You Are My Soft Spot - Bab 295 Tidak Ada Orang Yang Seperti Dahulu Lagi (2)

Erin masih ingat, 10 tahun yang lalu Dia berumur 18 tahun, hari itu adalah hari acara keluarga He, Felix He membawa sekeluarga ke Manor, Ibunya juga ikut ke sana, di vila yang kosong itu hanya Dia sendirian.

James He minum sampai mabuk baru pulang, mereka bedua bertemu di depan vila, terjadi terlalu banyak masalah dalam malam itu, dan masalah-masalah yang terjadi itu juga menjadi alasan Dia memilih sekolah militer, melarikan diri dengan terburu-buru dari Keluarga He.

Teringat masa lalu, Dia sekarang baru paham, James He mendap atkan pukulan yang besar.

“Nyonya He memperlakukan kamu dengan sangat baik, bagaimana kamu bisa mencurigai bahwa kamu bukan anak kandungnya?” Erin bahkan selalu mengira kalau James He adalah anak kandung dari Nyonya He.

“Walaupun mereka terlihat harmonis tapi sebenarnya tidak, mereka juga hanya bisa menyembunyikan ini kepada Kakek dan Nenek, Ibunya sangat lembut, namun wanita yang tidak mendapatkan kasih sayang, pasti akan merasa kesal, lama kelamaan, mereka pun menjadi sering bertengkar.” Ekspresi wajah James He pun menambah sebuah rasa sedih.

Erin baru menyadarinya, ternyata Dia mengetahui semuanya, Dia 6 tahun lebih besar daripada dirinya, saat Dia mengetahui hal-hal tersebut, Erin masih tidak tahu apa-apa, jadi Ia tidak bisa memahami rasa sedih yang tersimpan di dalam lubuk hati James He.

Katanya kalau beda 3 tahun itu seperti satu masa, dan mereka berdua beda 6 tahun.

“Tuan Muda Besar, mungkin di dalam hati Nyonya Xu juga adalah alasan yang tidak bisa Dia ungkapkan, Dia sebenarnya juga tidak ingin meninggalkan kalian.” Erin berkata dengan sambil menghiburnya, dan sekarang Ia baru sadar kalau ucapan kata-kata ini paling tidak berguna, tidak dapat menyembuhkan luka orang lain.

James He melihatnya dengan tetap, “Aku tidak peduli Dia memiliki alasan apapun, pada saat itu Dia memilih untuk pergi, maka jangan pernah kembali lagi, tidak ada orang yang menyambut kepulangan Dia.”

Erin melihat pria ini mengatakan demikian namun hatinya sebenarnya tidak berpikir seperti demikian, kalau benar-benar James He tidak menyambutnya, bagaimana mungkin Ia akan datang ke taman bunga belakang untuk terbengong seperti ini? dengan sifat Dia, dari tadi sudah pergi dari sini, ini pasti karena tidak rela pergi juga kan? “Sebenarnya kadang aku merasa sirik kepada kamu, kamu setidaknya tahu dimana Ia berada, tapi Ayahku, aku bahkan tidak pernah melihat abunya.”

Hati James He terkejut, Ayah Erin meninggalkan karena kecelakaan, dari kecil Dia tidak memiliki Ayah, dan hal ini akhirnya pun menjadi alasan orang lain merundung Dia, dari kecil Dia sangat keras, walaupun dirundung orang lain pun Dia tidak pernah mengungkitnya, tapi sekarang, Dia malah menggunakan hal yang membuat dirinya terluka untuk menghibur James He, dasar bodoh!

“Sudah, kamu sekarang ingin berbanding dengan aku siapa yang lebih kasihan ya?” Dia bukan anak kecil, tidak perlu Erin menghiburnya dengan seperti ini.

Wajah Erin tiba-tiba menjadi hangat, Dia menggelengkan kepala dan berkata: “Aku bukan menghibur kamu, aku hanya merasa sirik kepada kamu karena kamu masih ada kesempatan untuk berbakti kepada orang tua.”

James He melihat Dia dengan terbengong, sepertinya Ia tidak mengira kalau Erin akan mengatakan hal seperti ini, Dia melangkah dengan kaki jenjangnya, dengan perlahan Dia berjalan ke depan Erin, mengulurkan tangan dan mengelus wajahnya, “Dasar bodoh.”

“Kalau begitu apakah kamu akan memberitahu kepada Nona Vero?” Erin tidak menghindari tangannya, mengangkat kepala dan melihat matanya.

“Aku akan memberitahunya tapi bukan sekarang.” James He tahu masalah ini tidak akan dapat disembunyikan dengan lama, Taylor Shen sudah mengetahui hal ini, Dia pasti tidak akan setuju untuk terus menutupinya dari Vero He.

“Oh.” Erin menganggukkan kepala, Dia baru sadar kalau jarak mereka berdua terlalu dekat, lalu Dia mundur dua langkah dan menjaga jarak dirinya dengan James He, “Itu, aku pergi lihat Nona Vero mereka.”

Habis ngomong, Dia juga tidak peduli James He setuju atau tidak, seperti orang melarikan diri Ia berlari ke arah peternakan.

James He melihat punggung Dia yang pergi dengan cepat itu, tatapannya pun terlihat sekilas kurang senang, apakah Dia menganggap dirinya seperti monster? Dengan lama, Dia baru mengembalikan tatapannya, melihat vila di ada di bawah sinar matahari di depannya, apakah harus memaafkannya?

……

Saat mereka meninggalkan manor, waktu sudah hampir sore, Nancy Xu ingin meminta mereka tinggal untuk makan malam, namun James He menolaknya. Walaupun James He sudah tidak memperlakukannya dengan penuh rasa memusuhi, namun sikapnya juga tidak membaik.

Nancy Xu berdiri di depan vila, pembantu yang di belakang sambil membawa buah-buahan dan sayuran segar, Nancy Xu berkata: “Kalau kalian bersikeras untuk pulang, maka aku juga tidak memaksa kalian untuk tinggal di sini, ini adalah buah-buahan dan sayur-sayuran yang aku minta orang untuk memetiknya, tidak menggunakan pestisida, bawa pulanglah.”

Nancy Xu sebenarnya sudah menyiapkan kado yang lebih mewah, namun Ia takut jika dirinya melakukan seperti demikian akan terlihat terlalu menonjol, akhirnya Ia pun hanya bisa menggantikan kado tersebut menjadi buah-buahan dan sayur-sayuran.

Vero He tersenyum dan berkata: “Nyonya, tidak pelu, kami datang kemari, sudah makan sudah bermain juga, masa pulang masih membawa sesuatu dari Nyonya, kami merasa tidak enak.”

“Barang-barang ini juga tidak berharga, semuanya adalah maksud baik dari aku, terimalah.” Nancy Xu sambil menggenggam tangan Vero He, tatapannya penuh dengan ketidakrelaan, Dia berkata: “Vero, benar-benar tidak bisa inap semalam di sini kah?”

“Tidak Nyonya, kami sudah menganggu Anda seharian.” Vero He menunduk dan melihat tangan Nancy Xu yang menggenggam tangannya, hatinya pun merasa sangat hangat, Nyonya benar-benar memperlakukannya dirinya dengan sangat tulus.

Nancy Xu sulit untuk menutupi rasa kecewanya, tatapannya terlintas air mata, Dia membalikkan badan, mengambil sapu tangan dan mengusap air matanya, Kak Susi melihatnya, buru-buru meminta pembantu untuk menaruh kerangjang tersebut ke dalam mobil.

James He terdiam di sana dan tidak mengatakan apa-apa, Suasana terasa sedikit aneh.

Jacob Shen berkata: “Peanut, Nenek Xu menangis, apakah kita benar-benar harus pergi, apakah Dia merasa sedih?”

Vero He melihat Nancy Xu memunggungi mereka sambil mengusap air mata, hatinya pun merasa sedikit sedih, “Nyonya, Anda jangan begitu, kita berada dalam satu kota, sangat mudah untuk bertemu lagi.”

Nancy Xu mengusap hidungnya, lalu menolehkan wajahnya dengan mata yang memerah Ia berkata: “Sudah tua, paling takut dengan adegan perpisahan seperti ini, kalian jangan khawatir, ayo naik ke mobil, cepat pulang, nanti kalau sudah sampai jangan lupa kabari aku.”

Vero He menatapnya dengan diam-diam, tiba-tiba, Dia tidak bisa menahan diri mendekat dan memeluknya, “Nyonya, kami pulang dulu ya, jaga diri Anda baik-baik!”

Habis ngomong, Vero He melepaskannya, Dia sambil menggandeng tangan Jacob Shen, masuk ke tempat duduk belakang, lingkar matanya merasa sedikit masam, Ia berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh.

Nancy Xu tidak sanggup menahan lagi, Dia mengangkat kepala melihat ke dalam mobil yang tertutup cahaya itu, sosok yang langsing tersebut, hatinya tiba-tiba merasa bergejolak, pada saat itu, Dia tidak ingin peduli terhadap pada semuanya lagi, Ia hanya ingin memberitahunya kalau Dia adalah Ibu kandungnya, Dia melangkah ke depan, namun ada sebuah sosok yang tinggi muncul di depannya, Dia mengangkat kepala dan melihat tatapan pria yang penuh dengan peringatan, semua dorongan dalam hatinya pun menghilang dalam sekejap”

James He berkata dengan dinging: “Nyonya, mohon hentikan langkah Anda!”

Tatapan Nancy Xu penuh dengan air mata, akhirnya Dia kembali lagi, dengan suara yang terdengar menangis Ia berkata: “James, setelah sampai kabari aku.”

James He menutup bibir tipisnya, tidak menjawab apa-apa, setelah pembantu membawa semua barang ke dalam mobil, Dia pun membalikkan badan dan masuk ke dalam mobil, kedua mobil mewah tersebut pun pergi dari Manor, di depan pintu, bertemu dengan Brandon Yu yang baru kembali.

Jendela mobil diturunkan, tatapan mata James He dan tatapan mata Brandon Yu bertemu di udara, tatapan Brandon Yu terlihat memiliki makna tertentu, kedua mobil pun lewat dengan cepat, dan mobil mereka menghilang di jalan raya dalam senja dengan perlahan.

Mobil militer yang berhenti di depan vila, tentara langsung kedepan dan membuka pintu, Brandon Yu turun dari mobil, melihat Nancy Xu berdiri di depan pintu, dengan datar Ia berkata: “Mereka sudah pulang?”

Nancy Xu menatapannya dengan dingin, membalikkan badan dan masuk ke dalam vila, tatapan Brandon Yu terlihat kejam, Dia berjalan beberapa langkah, lalu menarik tangan Nancy Xu, “Nancy, sebenarnya aku ada salah apa?”

Nancy Xu sedang merasa sedih, Ia tidak ingin bertengkar dengan Brandon Yu, dengan nada yang dingin Ia berkata: “Lepaskan tanganmu, aku sudah lelah, ingin kembali ke kamar.”

Tangan Brandon Yu menarik dengan kuat, Dia adalah seorang tentara, menyadari kekuatannya, Dengan sedikit lebih kuat lagi, lengan Nancy Xu akan patah, Dia sambil melihat wajahnya yang dingin dan asing tersebut, hatinya tiba-tiba merasa tidak berdaya, Dia melepaskan tangannya dengan perlahan, melangkah masuk ke dalam vila tanpa sepatah kata pun.

Nancy Xu berdiri di depan pintu, suara keras pintu yang tertutup terdengar di telinganya, dan matahari perlahan-lahan terbenam di kaki langit di belakangnya, cahaya redup itu membentangkan bayangannya menjadi memanjang, memancar hawa kesunyian.

Kak Susi berdiri di samping Nancy Xu, menghelakan nafas, “Nyonya, angin sudah mulai kencang, masuk yuk.”

Nancy Xu sambil menggenggam tangannya, melangkah dan masuk ke dalam vila.

……

Kembali ke Sunshine City, Jacob Shen merasa sangat senang, Budi membantu Bibi Lan membawa kotak sayuran dan buah-buahan ke dalam dapur, Jacob Shen sambil memegang pensil dan menggambar di atas kertas.

Vero He sangat lelah, Dia terduduk di sofa, Taylor Shen duduk di sampingnya, mengulurkan tangan dan memijit bahunya, “Lelah sekali?”

Vero He menganggukkan kepala, “Kadang bermain ini lebih melelahkan daripada bekerja, benar-benar nasib orang susah.”

Taylor Shen tersenyum, bibir tipisnya sedikit terangkat, "Ketika bermain, badan kita merasa santai, dan mengeluarkan semua rasa lelah saat bekerja, tentu saja akan lebih melelahkan daripada bekerja, nanti setelah makan tidur lebih awal, setelah bangun akan merasa lebih baik.”

Vero He menyandar di dalam pelukannya dengan nyaman, tenaganya pas, membuat Ia merasa lebih rileks, Vero He sambil memejamkan mata, teringat Nancy Xu, tiba-tiba membuka matanya dan berkata: “Aku hampir lupa, Nyonya meminta aku untuk mengkabarinya jika sudah sampai di rumah.”

Taylor Shen melihat Dia begitu perlahan, dengan sedikit cemburu Ia berkata, “Kamu sangat menyukai Nyonya ini?”

“Tentu, semua orang yang baik kepada aku aku suka.” Vero He sambil tersenyum, Dia tidak memiliki seorang Ibu, selalu mengharapkan ada seorang orang tua yang menyanyanginya, adanya Nancy Xu bisa dihitung sebagai telah menebus penyesalan di hatinya.

Taylor Shen menutup bibirnya, menatapnya dengan seperti sedang memikirkan sesuatu, kalau memberitahunya bahwa Nancy Xu adalah Ibu kandungnya, pasti harus mencari waktu yang tepat, kalau tidak malah akan membuat masalah.

Vero He tidak tahu apa yang sedang Taylor Shen pikirkan, Dia sambil mengambil hp lalu bertelepon kepada Nancy Xu, dan mengkabarinya bahwa mereka sudah sampai di rumah, lalu mereka berdua sambil mengobrol sebentar, baru menutup telepon tersebut. Vero He mengangkat tatapannya dan melihat ke tatapan Taylor Shen, Dia berkata: “Kenapa kamu melihat aku dengan seperti ini?”

Taylor Shen sambil mengedipkan mata, lalu memeluknya ke dalam pelukan, terus memijitnya, “Tiffany, kamu tahu tidak betapa cantiknya saat kamu tersenyum?”

Tidak ada wanita yang tidak suka mendengar orang yang dicintai memuji diri sendiri, tentu saja Vero He juga tidak terkecuali, bibirnya terangkat, “Taylor Shen, kamu hari ini kenapa, terus memuji aku.”

“Sebenarnya….aku hari ini sengaja membandingkan satu hal, lalu aku sadar kalau kamu dan Nyonya Xu ini mirip juga, terutama saat tersenyum.” Nada Taylor Shen terdengar sedikit menguji, sambil ngomong Ia sambil memperhatikan perubahan ekspresi wajah Vero He.

Vero He duduk dengan tegap, lalu menoleh dan melihatnya, “Benarkah? Kok aku tidak sadar?”

“Kamu tidak melihat ke cermin, tentu saja kamu tidak sadar.” Taylor Shen berkata dengan datar.

“Sebenarnya pertama kali aku bertemu dengan Nyonya, aku juga merasa Dia sangat ramah dan familiar, Dia juga memperlakukan aku dengan sangat baik, sering mengantarkan makanan untuk aku, lauk setiap hari pun berbeda-beda, belum pernah ada orang tua yang memperlakukan aku dengan begitu baik.” Vero He berkata dengan sambil menghelakan nafas, kebaikan Nancy Xu kepadanya itu sangat tulus tidak mengharapkan apapun, tidak seperti Nyonya Song, mengantar sup ayam, dan menambahkan sesuatu di dalam sup tersebut.

“Kalau begitu, bagaimana menganggap Nyonya Xu sebagai Ibu angkat saja, bagaimana menurut kamu?” Taylor Shen mengatakan saran ini, Ia juga ingin menguji Vero He, melihat apakah Vero He akan menolaknya.

Vero He menggelengkan kepala, “Aku memintanya menjadi Ibu Angkat, bukannya malah panjatan sosial ya? Lupakan saja, belum tentu orang menganggap aku juga.”

Taylor Shen melihat seperti ini, lalu Ia berkata dengan bermaksud: “Mungkin kalian berjodoh untuk menjadi Ibu dan anak.”

“Taylor Shen, kamu hari ini aneh.” Vero He melihat Dia terus menungkit topik ini, biasanya juga tidak melihat Dia begitu suka bergosip, tidak akan mendesaknya untuk mengakui hubungan dengan siapapun, lagi pula status Nyonya Xu, mana mungkin dirinya berani menjalin hubugan dekat dengannya.

Taylor Shen mengulurkan tangan dan menyentuh wajahnya, berkata: “Berpikir sembarangan apa kamu, kalau tidak suka dengan topik ini, kita ganti topik pembicaraan yang lain?”

Taylor Shen dengan alamiah menghindari topik tersebut, Jacob Shen selesai menggambar, dengan bangga Ia menunjukkan foto tersebut kepada Vero He, “Peanut, ini gambar keluarga yang aku gambar, coba kamu lihat.”

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu