You Are My Soft Spot - Bab 14 Kalau Wanita Itu Adalah Kamu, Aku Tidak Memandang Penting Hal Itu

Tiffany Song menatap Taylor Shen dengan tatapan kosong. Wajahnya tidak ada ekspresi dan sangat pucat, bahkan urat-uratnya bisa terlihat jelas. Ia sedang berpikir, kalau tidak ada malam itu, kalauia masih perawan, mungkinkah hubungannya dengan William Tang akan jadi seperti sekarang?

“Paman Keempat, laki-laki sungguh memandang penting lapisan keperawanan ya?”

Taylor Shen mengernyitkan alis. Ia tidak menyangka akan ditanyai pertanyaan sevulgar ini. Ekspresinya berubah jadi sangat serius, lalu ia menjawab, “Kamu ingin dijawab secara resmi atau secara pribadi?”

Ketika baru buka mulut dan mulai mengucapkan pertanyaan tadi, Tiffany Song dalam hati sebnarnya langsung menyesal. Taylor Shen adalah seniornya, dan mengajukan pertanyaan ini pada pria itu bukan hanya tidak cocok tetapi juga akan membuatnya canggung. Ia bangkit berdiri dan mengibas-ngibas udara seperti orang kepanasan, “Panas sekali ya, barusan aku ngomong apa sih? Hari ini panas sekali ya, aku rasanya seperti mau mati. Aku ingin cepat-cepat pulang dan menikmati AC.”

Taylor Shen tiba-tiba meraih pergelangan tangannya Pria itu kemudian memberi isyarat padanya untuk duduk kembali di bangku panjang. Tiffany Song melihat pria itu dengan bingung. Tatapannya Taylor Shen sungguh dalam dan sudut bibirnya terlihat seperti ingin tersenyum.

Ia merinding, lalu ia baru ingat, selain seorang senior, Taylor Shen juga seorang pria.

Taylor Shen dan Tiffany Song kini berjarak sangat dekat hingga ia bisa merasakan nafas pria itu. Sekujur tubuh pria itu penuh bau rokok, dan sekeliling mulutnya penuh bau krim cukur.

Jarak mereka sekarang bukan jarak aman antara seorang senior dengan seorang junior.

Tiffany Song berusaha menghindari tatapan Taylor Shen yang terus mengerah padanya. Ia berusaha bergeser sedikit dari tempat duduknya agar bisa lebih berjarak dengan pria itu, tetapi kemudian ia baru sadar pria itu masih memegang pergelangan tangannya erat-erat. Ia mencoba menarik tangannya.

Tetapi ia tidak berhasil, karena Taylor Shen pada dasarnya memang tidak ingin melepaskan tangannya. Malahan, seiring ia berusaha bergerak, pria itu semakin keras menahannya di posisi awal.

Nafas Taylor Shen sungguh terasa di wajah Tiffany Song hingga telinganya agak terasa panas. Ia berusaha menjauh lebih keras lagi, tetapi genggaman pria itu juga semakin kuat. Ia kini bahkan merasa ibu jari pria itu tengah mengelus-elus lembut pergelangan tangannya. Ia sebal dan ia pun memelototi pria itu.

Taylor Shen dan Tiffany Song kini bertatap-tatapan. Tatapannya seperti dimasuki sesuatu yang tidak terlihat. Jantung Tiffany Song berdetak kencang. Ia sungguh canggung hingga merasa udara di sekitarnya menjadi sedikit dan ia kesulitan bernafas.

“Taylor Shen, lepaskan aku!” ujar Tiffany Song kesal. Ia tidak peduli lagi memanggil seniornya itu dengan nama langsung. Lagipula kalau pria itu masih ingin dihargai sebagai senior, ia seharusnya tidak melakukan tindakan yang aneh-aneh begini kan?

Mendengar Tiffany Song pertama kali memanggil namanya secara langsung, Taylor Shen agak malu salah tingkah. Panggilan ini terdengar lebih menyenangkan daripada panggilan “Kakak Keempat”. Sudut bibirnya terangkat, ia tersenyum tipis: “Bukankah kamu bertanya padaku apakah pria sungguh memandang penting lapisan keperawanan?”

“……” Tiba-tiba diserang dengan pertanyaannya sendiri, Tiffany Song jadi malu dan canggung.

Seperti tidak menyadari kecanggungan Tiffany Song, Taylor Shen mendekatkan badannya lebih dekat lagi ke wanita itu. Ia menatap lekat-lekat daun telinga Tiffany Song yang merah, menelan ludah, lalu berkata: “Kalau wanita itu adalah kamu, aku tidak memandang penting hal itu.”

Tiffany Song membelalak. Kekakuan tubuhnya langsung hilang, dan ia langsung melompat jauh-jauh dari pria itu seperti ada api yang menyundut pantatnya.

Taylor Shen tersenyum kecut melihat kekagetan wanita itu. Hey Taylor Shen, sadarlah, dirimu sudah lima tahun menungguinya, mau tunggu apa lagi sekarang?

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu