You Are My Soft Spot - Bab 389 pernikahan Yang tidak DImiliki Oleh Orang Lain (1)

Setelah Stella Han selesai mandi, Jordan Bo menggendongnya dengan gaya bridal style keluar dari kamar mandi, seorang pria tentu saja tidak akan memandikan seorang wanita dengan begitu saja, dia pasti mengambil kesempatan untuk membelai tubuh Stella Han.

Jordan Bo menaruhnya di atas kasur, ketika Jordan Bo sudah selesai mengambil pengering rambut, dia melihat Stella Han yang meringkuk di atas kasur seperti udang, Jordan Bo melihat hal ini merasa lucu, lalu dia pun berjalan kesana dak membawa Stella Han berbaring diatas kakinya, menggodanya berkata : “Apa kamu selelah itu?”

Stella Han memicingkan matanya, melirik Jordan Bo sekilas, dengan tidak senang berkata : “Lelah atau tidak, kamu coba saja sendiri baru tahu rasanya.”

“Orang yang bekerja juga aku.” Jordan Bo dengan penuh kasih sayang menatapnya manja, saat ini wanita itu terlihat sangat menawan, tatapan matanya penuh dengan perasaan membuat hati Jordan Bo bergetar dengan tidak jelas.

“Jadi kamu itu adalah orang yang cabul, semakin lama kamu melakukannya membuatmu semakin bersemangat.” Stella Han merasa tidak senang, mengapa dalam hal ini selalu yang merasakan lelah adalah wanita.

“Terima kasih pujianmu!” Jordan Bo memasang wajah yang bangga dan sombong.

Stella Han : “……”

Saat Jordan Bo menggeringkan rambutnya, dia baru menyadari kalau Stella Han sudah tertidur diatas kakinya. Jordan Bo pun memeluk pinggangnya, dengan pelan mengembalikannya keatas bantal, lalu dia melepas sandal kamarnya dan ikut berbaring diatas kasur, lalu tangan besarnya itu menarik Stella Han kedalam pelukannya, menghirup aroma tubuh Stella Han yang enak di cium itu, membuatnya masuk ke dalam tidurnya dengan mudah.

Setengah bulan kemudian kasus percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh Beatrice Lin sudah masuk ke pengadilan, walaupun Jordan Bo berusaha ingin menutupi kasus ini, tapi hal ini juga sangat sulit untuk menghindari pengaruh Beatrice Lin pada masyarakat, hal ini malah akan menarik perhatian banyak media massa.

pada hari siding itu berlangsung, Jordan Bo mengirim banyak pengawal untuk mengantar Stella Han ke pengadilan, ketika mobil itu baru sampai di bagian depan pengadilan sudah ada banyak wartawan yang menyerangnya, sejumlah besar wartawan mulan mengerumuninya, salah seorang wartawan bertanya “Nyonya Stella, apa pendapatmu tentang kasus percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh Beatrice Lin kepadamu?”

Stella Han yang mengenakan kacamata hitam di lindungi oleh Jordan Bo yang juga mengenakan kacamata hitam di dalam pelukannya, kedua orang itu di bawa oleh sepuluh orang pengawal untuk membuka jalan, jadi para wartawan sama sekali tidak bisa mendekati mereka.

Stella Han tidak menjawab satu katapun, pertanyaan yang dilemparkan oleh para wartawan juga semakin tajam, sampai akhirnya bahakan ada wartawan yang membawa nama Bretta Lin yang sudah mati, Stella Han pun tidak bisa menahannya lagi, dia pun berbalik melihat kearah wartawan yang memberikan pertanyaan itu, wartawan itu bertanya seperti ini “Dengar-dengar Beatrice Lin adalah adiknya Bretta Lin yang merupakan cinta lamanya Tuan Jordan Bo, apakah Beatrice Lin menyewa seorang pembunuh untuk mneyakitimu karena kamu sudah merebut kakak iparnnya?”

Stella Han merasa imajinasi wartawan ini sangatlah hebat, sayang sekali dia tidak menjadi seorang penulis novel, Stella Han pun menurunkan kacamata hitamnya, menatap tajam wartawan itu, berkata : “Aku menikah terlebih dahulu dengan Jordan Bo, barulah Bretta Lin kembali ke Negara ini, lalu sakit dan meninggai, jadi siapa yang merebut lelaki orang seharusnya kamu periksa sendiri waktu kejadian yang terjadi, lalu tujuanmu memberi pertanyaan seperti ini karena kamu ingin membersihkan nama nona Beatrice Lin bukan? Kalau begitu maaf, orang yang menyewa seorang pembunuh tetaplah seorang pembunuh.”

Wartawan itu tidak menyangka Stella Han bisa menjawab seperti ni, merasa tidak mendapatkan berita yang layak dari Stella Han dia pun langsung berbalik kearah Jordan Bo “Tuan Jordan Bo, Beatrice Lin adalah adiknya Bretta Lin, jadi apa pendapat anda tentang persidangan hari ini?”

Jordan Bo tidak menurunkan kacamata hitamnya, melihat wartawan itu, tersenyum tajam sejenak, setelah itu baru berkata “Apa yang kamu perbuat maka harus berani menerima tanggung jawabnya.”

Setelah selesai bicara, Jordan Bo mengambil kesempatan langsung membawa Stella Han masuk kedalam pengadilan ketika para wartawan itu berada dalam keadaan tercenggang. Rang-orang itu masih ingin mengejarnya, namun mereka sudah dihalangi oleh para pengawal.

Stella Han yang bekerja sebagai pengacara, ini kali pertama baginya berdiri sebagai saksi atas kerjasama percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh pria itu dan Beatrice Lin, dengan bukti yang kuat persidangan hari ini tidak berlangsung lama, karena campur tangan dari Jordan Bo, Beatrice Lin dan pria yang menjadi satu mitra atas perbuatan percobaan pembunuhan itu dijatuhkan hukuman masuk penjara seumur hidup.

Beatrice lin menangis dengan kencang ketika polisi akan membawanya ke panjara, dengan penuh air mata dia memohon kearah Jordan Bo, namun Jordan Bo tidak melihatnya sama sekali. Dia pernah memberi Beatrice Lin satu kali kesempatan tapi dia tidak memanfaatkan kesempatan itu untuk bertobat, jadi jangan salahkan Jordan Bo tidak memiliki belas kasihan kepadanya.

Stella Han berdiri di samping Jordan Bo dengan tangan di pegang erat olehnya, ketika Beatrice Lin akan dibawa pergi, pegangan tangan dari Jordan Bo semakin erat, membuat Stella Han merasa kesakitan, namun Stella han mengerti Jordan Bo tidak akan sekejam ini kepada Beatrice Lin jika bukan karena dirinya.

Pria ini sebenarnya tidak sedingin seperti yang dilihat orang dari luar.

Stella Han mencubit tangan Jordan Bo dengan pelan, ketika Jordan Bo menoleh kearahnya, Stella Han memberinya sebuah senyuman, Jordan Bo menarik sudut bibirnya, namun gagal memberikan sebuah senyumnya, dia berkata : “Kamu pasti lelah bukan, ayo kita pulang.”

Ketika mereka keluar dari sana para wartaman ternyata masih menunggu disana, Jordan Bo membawa Stella Han untuk melewati kerumunan orang itu, supir mobil pun dengan segera mengarahkan mobil kearah mereka, mereka berdua dengan cepat naik keatas mobi, Jordan Bo memegang erat tangan Stella Han, berkata : “Stella Han, beberapa hari kemudian mungkin kamu tidak bisa bekerja seperti biasa.”

“Kenapa?” Stella Han dengan binggung bertanya.

Jordan Bo dari kaca spion mobil melihat para wartawan yang masih mengejar mobil mereka dengan perasaan yang tidak puas, Beatrice Lin adalah figure public, hukuman seumur hidup penjara memang sedikit berat, Jordan Bo tidak peduli apa yang dikatakan oleh orang luar untuk dirinya, namun dia tidak bisa membuat Stella Han terluka sedikitpun, kalau begitu dia pasti tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.

Jordan Bo mengarahkan pandangannya kearah Stella han, lalu mendarat turun ke perut kecilnya, dia mengulurkan tangan besarnya kearah perut Stella Han yang datar, Stella Han mendapatkan perlakuan yang mendadak seperti ini membuat wajahnya berubah menjadi merah, dia pun langsung menjauhkan tangan Jordan Bo dari perutnya, karena didalam mobil itu masih ada supir.

Tangan Jordan Bo memegang erat tangan Stella Han, dengan suara rendah berkata : “Aku hampir berumur 40 tahun, kapan kamu akan melahirkan anak laki-laki untukku?”

“……” Stella Han tahu dia bukanlah orang yang memandang tinggi derajat lelaki dan memandang rendah derajat perempuan, namun anggota Keluarga Bo harus memiliki satu anak laki-laki untuk mewariskan perusahaannya, sayangnya Stella Han mendengar Jordan Bo menginginkan anak laki-laki membuat hatinya merasa tidak senang, dia berkata : “Bagaimana kalau anak yang aku lahirkan ini perrempuan?”

“Kalau begitu buat lagi, sampai mendapatkan anak laki-laki.” Pria itu berkata.

“Aku bukanlah ibu babi yang bisa melahirkan banyak anak.” Stella Han mengerucutkan bibirnya, sebenarnya di lubuk hatinya terdalam juga ingin memberinya seorang anak laki-laki dengan begitu kedepannya Evelyn bisa hidup lebih tenang.

Jordan Bo mengangkat tangannya, dengan pelan mengelus pipi Stella Han, berkata : “Hmm, kamu adalah ibu babiku yang kecil, yang akan melahirkan bbanyak anak untukku.”

“……”

Keesokkan harinya berita tentang Beatrice Lin mendapatkan hukuman seumur hidup di penjara sudah masuk ke dalam Koran harian, berita itu mengatakan Beatrice Lin berencana untuk meminta keringanan hukuman. Di sela-sela kalimat itu, para wartawan menyinggung Jordan Bo melakukan ini untuk membuat istirnya senang, menggunakan jabatan untuk membuat Beatrice Lin masuk penjara seumur hidupnya, mereka bahkan mengatakan Jordan Bo seperti Raja Zhou yang hanya menyukai wanita cantik namun tega menghancurkan hidup saudara perempuan dari wanita lamanya.

Jordan Bo melihat berita ini tidak merasakan apa-apa, dia tidak peduli mereka mengatakan Jordan Bo seperti Raja Zhou, di kehidupan bermasyarakat ini kekuatan bisa mengalahkan segalanya, jika dia ingin Beatrice Lin berada dalam keadaan hidup maka dia tidak akan bisa mati, jika dia inign membuat Beatrice Lin mati maka dia tidak akan mungkin bisa hidup lagi.

Tapi dia takut berita ini akan mempengaruhi perasaan hati Stella Han, jadi dia pun memutuskan internet di rumahnya, mematikan sambungan televise di rumahnya, Jordan Bo bahkan menyuruh Bibi Liu untuk menyimpan Koran harian di rumahnya agar tidak terlihat oleh Stella Han.

Akhir-akhir ini mereka sedang semangat untuk melakukan progam hamil, Stella Han juga sudah mulai mengatur asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya, dia sekarang sudah berumur 32 tahun, jadi di umurnya sekarang ini memiliki resiko yang besar jika melahirkan anak, maka dari itu Jordan Bo sangat khawatir dengannya. Jadi dia pun berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Stella Han hamil dalam keadaan yang bahagia.

Tapi apa yang dilakukan manusia tetaplah tidak sebanding dengan apa yang telah direncanakan oleh Tuhan, Stella Han akhirnya masih dapat melihat berita yang menyebar itu, berita itu mengatakan Jordan Bo benar-benar tidak ada perasaan, mereka juga mengatakan hidup bersama pria tanpa perasaan seperti ini, suatu hari jika perasaan Jordan Bo kepadanya sudah lenyap maka dia juga akan membuangnya seperti wanitanya yang lain.

Hal ini membuat Stella Han marah besar, sehingga dia ingin berbicara dengan reporter media tersebut, berita ini mengandung perasaan hati seseorang, bagaimana mungkin perusahaan ini bisa mengeluarkan berita yang seperti ini?

Dia berhubungan dengan Jordan Bo di bilang suatu penderitaan, ada apa dengan orang jaman sekarang? Dia adalah korban disini, lalu mengapa dia yang di salahkan seperti ini?

Hari ini suasana hati Stella Han sangat tidak baik, Jordan Bo tidak membiarkannya bekerja, alasan sebenarnya bukan karena ingin mempersiapkan kehamilan, tapi takut dia akan bertemu dengan orang aneh yang akan menyakitinya ketika bekerja.

Ketika Jordan Bo pulang kerja dia melihat Stella han sedang duduk di halaman dalam keadaan melamun, langkah kakinya langsung berhenti, dia menyerahkan berkas yang ada di tangannya kepada supirnya untuk di bawa ke ruang kerja, lalu dia memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana, memasang gaya santai melihatnya

Sudah lewat beberapa menit Stella Han masih tidak sadar akan keberadaan Jordan Bo, dia pun berdeham lalu perlahan-lahan berjalan kearahnya, setelah itu mengangkatnya dari tempat duduknya, Jordan Bo duduk disana dan menaruh Stella Han diatas pangkuannya.

Stella Han sadar dari lamunannya dan terkejut, melihat wajah tampan dari pria itu, berkata : “Kamu sudah pulang.”

Jordan Bo menatap matanya dalam, melihat senyum terpaksa dari Stella Han, dia bertanya : “Apa yang kamu pikirkan, aku sudah berdiri disana dalam waktu yang lama tapi kamu tetap tidak melihatku.”

Stella Han hanya berdeham mengiyakan, lalu memainkan jari tangannya, berkata : “Aku tidak memikirkan apa-apa, mungkin karena terlalu lama di rumah jadi aku merasa bosan, aku ingin kembali kerja.”

“Tunggu pesta pernikahan kita sudah selesai di selenggarakan ya?” Jordan Bo membujuknya dengan suara rendah, dia tahu kalau Stella Han adalah orang yang suka bekerja, jadi jika menyuruhnya untuk berdiam diri di rumah pasti membuatnya merasa sangat menderita. Tapi sekarang bukanlah waktu yang tepat, walaupun Jordan Bo sudah semaksimal mungkin untuk menekan berita itu, tapi ada banyak orang yang merasa kasihan dengan Beatrice Lin di luar sana, mereka mengatakan hukuman yang didapat oleh Beatrice Lin memang wajar, tapi karena umurnya yang masih kecil mereka merasa hukuman ini terlalu berat, jadi mereka pun berharap pemerintah bisa meringakna hukumannya.

Beatrice Lin juga tidak menyerah untuk mengajukan permohonan, mungkin saja sampai akhir pihak pengadilan akan memberikan Beatrice Lin keringanan hukuman. Komentar masyarakat akan berita ini masih sedang meluap, jadi Jordan Bo tidak ingin Stella Han terlukan sedikit pun.

“Jordan Bo, bukankah beberapa hari ini kamu sangat kelelahan?” Stella Han mendongakkan kepala melihatnya, tiba-tiba bertanya.

Jordan Bo tahu kalau Stella Han sedang mengkhawatirkannya, bagaimana pun jika berdiri pada posisinya dia memang memberikan hukuman yang terlalu kejam untuk Beatrice Lin, takutnya dia menjadi bahan pembicaraan orang lain, seperti apa yang dikatakn oleh berita itu, Jordan Bo demi Stella Han tidak takut dengan apapun, namun Stella Han tidak inign membuat Jordan Bo kelelahan.

“Iya, setiap hari aku menunggu kabar darimu, mengapa perutmu masih belum memberi kabar, kemana perginya benih-benih yang aku siramkan setiap hari?” Pria itu mengatakan hal ini dengan frontal membuat wajah Stella Han berubah menjadi merah, dengan malu berkata : “Menyebalkan sekali dirimu!”

Jordan Bo menarik pinggangnya, melihat wajah Stella han yang memerah itu, melihat hal ini membuat Jordan Bo bergairah, nafasnya juga mulai tidak teratur, dia pun berbisik ke telinga Stella Han, berkata : “Mau kembali ke kamar?”

Stella han mengerti apa maksud dari pembicaraannya, dengan malu melompat keluar dari pangkuan Jordan Bo, sambil memegang wajahnya yang panas itu masuk ke dalam rumah. Jordan Bo yang masih duduk di atas ayunan itu melihat Stella Han yang berlari masuk ke dalam rumah, membuatnya tahu kalau dia sudah berhasil melarikan perhatian dari Stella Han, Jordan Bo pun tersenyum melihatnya.

Ketika Stella Han masuk ke dalam rumah, dia menemukan Papa dan Mama Han sedang duduk di ruang tamu menonton televisi, Papa Han sangat suka menonton opera Beijing, tidak tahu dari mana Jordan Bo bisa menemukan semua seri opera Beijing, membuat Papa Han setiap hari menonton opera.

Mama Han lebih mneyukai menonton drama tentang keluarga pada jaman 1940 sampai 1950-an, di kampung halamannya walaupaun Mama Han bekerja dengan letih, sebelum tidur dia pasti harus menonton satu episode drama itu, agar malam harinya bisa tidur dengan nyenyak. Beberapa hari ini Mama Han sudah terpengaruh dengan opera Beijing yang disukai oleh Papa Han, mereka berdua pun jadi menyukai opera Beijing, terkadang mereka sudah mempraktekkan cara bicara pada opera tersebut.

Bibi Liu pun mengatakan Ayah Han dan Ibu Han sangat lucu, sangat jarang ada orang tua yang lucu seperti ini.

Awalnya Stella Han ingin kembali ke kamarnya, namun teringat dengan kata-kata yang di lontarkan oleh Jordan Bo tadi, dia pun jadi berjalan kearah ruang tamu, menemami Papa dan Mama Han menonton opera. Beberapa saat kemudia Jordan Bo masuk ke dalam rumah, melihat Stella Han yang sedang duduk di sofa ruang tamu, dia pun berdiri di tangga menunggunya dengan memberikan tatapan isyarat kepadanya, Stella Han pun sengaja seperti tidak melihatnya dan serius menonton opera.

Jordan Bo mau tidak mau harus berjalan kesana, setelah menyapa papa dan maa dia pun duduk di samping Stella Han, dengan suara yang rendah berbisik kepadanya : “Bukankah aku bilang kembali ke kamar untuk menungguku?”

Jordan Bo meniup daun telinga Stella Han, membuat tubuhnya sedikit bergetar “Aku ingin menemani papa dan mama menonton opera.”

Walaupun Papa dan Mama Han edang focus menonton opera tapi keberadaan menantunya yang kuat itu membuat kedua orang itu terasa tertekan, mendengar jawaban Stella Han , Mama Han pun berkata : “Stella pergilah sana, beberapa hari ini kamu sudah menemani kamu, jadi sekarang tidak usah menemani kami lagi, temani Jordan Bo saja.”

Stella Han merasa sedih, apakah ini ibu kandungnya, teganya dia menjerumuskan anaknya sendiri ke jurang.

Jordan Bo pun langsung menarik tangan Stella Han, dengan sopan berkata kepada Papa dan Mama Han : “Pa, ma ada urusan yang harus aku selesaikan dengan Stella Han, jadi kami pamit dulu ya.”

“Iya, pergi saja sana, tidak usah memperdulikan kami.” Papa Han melambaikan tangannya.

Jordan Bo menarik Stella Han naik ke lantai dua, Stella Han pun masih ingin kabur dari keadaan, namun Jordan Bo dengan suara rendah berkata : “Apa aku perlu menggendongmu?”

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu