You Are My Soft Spot - Bab 380 Sudah Lama Menjadi Pasangan Suami Istri, Masih Kencan Apa (1)

Stella sangat malu, pria tua itu tiba-tiba meledak, benar-benar sangat memalukan, tak disangka ternyata alasan mendengar kata-kata cinta yang manis pun teringat, sama sekali bukan pria yang dingin namun menginginkannya dalam hati dan kaku dulu itu lagi.

Jordan melihatnya malu hinga bersembunyi di sofa,Jordan pun tidak membiarkannya bersembunyi , dia sudah mengatakannya, sudah begitu berumur masih berkata mencinta dan dicintai, bagaimana bisa membiarkannya menghindar? Dia menaikkan kera baju Stella, lalu menariknya, dirinya sendiri duduk di atas sofa, membuat Stella membuka kedua kakinya dan duduk di atas kaki Jordan, dengan mata yang mendalam ia menatap nya, membuat nya tidak bisa bersembunyi, Jordan berkata: “Stella, katakanlah pada ku, aku ingin mendengarnya.”

Stella tidak bisa bersembunyi , merasa malu hingga wajah nya memerah, malah tidak bisa menemukan tempat yang bisa digunakan untuk berlindung, melihat pria itu menatapnya dengan lurus, dia pun menutup wajahnya yang memanas, dengan gagap berkata: “Sangat memalukan.”

Jordan melihat gayanya yang canggung dan dingin namun menginginkannya dalam hati,teringat pernah sekali di atas ranjang, dia tiba-tiba ingin mengetahui perasaan Stella, dia menghentikkan gerakannya, bertanya pada nya apakah dia merasa nyaman atau tidak, wanita ini merasa canggung sangat lama, juga tidak bisa mengatakan 1 kata nyaman itu, lalu membuat nya tidak bisa menunggu lagi, pada akhirnya tetap saja melepaskannya.

2 hal tidak boleh dipahami secara bersamaan, kali ini dia tidak akan membiarkannya menghindar, mau dia mengerti dan mengatakannya dengan jelas. Hati pria juga membutuhkan siraman dengan kata-kata yang manis, jika tidak bagaimana merasakan keinginan yang diinginkan selama bertahun-tahun.

“Didepan ku, untuk apa malu, hal yang lebih mesra dan intim kita juga pernah melakukannya.” Jordan mengangkat lengan Stella, lalu memperbaiki posturnya, membuat Stella merasa dia merespon karenanya.

Wajah Stella semakin memanas, selalu tidak bisa melewati rintangan hati ini, dan sekarang akhirnya dia mengerti, apa yang dimaksud dengan cinta dalam hati namun sulit mengutarakannya. Semakin di paksa, semakin ia dengan canggung dan malu tidak mau mengatakannya, sekujur tubuh nya gemetar, ingin lebih jauh sedikit darinya, jangan menuangkan minyak di atas api (memperkeruh suasana) lagi, pria tidak mungkin mau melepaskan 1 kesempatan besar yang baik untuk mempermainkannya.

Jordan melemparkan pandangan asmara, sedikit mengangkat matanya, dengan rendah berkata “Ya” , ujung suara itu muncul, berputar masuk ke dalam telinga Stella, dia pun semakin gemetar.

Dia tidak bisa menahan aura seperti ini, begitu ambigu hingga detak jantung pun sudah hampir berhenti, dia kembali ke cara lama nya, ingin mencium Jordan, pria itu dari awal sudah mempunyai pencegahan, mendorong wajah Stella, mengerutkan alis berkata: “Jika tidak mengatakan maka tidak boleh mencium!”

Stella sangat malu hingga begitu inginmenggali sebuah lubang dan masuk ke dalam, dipaksa olehnya hingga tidak berdaya, dia tidak berani melihat matanya yang begitu membara itu, sekujur tubuhnya pun terasa panas, dia menggigit bibir, dengan kata-kata yang tidak jelas berkata 1 kalimat dengan cepat, kata di tengah itu hampir tidak terdengar apa-apa.

Jordan hanya mendengar kata aku dan kamu, wajah tampannya menghitam, menunggu sangat lama, namun yang ia tunggu ialah kalimat yang ia katakan seperti ini, bisa tidak wanita ini jangan menghancurkan kesenangan disaat seperti ini?

“Aku tidak mendengar dengan jelas, katakan sekali lagi!”

Stella mengangkat kepala melihatnya, melihat matanya yang membara menatapnya, wajah cantiknya pun memanas, langsung memindahkan garis pandangnya, hatinya semakin lama semakin merasa malu. Dari kecil sampai dewasa, Stella tidak pernah dengan serius mengutarakan perasaannya kepada siapapun. Kira-kira ialah sifat yang dibentuk dari keluarganya, ayah dan ibu angkat sudah 30 tahun baru mengadopsi nya, di desa, masih sangat konservatif, ayah dan ibu angkat begitu perhatian padanya menyayanginya dan juga menjaganya, namun dari duu tidak pernah mengatakan kata suka dan cinta padanya , bahkan di hari biasa suami dan istri hidup bersama, sama sekali tidak pernah saling mengatakan kata-kata asmara, itu membuat orang malu.

Terpengaruh , dia juga terbentuk sifat seperti ini, selalu merasa cinta diutarakan dalam mulut, sangat lah memalukan, tidak ingin mengatakannya. Namun saat ini, dipaksa oleh Jordan, dia harus mendengarnya.

Hati nya sangat malu, sama seperti setiap kali ia bersemangat di atas ranjang, akan bertanya padanya apakah ia merasa nyaman atau tidak, apakah sama-sama merasa orgasme, seperti itu membuat orang malu, susah untuh mengutarakannya.

“Jordan, bisa tidak jangan mengatakannya?” Stella berdiskusi dengannya, sangat memalukan, wanita yang pintar berbicara dan berdebat di pengadilan, wanita yang memberi saran kepada 1 per 1 pihak yang terlibat, berhadapan dengan pria yang dicintainya, bahkan 1 kata cinta juga tidak bisa diungkapkan.

Jordan menunggu sangat lama, menunggu hingga diskusinya, dia pun dengan tidak membiarkan siapapun ikut campur berkata: “Tidak ada yang perlu didiskusikan, katakan dengan ikhlas, atau katakan karena dipaksa oleh ku, kamu sendiri yang memilih.”

Pria itu menunggu hingga tidak sabar, telapak tangan yang indah menjulur masuk ke dalam bajunya, melihat gayanya yang dipaksa oleh Jordan hingga tidak bisa bersembunyi , pun tahu bahwa wanita ini tidak pintar dalam kata-kata asmara, jika tidak sudah begitu lama, ia juga tidak akan bergumam tidak mengatakannya.

Dia sudah ragu, saat itu bagaimana Ned Guo bisa menyukainya?

Berpikir sampai disini, ekspresi wajahnya pun menjadi suram, dia ingat pernah sekali mendonasikan perpusatakaan kepada sekolah hukum, saat itu kepala sekolah tidak tahu bahwa Stella adalah istrinya, mengatakan saat itu ada seorang anak gadis, setiap hari mengejar dan berlari di belakang Ned, lalu dengar-dengar kedua orang itu pun berpacaran, tidak tahu menikah atau tidak.

Saat itu ia pun berpikir, kapan Stella akan berlari mengejarnya? Berpikir sampai disini, ia pun semakin tegas, harus mendengar nya berkata cinta.

Stella melihat perubahan besar di ekspresi wajahnya, tenggelam dan mendalam, hatinya juga seperti digantung di udara, melayang-layang, ditambah dengan tangan Jordan yang memberontak, dengan sikap menjajah yang begitu jelas, perlahan ia pun tidak sanggup menegang lagi.

Dia mendekat, lalu merangkul leher Jordan, membuka mulur menggigit telinganya, melontarkan perkataan: “Aku menyukai mu, sudah menyukai mu sangat lama.”

“.......” Sekujur tubuh Jordan membeku, bukan karena kata-kata asmaranya,karena ia sepenuhnya tidak mendengar dengan jelas, ini terlalu tertahan, namun karena ia menggigit telinganya, telinga pria tersebut aleri sejak lahir, ini adalah pertama kali digigit olehnya, sebuah aliran listrik menyebar ke seluruh tubuh, ia tegang hingga tidak berani bergerak.

Stella juga merasakan respon hebat dari badan Jordan, dia juga tegang dan tidak berani bergerak, setelah cukup lama, barulah mendengar pria itu dengan mengontrol menghela nafas, telapak tangan yang besar diletakkan di atas pantat nya, dengan sekuat tenaga menepuk, dengan menggigit gigi dan menekan berkata: “Tidak mengerti, katakan dengan baik pada ku.”

Stella tercengang, dan langsung tertawa terbahak-bahak, dia tertawa tidak bisa berhenti, sampai pria itu menekan nya, barulah suara tawa nya membeku. Dia membungkuk di bahunya, pokoknya sudah dikeluarkan, ia dengan ringan merangkul lehernya, dengan menebalkan mukanya (menghilangkan rasa malu) berkata: “Jordan, sebenarnya..... aku juga menyukai mu, sudah menyukai mu untuk waktu yang sangat sangat lama.”

Pria itu dengan tiba-tiba mendengar pengakuannya, sekujur tubuhnya pun membeku, dia memiringkan kepala melihatnya, wanita itu terus bersembunyi di lehernya, tidak membiarkannya melihat, “Kamu jangan melihat ku, sekali kamu melihat ku, keberanian yang aku kumpulkan tadi pun sudah hilang.”

Bibir tipisnya Jordan pun naik, mengetahui wanita nya begitu malu, dia tidak melihatnya lagi, dengan suara rendah bertanya : “Sejak kapan kamu mulai menyukai ku?”

Stella mendengarnya bertanya, wajahnya pun tetap saja tersipu malu, dia menahan rasa malu dalam hatinya, pemikirannya perlahan terbang jauh, sejak kapan menyadari bahwa dirinya menyukai Jordan? Seperti nya setelah Bretta Lin muncul , melihat nya sekali demi sekali juga tidak kembali mengejar Bretta, hatinya sangat menderita, barulah menyadari bahwa ternyata dirinya sudah menyukainya.

“Sudah sangat sangat lama.”

“Pertama kali mencium ku dengan paksa?” Suara Jordan terdengar rasa suka, wanita yang ia sukai juga menyukai nya, ini adalah hal yang begitu indah.

Stella malu menjulurkan tangan memukul nya, “Tidak ada, aku mencium mu dengan paksa saat itu, aku tidak lah sengaja , namun karena aku meminum sup ayam yang diberikan oleh ibu tiri Tiffany kepadanya, lalu barulah tahu bahwa dalam sup ayam itu ditambah bumbu, setelah meminumnya untuk waktu yang lama, barulah bisa dikumpulkan dalam tubuh.”

“Jika kamu tidak nafsu akan ku, apakah akan berlari ke arah ku?” Jordan pun berpikiran seperti ini, pasti Stella dari awal sudah berpikiran untuk berlari ke arahnya, barulah bisa meminjam alasan sup ayam.

“.........” Tak disangka Stella tidak bisa menjawa apa-apa, dia mengangkat kepala, melihat wajahnya yang tampan, menjulurkan jari telunjuk nya yang kurus mencolek dagu Jordan, dengan menggodanya berkata: “Ya, mungkin saja aku mengilerkan ketampanan kamu.”

Jordan melihat gaya nya yang seperti gangster wanita, menggendongnya , tubuhnya tiba-tiba melambung, terkejut hingga menjerit dengan suara yang tajam , langsung memeluk Jordan dengan erat, untuk menghindari dirinya terjatuh ke bawah.

Pria itu menggendongnya ke atas meja kerja yang besar, menjulurkan tangan menghempaskan barang-barang yang ada di atas meja ke atas lantai, lalu meletakkan Stella di atas meja, dengan mata yang mendalam ia melihatnya , mata hitamnya terpancar api yang membara, hasrat yang ia pendam dari tadi pun, semakin dengan ganas mendekatinya, sepasang tangannya menopang di sisi badannya, membungkukkan dengan rendah badannya, tersenyum dengan sangat jahat, dengan suara rendah ia berkata: “Karena sudah mengiler kan ku sejak lama, maka aku memberikan mu kesempatan untuk melampaui ku.”

Pipi Stella memanas, pernah berjumpa dengan orang yang tidak tahu malu, namun tidak pernah berjumpa dengan orang yang begitu tidak tahu malu, mata Stella melihat ke seluruh arah, disini adalah kantor yang sangat serius, dia malah ingin Stella melakukan hal yang paling di tas serius disini, dia menunjukkan tidak sanggup melakukannya!

“Jordan...........”

“Ya?” Tatapan Jordan mengarah padanya dengan tidak goyah, menyimpan seluruh ketidak-leluasaannya dalam mata, membuat Stella canggung, sudah 7 tahun namun masih seperti baru bersama dengannya, setiap kali melihat gayanya yang seperti ini, dia pun ingin memainkannya dengan ganas.

“Bisa tidak....” Stella ingin berkata, bisa tidak mengganti tempat, meskipun disini juga bukan tidak pernah sebelumnya, beberapa tahun yang lalu ia masih penasehat hukum Bo’s Corp, asalkan ia bersemangat, 1 telepon pun memanggilnya kemari, melakukan apa yang ingin ia lakukan padanya, setelah bertindak dengan kasar, pun dengan ekspresi yang sama menyuruhnya keluar.

Beberapa tahun kemudian, hubungan mereka semakin lama semakin tidak seperti dulu, dia tidak seserius itu lagi. Dalam hati Stella, disini dari awal sampai akhir ialah tempat yang serius di kantor, hal yang ia lakukan pada dirinya sendiri, lubuk hatinya tidak bisa menerimanya.

“Tidak bisa!” Jordan menolak dengan tegas dan tidak goyah, ketika ia mencium bibir Stella, dengan suara rendah berkata: “Mau kamu yang menyenangkan ku, atau aku yang menyenangkan mu.”

Setelah dia mendengar bahwa Stella juga menyukai nya, satu-satu hal yang ingin ia lakukan , ialah menekannya di bawah badan dan menyayanginya dengan baik, dia terus menunggu hari dimana kedua orang harmonis dan bercinta, hari ini akhirnya tiba, masih ada perumpamaan apa, yang bisa lebih mendeskripsikan kebahagiaan dalam hati nya?

……

Vincent Xu dan karyawan kantor General Manager lainnya sudah kembali ke perkantoran, melihat pintu ruangan yang tertutup rapat, siapapun tidak berani mengetuknya, tadi Nyonya Bo memukul CEO Bo, semua orang di tempat itu begitu ingin membutakan sepasang mata, untuk menghindari dipersulit dan ditekan oleh CEO Bo secara diam-diam setelah masalah itu.

Saat ini melihat pintu ruangan tertutup rapat, siapa yang masih berani datang mencari mati.

Namun selama sore itu tidak ada pergerakan sama sekali, Vincent pun khawatir, CEO Bo ini sangat kesal, bisa tidak menarik Nyonya Bo dan membunuhnya bukan? Semakin berpikir ia semakin takut , pada akhirnya ia masih saja memutuskan untuk menelepon dan bertanya.

Telepon internal pun terhubung, berbunyi cukup lama namun tidak ada yang menjawab, baru saja ia berniat untuk menutup telepon, disana pun terjawab, suara pria yang ringan itu sangat mempesona, Vincent sedikit tidak bisa mengikuti irama, ini masih belum bangun tidur atau bagaimana, kenapa suaranya berubah menjadi seperti ini?

“Sore jika tidak ada urusan jangan ganggu aku.”

Ketika tercengang, Vincent mendengar perintah pria itu, lalu dari sana terdengar suara jeritan wanita yang seperti jeritan kucing, sekujur tubuhnya gemetar, akhirnya sudah mengerti, ia pun tersipu malu dan menutup telepon.

Selama 1 sore itu, Jordan tidak keluar, sampai setelah pulang kerja, barulah ia menggendong Stella yang bertubuh lemas itu keluar, berjalan masuk ke dalam lift, lalu menekan tombol turun.

Stella merasa pusing, dia tidak terlalu sadar, dimainkan oleh pria itu selama 1 sore, tenggorokannya pun sudah serak, Jordan masih tidak mau melepaskannya, dalam kantor tidak ada tempat yang tidak bisa ditemukan Jordan untuk bermain nya, sungguh-sungguh terlalu kotor.

“Ting” lift pun berbunyi, Jordan menggendongnya keluar dari lift, mengambil kunci mobil dan membuka pintu mobil, dia membungkukkan badan meletakkan wanita yang bertubuh lemas itu masuk ke dalam tempat duduk di samping pengemudi, dengan penuh kasih sayang mengecup keningnya, lalu mengecup bibirnya.

Dalam hati pria penuh dengan rasa bahagia, tidak seperti yang dulu lagi, setelah selesai bercinta hatinya kosong. Dia menutup pintu mobil, dengan cepat duduk di kursi pengemudi, lalu melaju mobil keluar dari tempat parkir.

Setelah kedua orang itu saling bercinta dan harmonis, pria itu pun semakin bersemangat, 1 tangannya diletakkan di atas stir, 1 tangan lainnya menjulur, dan memegang tangan kecil wanita itu, membuka 1 per 1 jarinya, lalu bergenggaman dengan 10 hariya.

Sekali –kali dengan tatapan yang penuh kasih sayang menatapnya,adik keempat saat ini tidak menipu nya lagi, dengan tanpa malu menunjukkan cintanya, ternyata mendapatkan responnya, bibir kecilnya sedikit tersenyum, tersenyum dengan sangat puas.

Mobil berhenti di depan sebuah restoran yang elit, Stella belum makan siang, selama 1 sore ditekan dan dimainkan oleh nya dengan gila, selesai ia memberhentikan mobil, ia pun berjalan kesana dan menggendongnya, langsung berjalan ke ruangan VIP di lantai bawah.

Melihat gaya dia yang kelelahan, lamban seperti kucing, rasa kasih sayang dalam hati Jordan semakin mendalam, memesan beberapa sayur yang ringan, melihat di bersandar di atas meja tertidur sebentar, dia pun memiringkan badan, dengan suara serak bertanya: “Begitu lelah kah?”

Stella dengan malas membuka sebuah celah, melihat meja makan itu kosong, ia pun dengan nada bicara yang sedikit gegabah, dengan emosi yang terpancar lain di mulut lain di hati, “Jika tidak?”

Dia sangat membenci pria ini, sekali membuat pun tidak ada habis-habis nya, semakin ia memohon, pria itu pun semakin bermain dengan hebat, pinggang tuanya, sudah hampir lumpuh . Berpikir sampai disini, dia pun merasa dirinya sendiri tidak tahu malu, beberapa ronde pun dikelabui olehnya, pada akhirnya tak disangka masih saja begitu cocok.

Jordan tidak peduli dengan keras kepala nya, menjulurkan tangan mencubit telingnya, seperti menenangkan kucing yang sensitif dan mudah marah, “Sayur akan segera datang, kamu pejamkan mata sebentar, selesai makan kita akan langsung pulang dan tidur.”

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu