You Are My Soft Spot - Bab 260 Tidak Mengizinkan Aku Menghisapnya, Kalau Begitu Izinkan Aku Cium (1)

Vero He kembali Sunshine City, melewati taman bunga, melihat keluar jendela, dia melihat seseorang dan seekor kelinci duduk diatas sofa, menonton kartun, langkah kakinya terhenti, melihat wajah yang terlihat kekanak-kanakan itu. Dulu dia tidak pernah memperhatikannya, sejak melihat Jacob Shen duduk bersama dengan Taylor Shen bermain video game, dia semakin merasa kalau mereka berdua sangat mirip, kemudian kembali muncul suara ditelinganya.

Jacob Shen adalah bukti kalau Taylor Shen telah mengkhianatimu!

Dia kemudian menggelengkan kepalanya, membuat suara ini tidak terdengar, bibi Lan pernah mengatakan, Jacob Shen dipungutnya diluar Sunshine City, dia tidak bisa mempercayai pria itu, tapi dia tidak mungkin tidak percaya pada perkataan bibi Lan, karena tidak ada alasan bagi bibi Lan untuk membohonginya.

Jacob Shen melihat pemandangan diluar jendela yang sudah berubah gelap, dia membalikkan kepalanya, kemudian dia melihat Vero He, dia tidak lagi menonton televiseI itu, bangkit dan berlari keluar.

Akhir-akhir ini Vero He sering menginap di Sunshine City, membacakan cerita pada anak itu setelah itu dia baru kembali kekamarnya. Jacob Shen sama sekali tidak menyadari hubungan wanita itu dan Taylor Shen. Tapi perasaan anak itu sangat sensitif, dia sudah merasakan adanya sesuatu.

Misalnya, kadang-kadang dia bisa melihat ayahnya menyentuh paha Peanut, Peanut sama sekali tidak menghindar, ketika makan, ayah sering mengambilkan sayur untuk Peanut, keduanya kemudian saling menatap.

Melihat ini, dia berpikir, setelah dia seperti ayahnya, dan setampan ayahnya, dia pun akan bisa melindungi Peanut.

Jacob Shen menuju kearah pintu besar, setibanya ditaman bunga, dia kemudian melihat kebelakang wanita itu, dia tidak menemukan ayahnya dibelakang, dia kemudian menghela nafas panjang, tersenyum menarik tangan wanita itu, “Peanut kenapa kamu berdiri diluar dan tidak masuk, diluar sangat dingin, cepat masuk.”

Tangan Vero He digenggam oleh tangan anak kecil yang sangat lembut itu, dia melihat anak itu hanya memakai selembar pakaian yang amat tipis, dia pun mengernyitkan dahinya, “Masih berani mengataiku, mengapa kamu tidak memakai jaket baru keluar, hati-hati nanti bisa masuk angin.”

Jacob Shen mengangkat kepalanya, kemudian tersenyum pada wanita itu dengan puas, tiba-tiba saja, dia bersin. Vero He segera melepaskan syal dilehernya kemudian melingkarkannya pada leher anak itu. Lantas dia menarik anak itu segera masuk kedalam villa.

Didalam rumah terasa sangat hangat, menghilangkan rasa dingin diluar sana.

Jacob Shen memegang syal itu, lantas dia menghirup aromanya, dia kemudian menghembuskan nafas dan mengatakan: “Syal ini sepertinya memiliki aroma ibu, nyaman sekali!”

Gerakan Vero He yang mengganti sepatu terhenti, dia mengangkat wajahnya melihat wajah kekanak-kanakan itu, barusan dia mengatakan apa? Seperti ada aroma ibu? Merasakan tatapan dari Vero He, Jacob Shen kemudian melihat kearahnya, wajahnya berubah merah, sedikit malu, dia berbalik dan berjalan menuju kearah sofa dan duduk seperti tidak terjadi apapun, sambil berjalan dia mengatakan: “Peanut, aku ingin makan dumpling keju goreng lima rasa buatanmu. Kamu buatkan untukku ya?”

Vero He menarik kembali tatapannya, hatinya merasa sangat lembut, dia mengganti sepatunya, kemudian meletakan tasnya diatas meja teh, tersenyum dan mengatakan: “Baiklah, aku akan membuatnya.”

“Aku akan membuatnya denganmu.” Jacob Shen kemudian mengikutinya dengan pantat bulatnya, bibi Lan berada didapur, mendengar Jacob Shen mengatakan kalau dia ingin makan dumpling goreng, dia segera keluar dari dapur, membiarka Vero He membuatnya.

Melihat keduanya berinteraksi dengan senang, hatinya merasa sangat tenang, untung saja ada nyonya Shen yang sangat menyayangi tuan muda kecil, kalau tidak sungguh kasihan tuan muda kecil.

Bantuan yang diberikan Jacob Shen tidak lama, setelah membuat dapur berantakan, anak itu kemudian dengan tenang berlari keluar menonton kartunnya. Vero He sakit kepala melihat adonan yang kebanyakan dihadapannya. Berpikir kalau dia akan membuat semuanya sendiri sampai jam dua belas malam, lengannya menjadi lemas.

Untung saja hari ini bibi Lan membantunya, satu orang membuat kulit dumpling, yang lainnya membantu membungkusnya, tidak sampai jam 8 malam semuanya sudah beres.

Vero He menggoreng sepiring dumpling keju goreng lima rasa, bibi Lan kemudian memasak sup jamur merpati, Vero He membawa dumpling goreng keluar, memanggil Jacob Shen mencuci tangan dan makan.

Jacob Shen mematikan televisi, mencuci tangan dan pergi makan, belum duduk, dia mengambil sebuah dumpling kemudian memasukkannya kedalam mulutnya, kulit dumplingnya garing sekali, dia makan dengan sangat puas, sambil makan dia mengatakan: “Enak, enak.”

Aroma keju yang begitu harum, ditambah lagi baru saja keluar dari panci, Jacob Shen menghabiskan 20 buah dumpling, dan meminum semangkuk sup jamur merpati, perutnya kekenyangan.

Bibi Lan disamping melihatnya, hatinya terasa sangat sedih, tuan muda kecil tidak pernah memuji masakannya seperti ini.

Jacob Shen masih ingin memakan dumpling goreng, Vero He kemudian menghentikannya, dia takut jika sudah malam anak itu makan kekenyangan. Melihat dia berbaring disofa karena kekenyangan, dia menatapnya dengan tatapan khawatir, “Jacob Shen, apa kamu kekenyangan?”

Jacob Shen menggeleng, “Tidak, aku bisa makan dua puluh lagi.”

“……” Vero He terdiam.

Dia kemudian menaik pandangannya, dia melihat dumpling goreng yang masih banyak, dia kemudian memanggil bibi Lan untuk makan bersama. Pertama-tama bibi Lan menolaknya, setelah tidak berhasil, wanita tua itu lantas duduk diseberang Vero He, masakan barat, aromanya sangat khas, tidak heran tuan muda kecil menyukainya.

Selesai makan, bibi Lan kemudian membereskan dapur, Vero He pergi keruang tamu, dia menemukan kalau Jacob Shen sudah tertidur diatas sofa, kelinci dutch berada diatas tubuh bocah itu, keduanya tidur dengan sangat pulas.

Entah mengapa Vero He merasakan kalau pemandangan ini terasa sangat hangat, dia mengeluarkan ponselnya, terdengar bunyi shutter ponsel, momen ini pun terekam.

Dia menyimpan ponselnya, kemudian dia menunduk dan menggendong kelinci itu, kelinci itu bangun karena terkejut, membuka sepasang matanya dan melihatnya, kelinci itu tertegun, melihat orang yang dikenalnya, kelinci itu pun kembali tenang, menutup matanya meneruskan untuk tidur.

Vero He tersenyum, dia membawa kelinci itu kemudian meletakkannya pada sudut sofa, setelah itu wanita itu berbalik menggendong Jacob Shen, Jacob Shen kemudian mencari posisi nyaman pada dalam pelukan wanita itu, anak itu bergumam “Mama”, Vero He merasa seperti tersambar petir.

Dia menunduk melihat anak didalam pelukannya, meskipun anak ini tidak pernah mengatakan hal yang berhubungan dengan ibunya, tapi dalam hati anak ini, dia masih merindukan ibunya? Vero He menggendongnya dan membawa anak itu sampai kekamarnya, dia lantas membungkuk dan membantu anak itu melepaskan sepatunya, kemudian dia masuk kekamar mandi mengambil seember air, mengelap wajah dan tubuh anak itu, dia duduk disamping ranjang.

“Peanut, kamu milikku, kamu tidak boleh sampai direbut oleh ayah, aku tidak ingin kamu menjadi ibu tiriku……”

Anak itu berbicara sambil bermimpi, dia juga mengutarakan kekhawatirannya, Vero He menjadi murung, setelah cukup lama berlalu, wanita itu kemudian bangkit dan mengeluarkan ember air itu.

Vero He pergi kelantai bawah mengambil tasnya, dia kemudian pergi keruang baca Taylor Shen, dia mengeluarkan Flashdishnya, membuka komputer, dan mencolokkan flashdish tersebut. Komputer menyala, layarnya backgroundnya menggunakan fotonya, dalam cahaya remang-remang, terdapat sebuah kunci perak ditangan wanita ditangan wanita itu, snack dikorek dan sedang dimasukkan kedalam mulutnya.

Itu adalah kali pertama Taylor Shen membuatkan snack untuknya, marshmallow dipanggang sampai gosong dengan flame gun, hidungnya seolah dapat mencium aroma manis yang terpanggang. Dia tertegun melihatnya, wanita itu kemudian membuka folder didalam flashdish, dan mencarinya perlahan-lahan.

Dia mencarinya sampai matanya berkunang-kunang, akhirnya dia membaca semua data pribadi yang ada didalamnya, karena semuanya memakai seragam dan topi, sulit menentukan jenis kelamin mereka, oleh karena dia harus memusatkan perhatiannya, setelah selesai melihatnya, dia merasa sangat kelelahan.

Dia meremas pundaknya, mengangkat kepalanya bersandar dan menutup matanya, tidak disangka wanita itu kemudian tertidur.

……

Taylor Shen kembali ke Sunshine City, rumahnya gelap gulita, dia teringat pada telepon Tiffany Song sore tadi, hatinya menjadi tidak senang. Betapa wanita itu berniat meninggalkannya? Dia semalaman keluar menghadiri jamuan makan, wanita lantas sibuk ingin kembali kekediaman keluarga He.

Jika bukan karena dia tahu kalau hubungannya dan James He murni tidak ada apapun, dia mungkin akan salah paham berpikir wanitu tidak sabar untuk kembali kepelukan kekasihnya!

Berjalan masuk kedalam vila, lampu dikoridor masih menyala, moodnya tidak bagus, dia malas mengganti sepatunya, langsung berjalan masuk, setibanya di lemari anggur, dia mengeluarkan sebuah anggur barat, sekalian mengambil gelas anggur, dan menuangkan anggur kedalamnya.

Dia duduk dikursi bar, memikirkan pertemuannya dengan Silver Eagle, dia tidak merasa ketakuatan sama sekali, apa pria itu tahu kalau dia tidak memiliki bukti untuk menghancurkannya? Berani sekali muncul dihadapannya seperti itu.

Dia benar-benar telah meremehkan Angelina Lian, berapa banyak hal buruk lainnya yang dilakukan wanita itu tanpa sepengetahuannya?

Memikirkan hal ini, dahi pria itu kemudian mengernyit, dia mengangkat anggur itu dan menenggaknya. “Peng” dan pria itu meletakkan gelas itu kembali ketempatnya, berbalik dan berjalan menuju kelantai atas.

Berdiri didepan kamar tidur utama, memikirkan wanita itu tidak berada didalam kamar, pria itu tidak senang dan tidak ingin masuk, kakinya kemudian melangkah menuju ruang bacanya. Membuka pintu ruang baca, cahaya komputer terpancar, pria itu kemudian mengernyitkan dahinya, dan masuk kedalamnya.

Dia tidak menyalakan lampu, berjalan mendekati meja kerjanya, ketika dia melihat bayangan yang bersandar pada kursi itu, hatinya merasakan sebuah pukulan yang cukup keras, disusul dengan rasa pedih yang menyelimuti hatinya.

Pria itu memperhatikan wanita itu tanpa mengalihkan pandangannya, apa dia sedang bermimpi? Jelas-jelas wanita ini mengatakan kalau malam ini dia akan menginap dikediaman keluarga He.

Pria itu kemudian mengusap matanya dengan bingung, ketika dia membuka matanya, wanita itu masih berada dihadapannya, bersandar di kursi itu. Pria itu mendekatinya, kemudian mengangkat wajah wanita itu, bibir tipisnya mendarat pada bibir wanita itu, mendominasi bibir lembut wanita itu, menciumnya dengan sekuat tenaga.

Wanita itu tidak bisa bernafas, Vero He yang sedang bermimpi mendesah, dia sedikit membuka mulutnya.

Gerakan wanita itu barusan membuat darah Taylor Shen mendesir, dia menggigit bibir wanita itu, kemudian memasukkan lidahnya kedalam mulut wanita itu, dan bermain pada setiap sudut mulutnya, dengan rakus mengecap rasa manis wanita itu.

Vero He merasa kesulitan bernafas, wanita itu membuka matanya perlahan-lahan, bayangan hitam dihadapannya membuatnya terkejut, wanita itu bergerak muncur secara reflek, pria itu malah tidak mengizinkannya, bibir pria itu tetap mengikutiya, kembali melumat bibirnya.

Vero He bingung melihatnya, malam ini sepertinya ada yang berbeda dari pria ini, dia sangat panas. Sepasang tangan wanita itu kemudian diletakkan pada dada pria itu, sayang tidak dapat menahan ciuman panas pria itu.

Cukup lama, Taylor Shen kemudian melepaskannya, mata phoenixnya menyapu wajah wanita dihadapannya, bibirnya menukik, suaranya terdengar serak menghanyutkan, “Bukannya tadi bilang mau kembali kekediaman keluarga He? Mengapa kamu kembali, apa kamu tidak rela meninggalkanku?”

Vero He menatap mata phoenix pria itu yang telah dipenuhi bintang, mencium aroma alcohol pada tubuh pria itu, dia mengernyitkan hidungnya, “Kamu minum ya?”

Suara wanita itu terdengar sedikit seperti mabuk, dimalam yang sunyi ini, membuat pria itu sangat bergelora, pria itu lantas menjawab “En”, kembali mencium bibir wanita itu, kali ini lebih panas dan lebih bergelora dari yang barusan.

Melepaskan pakaiannya, ketika pria itu masuk kedalamnya, Vero He merasa sekujur tubuhnya seperti tersengat listrik, wanita itu kehilangan akal sehatnya, mengikuti irama permainan pria itu.

Setelah selesai, Taylor Shen kemudian menggendong wanita itu masuk kekamar mandi, selesai mandi, mereka berdua menjadi sangat bersemangat. Taylor Shen memeluknya, dia tidak bisa tidur. Dia melirik rokok yang berada dilemari sebelahnya, dia mengambilnya, menarik sebatang dan memasukkannya kedalam mulutnya, ketika dia bermaksud menyalakannya, tangan yang gemulai kemudian muncul, merebut rokok yang berada dibibir pria itu.

Pria itu menunduk, dia melihat wanita dalam pelukannya mengernyitkan dahinya, “Jangan terlalu banyak merokok, merusak kesehatanmu.”

“Aku hanya merokok ketika aku sedang tidak nyaman, kamu tidak mengizinkanku merokok, kalau begitu kamu mau menciumku?” pria itu mengernyitkan sebelah alisnya, menatap wanita itu, suaranya terdengar penuh ancaman.

Vero He kemudian duduk sambil memeluk selimutnya, mencegah pemandangan indah terlihat, meskipun menutup diri dihadapan pria ini, benar-benar sangat tidak masuk akal, akan tetapi dia juga tidak bisa bersikap biasa sampai bisa telanjang dihadapan pria ini.

“Mengapa kamu tidak senang?” Vero He melihat pria itu, rambut hitamnya terurai di pundaknya yang penuh, warna hitam dan putih yang kontras terlihat sangat menggairahkan.

Hanya melihatnya seperti ini, darah Taylor Shen kembali mendesir, dengan susah payah pria itu mengalihkan pandangannya, “Ada banyak hal yang membebani hati ini, tapi kamu, adalah masalah paling besar yang membebaniku.”

Hati Vero He kaget, dia teringat cek-coknya dengan pria itu pagi tadi, dia kemudian merapatkan bibirnya.

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu