You Are My Soft Spot - Bab 403 Mengapa Berinisiatif Mencium Aku (1)

Erin tidak berani menunda-nunda, Ia langsung buru-buru mencari obat gosok, lalu Dia kembali ke ruang tamu, sadar kalau pria yang berada di sofa itu tidak mengenakan baju, bajunya tidak tahu terbang kemana. Ia pun kehabisan kata-kata, untung saja suhu di dalam ruangan adalah 25 derajat, jadi Ia tidak khawatir kalau James He akan masuk angin.

James He terbaring di sofa, sepasang matanya terus menatap Dia, membuat seluruh badannya seperti berapi. Lalu Ia berjalan ke samping James He, membuka penutup botol, lalu menuangkan obat gosok di telapak tangan, setelah menggosok obat tersebut sampai hangat, Ia baru memijat ke pinggangnya yang cedera itu.

Luka di punggungnya sudah kering, menunjukkan warna kulit merah muda yang baru tumbuh, beberapa hari ini, walaupun mereka pernah berhubungan intim, namun Ia selalu merasa malu untuk melihat badannya. Luka tembakan di bahu sembuhnya lebih lama, masih ada kerak, melihat dengan dekat, Ia baru sadar ternyata di punggung James He ternyata banyak bekas luka, ada bekas yang sudah lama dan memudar, tapi masih cukup mengejutkan Dia.

Dia sambil memijitnya, sambil bertanya: “Dulu saat kamu menjalani misi juga pernah terluka kah?”

James He tahu, Erin telah melihat bekas luka yang ada di punggungnya, lalu Dia berkata dengan tertawa: “Bagi seorang tentara, luka yang ada di badan merupakan sebuah kehormatan, kehormatan yang diperoleh dari perjuangan antara hidup dan mati.”

Gerakan tangan Erin menjadi tertegun, awal Ia masuk ke dalam pasukan khusus, ucapan pertama dari Ketua kepada mereka juga begitu, mereka menggunakan nyawa sendiri untuk melindungi masyarakat dan negara, hidup adalah sebuah hal yang penuh dengan kehormatan, mati adalah sebuah hal yang mulia.

Namun mendengar James He mengatakan hal seperti ini, hatinya tetap merasa terkejut, punggungnya terdapat sebuah luka, merupakan luka tembakan, dekat dengan posisi jantung, bisa terlihat betapa bahayanya pada saat itu.

Terkadang manusia memang begitu, diri sendiri berada di tempat tersebut, tidak merasa bahaya, tapi kalau orang yang dicintai berada di tempat tersebut, maka akan merasa sangat ketakutan.

James He melihat Dia masih tertegun, Ia pun menolehkan kepala, melihat wajahnya yang terlihat sedih, James He tersenyum dengan ringan berkata: “Terkejut ya?”

Erin menggelengkan kepala, terus memijatnya, James He masuk ke militer pada umur 18 tahun, umur 24 tahun Ia pension dari militer, selama 6 tahun, Dia meninggalkan sebuah legenda di pasukan khusus, kesulitan dan kepahitan dalam 6 tahun ini, tentu saja tidak perlu dikatakan lagi.

James He melihat Ia tidak mengatakan apa-apa, lalu James He terduduk, menggenggam tangannya, sambil tersenyum dan berkata: “Jangan takut, dulu aku sendirian, sekarang sudah ada kamu, aku tidak akan begitu berusaha setengah mati lagi, bagaimanapun aku harus menyelamatkan nyawa kecilku ini agar bisa menghabiskan sisah hidupku dengan kamu.”

Erin menatapnya dengan terdiam, sebenarnya Ia bukan takut, tapi tidak tega. James He merupakan Tuan muda besar dari keluarga Konglomerat, memiliki kekayaan yang tidak habis-habis, malah ingin merasakan kehidupan susah yang bahkan orang biasa pun tidak sanggup bertahan.

James He dilihat oleh Erin sampai merinding, lalu Ia memanggilnya dengan “Eh eh”, dan berkata: “Kamu melihat aku dengan begitu terus, aku akan tidak tahan…..”

Ucapannya belum selesai, Ia langsung dicium oleh Erin, Dia melototi matanya dengan lebar, sambil melihat wanita yang ada di depan matanya ini, gerakannya terlihat masih kaku, tapi berusaha menyenangi James He, James He menghelakan nafas, kadang gadis ini saking sederhana seperti seorang pria, terkadang malu-malu seperti seorang anak gadis kecil.

James He tidak bergerak, Ia menikmati ciuman yang inisiatif dari Erin ini, beberapa saat kemudian, dengan wajah yang memerah Ia melepaskan James He, berpura-pura seperti tidak ada apa-apa yang terjadi mendorong James He kembali ke sofa, dan terus memijitnya.

James He belum puas, dengan sedikit kesal sambil melihat Dia, melihat Dia tidak berekspresi apa-apa, terlihat seperti penjahat yang sudah merundung wanita baik, bahkan sepatah kata pun tidak Ia katakan, lalu James He sambil memeluk bantal sofa, berkata: “Istriku, walaupun aku sangat suka kamu berinisiatif, tapi kamu bisa tidak jelaskan kepadaku, kenapa kamu berinisiatif mencium aku?”

Erin hanya berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa, sebenarnya jantungnya berdetak dengan sangat cepat, saking cepat hampir keluar dari dadanya, pada saat itu, Ia hanya terpikir untuk menciumnya saja.

Sekarang ketahuan oleh James He, Dia merasa malu di dalam hati, tapi tidak ingin terus diejek oleh James, lalu Ia menjawab dengan dominan, “Bukannya kamu yang bilang kalau kamu ini adalah priaku, kalau begitu jika aku ingin mencium kamu ya cium saja, mengapa begitu banyak pertanyaan?”

James He tertegun, lalu tersenyum, terus bercanda dengannya dan berkata: “Istriku, aku harap ingin mencium aku setiap saat.”

“…..”Erin merasa, dibanding muka tembok dengan James He, dirinya memang bukan lawannya.

Dia memijatnya dengan beberapa lama, selama Erin memijatnya, James He terus mengeluarkan suara, membuat wajah Erin pun menjadi merah, orang yang tidak tahu akan mengira Erin melakukan sesuatu terhadap James He. Lalu Ia menarik tangannya, mengambil baju dan menutupi badan James He, tangannya Erin tercium obat gosok, setelah Ia menciumnya, lalu menolehkan kepala dan berkata: “Kamu baring sebentar dulu, aku pergi memasak.”

James He dengan cepat menggenggam pergelangan tangannya, lalu menolehkan kepala dan melihat Erin, berkata: “Pesan dari luar saja, sudah terlalu malam.”

Erin menyingkirkan tangannya dengan perlahan, “Makanan dari luar kurang bersih, aku masak mie saja, cepat kok.”

Wajah James He terlihat sedih sambil melihat Erin pergi, Keahlihan Erin dalam memasak, Dia benar-benar tidak berani memujinya, hari itu Dia melirik Erin sedang menggoreng telur, seluruh dapur tercium bau gosong, dari situ sudah bisa tahu betapa hancurnya keahlihan Erin dalam memasak.

Dia sangat ingin mengatakan, makanan pesanan dari luar tidak bersih, tapi lebih oke dari makanan yang setengah matang, namun Ia takut menyakiti ego Erin, akhirnya hanya bisa membiarkan Erin saja. Lagi pula apapun yang Istrinya masak, bahkan racun pun Dia juga harus memakannya dengan bahagia, tidak boleh membuat Istrinya sedih.

Memang Erin tidak jago dalam memasak, setidaknya Ia tidak bisa seperti James He membuat hidangan lejat yang memenuhi semeja, tapi masak mie adalah keahlihan Dia, baik Mie daging suwir atau Mie daging cincang, rasanya sangat enak.

Tentu saja, goreng telur yang memutuhkan teknik seperti itu, Dia benar-benar tidak bisa.

James He melihat Dia masuk ke dalam dapur, baru terduduk, mengambil hp dan menelepon ke sebuah nomor, sambil melihat ke dapur, sambil berkata dengan suara yang rendah: “Tadi aku diserang saat berada di supermarket jalan Nanjing, sebuah mobil Jiangling berwarna biru dari arah jalan Nanjing mengarah ke jalan Yong An, waktunya kira-kira jam 7.30 sampai dengan 8.30, coba kamu selidiki CCTV pada jalan tersebut, harus mencari tahu siapa orang itu.”

James He menutup telepon, Dia harus mengetahui orang tersebut datang kepada dirinya atau kepada Erin, kalau datang kepada Erin, maka indentitas Erin sudah terbongkar.

Rodrigo Xi, Dia tidak takut mati berani-beraninya mengusik wanitanya, maka Dia akan melenyapkan Black Worldnya dari dunia ini!

20 menit kemudian, Erin keluar dengan membawa 2 mangkok mie, melihat James He duduk di sofa, Ia pun membawa mie tersebut ke sana, dan menaruh salah satu mangkok mie di depannya. James He sambil melihat mie di depannya terlihat sangat lezat, tidak seperti telur goreng hitam yang Ia lihat kemarin, James He pun terlihat sedikit terkejut.

Mie yang terlihat gendut ditutupi dengan beberapa sayuran, sayuran yang ditutupi dengan potongan daging berwarna keemasan. Hanya melihatnya saja langsung membuat orang sangat berselera makan, James He berkata: “Istriku, kamu jujur dengan aku, apakah kamu diam-diam memesan makan dari luar ya, saat aku sedang tidak memperhatikan, kamu menariknya dari lantai bawah?”

“……” Erin melototinya, menarik dari lantai bawah, Dia tahu tidak ini lantai berapa? Bisa pula kepikiran seperti itu, “Kamu kalau tidak ingin makan yasudah.”

Habis ngomong, Dia hendak ingin mengambil mangkoknya, James He buru-buru mengambil mangkok tersebut ke dalam pelukannya, sambil berkata dengan tersenyum, “Aku ini sedang memuji keahlihan memasak kamu meningkat dengan pesat, kamu tidak bisa mendengarkan maksud dari ucapan aku?”

Erin sambil menggenggam mangkok, sambil menunduk dan makan mie, sebagai wanita, walaupun Dia tidak bisa menjadi Chef, tapi tetap harus belajar beberapa masakan keahlihan, setidaknya pada saat pria sedang tidak bisa memasak, dirinya masih bisa memasakan sesuatu agar mereka berdua tidak kelaparan.

James He melihat Ia memakan dengan diam-diam, Ia baru mengambil sumpit dan makan, rasanya sangat enak, mienya pun sangat kenyal, tidak seperti apa yang Ia bayangkan tidak matang atau hancur, Dia makan dengan beberapa suap saja langsung menghabiskan mie tersebut, dihitung-hitung, ini adalah pertama kalinya Ia makan mie yang dimasak oleh Erin langsung, merasa sangat bahagia.

“Istriku, masih ada lagi tidak?”

Erin mengangkat kepalanya, Dia sadar saat mereka menghabiskan waktu bersama secara pribadi, James He selalu memanggilnya dengan sebutan Istriku, sebenarnya hubungan mereka berdua akhir-akhir ini baru berubah, tapi James He memanggilnya dengan semakin lancar.

Dia menaruh mangkoknya, dan mengambil mangkoknya James He, lalu masuk ke dalam dapur, mengambil mie dari panci, lalu menuangkannya ke dalam mangkok, dan menaruh daun bawang diatasnya, dan membawa mangkok tersebut keluar, langsung melihat James He sedang mengambil mangkoknya dan makan, sama sekali tidak keberatan kalau itu bekas makanan Erin.

Ia berjalan ke samping sofa, melihat James He makan dengan enak, Dia berkata dengan tidak berdaya: “Itu punyaku.”

“Ludah kamu saja aku sudah pernah makan, masih memisahkan apa yang punya kamu apa punya aku, aku suka makan punya kamu.” James He tidak peduli, terus makan mienya. Erin mengambil sumpit, sambil memakan mangkoknya James He dan memakannya dengan diam-diam.

James He kadang-kadang mengangkat mata dan melihatnya, tatapan matanya memancarkan senyuman, tidak seperti sedang memakan mie, tapi senang seperti sedang memakan madu.

Setelah makan, hp James He pun berbunyi, Dia melihat sekilas ke hpnya, melihat Erin melihat kemari, Ia mengambil hpnya dan pergi, "Nanti aku rapat videocall, kamu setelah cuci piring langsung tidur saja ya, tidak perlu menunggu aku.”

Erin tidak sempat berkata, langsung melihat James He sambil mengangkat telepon sambil naik ke lantai atas, suara terdengar sedikit tertekan, apakah kantor terjadi sesuatu?

James He kembali ke ruang buku, nadanya menjadi dingin, “Sudah menemukannya belum?”

“Aku sudah menyelidiki videonya, ada sebuah mobil berhenti di depan supermarket, kira-kira berhenti selama 15 menit, melihat kalian keluar mereka pun sengaja menabrak kalian, kami sudah menyelidiki plat mobil, itu merupakan plat palsu, tidak bisa menemukan orang yang menabrak kalian.”

James He mengerutkan alis, mereka bahkan berani menabraknya dengan mobil, tentu saja tidak akan membiarkan Ia menemukan mereka dengan mudah, Dia berdiri di depan jendela, sambil mengedipkan mata, berkata: “Orang yang terakhir itu sudah diselesaikan belum? Apakah mungkin mereka yang melakukannya?”

“Sudah diselesaikan dengan baik, aku berani menjamin, identitas Nona Erin belum terbongkar. Kali ini sepertinya ada orang lain, bagaimanapun Nona Erin sudah beberapa tahun di Biro intelijen pasukan khusus, menyinggung banyak orang. Mereka tahu identitas asli Nona Erin, pasti tidak akan menyerah untuk membalas dendam.”

Kepala James He merasa sakit, Ia mengulurkan tangan dan menekan tengah alisnya, berkata: “Tambahkan orang untuk melindungi Erin dengan diam-diam, jika melihat ada orang yang terlihat curiga, tidak perlu lapor kepadaku, tangkap saja. Dan ada lagi, perhatikan gerak-gerik Rodrigo Xi, hari itu di bandara Kota A, Dia sudah melihat aku, sepertinya Ia akan menyelidikinya. Aku terbongkar, maka tidak lama lagi Erin juga akan terbongkar.”

“Ketua Tim He, sebenarnya kamu sudah meninggalkan tempat ini, kenapa masih kembali lagi dan terjerat dalam masalah ini?” orang itu bertanya dengan tidak paham, dengan latar belakang James He, cukup untuk membuatnya meninggalkan pasukan khusus dengan lancar.

James He tidak menjawab, menutup telepon. Dulu demi melindungi Erin, agar Ia dapat lepas dari Biro intelijen, dan kembali menjalani kehidupan orang biasa, James He bernegosiasi dengan Ketua Biro intelijen pasukan khusus, James He membantunya untuk menyelesaikan organisasi perdagangan narkoba di perbatasan, dan Dia memberikan kebebasan kepada Erin, dan menghapus semua data tentang Erin.

Dia melihat dengan mata kepala sendiri data tentang Erin melenyap, bahkan untuk memeriksa apakah pihak tersebut masih menyimpan data yang tersisah, James He sendiri yang pergi menyelidiki apakah Biro intelijen masih memiliki informasi tentang Erin, setelah Ia memastikannya, Ia baru meninggalkan tempat tersebut.

Saat itu, Dia tidak tahu kalau ternyata dirinya memiliki perasaan yang begitu dalam terhadap Erin, Ia hanya berpikir agar dapat membiarkan Erin menjalani kehidupan seperti orang biasa. Mungkin 10 tahun yang lalu, Ia melihat Marco Xu menggendongnya masuk ke sekolah militer, Dia terlihat begitu sedih dan kecewa, pada saat itu Ia sudah jatuh cinta dengan mendalam kepada Erin.

Membayar nyawa dengan nyawa, Dia tidak merasa rugi, Dia memiliki kekuatan yang cukup untuk melindungi diri sendiri, dan juga melindungi Erin. Asal menghancurkan organisasi perdagangan narkoba di perbatasan, maka Dia pun sudah tidak memiliki utang apapun dengan Biro intelijen, kedepannya mereka juga tidak ada hubungan lagi dengan Biro intelijen.

……

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu