You Are My Soft Spot - Bab 323 Kalian Pergi Berkencan Tanpa Membawaku (1)

Pada malam tahun baru, satu hari terakhir pada tahun ini, Vero He dan keluarganya makan bersama. Setelah bertahun-tahun berlalu, ini adalah pertama kalinya ia melaluinya dengan sangat puas.

Ayah, kakak, suami, anak, ini adalah keadaan yang tidak pernah berani ia bayangan sebelumnya, namu semuanya kini berkumpul, ia pun merasa sangat bahagia, bahagia hingga sekalipun ia meninggal hari ini, ia akan meninggal tanpa rasa menyesal.

Setelah selesai makan siang, matahari terlihat bersinar terang, cahaya matahari menyinari daratan, menghilangkan kabut yang menutupi hatinya. Dia dan Taylor Shen duduk di ruang tamu, Felix He membawa Jacob Shen pergi ke luar jendela untuk bermain petasan, yang kemudian diikuti oleh suara ledaknya petasan, dia melihat Felix He menggandeng Jacob Shen berlari seperti seorang anak-anak tua yang kemudian diikuti oleh senyuman pada bibirnya.

“Ayah benar-benar sangat menyukai anak-anak, aku sudah lama sekali tidak melihatnya bersantai senyaman ini,”Vero He mengambil segelas kopi yang berada pada meja teh dan mencicipinya, dia minum teh pada sore hari dibawah pancaran cahaya matahari bersama Taylor Shen, saat-saat yang tenang dan membahagiakan!

Taylor Shen memiringkan kepalanya dan meliriknya, lalu tersenyum dan berkata,”Jadi kita harus berusaha lebih keras lagi, melahirkan beberapa anak lagi untuk meramaikan suasana.”

Mereka berdua jarang sekali merasakan kehangat sebuah keluarga saat kecil, sehingga perasaan mereka saat ini adalah sama, mereka pun saling bertatapan dan tersenyum, ia kemudian berkata,”Apakah kamu kini tergolong sedang mencari kesempatan untuk beriklan?”

Taylor Shen tersenyum memeluknya, tatapan hangatnya tertuju pada perut kecilnya,”Kapan disini ada berudu kecilku, maka aku tidak akan mengiklankannya lagi.”

Wajah Vero He langsung memanas, ia mengulurkan tangannya and menutup matanya, lalu berbicara dengan rasa malu,”Tidak boleh sembarangan berbicara, jika Jacob mendengarnya, dia akan berkata kamu sudah tua dan tidak pernah serius.”

Taylor Shen menarik tangannya, mengecup bibirnya sejenak, ketika melihatnya menarik kembali tangannya, ia pun tersenyum dan berkata,”Apakah aku setua itu?”

Tidak peduli apakah lelaki ataupun peremuan, mereka selalu saja merasa sensitif setiap kali mengungkit masalah umur, Vero He menyingkirkan tatapannya, lalu menatap ke arah lelaki tua dan anak kecil yang berlari di luar jendela,”Hmm, mereka yang tua akan kesulitan menggigit.”

“Kalau begitu coba kamu gigit sejenak, lihat apakah kamu masih bisa menggigit atau tidak?” Taylor Shen mengelurkan kepalanya dan berpura-pura benar-benar ingin membiarkannya menggigitnya sejenak, hati Vero He berdebar kencang, kedua tangannya mendorong wajah tampannya yang mendekatinya itu, wajahnya sudah terlebih dahulu memerah,”Mengesalkan, tahunya hanya mengisengi orang saja.”

Taylor Shen kembali ke posisinya dan berkata,”Karena kebetulan kita sedang ada waktu luang, ayo pergi berlibur.”

Vero He berpaling menatapnya,”Kemana?”

“Ke Perancis, tempat dimana aku Jacob Shen sudah hidup selama enam tahun, apakah kamu ingin pergi?” Taylor Shen meninggikan alisnya dan menatapnya.

Vero He langsung menganggukan kepalanya,”Baik, aku mau pergi.” Dia selalu ingin pergi melihat tempat tinggal mereka, tempat yang disebut sebagai rumah, tempat yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya, dia benar-benar menginginkannya.

“Baik, kita akan berangkat besok.” Setelah selesai berbicara, Taylor Shen mengeluarkan ponselnya dan menelepon Cristian Yan, lalu menyuruhnya memohon penerbanga menuju Paris, Perancis, besok. Mereka jarang sekali mempunyai waktu libur, sehingga mereka juga seharusnya pergi berlibur dan menenangkan suasana hati.

Taylor Shen baru saja memutuskan panggilannya, Felix He berjalan kemari dengan nafas yang terengah-engah, dia terlihat bersemangat dengan wajahnya yang memerah, ia kemdian duduk di sofa, menghela nafasnya, lalu berkata,”Setelah orang semakin tua, energinya sudah tidak sekuat sebelumnya lagi.”

Vero He berdiri dan menuangkan segelas air untuknya, meletakkannya di depan hadapannya, lalu berkata,”Kamu adalah lelaki paruh baya, tua darimana?”

“Kamu lagi-lagi mengucapkan kata-kata yang enak didengar untuk membujukku,”Felix He mendegus, namun merasa sangat senang mendengarnya.

“Aku mengatakan yang sebenarnya, tanyakan saja kepada Taylor Shen jika kamu tidak percaya,”Vero He langsung menarik Taylor Shen ke dalam topik pembicaraan tanpa rasa segan.

Taylor Shen tersenyum dan berkata,”Perkataan Vero itu benar.”

Kebetulan sekali pada saat ini, James He sedang berdiri di tangga lantai dua dan memanggil Taylor Shen untuk kesana. Taylor Shen berdiri dan pergi, kini hanya tersisa kedua ayah dan anak di ruang tamu, Felix He mengambil segelaas air dan meminum seteguk air, ketika ia melihat alis mata Vero He mengerut dan dilintasi oleh rasa ragu, ia pun berkata,”Vero, apakah ada sesuatu yang terjadi?”

Vero He terkejut, ia kemudian tersenyum dan menggelengkan kepalanya,”Tidak ada.”

“Kamu adalah gadis yang terlalu mudah cemas, sekalipun ada masalah yang terjadi, kamu juga tidak bersedia menceritakannya kepada kami, biarkan kami membantumu meringankan beban pikiranmu. Vero, kamu harus ingat bahwa kami adalah keluargamu, kita akan selalu berdiri di sisimu. Aku berharap, jika ada masalah, kamu boleh bersembunyi di belakang kami dan membiarkan kami yang menghalangi badainya untukmu,”Felix He menatapnya dengan tatapan hangat.

Sejak ia datang hari ini, ia dapat melihat bahwa ia sedang mempunyai beban pikiran, namun anak ini sudah terbiasa menahan segala hal dalam hatinya, sekalipun ia bisa bersandar pada orang lain, dia juga tidak akan mau bersandar kepada orang lain.

Vero He bediri dan duduk di sisinya, mengulurkan tangannya dan menggenggam tangannya, kulit pada balik telapak tangannya sudah mulai meregang dan perlahan mengerut, ini adalah kondisi menua, terkadang hal-hal itu dapat dilihat dari detil-detil kecil seperti ini, dia kemudian berkata,”Ayah, aku benar-benar baik-baik saja, kamu tidak perlu mengkhawatirkan diriku.”

Felix He menghela nafasnya dan kembali menggenggam tangannya, anaknya ini sudah melalui terlalu banyak kesulitan dan penyiksaan, sehingga ia akhirnya dipoles menjadi seperti ini, jika dia menemukannya lebih awal, apakah ia mungkin bisa melindunginya supaya tidak terluka?

“Apakah kamu masih ingat ketika kamu demam sebelumnya? Kamu memanggil ibu sepanjang malam,”Felix He sudah ingin mencari kesempatan untuk membincangkan masalah ibu kandungnya sejak awal, namun dia selalu saja tidak bisa menemukan saat yang tepat.

Vero He langsung mengangkat kepala dan menatapnya, setelah ia saling berkenalan dengan Felix He, dia tidak pernah bertanya mengenai ibu kandungnya, namun ini bukan berarti ia tidak ingin tahu, dia hanya khawatir permasalahan ini akan melukai ayahnya.

“Vero, aku awalnya tidak tahu ibumu pergi saat sedang mengandungmu.” Felix He berbicara dengan perasaan kecewa,”Kamu terlihat seperti ibumu saat masih muda, ketika aku pertama kali bertemu denganmu di kediaman Keluarga He, aku merasa sangat terkejut bagaimana bisa ada orang yang semirip itu di dunia ini?”

Vero He merasa sangat penasaran,”Apakah aku terlihat sangat mirip dengannya?”

“Iya, ikut denganku ke ruang buku, aku akan memperlihatkan fotonya kepadamu,”Felix He berdiri dan berjalan ke arah ruang buku di lantai bawah. Dia terus menyimpan foto Amelia dan sesekali mengeluarkannya untuk mengenangnya.

Setelah melangkah masuk menuju ruang buku, Felix He berjalan ke depan brangkasnya, menekan sederetan kata sandi, pintu brangkas pun terbuka, dia mengeluarkan selembar foto yang dijaga dengan sangat baik, foto itu dilapisi oleh sampul plastik, sehinga gambarannya tidak berubah, selain daripada pinggirannya yang mulai menguning.

Foto berwarna, gadis yang mengenakan gaun putri yang sedang sangat trendi pada masanya, rambut yang keriting dan dijepit ke arah belakang kepalanya, wajah yang menawan, berdiri di bawah pohon pir dengan tenang, benar-benar sangat menawan.

Ini adalah pertama kalinya Vero He melihat foto ibu kandungnya, hatinya merasa sangat syok hingga ia tidak bisa mengungkapkannya dengan menggunakan kata-kata, dia mengambil fotonya, jarinya yang bergemetar itu mengelus wanita muda yang menawan itu, dia terlihat sedang tersenyum ke arah lensa kamera.

Dalam sekejap, ada bayangan seseorang yang muncul dalam pikirannya, ia langsung bergegas menggelengkan kepalanya, tidak mungkin, tidak mungkin dia!

Dia mengangkat kepalanya dan menatap Felix He,”Apakah ini fotonya?”

Felix He menganggukan kepalnya,”Pada saat aku berkenalan dengannya, dia adalah seorang anak yatim piatu yang kelaparan hingga jatuh pingsan di depan pintu rumah kita, aku membawanya pulang. Pada saat itu, seluruh tubuhnya berada dalam kondisi lusuh, tidak tahu sudah berapa lama ia tidak makan. Ketika ia terbangun, kalimat pertama yang ia ucapkan adalah bertanya apakah aku bisa memberikan semangkuk nasi kepadanya.”

Vero He melihat gadis yang berada di dalam foto itu, tidak disangka ia ternyata berkenalan seperti itu dengan ayah.

Dia tidak memotong Felix He yang mengenang masa lalu, semua kenangan ini membebani perasaannya, dia pasti ingin sekali menemukan seseorang untuk menceritakannya, namun dia tidak mungkin menceritakannya kepada kakak, sehingga ia hanya bisa memceritakannya kepadanya.

Mereka berdua duduk di sofa di sisinya, Vero He mendengar Felix He mengingat kembali kenangannya ketika mereka bertemu.

Amelia merasa sangat berterima kasih terhadap makanan itu, lalu jatuh cinta kepada Felix He yang masih muda dan tampan, Felix He juga jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap gadis yatim piatu ini. Namun persyaratan keluarga bangsawan itu sangat serius, kedua petua dari Keluarga He menolak pernikahan mereka, Felix He memaksa untuk menjalani pilihannya sendiri.

Akhirnya, Felix He dan Amelia tetap membangun pernikahan yang baik, Amelia melahirkan seorang putra untuknya dan menamakannya James. Keluarga beranggotakan tiga orang yang harmonis sepertinya hanyalah ilusi yang harus ditanggung secara diam-diam oleh Amelia.

Nyonya Besar Keluarga He merasa sangat tidak puas dengan menantunya yang hanya tahu makan ini, namun ia tidak bisa melawan kegigihan putranya, sehingga ia pun menyetujui pernikahan mereka, setelah menikah, dia selalu saja mencari kesempatan untuk mempersulit Amelia saat Felix He sedang tidak ada, Amelia tidak boleh melaporkan sepatah katapun pada suaminya, dia hanya bisa diam-diam menahan semuanya, hingga akhirnya Nyonya Besar He tertarik dengan menantunya yang bernama Claire ini.

Setelah Claire menetap di rumah Keluarga He, Felix He menyadari bahwa Amelia semakin murung setiap harinya, dia tidak pernah mau mengatakannya tidak peduli bagiamanapun ia menanyakannya. Hingga akhirnya tiba suau hari ia menyadari Amelia berselingkuh, dia benar-benar sangat marah dan terus menanyakan Amelia, namun tidak disangka Amelia tidak menjelaskannya sedikitpun, melainkan mengakuinya.

Bercerai adalah tindakan yang masuk akal, sama halnya ketika Amelia datang memasuki Keluarga He, ia pun tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Felix He mengutus orang untuk mencarinya kemana-mana, ia kemudian menyadari bahwa dia sudah menjadi istrinya selama dua tahun, namun ia tidak pernah mengerti sedikitpun.

Di panti asuhan yang ia ucapkan itu, tidak ada satu orangpun yang mengenalnya, termasuk namanya yang juga merupakan nama palsu, dia menghilang seperti menguap dan sepenuhnya menghilang begitu saja.

“Pada saat itu, aku tidak bisa menemukannya, aku benar-benar merasa sangat kecewa, kamu itu sama dengan ibumu, orang yang terlalu mudah cemas, orang yang tidak pernah ingin bercerita sekalipun ada beban pikiran, kamu selalu menahannya sendirian, lalu ingin melarikan diri ketika kamu sudah tidak tahan lagi. Jika pada saat itu aku tidak sesibuk itu, jika aku lebih peduli padanya, mungkin......,”Felix He merasa sangat menyesal, ia pun menahan ucapan terakhirnya.

Tidak ada jika, tidak akan pernah ada istilah jika di dunia ini.

Mata Vero He berkaca-kaca melihat wanita yang berada pada foto itu, hatinya juga merasa kasihan terhadap kisah cinta mereka,”Kalau begitu, bagaimana sekarang? Apakah dia kini masih hidup?’

“Dia masih hidup.” Felix He menghirup nafas yang dalam,”Terlebih lagi, kamu pernah bertemu dengannya.”

Telinga Vero He langsung mengiang, dia menatap Felix He dengan perasaan tidak percaya, lalu berbicara dengan suara bergemetar,”Apakah aku pernah bertemu dengannya?”

“Iya, Vero, dia datang untuk mencarimu, kalian sudah pernah bertemu, kamu kini mungkin juga sudah menebak siapa dirinya,”Felix He tidak mengutarakannya secara langsung, dia memutuskan untuk menceritakan semua ini hanya karena ia berharap ketika ia sedang ada beban pikiran, jika ia tidak bisa membicarakannya dengan dirinya yang merupakan ayahnya ini, ia boleh membicarakannya dengan ibunya.

Vero He berusaha untuk berpikir keras siapa saja yang muncul di sisinya belakangan ini, yang bahkan memperhatikan dirinya, tampil serupa dengan wanita yang berada di foto itu, dia pun langsung teringat dengan orangnya, namun ia merasa tidak percaya,”Bagaimana mungkin? TIdak, tidak mungkin.”

Felix He melihatnya mengelak dirinya sendiri, ia pun menghela nafasnya,”Vero, itulah dia, Nancy Xu. Aku juga tidak pernah menyangka dia adalah nona kedua dari Keluarga Xu di Kota Jing, dia bukanlah anak yatim piatu.”

Tangan Vero He langsung bergemetar, foto yang berada pada genggamannya itu jatuh ke lantai, ternyata benar adalah Nancy Xu! Pantas saja dia merasa dia sangat akrab dengannya ketika pertama kali bertemu dengannya, ia bahkan sering kali mengirimkan makanan untuknya, lalu mengundangnya untuk pergi bermain ke manor.

Dia perlahan berjalan mendekatinya, ternyata bukan karena takdir, melainkan karena dia adalah ibu kandungnya.

Matanya pun semakin berkaca-kaca, pada saat pandangannya mengabur, ia melihat Felix He mengambil foto dia atas lantai itu, lalu mengulurkan tangannya dan debu yang tidak ada padanya dengan perasaan menyayanginya. Ada beberapa orang di dalam hati yang akan selalu dihargai sepanjang hidupnya.

“Ayah, mengapa kamu menceritakan semua ini kepadaku?” Vero He merasa mulai sulit bernafas.

Felix He menatapnya dengan tatapan ramah,”Vero, ayah berhutang kepadamu, tidak hanya mengenai masa mudamu, tetapi juga kasih sayang seorang ibu dan rasanya memiliki sebuah keluarga. Anakku, hari ini adalah malam tahun baru, pergi temui dia, dia selalu menunggumu di manor.”

Mata Vero He sudah berkaca-kaca, ia bahkan merasa sakit saat bernafas, tujuh tahun yang lalu, pada saat ia mendapat kabar ibunya dijemput oleh keluarganya dari kepala panti asuhan dan meninggalkan dirinya sendiri, dia pun tidak pernah merindukan yang namanya ibu lagi.

Ketika ia hari ini tiba-tiba mendapat kabar mengenai keberadaan ibunya, bahkan mengetahui masa lalu antara dirinya dengan ayahnya ini, semua perasaan menumpuk di hatinya, setelah beberapa saat, ia pun bersikeras berkata,”Aku tidak ingin bertemu dengannya!”

Felix He sepertinya merasa cukup terkejut, ia menatap tajam Vero He,”Kenapa?”

“Ayah, aku tidak ingin bertemu dengannya!” Vero He berdiri, lalu bergegas pergi meninggalkan ruang buku, Felix He bahkan tidak bisa menghentikannya. Felix He berdiri di dalam ruang buku dan menunddukan kepalanya, menatap foto yang berada di tangannya, dan menghela nafas yang berat.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu