Spoiled Wife, Bad President - Bab 427 Amanda Mu Selalu Istimewa Baginya

Amanda Mu kembali lagi ke dapur, dia meletakkan tangannya di atas meja dan menghela napas dalam-dalam kemudian dia merebus air.

Dulu sewaktu dia memasak untuk Ricky Mo, mana mungkin dia tega memberikannya kepada orang lain?

Amanda Mu menenangkan pikirannya dan melanjutkan memasak.

Namun, sekarang Amanda Mu memasakkan mie yamin untuknya.

Ketika dia mengeluarkannya, Ricky Mo sudah tidak ada di aula lagi.

Dia bertanya kepada Doni:”Di mana Ricky Mo?”

“Tuan muda pergi ke ruang kerja.” Doni menunjuk ke lantai atas.

Amanda Mu melihat ke atas dan berkata:”Kalau begitu, aku akan membawakan ke atas untuknya.”

Doni sedikit terkejut:”Nona Mu, kamu ... ... “

Dia tidak menyangka bahwa Amanda Mu begitu sabar.

“Asisten Doni dulu tidak memanggilku nona Mu.” Amanda Mu melihatnya dan tersenyum kepadanya.

Doni memanggilnya dengan ragu:”Nyonya?”

“Aku ke atas dulu.” Amanda Mu mengangguk dan mengakui bahwa ingatannya sudah pulih.

Doni terlihat senang, tetapi ketika dia memikirkan kondisi Ricky Mo, dia tidak bisa tidak merasa sedih.

Ricky Mo sebelumnya terlihat ada kemajuan, tapi akhirnya jadi seperti ini dan Amanda Mu tiba-tiba pulih ingatannya.

Anggap saja ini sebagai cobaan sebelum hal baik terjadi.

……

Amanda Mu mengetuk pintu ruang kerja Ricky Mo.

Orang yang ada di dalam tidak bersuara.

Amanda Mu langsung mendorong pintunya.

Hanya saja, begitu dia mendorong pintunya, ada barang yang melayang ke arahnya, Amanda Mu memiringkan badannya sehingga dia bisa menghindari barang yang dilempar oleh Ricky Mo.

Ketika barang itu jatuh ke lantai, Amanda Mu melihatnya dan menemukan bahwa itu adalah cangkir kopi, tapi meskipun jatuh ke lantai tapi tidak pecah.

Detik berikutnya, terdengar suara marah Ricky Mo:”Keluar!”

Amanda Mu tertegun karena teriakannya sebelum dia menutup pintu dan berjalan menghampirinya.

Peng!

Nampan diletakkan di atas meja dan mengeluarkan suara.

Pandangan Ricky Mo tertuju pada Amanda Mu sejak dia berjalan masuk.

Amanda Mu mengeluarkan mie itu dari nampan dan meletakkan di depan Ricky Mo.

Ricky Mo meyunggingkan mulutnya dan berkata:”Hanya bisa masak mie saja?”

Amanda Mu menjawabnya dengan serius:”Tidak, aku bisa masak banyak masakan lain lagi, kamu coba dulu.”

Setelah Ricky Mo mendengarnya, kali ini dia benar-benar tertawa tapi tersenyum sinis:”Kepercayaan diri dari mana sehingga kamu yakin bahwa aku mau makan masakanmu?”

“Aku tidak berpikir seperti itu.” Amanda Mu menunduk dan terlihat sangat sabar.

Ricky Mo mengambil sumpit dan mengaduknya dan melempar sumpitnya:”Mienya terlalu lembek, masak semangkok lagi.”

Amanda Mu rasa dia terlihat sangat kekanak-kanakan karena sengaja menyulitkannya.

Ricky Mo dulu sangat baik kepadanya, sekarang dia jadi seperti ini, ini membuatnya sedikit tidak biasa.

Namun, Amanda Mu sangat tahu, Ricky Mo sekarang merasa tidak ada perasaan aman.

Kenyataan yang ada di depannya tidak sesuai dengan ingatannya.

Dia belum terbiasa dan menjadi kesal dan mudah marah.

Apalagi, Ricky Mo memang orang yang temperamennya tidak jelas.

Karena dia berpikir dari sudut pandang Ricky Mo maka Amanda Mu tidak marah.

Dia menunduk dan sedikit membungkukkan badannya, dia mengambil sumpit yang dilemparkan ke samping oleh Ricky Mo, dia mengambil mienya.

Setelah Ricky Mo melihatnya, dia menyipitkan mata sambil melihat Amanda Mu.

Amanda Mu tersenyum ke arahnya.

Ricky Mo bingung dan alisnya semakin dalam.

Tiba-tiba, Amanda Mu memegang dagu Ricky Mo dan memasukkan mie yang ada di tangannya ke mulut Ricky Mo.

Ricky Mo terkejut dengan tindakan Amanda Mu, matanya melotot dan sedikit membeku.

Ketika Amanda Mu mengeluarkan sumpitnya, tanpa sadar dia mulai mengunyah.

Amanda Mu menahan tawanya, bukankah dia memakannya?

Ketika Ricky Mo sadar dengan apa yang telah dilakukan oleh Amanda Mu barusan, wajahnya menghitam.

Dia segera bangun dan berkata dengan marah:”Kamu keluar! Cepat keluar!”

Wanita ini benar-benar sombong sekali.

Tidak ada wanita yang berani berbuat seperti ini kepadanya selama ini.

“Aku punya tangan dan kaki, aku akan keluar baik-baik.” Amanda Mu tidak marah, dia merapikan bajunya dan berjalan ke arah luar.

Hanya saja, dia baru berjalan dua langkah dan tiba-tiba kembali ke arah Ricky Mo.

Sebelum Ricky Mo meledak, dia mengulurkan tangan untuk menekan bahunya, dia berjinjit untuk menopang tubuhnya dan mencium bibirnya dengan lembut.

Dia hanya menciumnya sebentar.

Serangkaian gerakan Amanda Mu dilakukan dengan terampil dan alami.

Setelah dia menciumnya, dia mundur dua langkah dan tersenyum puas dan menunjuk mie yang ada di atas meja:”Ingat, habiskan mienya.”

Setelah dia selesai berkata, dia langsung berjalan keluar.

Ricky Mo sangat marah, dia melihat bayangannya menghilang di luar pintu dan langsung menendang kursi hingga jatuh dan mengeluarkan bunyi yang kencang.

Di luar, Amanda Mu sedang menutup pintunya, ketika dia mendengar ada suara di dalam, dia mendorong sedikit pintunya.

Melalui celah pintu, dia melihat Ricky Mo yang sedang marah di dalam dan juga kursi yang ditendangnya itu.

Wajah Amanda Mu memucat dan menutup pintu ruang kerja.

Jika dia keluar agak lama kemudian, apakah yang ditendang Ricky Mo itu bukan kursi tapi dirinya?

Melihat temperamen Ricky Mo yang seperti itu, sepertinya hal ini mungkin saja terjadi.

Ketika dia mengenal Ricky Mo dulu, Ricky Mo sudah bisa mengendalikan amarahnya, dia biasanya hanya marah tapi tidak melampiaskannya.

Tapi Ricky Mo yang sekarang, benar-benar mudah tersinggung dan mudah marah.

Jika dibandingkan, Ricky Mo yang berusia dua puluhan benar-benar terlihat tidak stabil.

Amanda Mu bertemu Doni di tangga.

Dia bertanya kepada Amanda Mu dengan khawatir:”Nyonya, apa yang telah terjadi?”

Barusan suara Ricky Mo agak kencang, Doni khawatir dia akan menyakiti Amanda Mu.

Umur dua puluhan adalah umur yang emosinya mudah meledak, Ricky Mo yang sekarang tidak akan mengasihani Amanda Mu.

“Tidak apa-apa, dia marah pada dirinya sendiri.” Amanda Mu berkata dan tidak bisa menahan tawanya.

Doni bingung, dia saja harus berhati-hati kepada Ricky Mo tapi Amanda Mu masih bisa tertawa.

Di sisi lain, ini juga menegaskan pikirannya, tidak peduli seperti apa Ricky Mo, baginya, Amanda Mu selalu istimewa baginya.

Doni melihat Amanda Mu turun ke bawah dan bertanya:”Apakah nyonya mau pulang?”

“Ya, Joanna masih di rumah Lusi, aku harus ke sana, Ricky Mo harus mengandalkanmu sekarang, jika ada sesuatu maka telepon aku saja.” Dia harus menjaga Joanna Mo dan juga Ricky Mo.

Ricky Mo sekarang seperti bom yang waktu berjalan yang dapat meledak kapan saja, jadi Joanna Mo masih tidak bisa pulang.

Doni mengikutinya di belakang:”Kalau begitu, aku suruh orang mengantarmu pulang.”

Amanda Mu menolaknya:”Tidak perlu, aku menyetir sendiri.”

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu