You Are My Soft Spot - Bab 22 Masih Berusaha Membuatku Menyukaimu

Tiffany Song tercengang sejenak, ia menatap wajahnya yang tampan dan datar itu, ia tidak menyangka bahwa ia akan melepaskannya dngan mudah, ia mengira bahwa ia akan terus mempertahankannya, lagipula tadi...... Saat ia menyadari apa yang sedang ia pikirakan, Tiffany Song segera menggelengkan kepalanya dan menghilangkan perasaan yang menyerbu pikirannya tersebut.

Adik yang memarkir mobil itu segera pergi mengambil mobil, Mobil Bentley Arctica yang berwarna putih itu terlihat sangat megah di bawah pancaran sinar. Taylor Shen membuka pintu belakang mobil, kemudian mengeluarkan tasnya dan memberikan kepadanya.

Tiffany Song segera mengambilnya, saat ia mengambil tasnya tersebut, tak disengaja, jemari Taylor Shen menyentuh telapaknya. Pandangan Taylor Shen menajam, ia hanya menatapnya tanpa berkata apa-apa, ia juga tidak menarik kembali tangannya tersebut.

TIffany Song tercengang menatap tangannya yang sedang menyentuh jemarinya yang panjang, saat ia kembali menyadarkan diri, ia sesegera mungkin melepaskan tangannya. Tas yang berada di dalam genggamannya itu terjatuh ke atas tanah, ia tiba-tiba teringat, ia tidak menghiraukan kecanggungan itu, lalu langsung bersujud dan mengambil tasnya, ia melihat isi tasnya dan menyadari bahwa tidak ada barang dalam tasnya yang rusak.

Taylor Shen mengerutkan alisnya, ia menatap dirinya yang sedang sibuk membuka tasnya, hatinya terasa sangat tertekan saat ia melihat adanya sebuah kotak berwarna biru, sehingga ia pun mendingin.

Tiffany Song berdiri, pada saat ia hendak berterima kasih kepadanya, Bentley itu sudah bergegas pergi dan menyisakan asap untuknya. Ia terbatuk, pada saat ia mengangkat wajahnya, mobil Bentley itu kini sudah menghilang.

Taksi berhenti di depan Vanke City, Tiffany Song membayar biaya taksi, membuka pintu mobil, kemudian segera berjalan ke arah distrik kecil tersebut.

Di belakangnya, ada sebuah mobil Bentley putih yang sedang berhenti di pinggir jalan tanpa suara, saat jendela mobil diturunkan, terlihat sebuah wajah yang sangat tampan. Taylor Shen menyalakan sepuntuh rokok, kemudian menghembuskan asap rokok, ia memalingkan kepalanya, pandangannya tertuju kepada pintu masuk distrik tersebut dan tidak berpindah untuk waktu yang cukup lama.

Tiffany Song berjalan hingga ke lantai bawah rumahnya, saat ia baru saja mengeluarkan kunci dan bersiap-siap untuk membuka pintu, tiba-tiba terdengar suara yang sangat dingin,"Pulang selarut ini, pergi kemana saja kamu?"

Tifffany Song memalingkan wajahnya dan melihat sosok yang berdidi di salah satu jalanan yang ditutupi oleh rindangnya pepohonan, William Tang berjalan menuju ke arahnya secara perlahan, mulai dari kegelapan menuju terang, seperti turun dari langit.

Saat ia melihatnya, ia teringat malam di rumah Keluarga Song, teringat akan ucapan yang ia pernah katakan hatinya pun berdebar sangat kencang. Ia membalikkan tubuhnya dan memasukkan kunci ke lubang kunci, lalu ingin segera masuk.

Sebuah wangi yang berat menusuk hidungnya, yang membuatnya kemudian mengerutkan alisnya. Detik berikutnya, lengannya ditahan, aun pintu yang berada di belakangnya itu menekan punggungnya dan membuantya merasa sakit, hingga ia hampir saja berkeringat dingin.

"Apakah kamu berusaha menghindar dari pertanyaanku?" William Tang menatapnya tajam, salah satu tangannya berada di punggungnya, dimana yang lainnya sedang mengitari pinggungnya.

Tiffany Song bergegas mendorongnya dengan sekuat tenaganya,"William Tang, mengapa kamu harus mencampuri permasalahan kemana aku pergi? Jagalah dirimu sendiri dengan baik. Terlebih lagi, aku mohon kamu juga sebaiknya membersihkan segalanya yang diam-diam kamu lakukan itu dengan bersih, jangan datang dan bersikap jahat kepadaku."

William Tang merasa kesal, ia ternyata memarahinya untuk tidak bersikap jahat kepadanya,"Tiffany Song, kamu ini sedang mencari mati? Sekotor apapun diriku, aku masih lebih bersih daripadamu."

Ia menamparnya, Tiffany Song kemudian menatap salah satu sisi wajah William Tang yang tampan, di bawah sinar lampu, wajahnya kini menampilkan sebuah bekas dari tamparannya yang jelas, seluruh tubuhnya bergemetar, namun, bukanlah karena rasa takut, melainkan karena amarahnya.

"William Tang, sudah lima tahun, atas dasar apa kamu masih terus datang dan menyakitku?"Mata Tiffany Song memerah,"Katakan apakah kamu masih berusaha membuatku menyukaimu, jika tidak lagi merasa sedikitpun suka, William Tang, apapun yang kamu katakan kepadaku itu tidak ada lagi gunanya!"

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu