Spoiled Wife, Bad President - Bab 733 Kesepakatan Antara Sesama Pria

Benar, orang yang sedang duduk di dalam mobil adalah Ricky Mo.

Ricky Mo tidak mempedulikan Tisno, karena dia tidak tertarik tentang kemiripannya dengan Stevi Mo.

Tisno juga tidak berharap Ricky Mo akan menanggapinya, dia hanya berkata sendiri:”Kalian bersaudara lumayan kejam terhadap diri sendiri.”

Jelas-jelas lebih peduli dari siapa pun, tapi harus memaksa diri sendiri untuk bersikap kejam. Bahkan Tisno yang sudah banyak membunuh orang juga tidak bisa menandinginya.

Dia tidak begitu kejam terhadap dirinya sendiri.

Ricky Mo tidak berbicara, dia hanya tersenyum dingin:”Kembalilah, dia akan terbangun sebentar lagi.”

Tisno bukan orang yang murah hati, dia melakukan semua itu atas perintah dari Ricky Mo.

Ricky Mo membujuk Stevi Mo untuk mengobati penyakitnya, dia berjanji satu hal kepada Ricky Mo.

Stevi Mo sudah mengobati penyakitnya di luar negeri, Ricky Mo sudah mempersiapkan segalanya di luar negeri dan terlihat sangat tulus.

Sedangkan Tisno tidak ikut pergi bersamanya, karena dia sudah berjanji kepada Ricky Mo untuk melindungi Amanda Mu.

Ini adalah kesepakatan antar dua pria yang bisa dipercaya, tidak ada pihak ketiga yang tahu, dirahasiakan dengan sangat rapat selama ini.

Setelah Ricky Mo selesai bicara, dia mengisap rokoknya dalam-dalam kemudian mematikannya, menyalakan mobil dan pergi.

Sinar lampu mobil membuat Tisno menyipitkan matanya.

Dia melihat mobil Ricky Mo meninggalkan area tempat tinggal, sebelum dia berjalan ke arah mobilnya.

Dia melihat dari arah luar mobil dan menemukan sepertinya Amanda Mu masih belum bangun, dia berjalan ke arah jendela yang ada di sebelah kursi pengemudi dan mengetuknya.

Dia mengetuknya dengan keras selama beberapa kali, Amanda Mu baru perlahan-lahan terbangun.

Amanda Mu benar-benar tertidur tadi, dia sedikit bingung saat ini, dia membeku untuk beberapa saat, ketika dia menemukan dirinya masih berada di dalam mobil, dia baru ingat apa yang terjadi sebelumnya.

Kemudian dia melihat Tisno yang berdiri di luar jendela, dia segera mengambil tasnya, membuka pintu dan turun dari mobil.

Tisno sudah berjalan ke belakang untuk membantunya mengambilkan kopernya, ketika dia turun, dia mendorong kopernya dan berjalan masuk ke bangunan tempat tinggal.

Mereka berdua menunggu lift bersama.

Lift datang dengan cepat di pagi hari, mereka tidak berbicara sampai masuk ke dalam lift, karena tidak ada yang bisa dibicarakan.

Amanda Mu merasa mengantuk dan matanya terasa perih.

Ketika sampai di lantai tempat tinggalnya, Amanda Mu mengatakan:”Terima kasih ya.”

Tisno hanya mengangguk, dia tidak menoleh sambil kembali ke rumahnya sendiri.

Amanda Mu sudah tiba di rumahnya sendiri, di ruang tamunya masih ada mainan yang dia mainkan bersama Joanna Mo waktu itu.

Setelah dia menyalakan semua lampu yang ada di dalam setiap kamar, dia kemudian duduk di atas sofa dan merasa badannya sangat lelah.

Amanda Mu duduk di sofa sambil memeluk sebuah guling dan bersandar di sofa dengan malas, dia tidak ingin bergerak lagi.

Dia duduk seperti itu, tanpa sadar dia ketiduran.

Dia terbangun lagi karena merasa kedinginan.

Dia langsung duduk di atas sofa begitu tiba di rumah, musim semi di kota J masih terasa dingin.

Amanda Mu merasa hidungnya sedikit tersumbat, dia bernapas dalam-dalam sebanyak dua kali, dia masih merasa sedikit tidak nyaman.

Di luar sudah terang, Amanda Mu mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menemukan bahwa sekarang sudah jam delapan pagi.

Dia tidak tidur lama di sofa, hanya tertidur sekitar tiga jam saja.

Dia meletakkan ponselnya dan berdiri, tapi begitu dia berdiri, dia merasa kepalanya pusing dan pandangannya gelap, dia terjatuh ke sofa kembali.

Dia kelelahan selama beberapa hari ini, ditambah tidak tidur dengan baik, dia masuk angin semalam dan kepalanya sangat sakit sekarang. Kondisi badannya biasanya tidak seburuk ini.

Amanda Mu memejamkan matanya sebentar, dia mencoba untuk berdiri sekali lagi.

Hari ini adalah hari Sabtu, dia ingin pergi melihat Joanna Mo dulu sebelum pergi mengurus urusannya sendiri.

Selain itu, sebelum dia pergi menjenguk Joanna Mo, dia harus mandi, ganti baju dan berdandan sedikit, wajahnya terlihat pucat. Joanna Mo sangat pintar, dia akan mengkhawatirkannya.

Amanda Mu menyemangati dirinya sendiri sambil memikirkan Joanna Mo, sehingga dia merasa lebih bersemangat.

Dia mengambil baju dan pergi mandi.

Setelah mengatur suhu airnya menjadi panas, dia merasa kepalanya lebih sakit lagi, bahkan pandangannya sedikit kabur.

Setelah Amanda Mu melepaskan bajunya, dia mengangkat kepalanya supaya air hangat bisa menyiram mukanya dan membuat dirinya menjadi lebih segar.

Dia merasa dirinya lebih segar, tapi kepalanya terasa lebih sakit lagi, bahkan badannya terasa lemas sehingga hampir tidak bisa berdiri tegak.

Amanda Mu sempoyongan, kemudian dia meletakkan tangannya di dinding, tapi kepalanya sangat berat dan kakinya terasa ringan, dia perlahan-lahan meluncur dari tembok.

Dia terbaring di lantai, air dari atas pancuran tidak berhenti mengalir.

Pada awalnya, dia masih bisa mendengar suara air mengalir. Air mengalir di atas matanya sehingga Amanda Mu tidak bisa membuka matanya, dia merasa kesulitan untuk membuka mata.

Dia tidak tahu dia berbaring di lantai selama berapa lama sampai kesadarannya semakin kabur, bahkan suara air yang mengalir dari pancuran tidak terdengar lagi, telinganya terdengar berdengung.

Perasaan seperti ini ... ... seperti akan mati ... ...

Amanda Mu memaksakan diri untuk menggerakkan bibirnya, dia bahkan sedang berhalusinasi dan seolah-olah ada yang sedang memanggil namanya.

Dan suara itu adalah suara Ricky Mo.

Katanya, orang akan memiliki halusinasi yang indah sebelum mati. Setelah pikiran ini terlintas di otak, kesadaran Amanda Mu sudah hilang sama sekali.

Pada detik berikutnya, pintu kamar mandi dibuka dengan kencang, sosok tubuh Ricky Mo yang tinggi besar terlihat di pintu.

Rambutnya berantakan karena dia berlari dengan cepat, jasnya yang telah digosok rapi terlihat kusut, dia sepertinya buru-buru berlari ke sini.

Dia berdiri di depan pintu kamar mandi, ketika dia melihat Amanda Mu terbaring di lantai, ekspresi di wajahnya membeku, seluruh badannya gemetaran.

Dia segera menenangkan pikirannya dan segera melangkah maju, dia mengambil handuk yang ada di samping untuk menutup badan Amanda Mu, dia memeluknya dan suara seraknya terdengar cemas:”Amanda Mu?”

Mata Amanda Mu tertutup, kelopak matanya bergerak tapi dia tidak membuka matanya.

Ricky Mo memeluknya erat-erat dalam pelukannya, dia bahkan tidak sempat menutup pancuran airnya, dia menunduk dan mencium dahinya sambil bergumam:”Baguslah jika tidak apa-apa ... ... “

Ketika dia masuk barusan, dia melihat Amanda Mu berbaring di lantai tanpa ada tanda-tanda kehidupan, pada saat itu, tidak tahu apa yang dia pikirkan, dia hanya merasa seluruh tubuhnya terasa kosong, dia sama sekali tidak tahu harus melakukan apa.

Dia menggendong Amanda Mu dengan hati-hati, dia tidak mempedulikan air yang terus mengalir dari pancuran.

Amanda Mu bergerak dalam pelukannya, tapi dia hanya bergerak sedikit, dia sekarang tidak punya tenaga untuk membuka matanya.

Ricky Mo menggendongnya ke tempat tidur, dia mengganti sebuah handuk besar untuk mengeringkan badannya, kemudian dia berbalik dan mencari baju tidur di lemarinya.

Dia pernah tinggal di sini, dia sangat mengenal semua tempat yanag ada di sini, dia tahu kebiasaan Amanda Mu dalam meletakkan barang maka dia sangat mudah menemukan barangnya.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu