You Are My Soft Spot - Bab 89 Aku Memang Sudah Gila Baru Bisa Diinjak-Injak Olehmu (2)

Di pengadilan sana tuan besar sudah mengurusnya dengan baik, asalkan dia tidak bercerai, diri Tiffany Song akan selamanya memikul nama nyonya William Tang, malah barang yang tidak berguna ini ternyata membelakangi mereka bercerai dengan Tiffany Song, benar-benar membuatnya emosi!

Telepon tidak bisa di telepon, dia tidak bisa menghubungi orang, api dalam hatinya terus membara, dia mengambil vas bunga kuno di sebelahnya, menghancurkannya di atas lantai, suara pecahan vas bunga kuno berbunyi sesaat.

Tuan besar Shen masuk dari luar melihat vas porselen bunga yang disukainya dihancurkan oleh Joeclyn Yan, hatinya sakit, “Vas bungaku……”

Joeclyn Yan melihat pecahan vas bunga di lantai, akal sehatnya kembali, raut wajahnya menjadi pucat, William dan Tiffany Song bercerai juga sudahlah, saat ini dia masih menghancurkan vas bunga kesukaan tuan besar, benar-benar cari mati, “Ayah, maaf, aku juga terlalu emosi.”

“Kamu anak yang tidak berguna, kamu tidak tahu setiap barang di rumah ini juga berharga berapa ratus ribuan? Kamu ingin menghancurkannya lalu menghancurkannya, benar-benar membuat aku emosi.” Tuan besar Shen emosi sampai bulu matanya bergetar.

Joeclyn Yan dengan segera meminta maaf, “Ayah, aku benar bukan sengaja, kamu jangan marah lagi, nanti aku menyuruh Nelson memerhatikan sesaat acara lelang, pasti bisa membeli yang sama persis pulang.”

Tuan besar Shen marah memelototkan mata, “Jo de Vivre Group saat ini sangat memiliki uangkah? Bisa membiarkan kalian dengan begitu leluasa menghabiskan uangkah?”

Joeclyn Yan menyadari kesalahan dia menutup mulut tidak bicara. Tuan besar Shen setelah emosi sesaat, berbalik naik ke atas. Joeclyn mengusap keringat dingin di keningnya, seluruh tubuhnya runtuh terduduk di atas sofa.

Dia terus tidak mengerti kenapa tuan besar Shen tidak membiarkan William Tang dan Tiffany Song bercerai, mereka bercerai William baru bisa mencari istri yang bisa membantunya. Malah tuan besar Shen tidak memperbolehkannya, masih mengambil saham sebagai pancingan.

William dan Tiffany Song telah bercerai, saham tidak mungkin diharapkan lagi, dia perlu secepatnya mencari satu calon mertua, paling tidak yang bisa membantu di kantor.

……

Tiffany Song mendapatkan sertifikat perceraian, batu besar dalam hatinya menjadi hilang, dia memanggil taxi pergi ke pusat perbelanjaan disekitar. Taxi berhenti diluar Wanda Plaza, dia tiba-tiba termengun, ingatan yang sengaja dia lupakan itu tanpa sengaja muncul dalam hatinya, dia baru menyadarinya ternyata bahkan mengingatnya juga sangat menyakitkan.

Dia perlahan masuk ke dalam Wanda Plaza, jalan-jalan dengan tidak ada tujuan, saat menunggunya tersadar, dia sudah masuk ke dalam toko khusus pakaian dalam pria itu. Penjual counter masih mengingatnya, dia tersenyum berkata: “Hallo, kamu kembali datang membelikan celana dalam untuk suamimukah? Waktu itu model yang aku rekomendasikan sangat seksikan?”

Wajah dan telinga Tiffany Song memerah, dia berbalik lalu ingin pergi, penjual counter malah memberhentikannya, “Counter kami telah mengeluarkan beberapa model baru celana dalam peluru, dan juga beberapa hari ini ulang tahun Wanda sedang melakukan kegiatan, biasanya tidak ada potongan, hari ini bisa mendapatkan diskon 8.8%, belikan untuk suamimu dua buah, dia akan sangat senang.”

“Dia, dia bukan suamiku.”Tiffany Song menjelaskan berkata, bukan suaminya, juga bukan pacarnya, dia siapapun juga bukan malah menempati tempat yang sangat penting dalam hatinya.

“Pacarkan, aku tahu, saat ini semuanya terbiasa memanggil suami baru terlihat mesra. Kamu tahu toko kami ini tidak memberikan diskon, waktu itu kamu datang membeli aku tidak memberikanmu diskon, melewatinya kamu akan menyesal.”penjual counter sambil berbicara masih mengambil model terbaru untuk dirinya lihat.

Melihat celana dalam peluru dengan ukuran yang sangat besar, Tiffany Song teringat waktu itu Taylor Shen memakai celana dalam yang dia belikan untuknya, dengan sengaja memamerkan bentuk tubuhnya di hadapannya, air matanya seketika bercucuran keluar.

Sekalipun membelinya dia juga tidak bisa memberikannya. Pria yang sombong dan juga siluman itu adalah pria yang bisa dilihat olehnya dari kejauhan tapi tidak bisa dia permainkan.

“Mohon maaf, aku tidak memiliki pacar.”Tiffany Song berterima kasih menolak penjual yang ramah, berbalik keluar dari counter, dia berjalan dengan sangat cepat, takut penjual counter akan menariknya kembali.

Berjalan dengan jarak yang sudah cukup, dia tiba-tiba menangis. Tidak peduli dia berpura-pura seperti tidak ada apa-apa, sebenarnya dalam hatinya tidak pernah melupakan, pria yang pernah memberikannya kehangatan itu.

Handphone di dalam tas bergetar, dia menghapus air mata mengeluarkan handphone, melihat tampilan telepon masuk di atas, jarinya seketika terhenti, baru menekan tombol mengangkat, “Hallo?”

“Tiffany, aku mendengar kamu dan William sudah bercerai, pulanglah.”dari telepon sana datang suara lembut nyonya Song.

Tiffany Song menarik nafas sesaat, suaranya tenang berkata, “Aku sangat baik, kamu tidak perlu khawatir.”

“Pulanglah, tidak peduli bagaimana, disini selamanya adalah rumahmu.” Nyonya Song berkata.

Tiffany Song masih mengingat perkataan Benjamin Song waktu itu, dia mengelengkan kepala, “Saat ini aku sangat sibuk, aku matikan dahulu.” dia mematikan telepon, air matanya malah bercucuran keluar, saat ini dia benar sudah tidak memiliki siapa-siapa.

……

Tiffany Song kembali ke komplek, petugas keamanan memberikannya sebuah surat, dia membukanya, surat dikirim dari kota Jiang, awal tahun dia tahu kota Jiang akan membuka sekali pelatihan desainer, kedengarannya telah mengundang desainer international ternama R.O untuk menjadi pembimbing.

Dia sangat mengagumi desainer ini, saat itu langsung mendaftarkan nama, tidak menduga benar mengirimkannya undangan. Waktunya adalah pelatihan tertutup selama satu bulan, kebetulan sekali bisa membuatnya pergi ke tempat yang baru, dengan baik-baik mengobati rasa sakitnya.

Dia kembali ke apartemen lalu langsung menghubungi penanggung jawab kelas pelatihan memastikan dirinya akan pergi mengikuti pelatihan.

Setelah mematikan telepon dia lalu memulai membereskan barang-barang, berencana terlebih dahulu pergi ke kota Jiang bermain, dengar-dengar disana memiliki banyak tempat indah dan bersejarah, dia jalan-jalan keluar siapa tahu pulang sudah bisa dengan sikap yang baru menghadapi kehidupan yang baru.

Saat Tiffany Song membereskan barang, menyadari dalam lemari baju ada dua buah baju yang sering dipakai Taylor Shen, waktu itu setelah dia menginap di rumahnya lalu dengan sendirinya membawa dua buah baju kemari, dia selesai mencucinya juga tidak sempat mengembalikan padanya.

Saat ini melihat dua buah baju ini, dia kembali mengingat saat mereka bersama, rongga matanya perlahan menjadi basah. Dia tiba-tiba berdiri, mencari sebuah kantong, memasukkan baju ke dalam lalu membawa kantong keluar.

Taxi berhenti di luar gedung besar Shen’s Corp, Tiffany Song melalui jendela mobil melihat bangunan yang berdiri dibawah cahaya matahari yang sangat megah, dia ragu sesaat lalu membuka pintu mobil turun.

Dia mengerti dia tidak seharusnya datang kemari, tapi dia benar sangat merindukannya, dia berpikir dengan egois, sekalipun melihatnya dari kejauhan juga baik.

Tiffany Song berdiri di luar gedung besar Shen’s Corp, setelah ragu-ragu cukup lama baru mengangkatkan kaki berjalan ke dalam. Di dalam kantong ada dua pakaian Taylor Shen, dan juga handphone yang Taylor Shen berikan untuknya dan kartu hitam, karena mereka tidak memiliki masa depan, barang-barang ini dia tidak seharusnya menyimpannya.

Dia berjalan masuk ke dalam gedung, receptionis mengenalnya, tampilan waktu itu satu wajah CEO Shen yang gugup mengendongnya keluar seperti masih semalam, membuat ingatannya sangat dalam, dia menyapanya, “Nona Song, hallo.”

Tiffany Song sedikit tersenyum, lalu memberikan kantong kepadanya, “Hallo, tolong kamu berikan kantong ini kepada……berikan kepada sekretaris Yan.”

Receptionis menerima kantong, ujung matanya melirik di dalam kantong memiliki pakaian pria, dia dengan terkejut memandanginya, “Kamu yakin ini berikan kepada sekretaris Yan kah?” bukan CEO Shen? Tapi waktu itu dia jelas-jelas melihat CEO Shen mengendongnya keluar, bukan sekretaris Yan.

Tiffany Song tercengang sesaat segera mengangguk, “Tidak salah, benar berikan kepada sekretaris Yan.”Cristian seharusnya tahu ini adalah barang Taylor Shen.

“Baik, aku sudah mengerti.”receptionis menekan telepon internal, menelepon masuk ke ruangan sekretaris di ruang CEO, lewat beberapa detik, dari sana baru ada orang mengangkat, “Hallo, ini adalah ruangan sekretaris CEO.”

“Sekretaris Li, tolong bantu aku cari sekretaris Yan sebentar.”

“Sekretaris Yan dan CEO Shen pergi melakukan inspeksi, baru saja turun.”

Receptionis mengucapkan terima kasih lalu mematikan telepon internal, mengangkat kepala hanya sempat melihat bayangan tubuh Tiffany Song dengan cepat berlari keluar, dia diam-diam berpikir: Nona Song kenapa lari begitu cepat, dia sedang menghindari siapa?

Dia belum memikirkannya sampai mengerti, dari sana datang suara lift terbuka, dia segera berdiri melihat CEO Shen dan Cristian keluar dari dalam lift sedang berjalan kearah sini, dia memanggil Cristian berkata: “Sekretaris Yan, baru saja nona Song mengirimkan sebuah kantong memintaku memberikannya padamu.”

Cristian seketika merasa aura pria di sampingnya menjadi sangat tajam, belakangan ini asalkan mengungkit yang bersangkutan dengan kata Song, wajah bos akan menjadi suram. Dia berpikir dengan keras juga tidak mengerti, beberapa waktu yang lalu bukannya masih mesra-mesra sajakah? Kenapa tiba-tiba berubah menjadi seperti ini?

Pantas saja belakangan ini satu perusahaan berteriak kelelahan, mengira Taylor Shen memiliki gangguan hormon. Bos hanya putus cinta saja lalu menyiksa satu perusahaan hingga mengeluh, terutama dia yang setiap hari ikut disisinya, setiap hari ketakutan, kali ini sudah tidak ada pertanyaan lagi, dia sudah menjadi orang yang tidak disukai di mata bos.

Receptionis berjalan kesana lalu memberikan kantong kepadanya, Cristian belum sempat mengulurkan tangan menerimanya lalu ada satu tangan besar lebih cepat darinya mengambil kantong, dia membuka kantong, melihat di dalam baju, kartu hitam dan handphone pink terbaring diam, raut wajahnya seketika menjadi suram.

“Dia sejak kapan datang?” Wajah tampan Taylor Shen menjadi suram, suaranya seperti dikeluarkan dari celah giginya, barang yang sudah dia berikan, masih belum pernah ada orang yang mengembalikan.

Receptionis dengan ketakutan berkata: “Baru saja, dua menit yang lalu.”

Pekataannya belum selesai, Taylor Shen sudah berlari keluar pintu perusahaan. Cristian berbalik melihat sekilas receptionis, dengan wajah berat berkata: “Kamu dalam masalah besar.” Receptionis menjadi ketakutan.

Taylor Shen mengejar keluar, diluar perusahaan sudah tidak ada bayangan Tiffany Song, dadanya sakit seperti akan meledak. Beberapa hari ini dia terus berusaha menahan untuk tidak memikirkannya, dia membuat dirinya sebagai robot, bekerja sekuat tenaga, tapi setiap sampai malam hari, di depan matanya akan muncul bayangannya, dia mengulurkan tangan menangkapnya tapi malah tetap tidak bisa menangkap.

Jantungnya kosong terasa sakit, kalau sejak awal belum pernah mendapatkan, maka dia selamanya tidak akan merasakan rasa sakit dari kehilangan. Tapi pernah mendapatkan, dia baru menyadari kehilangan malah membuat orang begitu sulit untuk menerimanya.

Dia benar kejam, mengatakan lenyap dari dunianya maka langsung tidak memiliki keraguan, Taylor Shen bahkan bisa memikirkan, dia ada tidak begitu gila memikirkannya seperti dirinya? Ada tidak satu malam benar-benar kesulitan tidur masih harus menggunakan obat tidur untuk membantu tertidur?

Dia tidak adakan, dia wanita yang begitu kejam, bagaimana bisa karena dirinya dia tidak bisa tidur? Kalau membiarkan dia mengetahui dirinya adalah orang yang memperkosanya lima tahun yang lalu, dia pasti akan segera tanpa berhenti menjauh darinya semakin jauh semakin baik.

Ada beberapa kali, dia dengan gegabah ingin menelepon dirinya dia lalu menahannya, mendengar suaranya dia akan lebih merindukannya akan lebih gila ingin bertemu dengannya. Disaat dia belum mendapatkan cara untuk menghadapi orang tua sebelumnya, dia tidak bisa menerima kemungkinan kehilangan dirinya selamanya.

Tapi saat ini, dia malah tidak dapat menahannya lagi, dia melihat kantong di tangannya, seperti telah menemukan alasan muncul di hadapannya, dia berbalik berlari kembali, menarik pintu mobil lalu menarik turun Budi, mengemudi mobil keluar dari kantor.

…...

Tiffany Song dengan kalang kabut masuk ke dalam taxi, baru saja mendengar di dalam telepon mengatakan Taylor Shen dan Cristian turun, dia sama sekali tidak berani tinggal sedetik lebih lama langsung berbalik lari. Dia tidak berani bertemu dengannya, takut bertemu dengannya kembali tidak rela untuk pergi.

Saat taxi mengemudi pergi, dia melihat Taylor Shen mengejar keluar, saat itu air mata keluar dari rongga matanya, dia mendesak supir taxi mengemudi pergi mobil, mobilnya mengemudi ke jalan raya, dia terus menatap bayangan tubuh Taylor Shen sampai tidak lagi terlihat dia baru membalikkan kepala, menutup matanya menangis tanpa suara.

Kenapa begitu sulit, jelas jelas menyukai tapi tidak berani mendekat, jelas-jelas sudah tidak ada halangan malah masih tidak bisa bersama.

Mobil berhenti diluar Vanke City,Tiffany Song memberikan uang, baru saja turun dari mobil tangannya lalu ditarik oleh orang, detik selanjutnya, dia menabrak di sebuah dada yang kekar. Tubuh pria menebarkan amarah yang sangat besar, membuat orang ketakutan.

Tiffany Song mengangkat kepala, dengan terheran melihatnya, kenapa dia bisa disini?

Wajah tampan Taylor Shen sangat dingin, pandangannya sangat dingin,dalam matanya dipenuhi garis darah memerah. Dia mengambil kantong, nada bicaranya dingin seperti dapat membuat salju turun di bulan enam, dia berkata: “Tiffany Song, kamu memiliki berapa maksud?”

Tiffany Song terkejut sesaat, dia belum pernah melihat dia semarah ini, membuat orang ketakutan hingga gemetaran, dia dengan ketakutan memandanginya, bahkan lupa rasa sakit yang tajam yang datang di tangannya, dia menjelaskan berkata: Ïni adalah barangmu, sudah seharusnya dikembalikan padamu.”

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu