You Are My Soft Spot - Bab 113 Apakah Aku Sudah Tidak Boleh Menyentuhmu? (3)

Bagaimana ia bisa percaya, pria yang jujur seperti dia juga akan mengkhianatinya, jadi bagaimana mungkin dia percaya bahwa ada cinta sejati di dunia ini?

Tiffany Song menutupi matanya, air matanya pun mengalir keluar dari jarinya, hatinya merasa sangat sakit, organ-organ tubuhnya seperti sudah dihancurkan oleh adegan tersebut, begitu menyakitkan sampai ia tidak bisa bernapas.

Adegan William Tang mengkhianatinya masih teringat di depan mata, ia mengira kalau Taylor Shen tidak akan melakukan hal yang demikian, tapi mana ada burung gagak yang tidak hitam di dunia ini? Apakah dia terlalu percaya padanya atau terlalu menitik berat hubungan mereka? Mungkin baginya, dia hanyalah mainan untuk dirinya sendiri saat waktu luang, Dia selalu menolaknya dan tidak menerimanya, jadi membangkitkan keinginannya untuk menaklukkan dirinya, namun sekarang setelah ia mendapatkannya, ia pun sudah tidak menghargainya lagi.

Tiffany Song menyadar di samping pintu, benaknya memikirkan banyak hal yang kacau balau, semua jawaban yang ia pikirkan ia tidak sanggup menerimanya, dan ini pun membuat dirinya menjadi semakin kehilangan harapan.

Tiba-tiba hpnya berbunyi, ia mengangkat telepon itu dan melihat tampilan layar hpnya yang menunjukkan nama penelepon, dengan cepat ia mengusap air matanya, dan sengaja menyamar, dan berpura-pura damai, “Halo?”

“Tiffany, ini aku Ibu, apakah kamu ada waktu luang sekarang? Kamu ke kantor untuk menunggu aku, nanti kita pergi makan siang bersama, sore nanti pergi jalan-jalan sambil belanja, bagaimana menurut kamu?” Callista Dong yang selalu hanya tau memberi perintah, saat ia menghadapi Tiffany Song, ia selalu bertanya dengan hati-hati, takut membuat ia merasa tidak nyaman.

“Baik, aku berberes dulu nanti aku ke sana.” Tiffany Song menutup telepon, lalu ia bangun dari lantai, mungkin karena terlalu terburu-buru, depan matanya tiba-tiba menjadi gelap, ia buru-buru menopang ke lemari sepatu, baru berhasil menstabilkan tubuhnya, ia menunggu rasa pusing tersebut hilang, ia baru masuk ke dalam rumah untuk mengganti baju.

……

Callista Dong menutup telepon, lalu ia menoleh dan melihat pria tampan yang ada di dalam di ruang meeting, hari ini Taylor Shen kemari, untuk menindaklanjuti masalah Formalin yang melebihi standar, namun ia malah membawa seorang wanita yang bukan asistennya. Berdasarkan firasatnya, wanita ini pasti memiliki perasaan tertentu kepada Taylor Shen.

Taylor Shen membawa seorang wanita yang ada maksud tertentu kepadanya, apakah Tiffany mengetahui hal ini?

Callista Dong masuk ke dalam ruang meeting, melanjutkan rapat, 11.50, rapat pun selesai, Callista Dong bangun, berjalan ke samping Taylor Shen, dan berkata: “Taylor, sudah jam makan siang, kalau kamu tidak berjanjian dengan orang, siang nanti kita makan siang bareng ya.”

Taylor Shen menutup dokumen, berkata: “Karena Tante Callista sudah mengundang, maka kurang sopan jika aku menolaknya, bagaimana kalau begini saja, Tante dan Tiffany baru berdamai, coba Tante meneleponnya dan mengajak dia juga, anggap saja ini perayaan dari aku calon menantu untuk kalian, bagaimana menurut Tante?”

Callista Dong sampe menatap Taylor Shen, ia merasa ucapan dia terdengar sangat aneh, Dia dan Tiffany adalah pacar, bagaimana ia berusaha memisahkan mereka pun ia tidak berhasil, tapi makan siang seperti sekarang saja, harus ia yang menelepon. Lalu melihat wanita yang berdiri di samping Taylor Shen terus menatapnya dengan penuh peringatan, Taylor Shen ini sedang main apa sih? Sudah memiliki pacar masih mengharapkan yang lain?

“Boleh, karena ini adalah makan bersama keluarga, orang asing sepertinya boleh pergi dari sini dulu ya?” sambil ngomong mata Callista Dong sambil melirik ke Angelina Lian, tidak melewati segala eksrepsi yang ada di wajahnya.

Angelina Lian bisa merasakan kalau Callista Dong bersikap penuh permusuhan terhadapnya. Tidak heran saat dia dan Taylor Shen ke ruang meeting. Tatapan yang tidak ramah tersebut terus melekat pada dirinya. Ternyata ia adalah Ibu Tiffany Song. Dengan pernuh pengertian ia berkata: “Taylor, kalau begitu aku dan Sekretaris Yan kembali ke kantor terlebih dahulu, tidak menganggu kamu dan CEO Dong makan siang bersama.”

Taylor Shen menganggukkan kepala, dan berkata: “Nanti sore aku tidak kembali ke kantor lagi, kalau kamu merasa bosan, kamu suruh supir yang mengantar kamu pulang.”

Hati Angelina Lian bergetar, dengan tidak sadar tangannya yang dibawah menggenggam erat tasnya, Dia menatapnya dengan tenang dan dengan terpaksa ia mempertahankan senyumnya dan bersikap lembut, ia berkata : “Baiklah, aku akan menunggumu di rumah. "

Habis ngomong, ia menganggukkan kepalanya kepada Callista Dong, tatapannya terlihat bangga dan provokasi, lalu dia melangkah keluar dari ruang meeting bersama Cristian Yan.

Ucapan Angelina Lian ini terdengar sangat menusuk di telinga Callista Dong, apalagi tatapannya yang menunjukkan kebanggaan dirinya dan bermaksud provokasi itu, membuatnya merasa semakin menusuk mata, ia mengerutkan alis, rumah? Dia dan Taylor Shen tinggal bersama, kalau begitu Tiffany dianggap apa?

Angelina Lian baru keluar, Callista Dong sudah tidak tahan dan bertanya kepada Taylor Shen, “Taylor, kamu dan Nona Lian ini ada apa? Kalian tinggal bersama, kalian kumpul kebo? Kalau begitu Tiffany kamu anggap apa?”

“Tiffany tahu, dia tidak berkata apa-apa.” Taylor Shen menjawab dengan santai, walaupun dia menghormati kalau Callista Dong ini adalah Ibu kandung dari Tiffany, namun jika ia ikut campur dalam hubungan personal dia, dia tetap akan merasa tidak senang.

Callista Dong mengerutkan alis, ini Tiffany sedang memikirkan apa? Pria dan wanita tinggal bersama dalam satu tempat, jika benar-benar tidak terjadi sesuatu pun, pasti juga akan menimbulkan sesuatu, kenapa ia begitu polos, sampai setuju membiarkan Taylor Shen tinggal bersama dengan wanita lain?

……

Tiffany Song jam 11.50 sampai ke Shine Group, front desk sangat berkesan terhadapnya, dan mendengar bahwa CEO Dong yang mengundangnya untuk kemari, dia pun dengan cepat memberi ijin dia untuk lewat, dia berjalan dengan lancar tanpa halangan sampai ke luar kantor CEO, dan sekretaris memberitahunya kalau beliau sedang ada rapat, dan memintanya untuk menunggu di dalam kantor.

Tiffany Song hendak memasuki ruangan, langsung terdengar suara hak tinggi yang menyentuh lain, dan Sekretaris pun berkata: “Seperti rapat telah selesai.”

Lalu ia membalikkan badan, langsung melihat Angelina Lian sambil mengenakan hak tinggi dan berjalan dari ujung lorong ke arahnya, ia teringat adegan tadi pagi di Sunshine City, dengan tidak sadar ia mengerutkan kening dengan keras, ia tidak memiliki perasaan enak sedikit pun terhadap Angelina Lian.

“Nona Song, lama tidak bertemu dengan mu!” Angelina Lian dengan lapang menerima pengamatannya, sambil memasang senyum manis diwajah.

Tiffany Song tertawa dingin di dalam hati, jelas-jelas tadi pagi mereka baru bertemu, sekarang pura-pura asing dengannya, apa yang dimaksud orang wanita licik mungkin seperti itu, dengan sambil mencibir dengan sinis: “Nona Lian pelupa sekali, tidak lama juga bukan, tadi pagi kan kita baru ketemu?”

Cristian Yan berdiri di samping Angelina Lian, ia melihat sepertinya situasi ini tidak benar, di dalam ingatanya, sifat Nona Song ini selalu baik, jarang sekali ia bersikap tempramen seperti ini, kenapa sekarang ia malah berusan dengan Nona Lian?

Wajah Angelina Lian terlihat tidak bersalah, dengan pura-pura bodoh ia berkata: “Adakah? Mungkin aku tidur sampai kebingungan. Oh ya, Taylor juga disini, apakah kamu kemari untuk mencari dia?”

Tiffany Song melihat Cristian Yan, ia sudah tahu kalau Taylor Shen juga pasti ada, hanya saja ia tidak terpikir, kalau Taylor Shen sekarang sudah terang-terangan membawa Angelina Lian disisinya, langkah selanjutnya, apakah ia berencana untuk memutuskannya?

Terpikir kata putus, hatinya pun menjadi sakit.

Cristian Yan melihat ia seperti tidak stabil, tatapannya pun terus terpaku di kedua orang itu, ia tidak paham dengan dunianya wanita, ia sudah lihat sana sini pun masih tidak paham apa yang sedang mereka lakukan, ia hanya merasa wajah Tiffany Song terlihat sangat pucat.

Sambil ngomong, Taylor Shen dan Callista Dong berjalan ke arah mereka, Callista Dong melihat wajah Tiffany Song yang pucat dan lemah itu, melangkah dengan cepat ia berjalan ke sampingnya dan berkata dengan wajah panik, : “Tiffany, kamu sakitkah? Wajah mu kok terlihat tidak enak?”

Saat Tiffany Song melihat Taylor Shen, hatinya dipenuhi dengan rasa sakit yang hebat, dia meluruskan badannya tanpa sadar, dan berusaha terlihat semangat dan berkata: “Tidak apa-apa, mungkin karena semalam aku minum wine, belum terlalu menyadarkan diri.”

“Benar tidak apa-apa?” Tanya Callista Dong dengan khawatir.

“Tidak apa-apa, aku baik-baik saja.”Tiffany Song tidak melihat ke Taylor Shen, ia hanya merasa adanya tatapan yang panas terus menatap ke arahnya, tatapan tersebut membuat kepalanya merasa semakin sakit.

Taylor Shen mengerutkan kening, dengan langkah yang besar ia ke sisinya, langsung mengulurkan tangan dan menyentuh keningnya, suhu badannya normal, tidak demam. Disaat Taylor Shen menghelakan nafas, ia malah merasakan penolakan dari badan Tiffany Song yang kuat, ia pun mengerutkan keningnya dengan lebih kencang, langsung mendengar Tiffany Song berkata dengan sambil bentak: “Jangan menyentuh aku!”

Melihat dia, Tiffany Song pun teringat suasana tadi pagi, apa yang sudah mereka lakukan semalam, saking lelahnya dia sampai Tiffany Song kemana pun ia tidak tahu? Ia ingin mengontrol diri untuk tidak berpikir kemana-mana, tapi melihat mereka berdua muncul di depan mata, sampai jam kerja saja seperti orang yang susah untuk berpisah, ia pun dikalahkan dengan seutuhnya.

Saking kencangnya Taylor Shen mengerutkan keningnya sampai seperti sebuah simpul mati, ia menatapnya dengan tajam, wanita sialan, berani-beraninya Tiffany Song menghina dia, sudah membandel ya?

Semua orang di tempat kejadian merasakan bahwa suasananya menjadi tidak biasa, terutama ekspresi Taylor Shen yang seperti tidak tahan untuk mencekik Tiffany Song, membuat orang semakin deg-deg an, suasana pun terasa menegangkan, seperti perang sudah mendekat.

Namun saat semua orang mengira CEO Shen akan menghempaskan tangannya dan pergi, ia malah tiba-tiba berkata, seperti ucapan seorang preman, “Beberapa hari tidak bertemu, sentuh saja sudah tidak boleh?” sambil berkata, ia sengaja mengulurkan tangan dan mencubit pipinya.

Suasana tiba-tiba berubah, semua orang sambil terbengong melihat ke Taylor Shen, tidak ada yang menyangka ia akan sambil bercanda dengan Tiffany Song, membuat orang terkejut.

Angelina Lian berdiri disamping, sambil melihat Taylor Shen, sepertinya saat Tiffany Song muncul di depannya, tatapannya pun sudah tidak bisa melihat orang lain lagi, perhatian yang begitu spesial, membuat ia merasa sirik dan cemburu.

Tiffany Song merasa malu dan kesal, ia mengulurkan tangannya dan “Phiaaa” menghempaskan tangan Taylor Shen, suasana pun langsung menjadi kaku, ekspresi wajah Taylor Shen pun menjadi kesal, dengan tatapan tajam ia melototinya. Masalah semalam saja ia sudah tidak ingin mempermasalahkannya lagi dengan Tiffany Song, sengaja mencari jalan keluar untuk baikkan, sekarang ia malah bersikap seperti ini kepadanya, membuat ia malu di depan orang-orang. Taylor Shen berkata dengan geram, “Tiffany Song, jangan keterlaluan.”

Kekesalan yang dipendam Tiffany Song dengan lama akhirnya meledak, ia mengangkat kepalanya dan menatap Taylor Shen, dengan sepasang mata oriental yang membara, satu kata demi satu kata pun keluar dari mulutnya, “Aku keterlaluan, atau kamu mengira aku ini orang suci, dapat menahan dan bersikap sabar terhadap semua hal?”

Taylor Shen menatap ke mata orientalnya yang menawan itu, matanya yang dikepul dengan amarah itu, Taylor Shen menyipitkan matanya dan berkata: “Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan, jangan memberi teka-teki kepada aku.”

Tiffany Song melirik ke Angelina Lian yang berdiri dibelakang Taylor Shen, hati Angelina Lian pun merasa terkejut, kalau mereka berdua berantem di depannya, Taylor Shen pasti akan langsung mencarinya untuk konfrontasi, apa yang harus ia lakukan? Ia tidak boleh membiarkan mereka berdua terus berantem disini.

“Apa yang sudah kamu lakukan kamu tidak tahu? Masih berani tanya aku, kamu melakukannya dengan tidak segan, malah aku yang harus merasa segan untuk menanyakannya.” Setelah selesai ngomong, Tiffany Song langsung membalikkan badan dan berjalan ke arah lift.

Taylor Shen melangkah dan menarik lengannya dengan tangan besar, timbul amarah di dadanya dan dengan tatapan tajam ia sambil menatap ke Tiffany Song dan berkata : “Tiffany Song, kamu ngomong dengan jelas, apa yang sudah aku lakukan? Jangan menaruh semua kesalahan di kepala ku.”

“Lepaskan tangan ku!” teriak Tiffany Song, ia tidak ingin menunjukkan kelemahan dirinya di depan Angelina Lian, apalagi membiarkan Angelina Lian melihat lelucon dirinya.

Angelina Lian dengan buru-buru berjalan ke arah mereka, mencoba membujuk mereka, “Taylor, Nona Song, kalian jangan berantem lagi, dilihat sama orang-orang ini, ada apa-apa kita bicarakan dengan baik, jangan sampai merusak hubungan baik.”

“Diam!” mereka berdua berkata dalam saat yang sama kepada Angelina Lian.

Angelian Lian merasa malu, ia sambil menarik lengan Tiffany Song dan berkata dengan lembut : “Nona Song, kalau kamu ingin berantem pun, lihat kondisi juga, pikirkan statusnya Taylor, jangan membuat ia malu dan kehilangan wibawa.”

Tiffany Song sambil mendengar ucapannya yang sok sok pengertian itu membuat ia merasa jijik, lalu ia menghempaskan tangan Angelina Lian dengan kuat, Angelina Lian pun sambil mundur beberapa langkah dan tergelincir dan bersandar ke belakang, terjatuh, dan dahinya terbentur kursi, tiba-tiba dahinya pun membengkak.

Wajah Taylor Shen langsung berubah, ia melepaskan tangan Tiffany Song, dan berjalan ke depan Angelina Lian, mengulurkan tangan dan membangunkan ia, melihat dahinya membengkak, dia bertanya: “Angelina, sakit tidak?”

Angelina Lian bersandar di pelukan Taylor Shen, dahinya pun terasa sangat sakit, wajahnya yang kasian itu sambil melirik ke Tiffany Song, lalu ia menggelengkan kepalanya kepada Taylor Shen, dengan besar hati ia berkata: “Taylor, aku tidak apa-apa, kamu pergi membujuk Nona Song saja, jangan membiarkan ia salah paham.”

Tiffany Song mengepalkan tangannya, sambil melihat mereka yang seperti sepasang kekasih, ia hanya merasa sulit untuk bernafas, ia tidak ingin berdiam di sini lagi, tidak ingin melihat mereka terus bermesraan, tidak ingin membiarkan dirinya terlihat semakin menyedihkan.

Sambil memikirkan hal ini, ia pun berbalik badan dan pergi dengan cepat.

Taylor Shen melihat ia yang pergi dengan tiba-tiba, disaat itu, rasa ketakutkan pun memenuhi hatinya, dia memikili suatu firasat, kalau sekarang ia tidak pergi mengejarnya, maka habislah hubungan mereka.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu