You Are My Soft Spot - BAB 378 Kamu Menjaga Dirimu Untukku (1)

Stella Han tidak berani bertatapan dengannya, malu dan tidak tenang, di sini adalah ruang ganti baju, Dia malah begitu berani sampai ke tahap ini, benar tidak mau harga dirinya lagi? Tubuh bagian atas pria menempel di tubuhnya, Dia bahkan telah mencium aroma baju baru itu, dan juga nafas maskulin pria, membuatnya panik tidak tahu harus bagaimana.

“Kamu, kamu menjauh sedikit dariku!” Ini adalah susunan kata yang bisa dipikirkan oleh Stella Han, malah mengatakannya dengan berbelit-belit, bahkan bernafas biasa juga tidak bisa.

Jordan Bo tidak hanya tidak menjauh darinya, malah semakin mendekat, termasuk bagian bawah tubuhnya juga menempel di tubuhnya, Dia dibuat dag-dig-dug oleh rasa panas itu, otak sepenuhnya sudah menjadi kacau.

“Stella Han, kamu sedang berpura-pura bodohkah?” Jordan Bo dari ketinggian melihatnya, wajah wanita memerah, melihat sampai hatinya gatal dan berkobar, Dia mengulurkan tangan mengangkat dagunya, mata hitam yang dalam menatap lurus ke dalam matanya yang buru-buru ditutupi.

Stella Han terkejut sampai sudah tidak bisa bernafas, pria ini terlalu berbahaya, setiap kali mendekatinya bisa membuat Dia tidak tahu harus berbuat apa, Dia panik sudah hampir menangis, berkata : “Kamu jangan seperti ini, di sini adalah ruang ganti baju.”

Tangan Jordan Bo yang menahan di sisi tubuhnya, menurun mengikuti pundaknya, menggenggam pergelangan tangannya, meraba ke pinggangnya. Stella Han terkejut sudah hampir menangis, orang ini benar ingin melakukan sesuatu padanya di ruang ganti baju, nanti Dia masih ada wajah untuk keluar lagikah? Lebih lagi, di sini adalah Parkway Plaza!

Dia berusaha keras menarik tangan ke belakang, tidak bersedia membiarkannya.

Sikap pria keras, sepasang tangan menggenggam tangannya, jatuh di atas tali pinggang, Dia menghembuskan nafas pelan di telinganya, puas melihat Dia bergetar, menyadari Dia ingin menarik kembali tangan, suaranya serak memperingatkan berkata : “Stella Han, memprovokasi aku lagi, jangan salahkan aku benar melakukan sesuatu padamu di sini.”

Stella Han segera mengangkat kepala, melihat pria sedang dari ketinggian melihatnya, mata hitam yang dalam dengan cepat muncul sesuatu, malah sekuat tenaga mengendalikan, Dia dengan berat menarik nafas, mengetahui Dia tidak akan berbuat apa padanya, Dia akhirnya sudah melepas lega.

Tapi menyuruhnya menanggalkan pakaiannya, melayaninya memakai celana, hal ini Dia benar tidak bisa melakukannya, pandangan dengan terbata-bata menatapnya, bermaksud berdiskusi, “Jordan Bo, kamu pakai sendiri bisa tidak?”

Jordan Bo menatapnya sekilas, mengulurkan tangan langsung membalikkan tubuhnya, membiarkannya membelakanginya, tubuhnya maju menutupi, dengan berbahaya menahannya, Stella Han ketakutan, segera meminta ampun, “Baik baik baik, aku pakaikan untukmu, aku pakaikan untukmu!”

Saat ini, Dia tidak bisa membantah, Jordan Bo kalau benar sungguh-sungguh, maka Dia jangan menginginkan harga diri lagi. Beberapa tahun yang lalu di bandara, orang sudah dihentikan olehnya, Dia menariknya masuk ke dalam mobil, di depan ada supir mengemudi mobil, Dia menurunkan papan pembatas, lalu melecehkannya di belakang mobil.

Dia mengerti, pria ini kalau benar sudah menggila tidak akan memedulikan harga diri.

Jordan Bo melepaskannya, mundur beberapa langkah, tubuh bersandar di dinding, sepasang tangan memeluk dada, pandangan panas menatapnya, menunggu Dia melayaninya. Wanita ini, benar baik-baik berbicara dengannya, Dia tidak pernah mendengar, harus sudah akan membereskannya, Dia baru tahu ketakutan.

Stella Han dengan ragu-ragu menggantikan celana santai untuknya, pandangannya sama sekali tidak berani sembarangan melihat, hanya berani menatap sudut baju itu, menahan nafas menggantikan untuknya, wajahnya panas sudah akan muncul api, Dia membalikkan tubuh membuka pintu ruang ganti baju, dengan cepat berlari keluar, baru merasa nafas sudah sedikti lancar.

Jordan Bo selanjutnya ikut keluar dari ruang ganti baju, nona pemandu belanja yang menunggu di luar segera berjalan datang, memuji Jordan Bo memiliki postur tubuh yang proposional, baju dipakai di tubuhnya ini, benar-benar sangat tampan.

Dia sepenuhnya sudah mengabaikan wanita satu wajah memerah di samping, hanya dengan mata berkilauan menatap pria dingin dan mulia di depan, tidak mengabaikan mereka berada di ruang ganti baju tadi, paling tidak sudah lima belas menit.

Pria wanita berada di ruang ganti baju begitu lama, wanita masih satu wajah dipenuhi gairah, dipikirkan juga mengerti mereka sedang berbuat apa. Sejak video di ruang ganti baju UNIQLO menjadi poopuler, juga tidak sedikit pria wanita sembarangan melakukan di ruangan ganti baju…..

Jordan Bo sepasang tangan masuk ke dalam kantong celana, kualitas bahan baju ini tidak tinggi, sudah terbiasa memakai baju buatan kelas tinggi, kembali memakai bahan sejenis ini, benar-benar sebuah penyiksaan.

Tapi melihat wanita yang bersembunyi di samping satu wajah memerah, ekspresinya menjadi lembut, membalikkan kepala melihatnya, menanyakan : “Kamu rasa bagaimana?”

Stella Han terus melamun, berusaha menjauh darinya sejauh mungkin, saat ini juga tidak mendengar Dia menanyakan, raut wajah pria perlahan menjadi mengerikan, melamun di sisinya, Dia sedang memikirkan pria liar mana?

Nona pemandu belanja segera menyenggol Stella Han sesaat, Stella Han baru kembali tersadar, dengan kebingungan memandangi pria yang memelototinya, tidak tahu bagaimana memprovokasinya, melihat nona pemandu belanja mengedipkan mata padanya, Dia segera mengerti, segera mengatakan : “Baju ini sangat cocok denganmu.”

Jordan Bo menutup bibir memelototinya, Dia dengan pelan berjalan datang, berdiri di hadapannya, suara dingin menanyakan : “Sedang memikirkan apa?”

Sekujur tubuh Stella Han bergetar sesaat, dengan tidak tersadar menjauh, satu gerakan ini tidak sengaja telah membuat pria emosi, awalnya tidak ingin menyiksanya lagi, saat ini sangat berharap terus menerus menyiksanya, Dia dengan dingin berkata : “Aku rasa tidak bisa, ini bahan apa, keras sekali, modelnya lebih tidak suka.”

Stella Han merasa baju ini cukup bagus, baju yang dijual Parkway Plaza semuanya adalah merek kelas internasional, tapi melihat wajah tampannya yang menghitam, Dia berkata : “Kalau begitu aku memilih ulang untukmu.”

Dia adalah pihak yang salah, menggantinya satu set baju, tetap harus membuat Dia puas baru bisa menarik tuntutan. Siapa yang suruh tangannya begitu rendahan, saat ini mampus harus tunduk di hadapannya.

Jordan Bo melangkahkan kaki panjangnya, sambil berjalan sambil berkata : “Aku tiba-tiba teringat, aku masih ada urusan pekerjaan yang belum diurus, tidak belanja lagi, masuk gantikan baju untukku.”

“……”

Keluar dari plaza, wajah pria menghitam seperti langit yang sedang menahan kedatangan hujan badai, Dia duduk di kursi penumpang belakang, mengambil telepon bisnis mengurus pesan, Stella Han duduk di sampingnya, melihat keningnya mengerut hampir bisa menjepit mati seekor lalat, Dia dengan ketakutan berkata : “CEO Bo, kalau begitu tuntutan……”

“Tidak melihat aku sedang sibuk?” Jordan Bo dengan kesal memutuskan perkataannya, bahkan tidak melihatnya sekilaspun.

Stella Han menutup erat bibir, kalau Dia tahu setelah segelas kopi yang Dia siramkan itu, bisa mengeluarkan gejala sisa yang begitu besar, saat itu Dia pasti akan mengendalikan diri sendiri. Jelas-jelas ingin menghindar menjauh darinya sejauh mungkin, sekarang malah baik, kembali menjerat.

Stella Han menolehkan kepala melihat keluar jendela, malam tiba, lampu menyala, mobil sedan seperti sedang mengemudi di dalam lautan waktu. Hatinya tiba-tiba sedih, kalau tidak ada kelepasan dengan pria asing malam itu, saat ini Dia tidak akan seperti ini seperti duduk di atas jarum.

Jordan Bo selesai mengurusi pekerjaan, begitu mengangkat kepala lalu melihat sebelah wajah Stella Han yang sedang melihat keluar jendela, lampu jalan terang menyinar masuk ke dalam, kesedihan di wajahnya tidak bisa ditutupi. Berada di sisinya, Dia begitu sedihkah?

Kalau begitu, malam hari itu masih begitu bergairah menjeratnya, masih mengatakan merindukannya?

Jordan Bo mengeluarkan rokok menyalakan, menghisap sesaat, Dia tiba-tiba memajukan tubuh mendekatinya, dengan jahat menghembuskan asap rokok ke arahnya, Stella Han seketika tersendak kembali tersadar, Dia batuk sesaat, dengan tidak mudah menenangkan diri, air mata di dalam mata bersinar, Dia memelototi pria yang kekanak-kanakan ini, dengan emosi berkata : “Kamu sedang apa, tidak tahu perokok pasif bisa mencelakai tubuh?”

Jordan Bo tersenyum dingin, kali ini Dia menghisap sesaat, lalu mengulurkan tangan merangkul lehernya, bibir tipis menekan ke bawah, membuka bibirnya, memasukkan dengan paksa asap di dalam mulutnya ke mulutnya, Stella Han batuk sampai air mata mengalir keluar, sepasang tangan mendorongnya. Jordan Bo mana mungkin bersedia melepaskan, Dia membuat hatinya tidak tenang, Dia lalu ingin membuat tubuhnya tidak tenang.

Dia mencium bibirnya, dengan bertenaga menghisap, gigi mengigit, wanita di dalam pelukannya kesakitan sampai bergetar, tidak mengerti dirinya bagaimana sudah membuatnya emosi, sepasang tangannya mengepal, memukul dadanya, tapi tenaga kecil ini bagi dirinya seperti digigit oleh nyamuk, sama sekali tidak menyebabkan apa.

Sampai emosi satu perutnya sudah cukup dilepaskan, saat tubuh muncul reaksi yang kuat, Dia baru melepaskannya, dengan serius duduk kembali ke tempatnya, mengangkat alis menatap bibirnya yang bengkak, mencibir berkata : “Rasa asap rokok pasif bagaimana?”

“Maniak!” Stella Han kesal sampai mengeluarkan kata ini, Jordan Bo memang maniak besar, menyiksanya untuk mendapatkan kesenangan, tidak peduli kapanpun, tidak peduli menggunakan cara seperti apa, asalkan membuatnya sakit, Dia lalu akan sangat bahagia.

Jordan Bo menggenggam erat rokok di jarinya, tenaga yang besar langsung membelah rokok menjadi dua bagian, mata hitamnya dengan bahaya menatapnya, suara dingin memperingatkan berkata : “Stella Han, coba marahi sekali lagi, percaya tidak aku melecehkanmu di dalam mobil?”

“…..” Stella Han mengakui dirinya sangat penakut, Dia adalah orang yang tidak berguna, beberapa tahun ini ditekan olehnya dibully olehnya, bahkan melawan juga tidak berani, terutama saat Dia mengeluarkan masalah pria dan wanita, sekejab lalu bisa membuatnya diam.

Jordan Bo melihat wanita yang meringkuk di samping pintu mobil, sesaat merasa kesal. Beberapa tahun ini, Dia benar sudah lelah, kali ini pergi ke Perancis, melihat adik keempat dengan Tiffany Song diselimuti perasaan yang penuh kelembutan, Dia juga ingin melewati hari biasa seperti ini, sekalipun di atas kepala memiliki kabut, juga lebih baik dari dua hati yang semakin lama semakin jauh.

Dia membalikkan kepala, supir menanyakannya pergi kemana, Dia dengan datar berkata : “Vanke City.”

Suasana di dalam mobil seketika menjadi kaku, Stella Han tidak melihat Jordan Bo, bibirnya sangat sakit, tempat yang diraba olehnya sangat panas. Dia mengigit bawah bibir, merasakan aroma rokok yang ditinggalkan pria di atas bibirnya, wajahnya semakin lama semakin merah, jantung berdetak semakin lama semakin cepat, Dia seketika melepaskan bibir, tidak berani mengigit lagi, takut terus mengigit, akan terus mengenang rasa Dia menekan di atas bibirnya tadi.

Setelah empat puluh menit, mobil berhenti di luar Vanke City, Stella Han membuka pintu turun, saat menutup pintu, Dia dengan tidak tersadar melihat pria sekilas, Jordan Bo tidak melihatnya, memerintah supir menjalankan mobil, Dia segera menutup pintu.

Sesaat menutup pintu itu, mobil sedan hitam sudah dengan cepat mengemudi pergi, Dia berdiri di pinggir jalan, melihat sedan hitam yang masuk dalam kegelapan malam, sekujur tubuhnya tidak bertenaga, membawa tubuh yang kelelahan masuk ke dalam apartemen.

……

Setelah berpisah dengan tidak menyenangkan dengan Jordan Bo, Stella Han juga pernah memikirkan, Dia ingin menuntut maka tuntut saja, tidak memohon padanya lagi. Tapi beberapa rekan kerja melihatnya tidak ada tindakan, mengutus orang datang membujuknya, mengatakan rekan kerja senior sebuah firma hukum, karena satu hal kecil dituntut, disebarkan keluar akan ditertawakan oleh para rekan kerja di dunia pengacara.

Dia awalnya memikirkan sikap membiarkan keadaan yang buruk, membiarkan Jordan Bo menuntutnya, paling tidak Dia menemani sampai akhir, sudah seperti ini masih terpaksa mencarinya untuk meminta maaf.

Selesai menemui orang yang mengajukan gugatan, Dia berada di sekitar Bo’s Corp, melihat waktu makan siang sudah hampir tiba, Dia pergi ke sebuah restoran kelas tinggi di sekitar Bo’s Corp membungkus makanan pergi ke sana.

Resepsionis melihatnya, tidak mempersulit seperti hari itu, segera menekan lift untuknya, menyuruhnya naik. Dia membawa makanan berdiri di dalam lift, hati sangat tidak tenang, segera akan bertemu dengan Jordan Bo, hatinya sangat gugup.

“Ting” pintu lift terbuka, Stella Han keluar dari lift, lantai ruangan CEO hening, semua orang melakukan pekerjaan sendiri, Vincent Xu melihat Dia membawa makanan restoran berkelas kemari, Dia tidak tahan melihat ruangan CEO sekilas, dalam mata melintas rasa panik.

Stella Han memberikan makanan yang lebih berat kepada Vincent Xu, berkata : “Aku tadi melewati restoran ini, membungkus sedikit makanan kemari, sudah hampir siang, kamu bawa bagikan kepada mereka untuk mengisi perut.”

Vincent Xu segera berterima kasih, Dia menerimanya berkata : “Nyonya Bo setiap kali datang membawakan makanan untuk kami, sudah memanjakan mulut kami menjadi pemilih makanan.”

“Kalian bekerja sangat sulit, sudah seharusnya.” Stella Han selesai mengatakan, melihat ruangan CEO yang tertutup rapat, Dia berkata : “CEO Bo ada tidak?”

Vincent Xu melihat sekilas ruangan, ekspresi bertambah sedikit kesulitan, Dia berkata : CEO Bo masih rapat, tidak berada di dalam ruangan.”

Stella Han tidak memerhatikan ekspresi Vincent Xu, mendengar Jordan Bo tidak berada di dalam ruangan, ekspresinya melepas lega, tersenyum berkata : “Tidak ada, kalau begitu aku menunggunya di dalam ruangan.”

Di berpikir lagipula maju mundur ada sebuah pisau, masalah ini lebih baik cepat diselesaikan, kalau tidak rekan kerjanya sudah akan membencinya. Berpikir sampai di sini, Dia kembali membenci tangannya yang rendahan.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu