Spoiled Wife, Bad President - Bab 180 Seorang Pria Yang Tidak Berkata Sesuai Dengan Hatinya!

"Iya." Suara Ricky Mo sangat santai: "Kamu menelponku hanya untuk mengatakan ini?"

"Tidak semuanya ..."

"Lalu apa lagi yang ingin kamu katakan kepadaku?"

Suara Ricky Mo masih tetap santai, tetapi Amanda Mu merasakan sesuatu yang tidak biasa dari perkataannya.

"Tidak ada lagi ..." Tiba-tiba dia tidak berani menyebutkan masalah Peter Si lagi.

"Kamu di mana, aku akan mendatangimu." Ricky Mo berbicara sambil mengambil kunci mobil dan berjalan keluar.

"Kemana kamu pergi?" James Gu melihat Ricky Mo berjalan pergi dengan membawa kunci mobil, dan berkata dengan terkejut: "Kamu bukan ingin pergi mencari Peter Si untuk berkelahi bukan, dia tidak di perusahaan ..."

Ricky Mo mengabaikan omong kosongnya dan langsung pergi.

Ricky Mo mengatakan ingin pergi mencarinya, Amanda Mu terpaksa mencari restoran di dekat restoran teh untuk duduk dan menunggu Ricky Mo.

Dia memilih posisi di dekat jendela dan tatapan matanya selalu tertuju ke luar jendela, dengan begitu ketika Ricky Mo datang, dia bisa melihatnya.

Ricky Mo datang dengan cepat, Amanda Mu menelponnya, dia memarkirkan mobil dan berjalan masuk ke restoran.

Amanda Mu tersenyum: "Kamu mau minum apa? Aku memesan secangkir lemon tea untukmu."

Lemon tea?

Minuman yang di minum wanita.

Ricky Mo mengangkat alisnya, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Begitu dia duduk, dia langsung berkata: "Bukankah saat ini kamu seharusnya berada di perusahaan."

Dengan kata lain, Amanda Mu bisa muncul di sini, itu pasti karena ada sesuatu atau seseorang mengajaknya bertemu.

Amanda Mu tahu bahwa dia sudah ketahuan, otak Ricky Mo terlalu pintar, tidak ada yang bisa ia sembunyikan darinya.

Dia tidak punya pilihan lain selain menceritakan semuanya kepada Ricky Mo.

Ricky Mo tidak segera berbicara setelah mendengarnya, dia hanya menatapnya sejenak dengan mata muram.

Sampai Amanda Mu merasa punggungnya merinding karena ditatap olehnya, dia baru berkata dengan perlahan: "Jadi, setelah mengetahui bahwa kamu dan Peter Si masuk di pencarian panas, orang pertama yang kamu cari adalah Peter Si."

Amanda Mu bisa mendengar aroma kemarahannya dari kalimatnya itu.

Seolah-olah jika kalimat berikutnya dia mengatakan itu salah, dia bisa menyalakan api kemarahan Ricky Mo.

Dia berpikir sejenak, dia memikirkan perkataan yang bisa menyenangkan dan menenangkan kemarahan Ricky Mo, dia melirik ke samping, dan melihat Herman Mo dan Ronny Mo.

Ronny Mo adalah nama kakek Mo.

Mereka berdua kebetulan baru keluar dari restoran teh, dan keduanya berjalan satu di depan dan satu di belakang.

Jaraknya agak jauh, jadi Amanda Mu tidak bisa melihat ekspresi mereka berdua, tetapi dia bisa merasakan suasana di antara mereka tampaknya tidak terlalu baik.

Amanda Mu menunjuk ke tempat di mana mereka berdua berada, dan berkata kepada Ricky Mo: "Mengapa ayahmu dan kakek ada di sana?"

Ricky Mo menoleh ke belakang dan melihat Herman Mo dan Ronny Mo.

Dia sedikit mengernyit, tidak tahu apa yang dia pikirkan. Dia berkata dengan tenang: "Restoran teh itu adalah milik Perusahaan Mo. Orang-orang keluarga Mo sering minum teh di sana untuk membicarakan berbagai hal."

Amanda Mu mengangguk: "Oh ..."

Dia menghela napas dalam hatinya, industri milik Perusahaan Mo benar-benar tak terhitung jumlahnya.

"Dengan Black Card yang diberikan kakek kepadamu, kamu bisa pergi ke semua restoran, hotel, dan tempat hiburan yang dioperasikan oleh Perusahaan Mo sesukamu."

Ricky Mo berkata kepada Amanda Mu, tetapi matanya masih melihat ke luar jendela.

Pada saat ini, Ronny Mo telah berjalan ke depan mobil, pengawal yang di samping membuka pintu untuknya, dan dia membungkuk lalu masuk ke dalam mobil.

Sebelum mobil melaju, dia melambaikkan tangan kepada Herman Mo dari jendela, dan tidak tahu apa yang dia katakan, kemudian mobil melaju.

Herman Mo menyaksikan mobil Ronny Mo pergi sebelum kembali ke mobilnya sendiri.

Itu hanya ayah dan anak janjian untuk minum teh bersama, tidak ada yang istimewa tentang hal itu, hanya saja ...

"Tadi kamu bilang, ketika kak Peter keluar dari sana, ia terlihat seperti linglung?" Ricky Mo menarik tatapan matanya dan menatap Amanda Mu.

Amanda Mu masih terkejut dengan apa yang dikatakan Ricky Mo sebelumnya.

Dia sekarang merasa, Clarisa Mo mengatakan bahwa dia memanjat untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi, itu memang benar-benar bukan salahnya.

Hadiah yang di berikan kakek Mo sangat berharga.

"Iya, kemudian aku mengiriminya WeChat dan menelponnya, tetapi dia mengabaikanku." Berbicara tentang hal Peter Si, wajah Amanda Mu langsung menjadi serius.

"Aku rasa orang yang lembut seperti kak Peter, hanya karena masalah pencarian panas saja, itu pasti tidak akan membuatnya seperti itu, mungkin ada sesuatu hal lain yang terjadi, dan masalah itu mungkin baginya ..."

Amanda Mu terdiam sesaat, dan menambahkannya: "Pukulan yang sangat besar."

Dia bisa menunjukkan ekspresi yang begitu kasihan, bukankah karena mendapatkan pukulan besar?

"Selain itu, ketika dia menyuruhku datang, dia masih sangat normal. Pasti ada hal lain yang terjadi padanya pada saat aku ke sini, tetapi hal apa yang bisa terjadi padanya dalam waktu yang begitu singkat?"

Amanda Mu menganalisisnya sambil mengangguk, tetapi dia tidak bisa memahaminya.

Dia langsung mendongak dan melihat tatapan mata Ricky Mo sedang menatapnya dengan erat.

"Kenapa? Apakah yang aku katakan salah?" Amanda Mu bertanya dengan ragu sambil memegang gelas di depannya.

"Kamu memiliki nomor teleponnya dan WeChat-nya, hubungan kalian cukup baik." Ricky Mo menatapnya dengan senyuman sinis, suaranya lembut dan lambat, itu terdengar agak mengerikan.

Amanda Mu: "..."

Dia berkata begitu banyak, dan perhatian Ricky Mo ternyata tetuju pada hal ini!

Dia baru ingin menjelaskannya, lalu Ricky Mo berkata dengan pelan; "Kamu tidak menambahkan WeChat-ku."

Ini terdengar seperti ada perasaan sedih yang aneh.

Amanda Mu bergegas mengeluarkan ponselnya: "Aku akan menambahkanmu, aku akan menambahkan WeChat-mu sekarang."

Alasan utamanya adalah karena Ricky Mo biasanya tidak suka mengirim pesan atau semacamnya, bahkan dia berpikir bahwa Ricky Mo si Tuan muda ini, mungkin tidak menggunakan WeChat.

"Tidak perlu." Ujar Ricky Mo dengan acuh tak acuh, ia memalingkan kepalanya ke samping.

Tetapi ponselnya masih di letakkan di atas meja.

Seorang pria yang berkata tidak sesuai dengan hatinya!

Amanda Mu begegas mengambil ponselnya dan menambahkan pertemanan WeChat-nya.

Kemudian mengembalikan ponselnya dengan nada halus: "Sudah aku tambahkan."

Ricky Mo meliriknya, dan mengambil ponselnya setelah dua detik dengan sikap angkuh.

Ketika dia melihat catatan di atasnya, dia mengerutkan kening: "Apa yang kamu tulis ini?"

Amanda Mu berkata: "Nama."

Ricky Mo meliriknya, jari panjangnya bergerak di layar ponsel, dan melemparkan ponselnya kepadanya, kemudian menatapnya dengan seksama.

Amanda Mu meliriknya dan menyadari bahwa catatan yang diberikan padanya diubah menjadi "istri".

Sangat jelas, maksudnya adalah agar dia mengubah daftar nama pertemanannya menjadi catatan yang sesuai.

Dia berpura-pura tidak mengerti, tetapi Ricky Mo terus menatapnya, dan dia terpaksa mengubahnya dengan enggan.

Dia merasa bahwa Ricky Mo jika serius, keras kepala seperti anak kecil.

"Huh, sekarang sudah di ubah!" Setelah mengubahnya, dia menyerahkan ponselnya kepada Ricky Mo.

Ricky Mo menunjukkan ekspresi puas di matanya, dia berdiri: "Apakah kamu ingin kembali ke perusahaan? Aku akan mengantarmu."

"Iya."

Amanda Mu berdiri dan ketika ia hendak meraih tasnya, Ricky Mo mengambil satu langkah lebih dulu dan mengambil tasnya.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu