You Are My Soft Spot - Bab 78 Kakak Keempat, Lepaskan Aku (3)

Taylor Shen tidak merasakan sakit di dadanya, dia hanya merasa sakit saat Tiffany menangis, dia hampir melakukan kesalahan besar dan menyakitinya. Dia merasa sangat bersalah, "Tiffany, jangan menangis."

Emosi Tiffany Song yang tak terkendali perlahan menjadi tenang, kemudian dia menyadari bahwa tubuhnya dia tidak memakai apa pun. Dia bergegas turun dari sofa, menutupi dirinya dengan bantal, dan berteriak marah kepadanya: “Jangan melihat!"

Taylor Shen tidak lebih baik darinya, dia berdiri memakai celana, melepas beberapa kancing kemeja yang memperlihatkan dadanya yang kuat. Di lantai ada kemeja dan rok yang di robek olehnya. Dia menyentuh hidungnya, bardiri dan berjalan ke kamar tidur.

Tiffany Song melihat dia memasuki kamarnya, segera mengambil pakaian yang ada di lantai, tetapi semua pakaiannya sudah robek, pipinya pun merona merah.

Tiffany Song mendengar langkah kaki keluar dari kamar tidur, dengan cepat mengambil bantal untuk menutupi area penting tubuhnya. Taylor Shen mengambil pakaian tidur dan pakaian dalam untuknya, dan meletakkannya di sebelahnya. Dia berbalik badan dan berkata kepadanya, "Pakailah, lalu kita bicara."

Tiffany Song tidak berani untuk menolak, dia memakai baju dengan tergesa-gesa. Semakin dia cemas, semakin dia menjadi kacau. Dia berkeringat cemas, takut Taylor Shen akan marah lagi.

Taylor Shen membalikkan punggungnya, dapat merasakan hatinya yang cemas. Dia menoleh kepala dan melihat Tiffany sedang memakai pakaian dalamnya. Dia menghela nafas dan berjalan ke sofa untuk duduk.

Tiffany Song sangat gelisah, dengan cepat menegur: "Tutup matamu, jangan lihat!"

“Apa ada yang belum pernah ku lihat?” Taylor Shen mengabaikan perkataannya, dan mengulurkan tangannya yang panjang dan menarik dirinya ke pelukannya. Lalu dia mengambil pakaian dalam di tangannya dan memakaikannya. "

Tiffany Song merasa sangat malu, dia baru saja memperlakukannya seperti itu, tetapi sekarang dia duduk di pelukannya seperti bayi yang baru lahir, dan membiarkan dia memakaikan bajunya, tangannya menutup bagian atas, tidak bisa menutupi bagian bawah. Dia malu untuk sementara waktu wajahnya memerah, "Lepaskan aku, aku bisa memakainya sendiri."

“Diam!” Taylor Shen tidak melepaskannya.

Setelah terdiam beberapa detik, Tiffany Song sadar bahwa tidak pantas baginya untuk duduk dalam pelukan seorang pria, segera mengulurkan tangan membiarkannya memakaikan pakaian dalam.

Tidak tahu apakah disengaja atau tidak, jari-jarinya menyentuh kulitnya, tubuh Tiffany yang peka pun bergemetar. Mata Taylor Shen menjadi gelap, dia benar-benar ingin mendorongnya dan melanjutkan apa yang belum dia selesaikan tadi.

Setelah memakaikan bra, Tiffany langsung mengambil celana dalam yang ada di depannya, dengan cepat memakai celananya. Taylor Shen ingin mencoba menggodanya, tetapi takut membuatnya menangis, jadi hanya memberikan baju tidur kepadanya.

Tiffany Song mencoba bangun dari pangkuannya, tetapi Taylor memeluk pinggangnya dan menolak untuk melepaskannya, "Biarkan aku memelukmu sebentar, tubuhku sangat sakit."

Pipi Tiffany Song langsung memerah, dia hampir berpikir bahwa dia akan memaksanya, tapi Taylor Shen bersandar di pelukannya dan tidak bergerak. Tiffany Song menegur, "Taylor Shen, kamu seperti ini membuatku takut."

Taylor Shen mengangkat kepala dan mencium aroma tubuhnya. Sekarang dia sangat terpikat dengan aroma tubuhnya, dia benar-benar ingin melakukannya dan memilikinya, dan sudah sangat merindukannya selama lima tahun.

“Maaf, aku membuatmu takut.” Taylor Shen menjawab sambil menahan birahinya, dia mencoba menenangkan diri, dan tidak ingin menakutinya lagi.

Tiffany memperhatikan bahwa tubuhnya menegang, berkata dengan polos "Apa kamu merasa tidak nyaman? Apa kamu ingin mandi air dingin di kamar mandi? Kudengar itu bisa membuat lebih nyaman."

Taylor Shen menatapnya dan berkata, "Apa bisa kamu membantuku dengan tanganmu?"

Pipi Tiffany Song memerah, dengan cepat menarik tangannya ke belakang punggungnya, takut kalau dia benar-benar ingin dirinya membantunya dengan tangannya. "Tidak, kamu harus mandi air dingin."

Taylor Shen terdiam, suasana di ruang tamu sepi. Tiffany Song bersandar di pelukanya, akhirnya merasakan napasnya perlahan menjadi tenang.

Tiffany berkata, "Taylor Shen, apa kamu baik-baik saja? Lepaskan aku, panas sekali."

Taylor Shen tidak melepaskannya, sebaliknya dia memeluknya lebih erat, seolah akan masuk kedalam tulangnya. Dia berbisik ke telinganya, dan menggigit cuping telinganya, berkata dengan suara serak, "Tiffany, jangan membuatku marah lagi atau akupun tidak tahu bagaimana melepaskanmu.”

Detak jantung Tiffany Song semakin cepat dan pipinya menjadi panas memikirkan situasi yang baru saja terjadi, "Taylor Shen, mengapa kamu terus merayuku, kamu pun bahwa aku tidak dapat mengendalikan diri dengan baik, sulit bagiku untuk tidak tertarik kepadamu.”

"Taylor Shen memegang wajahnya, menatap langsung ke matanya, hatinya bergetar, dengan gugup bertanya: "Tiffany, apa yang baru saja kamu katakan, katakan lagi."

Matanya terlalu panas untuk menatapnya, Tiffany menurunkan matanya dan mencoba menghindar, dia sedikit menundukkan kepalanya, tetapi tidak dapat menghindar.

Tiffany Song merasa malu telah mengatakannya, Taylor Shen pun tidak akan menyerah, dia menggigit bibirnya dan berkata, "Taylor Shen tahukah kamu? Hubungan kita tidak akan diterima oleh dunia, setelah semua ini, suatu hari kamu akan menyesal dan membenciku karena menyusahkanmu. Apa yang harus aku lakukan? "

"Tiffany, jika aku mengatakan kepadamu bahwa aku tidak akan menyesal, apa kamu percaya, kamu berani bertaruh denganku sekali ini saja, dan biarkan waktu membuktikan semuanya?" Taylor Shen tahu bahwa Tiffany telah disakiti oleh William Tang dan tidak lagi percaya pada cinta, jadi biarlah waktu yang membuktikan betapa dia mencintainya.

“Mengapa kamu begitu keras kepala dan tidak takut hancur bersamaku?” Tiffany Song takut dia akan menghancurkannya, semakin dia menyukainya, semakin dia takut, rasa takut semakin kuat ketika Dea Meng mengatakan itu.

Tyler Shen tiba-tiba mencium bibirnya dengan sangat kuat, lembut dan hangat, dalam waktu yang lama akirnya dia melepaskannya dengan terengah-engah menatap matanya, telapak tangan yang terasa panas menggenggam tanggannya dan meletakkannya di dadannya, tangannya terasa sangat lembut.

Keinginan yang baru saja mereda, muncul kembali, Taylor berkata, "Tiffany, aku menyukaimu, aku sangat menyukaimu, apakah kamu dapat merasakannya, hanya kamu yang bisa membuatku seperti ini. Aku tidak takut kehilangan reputasi, aku takut kamu meninggalkanku. "

Tiffany Song merasakan detak jantung di telapak tangannya berdetak cepat sama seperti perasaannya. Dia tidak bisa menyangkal bahwa ketika dia menciumnya, dirinya juga ingin merasakan keindahan itu, dia tidak dapat mengendalikan diri untuk tidak tergoda olehnya, telingnya mendengar kata-kata cinta, dan tanpa sadar tubuhnya pun berekasi.

"Taylor Shen..."

"Tiffany, maukah kamu bersamaku? Jika saat ini kamu tidak ingin hal ini terbuka untuk umum, aku tidak akan memaksamu, tapi jangan menolakku, jika kamu menolakku lagi, ku takut aku akan menjadi gila seperti yang kulakukan tadi, ingin memiliki dirimu sepenuhnya. "Suara Tylor Shen mendesah.

"Tylor Shen, jangan lakukan ini ..." Tiffany tidak berani mengangguk, tapi akhirnya menganggukkan kepala, tidak bisa menyangkalnya.

Mata Tylor Shen menjadi gelap, tiba-tiba Tylor Shen mendorongnya ke sofa, Tiffany Song ingin mendorongnya menjauh, tetapi sepuluh jarinya masuk di antara cela jari-jarinya dan menekan tangannya ke sofa. Dengan perut bagian bawah mendekat, dia berkata, "Terima aku atau terima hatiku, kamu bisa memilih salah satu."

Tiffany Song ingin menolak keduanya, tetapi dia ketakutan dan merasakan kekuatan dan amarahnya, maka dengan cepat dia menjawab: "Aku menerima hatimu, jangan lakukan...!"

Tylor Shen berkedip, mencium bibirnya hingga merah dan bengkak, lalu melepaskannya,“Aku sangat senang kamu menerima hatiku, jangan menolakku.”

Tiffany Song terpaksa mengangguk, dia tahu seharusnya tidak melakukannya, tetapi dirinya jatuh ke dalam pelukannya.

Tylor Shen adalah pria yang tidak bisa ditolak, saat dia menciumnya di brigade polisi lalu lintas, takdir mereka berubah secara dramatis, mereka yang tidak mungkin bersama, akhinya menjadi semakin dekat.

Saat ini dia ingin menggila bersamanya, bahkan dia juga ingin mencoba dengan seluruh kekuatannya. Sekalipun hasil akhirnya tidak akan memuaskan, setidaknya dia tidak akan menyesal mencintai pria yang juga sangat mencintainya.

“Tenang!” Tylor Shen mencium bibirnya lagi, dia sangat senang dan bahagia, dan mulai berencana ingin memberikan masa depan yang indah kepadanya.

“Tiffany, karena kita sudah saling jatuh cinta, mengapa tidak melakukannya sekali saja?” Tubuh ini sudah menahannya dalam waktu yang sangat lama. Malam itu di Kota C, saat Tiffany mabuk, dia sudah menginginkan dirinya, tetapi dia menahan dirinya sendiri.

Kemudian, saat Tiffany dibius oleh Ny. Song, malam itu dia hampir melakukannya, tetapi dia memilih menggunakan cara lain untuk menyatakan perasaannya. Sekarang, Tiffany sudah menerima cintanya, hubungan mereka adalah keinginan satu sama lain, tidak diragukan inilah yang terbaik.

Tiffany Song ketakutan dan mendorongnya menjauh.

Tylor Shen terjatuh ke lantai dengan suara yang keras, dan dia mendengus kesakitan.

Tiffany Song berdiri di samping sofa, melihatnya berbaring di lantai, dia menjadi panik dengan cepat mengulurkan tangan untuk menariknya, "Tylor Shen, kamu baik-baik saja, aku akan membantumu bangun."

Tylor Shen mengulurkan tangan meraih tangan Tiffany, dia tersenyum, lalu menarik kuat Tiffany Song, dia terkejut, berteriak, menutup mata dan terjatuh di pelukkan pria itu, pada detik berikutnya terdengar erangan dari Tylor Shen di telinganya.

Tiffany Song dengan cepat membuka mata dan melihat wajah tampan Tylor Shen kesakitan. Tiffany melihat Tylor menutupi tubuh bagian bawahnya. Tiba-tiba dia memahami bahwa pada saat dia terjatuh itu seharusnya ...

Melihat wajah tampan Tylor memerah, Tiffany tertawa berkata, “Siapa yang memintamu menarikku!"

Tylor Shen meredakan rasa sakitnya dan melihat Tiffany berani menertawakan dirinya, dia bangun menangkapnya dan menggelitikinya.

Tiffany Song tertawa dan bersembunyi di sampingnya, tapi ditangkap lagi olehnya, Tiffany Song tidak tahan merasa geli, tertawa dan memohon ampun. "Kakak keempat, lepaskan aku, aku salah, aku tidak berani lagi!"

Tylor Shen berhenti, sinar matanya menyala cerah, menatapnya dengan tajam, "Tiffanya, kamu memanggilku apa, tolong panggil sekali lagi."

Tiffany Song tiba-tiba tersadar, wajahnya memerah karena malu, dan menggigit bibirnya, sangat malu! Ketika Taylor melihat dia seperti ini, dia mencoba menggelitikinya lagi, dan Tifanny berteriak, "Aku panggil, aku panggil, kakak keempat!"

Senyum di wajah Tylor Shen seperti hujan awal, cerah bersinar. Dia memeluknya dengan puas. Dia menundukkan kepalanya dan mencium dahinya, tetapi matanya semakin basah. "Tiffany, aku sangat senang mendengarnya, "Panggil lagi!"

Tiffany Song mengangkat kepala, hanya dapat melihat dagunya dengan samar-samar, tetapi tidak bisa melihat air mata di matanya, dia berteriak lagi, "Kakak keempat!"

Tylor Shen merasa terharu.

Tidak tahu mengapa, ketika Tiffany memanggil dirinya kakak keempat, tiba-tiba dia teringat massa kecilnya, sepulang dari sekolah, dia mengikutinya dan berteriak "kakak keempat" di belakangnya berulang kali hingga dia merasa kesal, dan akhirnya kehilangan dirinya.

Jika dia tidak kehilangannya, ibunya mungkin tidak terbakar oleh api, dan rumah mereka tidak akan dihancurkan.

Selama bertahun-tahun dia membenci kakek Shen, karena dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri atas kesalahannya tahun itu.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu