempat sudah terbuka, dia malah ingin mengetahui dia benar bisa melewati halangan dalam hatinya itu?

Taylor Shen tidak mengatakan apa-apa, langsung berbalik berjalan keluar. Freddy Bi segera memberikan isyarat mata kepada gadis itu, menyuruhnya ikut. Menunggu mereka pergi, dia segera membuka wechat, berteriak di dalam grup : “Panggilanpanggilan, kakak keempat sudah datang ke tempatku mencari gadis.”

Dia sekali mengirim beberapa kali, di dalam grup baru perlahan ada orang merespon.

Jordan Bo : “Aku bertaruh satu telur bebek, dia tidak bisa melakukannya.”

Alex Yue : “Haha, bos, berikan sedikit ruang, walaupun yang kamu katakan adalah kenyataan.”

Ned Guo : “Si empat lupa makan obat?” menyukai seninya.

Freddy Bi sangat bangga, dengan centil berkata: “Gadis sangat cantik, kakak empat sangat memilki kemampuan, aku bertaruh dua ribu, kejantanannnya akan berkembang besar.”

Jordan Bo : “Bagaiman kamu tahu si empat memiliki kemampuan, kamu pernah mencobanya?”

Suara tertawa tidak berhenti.

Freddy Bi sudah marah, “Bos, aku tidak memiliki dendam denganmu, kenapa kamu berbicara tidak-tidak tentangku, aku hanyalah pria cantik yang suka berias. Kakak keempat bagaimanapun juga harus disisakan kepada kakak ipar keempat untuk dirusak.”

Jordan Bo : “Aku selalu sangat ingin mengetahui, kamu kapan pergi ke Thailand?”

Freddy Bi : “Pergi ke Thailand untuk apa?”

Jordan Bo : “Ganti kelamin!”

Di dalam grup kembali tertawa tidak berhenti, Freddy Bi terduduk, bos, aku denganmu ada dendam apa kebencian apa, kamu begini padaku? Aku dengan tidak mudah menarik kakak keempat ke jalurnya, aku mudahkah?

Taylor Shen yang dijadikan bahan candaan sama sekali tidak mengetahui, dia baru saja masuk ke kamar, melihat gadis yang cantik dan polos itu mendekat datang, “Pelanggan, biarkan aku melayani kamu istirahat.”

Taylor Shen mendorongnya, pandangannya tajam menatapnya, wanita ini begitu mendekatinya, lambungnya langsung merasa tidak nyaman. Dia berusaha menahan rasa gegabah untuk pergi, dia datang kesini adalah ingin membuktikan, tidak ada Tiffany Song, hari-harinya juga bisa dilewati dengan senang.

“Berbaring di atas kasur.” Taylor Shen memerintah berkata.

Gadis dengan ketakutan sedikit dibuat terkejut oleh suasananya yang tajam. Dia mengetahui pria di hadapannya ini kaya raya dan terhormat, asalkan dia bisa mendapatkannya, menjadi wanitanya dia lalu bisa keluar dari tempat ini.

Dia membalikkan tubuhnya, mengulurkan tangan membuka resleting, dengan cepat melepaskan seluruh bajunya lalu dia naik ke atas kasur.

Taylor Shen sejak awal sampai akhir tidak melihatnya, dalam benaknya muncul wajah kecil Tiffany Song, dia mengigit giginya, dengan langkah besar berjalan ke samping kasur duduk di samping kasur. Mata gadis di hadapannya seperti rusa yang terkejut, dengan ketakutan menatapnya, “Pelanggan, kamu pelan sedikit, aku adalah pertama sekali, aku takut sakit.”

Taylor Shen menatapnya seperti telah melihay Tiffany Song lima tahun yang lalu, tangan yang ditahankan di samping kasur perlahan-lahan di genggam menjadi kepalan, dia menutupkan mata mencium kebawah, gadis dengan spontan merangkul lehernya memberikan bibirnya.

Tidak benar, aromanya tidak benar, perasaan tidak benar, apapun tidak benar. Tepat disaat hampir menyentuh gadis, Taylor Shen tiba-tiba berdiri, gadis tidak duduk dengan baik lalu terjatuh kebawah dari atas kasur.

Taylor Shen tidak melihatnya, dari dalam dompetnya mengeluarkan beberapa uang berwarna merah membuangnya ke atas kasur, kepalanya juga tidak berbalik langsung pergi. Gadis terjatuh di atas lantai melihat punggung Taylor Shen yang pergi, dia dengan sedih langsung menangis.

Freddy Bi melihat Taylor Shen begitu cepat sudah turun, dia dengan terkejut tidak dapat menutup mulutnya, “Kakak keempat, kamu ini naik tidak sampai lima menit, membuka baju dan memakai baju juga perlu dua menit, kamu benar tidak tidak memiliki kemampuan itu?”

Taylor Shen dengan wajah suram memelototinya, “Kamu baru tidak memiliki kemampuan itu, satu keluargamu tidak memilikinya!”

“……” Freddy Bi menangis, kakak keempat lebih ganas dibandingkan bos, seluruh keluarganya juga ikut disusahkan, “Kakak keempat, tidak menyukai model itukah? Kita bisa menggantinya, tempatku ini gadis banyak, beranekaragam, yang ramah yang cantik yang terhormat yang imut, kamu menginginkan yang seperti apa maka ada yang seperti apa.”

“Tidak tertarik.” Taylor Shen duduk di atas sofa, mata yang dingin digantikan oleh rasa kesepian, suaranya kesepian, “Bukan dirinya, merasa aneh, bahkan tubuh juga tidak memiliki reaksi.”

“Kakak keempat, kamu ini tidak memiliki kemampuan itu, perlu diobati!” Freddy Bi dengan serius berkata, begitu banyak gadis muda dan lembut, kakak keempat malah mengatakan dia tidak memiliki reaksi, kelihatannya beberapa tahun ini benar sudah memiliki masalah.

Taylor Shen dengan dingin melihat kearahnya, dia dengan kepala babi yang hanya bisa menggunakan bagian bawah tubuh untuk berpikir berbicara semua ini untuk apa, dia sama sekali tidak akan mengerti, hati seseorang ketika sudah dikurung, maka seberapa banyak godaan dari luar juga tidak bisa tergoda.

Freddy Bi dengan sendirinya duduk kesana, “Kakak keempat, kamu menyukai model seperti apa, kamu beritahu padaku, aku pergi mencarikannya untukmu.”

Taylor Shen mengangkat gelas bir di atas meja teh, dengan sendirinya menuangkan segelas, cairan bir yang berwarna kuning bersinar di bawah sinar lampu, dia melirik sinis Freddy Bi, berkata : “Asalkan aku mengatakannya, kamu bisa mencarikannya untukku?”

“Tentunya, aku memiliki potensi untuk mencari bakat artis ternama, menjamin akan menemukannya untukmu.”dalam mata Freddy Bi bercahaya, ini adalah pekerjaan seumur hidupnya.

“Kamu jangan mengotori pekerjaan pencari bakat yang begitu mulia.” Taylor Shen mengoyangkan bir di dalam gelas, membuka bibir tipisnya mengeluarkan beberapa kata, “Aku hanya ingin model Tiffany Song, kamu berani pergi mencarinya untukku?”

Freddy Bi dengan wajah yang frustasi, “Kakak keempat, kamu ini ingin aku pergi menculik wanita, kakak ipar keempat akan mematikan aku.”

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu