You Are My Soft Spot - Bab 303 Ayah Anak Saling Mengakui (3)

Selesai membuat makanan sudah jam delapan, Felix He sudah datang ke dapur berputar beberapa kali, Vero He meletakkan makanan di atas meja, di halaman datang suara mesin mobil, tidak begitu lama, lalu terlihat James He membuka pintu masuk.

Felix He tersenyum, mengatakan Dia bisa makan makanan enak, hari ini Vero He masak sendiri.

James He melepaskan syalnya, melepaskan jaketnya, pelayan menerima meletakkan ke kamar, Dia masuk ke ruang makan, melihat tampilan Felix He yang bahagia, Dia berkata: “Hari ini ada hal bahagiakah?”

Felix He menekan suara berkata: “Vero sudah mengetahuinya.”

James He tercengang, melihat James He tidak berhenti memberikan isyarat mata, Dia menjadi mengerti, melihat Vero He yang sibuk, hasilnya jelas diluar dugaannya, “Dia tidak apa-apakan?”

“Tidak apa, kelihatannya kita yang terlalu khawatir, sia-sia membuang lima tahun.” Felix He sangat senang, batu di dalam hati sudah hilang, satu orang berubah menjadi santai.

Vero He menambah keluar satu mangkuk dan sumpit, teringat nyonye He sejak kembali ke kamar, lalu tidak turun lagi, Dia ragu-ragu sesaat, menyuruh pelayan naik memanggilnya. Tidak peduli nyonya He bagaimana padanya, hormat yang paling dasar masih tetap harus ada.

Felix He mengerutkan kening, menghentikan pelayan, “Tidak perlu panggil, biarkan Dia mau makan tidak.”

“Papa!” Vero He dengan datar berkata, tidak peduli bagaimana, nyonya He adalah istri sahnya, ada satu perkataan mengatakan saat muda suami istri saat tua menjadi pasangan. Karena Dia mengetahui Dia adalah anaknya, Dia lebih harus berbakti pada nyonya He, membiarkannya bisa menikmati masa tua, dan bukan karena Dia, membuat keluarga ini kacau tidak tenang.

James He melihat, mengetahui hari ini pasti terjadi sesuatu, kalau tidak papa juga tidak akan seperti ini, Dia berkata: “Aku pergi memanggilnya.”

Vero He tersenyum berterima kasih padanya, James He membalikkan tubuh naik, lewat beberapa menit, James He turun, nyonya He tidak ikut turun, Vero He mengerti, Dia pasti tidak bersedia turun makan, Dia juga tidak memaksa lagi.

Baru bersiap makan, Angela He sudah kembali, belakangan Dia bekerja di Bright Asia Corp, pergi pagi pulang malam, hari ini termasuk pulang paling cepat. Melihat mereka masih makan, Dia melepaskan jaket kepada pelayan, dengan langkah cepat datang, hidungnya sangat manjur, “Aroma makanan malam ini tidak terlalu sama, bukan Bibi Yun yang buatkan?”

Felix He tersenyum berkata: “Kakakmu yang masak, kamu sudah makan belum, belum makan kemari makan.”

“Kalau begitu aku sudah bisa makan makanan enak.” Angela He tersenyum, duduk di samping Vero He, Bibi Yun menambah sumpit dan mangkuk, Angela He melihat wajah Felix He yang berseri, Dia berkata: “Hari ini apa ada hal bahagia?”

Felix He hanya tersenyum, Angela He melihat ke arah Vero He, Vero He tidak tahu bagaimana mengatakan, masih James He yang berbicara berkata: “Angela, papa dan Vero sudah saling mengakui.”

“Benarkah? Bagus sekali. Aku sudah menahan hampir mati, sekarang akhirnya tidak perlu menghindari kakak lagi.” Angela He sangat bahagia, Dia tahu mulutnya tidak rapat, takut keceplosan, setiap hari melihat Vero He, Dia harus mengingatkan dirinya sendiri.

Vero He melihat tampilan Angela He yang bahagia, Dia dari lubuk hati bahagia untuk mereka, “Bibi Yun, pergi keluarkan anggur baik yang papa simpan, ada hal bahagia seharusnya dirayakan.”

Bibi Yun segera menjawab, lalu membalikkan tubuh pergi mengambil anggur di ruang bawah tanah.

Felix He sudah menyimpan sebotol bir Wuliangye, sangat kecil, kemungkinan sudah ada lima puluh tahun, Dia terus tidak rela meminumnya. Hari ini di rumah ada hal bahagia, Dia membuka bir ini sendiri, begitu penutup dibuka aroma bir menyelimuti orang.

Bibi Yun sudah menyiapkan gelas bir, satu orang setengah gelas lalu sudah membagi habis bir vintage ini, Angela He mengangkat gelas, menyelamati ayah terlebih dahulu, lalu kakak, lalu menyelamati Vero He.

Dia sudah bukan gadis kecil tujuh tahun yang lalu yang keras kepala itu lagi, Dia yang saat ini sudah tumbuh besar, bisa mengerti setiap orang tidak mudah, dalam hati terus merasa bersyukur. Kepada sesuatu yang tidak bisa didapatkan, juga tidak akan seperti dahulu menggunakan segala cara untuk mendapatkannya lagi.

Pengalaman tujuh tahun yang lalu memberikannya sebuah pelajaran, hanya hati orang yang tidak bisa dipaksakan.

Malam ini, satu keluarga empat orang berbincang bahagia, selanjutnya berturut-turut membuka beberapa botol anggur, Felix He sudah tua, tidak menemani mereka minum terlalu banyak, malah Angela He sangat menikmati, satu ronde menyelamati, Dia yang paling dahulu mabuk.

Wajah Vero He memerah, minum juga tidak sedikit, hanya saja mata sedikit pusing sama sekali tidak mabuk.

James He melihat mereka telah minum terlalu banyak, berencana mengantar mereka kembali ke kamar. Vero He Dia masih bisa jalan, lalu menyuruhnya mengendong Angela He. Sampai ke kamar Angela He, James He keluar, Vero He duduk di samping, melihat Angela He yang mabuk, Dia dengan lembut berkata: “Angela, terima kasih padamu.”

Angela He seperti telah mendengar suaranya, Dia membuka mata, pandangan buram menatapnya, tersenyum berkata: “Kak, kak, maaf, maaf.”

Vero He terkejut, tidak menduga Dia bisa meminta maaf padanya, Dia mengulurkan tangan menggenggam tangannya, “Angela, kamu tidak bersalah padaku, jangan berkata bodoh lagi.”

“Kak, tujuh tahun yang lalu, kalau aku tahu kamu adalah kakakku, aku tidak akan seperti itu padamu, maaf, kamu bisa memaafkan akukah?”

“Angela, masalah perasaan adalah yang paling tidak bisa dikendalikan, aku tidak menyalahkanmu.” Vero He berkata.

Angela He mengelengkan kepala, mungkin karena sudah mabuk, paling mudah merasa sedih, air matanya mengalir keluar, dengan tersedak berkata: “Kamu tidak tahu aku ada seberapa tidak bisa diampuni, aku mengetahui seluruh rencana, mengetahui hari itu, mereka akan bertindak padamu, tapi aku masih memilih membiarkannya saja.”

Mata Vero He seketika membesar, Dia tercengang menatap Angela He, dengan sedih berkata: “Kamu bilang apa?”

“Sebelum kamu dan Taylor Shen menikah, aku diam-diam mendengar perbincangan Angelina Lian dengan satu pria, mereka ingin mencelakaimu.”Angela He sangat menyalahkan diri, waktu itu dia jelas-jelas bisa menghalangi, tapi Dia terakhir karena keegoisan diri, memilih membiarkannya. Dia berpikir, asalkan Tiffany Song celaka, Dia baru ada kesempatan mendapatkan hati Taylor Shen.

Selanjutnya kantor polisi meledak, Tiffany Song sudah “Mati”, Dia setiap malam mimpi buruk, bermimpi tampilannya yang hancur, sepasang mata tidak rela melotot, terus menatapnya, Dia demi menghindar baru bisa pergi ke New Zealand.

“Pria itu siapa?” Vero He terkejut memandanginya, bagaimana juga tidak menduga Angela He ternyata mengetahuinya?

Angela He kalau bukan sudah mabuk, Dia pasti tidak akan mengatakan hal ini seumur hidup, saat ini sedang mabuk, Dia dengan berani berkata: “Paman Raka orang kepercayaan tuan besar Shen, paman Raka mengatakan, asalkan Angelina Lian bisa menghabisimu, tuan besar Shen akan memberikan saham 20% Shen’s Corp sebagai imbalan kepadanya.”

Vero He dengan sulit memercayai melihatnya, Dia tidak berhenti mengelengkan kepala, “Bagaimana mungkin? Saat itu Angelina Lian adalah Tiara, tuan besar Shen bagaimana bisa berbuat seperti ini?”

“Aku tidak tahu, kak, orang yang ingin mencelakaimu, sejak awal bukan ornag lain, kalau kamu ingin bersama dengan Taylor Shen, kamu harus hati-hati mewaspadai tuan besar Shen.” Suara Angela He perlahan hilang, terakhir lalu tertidur.

Angela He duduk di samping kasur, hatinya muncul rasa terkejut, Dia bagaimana juga tidak menduga, orang di balik semua ini adalah tuan besar Shen, Dia kenapa begitu membencinya?

Dia bangkit, langkah kaki tersendak berjalan keluar kamar, kalau orang yang berharap Dia mati hanya tuan besar Shen, kalau begitu banyak hal sudah memiliki penjelasannya, tuan besar Shen dengan sendiri menegaskan padanya, Taylor Shen adalah pelaku kebakaran villa waktu itu, masalah ini juga mungkin tidak benar.

Sebenarnya Dia sejak awal sudah mengetahui Angelina Lian palsu, tapi masih membiarkan Angelina Lian tinggal di kediaman Shen, ternyata semua ini sudah direncanakan.

Rencana tuan besar Shen ini terlalu kejam, semua orang berada dalam rencananya, Angelina Lian terjatuh dari atas, Dia kukuh mengatakan Dia yang mendorong Angelina Lian dari atas, menyuruh orang lapor polisi menangkapnya. Ternyata Dia bukan karna menyayangi Angelina Lian, melainkan demi menjebaknya.

Seluruh tubuh Vero He lemas, juga tidak tahu minum terlalu banyak bir tidak berdiri stabil, atau terkejut karena mengetahui informasi ini.

Dia masih mencurigai Taylor Shen yang menjebaknya, pantas Dia begitu emosi.

Kakinya tersendak, langsung jatuh ke lantai, terjatuh sedikit sakit, Dia sedikit tersadar, teringat bayangan punggung Taylor Shen yang sedih saat pergi itu, hidungnya masam, Dia seharusnya sangat kecewa padanya.

Dia merangkak bersandar di dinding yang dingin, dengan bergetar mengeluarkan handphone, mencari nomor telepon Taylor Shen, Dia menatapnya, lewat cukup lama baru dengan berani meneleponnya.

Handphone terus berdering, tetap tidak ada orang mengangkat, Dia putus asa. Dia begitu bodoh, tidak ada apa-apa lalu mencurigai Dia mencelakainya, mengganti dirinya, Dia juga tidak ingin memedulikan dirinya sendiri.

Dia menatap waktu di atas yang sedetik demi sedetik lewat, handphone akhirnya diangkat orang, Dia masih tidak sempat bicara, dari sana datang suara wanita muda, “Apa kabar, cari siapa?”

Vero He tercengang menatap handphone, mengira diri sendiri salah menelepon, Dia melihat nomor telepon di atas, memastikan tidak salah, tapi yang mengangkat telepon malah adalah seorang wanita.

Dia buru-buru memutuskan telepon, satu orang sudah sedikit sadar, handphone menunjukkan jam sebelas, jam segini di sisi Taylor Shen masih ada wanita. Dia tersenyum pahit, benar, Dia membuatnya marah, Dia bagaimana mungkin masih tidak berubah padanya, di sisinya ada wanita bukan sangat normal?

Dia menertawakan diri sendiri mengelengkan kepala, mematikan handphone, bangkit dari lantai berjalan ke dalam kamar.

Mungkin walaupun sudah mabuk tapi hati masih sangat jelas, Dia berbaring di atas kasur, bolak-balik tidak bisa tertidur, di dalam benak sangat kacau. Lewat beberapa saat, perasaan mabuk muncul, Dia baru tidur dengan terlelap.

Di dalam ruangan CEO Bright Asia Corp lampu dinyalakan, Taylor Shen beberapa hari berada disini untuk bekerja. Hari itu Dia benar telah melewati tempat pemeriksaan, saat pesawat terbang, lalu keluar dengan penumpang pesawat yang lain.

Lika-likunya ini hanya demi menutup pandangan dan telinga orang.

Masalah di teater terjadi, membuat mereka masih ketakutan, juga mengetahui setiap gerak-gerik mereka pasti sudah diawasi oleh orang. Dia berpura-pura keluar negeri, hanya memberikan kesempatan kepada orang itu untuk muncul, Dia terus bersembunyi di belakang melakukan hal yang aneh, sekalipun mereka mengutus lebih banyak orang untuk melindungi Tiffany juga tidak berguna.

Hanya membiarkannya keluar, berdiri di tempat yang terbuka, mereka baru mengetahui musuh berada dimana, tangan meninju mereka baru bisa dengan tepat dilayangkan keluar.

Sekretaris mengembalikan handphone padanya, Dia berkata: “CEO Shen, Dia tidak mengatakan apapun, lalu memutuskannya.”

Taylor Shen menertawakan dirinya sendiri, Dia sejak awal tidak percaya padanya, mendengar wanita mengangkat telepon, takutnya dalam hati sudah memastikan Dia selingkuh. Sekalipun begitu, Dia masih berharap, dalam hatinya ada sedikit saja rasa percaya padanya.

Dia menggenggam handphone, tidak tahan menelepon kembali, dari sana malah datang suara dingin dari layanan pelanggan, memberitahunya telepon lawan non-aktif, dalam hatinya dipenuhi rasa sakit, Taylor Shen, kamu jelas mengetahui Dia tidak percaya padamu, kenapa masih ingin menggunakan siasat rendahan ini mengujinya?

Kamu ini benar-benar mencari kesusahan sendiri!

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu