You Are My Soft Spot - Bab 372 Istriku, Maaf Sudah Menyusahkanmu (3)

Akhirnya, di tengah suara tangisan yang menggelegar, segala siksaan telah berakhir. Jordan Bo merasa sangat bahagia, Bibi Liu berdiri, berkata dengan penuh semangat: "Sudah lahir, sudah lahir, akhirnya sudah lahir!"

Bibir Jordan Bo mulai memancarkan senyuman, terasa begitu sakit, tapi hal ini mampu melahirkan sebuah nyawa baru, segala suasana hati yang buruk telah sirna dalam suara tangisan yang nyaring ini, matanya hanya tersisa rasa bahagia.

Suster keluar sambil menggendong anak yang dibalut selimut merah muda, berkata dengan sangat bahagia: "Tuan Bo, lahir seorang tuan putri kecil."

Jordan Bo dengan cepat berjalan ke ranjang persalinan, melihat Stella Han berbaring di ranjang dengan lemah, mengulurkan tangan memegang tangannya, mendaratkan serangkaian kecupan di keningnya yang dibasahi keringat, sama sekali tidak keberatan dengan aroma keringat badannya, berkata dengan serak: "Istriku, terima kasih, kamu telah kesusahan!"

Kalimat ini terus berputar dalam hati Stella Han, hal ini membuatnya tak bisa memegang teguh keputusan untuk bercerai dengannya. Stella Han membuka mata, melihat wajah sang pria yang panik, perlahan-lahan sang wanita mulai tersenyum, "Tidak kesusahan, ini sudah seharusnya."

Perkataannya, berhasil membuat Jordan Bo mengalirkan air mata, sungguh bodoh, dia masih merasa sakit, tapi begitu buru-buru untuk menenangkannya. Jordan bo berpikir, tidak peduli anak ini adalah pria atau wanita, dirinya tidak akan lagi membuatnya mengalami kesengsaraan saat melahirkan, bibirnya mendarat di bibirnya, sama sekali tidak mempedulikan dokter dan suster yang ada di samping, menciumnya dengan mesra, "Sungguh bodoh!"

Stella Han berpikir, kalau bukan karena Nyonya Bo melakukan sesuatu dari belakang, mungkin saja dia dan Jordan Bo bisa memekarkan bunga cinta, sayangnya hal ini tidak seperti ini, tidaklah sesuai yang dibayangkan.

......

6 tahun kemudian, Stella Han telah naik pangkat menjadi salah satu rekan kerja sama tingkatan tinggi dalam kantor pengacara, dia memiliki kemampuan yang baik, juga relasi yang luas, terutama kesan orang lain terhadapnya juga baik. Pada masa seperti ini, pernikahan kilat dan perceraian kilat telah menjadi hal yang tak begitu aneh, pengacara dalam bidang perceraian pun mulai menjadi sebuah profesi yang banyak diminati. Stella Han mengandalkan kesan baik dirinya untuk menjadi unggulan dalam dunia profesi pengacara.

Saat ini, dia sudah berumur 32 tahun, mempertahankan pernikahan yang selalu di ambang perceraian. 6 tahun lalu, setelah dia melahirkan Evelyn, Nyonya Bo membencinya karena tidak bisa melahirkan anak laki-laki untuk Jordan Bo, mengakibatkan perselisihannya dengan Jordan Bo sebelumnya menjadi meledak sepenuhnya.

Mereka selalu berpura-pura tenang, tapi sebenarnya sama sekali tidak mampu menghadapi kenyataan yang sengsara. Setelah selesai menjalani masa nifas, Stella Han kembali mengungkit perceraian, Jordan Bo tidak setuju, tapi Stella Han malah lebih membulatkan tekadnya daripada sebelumnya, dia membawa anaknya, keluar dari Halley City dan pindah ke Vanke City.

Beberapa tahun kemudian, mereka sering bertemu karena ikatan darah dengan sang anak, saat Jordan Bo datang ke Vanke City di malam hari, dia akan diam-diam merangkak ke ranjangnya, Stella Han selalu tahu tentang tindakannya, tapi tetap membiarkannya begitu saja.

Stella Han berpikir, dirinya adalah seorang wanita yang normal, karena belum bercerai, menganggapnya sebagai pasangan ranjang pun lumayan bagus, jika mengabaikan kebrutalannya, biasanya masih bisa terlihat bagus.

Begitulah bagaimana mereka mempertahankan pernikahan yang berada di ambang kehancuran ini, hingga Tiffany Song kembali dengan aman, dan muncul kembali di hadapan mereka. Telah ada begitu banyak hal yang terjadi dalam jangka waktu itu, dia bagaikan sedang bermimpi, orang tuanya sebelumnya ternyata bukanlah orang tua kandungnya, dia rupanya merupakan adik perempuan yang terus dicari oleh Taylor Shen dengan bersusah payah selama bertahun-tahun ini.

Dia yang awalnya hanya gadis rakyat jelata seketika menjadi putri keluarga berada, menjadi tuan putri dari orang kalangan atas yang sering disebutkan oleh mulut Nyonya Bo. Tapi pada saat itu, dia sama sekali tidak merasa senang, karena dia benar-benar sangat membenci kakak kandungnya selama 7 tahun, sangat berharap agar kehidupannya bisa sengsara, begitu baru bisa setimpal dengan kematiannya Tiffany Song.

Sore hari itu, setelah mengantar kepergian sepasang kekasih baru yang bahagia dan hendak pergi, Jordan Bo berjalan melintasi kerumunan orang berjalan ke hadapannya, pandangan mata menatapnya dengan mendalam, berkata: "Stella, aku antar kamu pulang."

Stella Han melihatnya dengan melongo, seiring dengan hubungan Taylor Shen dan Tiffany Song yang semakin erat, hubungan di antara dia dan Jordan Bo malah semakin berjarak. Tidak lama sebelumnya, dia bertengkar dengan Jordan Bo, dan langsung membuat gejala depresi Evelyn kambuh.

Stella Han merasa bersalah dalam hati, demi anak, dia berusaha untuk harmonis dengan Jordan Bo, tapi sungguh sulit. Bahkan dengan berita utama yang tercetak di koran dalam bidang entertaiment, yang menyatakan Jordan Bo dan Beatrice Lin yang merupakan adiknya Bretta Lin keluar masuk hotel di tengah malam, diduga telah memesan kamar hotel bersama, Stella Han langsung tahu, dirinya telah kalah.

Setelah saling berkaitan selama 7 tahun, bagaimana pun juga dia sekarang ingin mengakhirinya.

"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri." Stella Han menarik pandangan matanya, seluruh suasana hati telah dikontrol, kembali menjadi terlihat dingin.

Jordan Bo melihat penampilannya yang seperti ini, yang selalu menolak dirinya, menolak segala hal yang diberikannya, menolak pendekatannya, Jordan Bo membungkam bibir, bibirnya memancarkan sedikit senyuman, "Aku sudah tidak akan bisa sering mengantarmu, naiklah."

Jordan Bo membalikkan badan berjalan ke arah tempat parkir, Stella Han memandang sosok punggungnya, tidak mengerti apa maksud dari ucapannya ini. Berjalan ke tempat parkir, Jordan Bo sudah mengganti mobilnya, Spyker N.V. C8, dengan usianya yang sekarang, dia terlihat terlalu tidak cocok jika mengemudikan mobil seperti ini.

Pintu mobil balap super mewah dengan perlahan terbuka ke atas, Stella Han duduk di dalam, pintu turun dengan pelan, bagaikan dalam film populer, mobil ini begitu mencolok hingga menyilaukan.

Tapi pada malam itu, saat Jordan Bo pergi memesan kamar hotel dengan Beatrice Lin, dia juga menggunakan mobil ini untuk mengantarnya bukan. Saat berpikir seperti ini, hati Stella Han merasa sangat pahit. Beatrice Lin pernah bilang, meskipun kakaknya tidak mampu menunggu perceraian mereka, tapi dia mampu menunggunya, dan dia pun sedang mewujudkan janji ini.

Jordan bo menyalakan mobil, lalu mobil balap melaju pesat, setiap tempat yang dilintasi, pasti akan menarik perhatian banyak orang. Kalau saja dirinya juga berumur 20 tahun, pasti juga akan merasa terpukau dengan segala yang ada di depan mata.

Tapi kenyataannya bukan, sekarang dia sudah berumur 32 tahun, sudah melewati usia di mana seorang gadis akan berimajinasi, sekarang hanya sekedar seorang wanita tua.

Stella Han memalingkkan kepala melihat ke luar jendela, sudut matanya tanpa sengaja melihat sebuah benda yang berkilau, lalu melihat ke sana baik-baik, menyadari di atas karpet yang ada di bawah kaki, sepertinya terdapat sebuah anting-anting berlian, membungkukkan badan untuk mengambilnya, dan memang merupakan anting-anting berlian, dengan model tusuk, berliannya memancarkan cahaya yang menyilaukan.

Kilauan ini, seketika menusuk matanya.

Dia mengenal anting-anting ini, di keesokan harinya saat Jordan bo dan Beatrice Lin menginap di hotel, Beatrice Lin mengemudikan mobil balap yang diproduksi terbatas, dengan begitu bangganya datang ke kantor tempat kerjanya, menunjuk ke arah telinganya memamerkan anting-anting berlian, berkata terhadapnya: "Kak Jordan sangat puas atas pelayananku semalam, ini adalah hadiah yang diberikannya untukku pagi ini, untuk menebus dirinya yang begitu buru-buru dan membuatku kesakitan."

Stella Han dengan erat meremas anting-antingnya, secara tanpa sadar, jarum anting-anting telah menusuk tangannya, kesepuluh jari berhubungan dengan hati, merasa sakit sampai hati pun ikut menyusut, berkata dengan murung: "Berhenti!"

Jordan Bo melihatnya sekilas, melihat ada suatu benda yang berkilau di balik tangannya, lalu darah yang merah nyala mengalir ke bawah, sang pria langsung menghentikan mobil ke pinggir tanpa ragu. Baru saja menghentikan mobil, Stella Han langsung menekan tombol di mobil, pintu mobil terbuka ke atas, lalu turun.

Jordan Bo dengan cekatan mengulurkan tangan menangkap pergelangan tangannya, berkata dengan wajah yang dingin: "Stella, kamu sedang berulah apa lagi?"

Stella Han memalingkan kepala, melihat tangan yang memegang pergelangan tangannya dengan tatapan jijik, berkata dengan tajam: "Jordan bo, lepaskan!"

"Stella, setelah saling berselisih selama 7 tahun, aku sudah lelah, sungguh lelah, boleh tidak kita memiliki saat-saat di mana bisa saling harmonis sebelum kita bercerai?" Jordan Bo memurungkan wajah, melihatnya dengan sedih.

Hati Stella Han bagaikan telah disengat oleh lebah, begitu sakit, tangannya masih meremas anting-anting itu, jarum anting-anting menusuk ke dalam daging, terasa sakit setiap kali masuk semakin dalam, rasa sakit yang bagaikan menusuk tulang, "Jordan, mari bercerai, jangan menggunakan Evelyn sebagai alasan lagi."

Setelah mengatakannya, dia menarik kembali tangannya, dengan tenang mencabut anting-anting itu keluar dari daging tangannya, mengabaikan darah yang keluar dari jarinya, dia meletakkan anting-anting itu ke tempat duduk, "Mohon kembalikan barang ini kepada pemiliknya."

Jordan Bo melihat anting-anting itu, lalu terdapat darah di anting-antingnya, hatinya kaget, mengangkat kepala melihat kepergiannya yang begitu tegas, Stella Han hingga sekarang tetap tidak mempercayainya, bahkan sama sekali tidak menanyakannya, langsung memastikan ini adalah kesalahannya.

Dia memejamkan mata, pandangan mata begitu dingin, di antara mereka berdua, selalu dirinya yang terus berjuang keras mempertahankan hubungan mereka, sekarang, Jordan Bo tidak ingin bertahan lagi, tapi apa lagi yang masih tidak dia relakan?

Pernikahan ini dari awal sudah begitu lemah bagi mereka, sebaiknya dilepaskan saja, setidaknya nanti saat kembali bertemu, mereka tidak akan saling membenci satu sama lain bagaikan saling dendam.

Jordan Bo membuka mata, melihat wanita yang perlahan-lahan menjauh, saat seorang wanita yang begitu keras kepala telah memutuskan suatu hal, maka dia tidak akan pernah menariknya kembali. Spontan dia mengingat perkataan yang dikatakan oleh Taylor Shen kepadanya.

"Kakak Tertua, aku selalu merasa, kamu adalah orang yang paling menyedihkan di antara kita berlima, kamu dan Tiara terus berpisah dan bersatu kembali berulang kali, kamu terus mempererat ikatan tali, tapi dia selalu ingin memutuskannya, kalian saling mempertahankan keinginan masing-masing, tapi tidak pernah memiliki waktu untuk mendinginkan diri sendiri masing-masing dengan baik. Terkadang, lebih baik melepaskan tangan pada waktu yang tepat, mungkin saja akan menghasilkan keuntungan yang tak terduga."

Jordan Bo kehilangan kata-kata terhadap "ahli" percintaan Taylor Shen, dulu dia berkata, harus berpura-pura dingin di hadapan wanita, tapi hasilnya, dia sama sekali tidak mempedulikan gengsi apapun di hadapan Tiffany Song, merayu Tiffany Song hingga meleleh.

Membuat seorang pria tua sepertinya begitu sengsara karena kesepian di setiap malam, dan harus mengandalkan taktik menyelinap diam-diam baru bisa naik ke ranjangnya Stella Han.

Sekarang malah menasihatinya untuk melepaskan tangan, sungguh merupakan kakak kandungnya Stella Han, hanya berpikir dari sudut pandangnya adik kandung, tidak pernah berpikir entah karena ide buruk siapa yang telah mencelakainya hingga bertahun-tahun ini?

Dia mengemudikan mobil ke depan dengan perlahan, diam-diam mengikuti sosok tubuh itu, Stella Han terus berjalan ke depan, punggungnya begitu tegak, tapi perlahan-lahan, Jordan Bo menyadari keanehannya, bahunya terus gemetaran.

Demi membuktikan rasa curiga dalam hati, dia mengemudikan mobil hingga ke depannya, ternyata benar, wajah sang wanita yang ada di pinggir jalan itu penuh dengan air mata. Hatinya spontan merasa sakit, Stella Han, kamu bukanlah sama sekali tidak memiliki perasaan terhadapku, benar bukan?

Kamu bisa menangis, merasa sedih, semua karena kamu mencintaiku bukan?

Mobil terus berjalan, melihat sosok tubuh itu telah berjongkok di pinggir jalan melalui kaca spion, menangis hingga tak terkendali, hatinya merasakan sakit yang berdenyut-denyut, bola mata hitam memancarkan sebuah pancaran cahaya yang mendalam.

Stella, demi kamu, aku akan bertaruh sekali lagi, kalau kali ini kalah, maka aku akan memberikan kebebasan kepadamu, dan tidak akan menempelimu untuk selamanya lagi!

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu