Spoiled Wife, Bad President - Bab 370 Jelek Sekali

Setelah Amanda Mu selesai berkata, dia melirik ke arah Joanna Mo.

Joanna Mo memeluk leher Ricky Mo, dia memiringkan kepalanya dan memanggilnya dengan manis:”Kakak cantik.”

“Ya.” Amanda Mu menjawabnya, tanpa sadar suaranya menjadi lembut:”Joanna jangan pergi sembarangannya lagi lain kali ya.”

Ricky Mo sekarang baru sadar, kenapa dia merasa begitu akrab dengan wanita di depannya ini.

Dia ingat, ketika menunggu lampu merah dipersimpanagan jalan pada hari itu, Joanna Mo juga memanggil “Kakak cantik”.

Dalam tiga tahun terakhir, banyak wanita yang mendekatinya.

Dia sendiri juga tidak tahu kenapa, dia tidak berminat dengan para “wanita cantik” itu, di matanya, mereka terlihat sama saja.

Bahkan dia sama sekali tidak tertarik dengan ibu kandung Joanna Mo, Maggie Su.

Jika bukan karena dia menyuruh orang untuk melakukan perbandingan tes DNA, dia sendiri bahkan tidak percaya kenapa dia bisa bersama dengan Maggie Su.

Wanita ini banyak berubah dibandingkan terakhir kali melihatnya dan terlihat lebih enak dilihat.

Terakhir kali dia hanya melihatnya sekilas, dia hanya ingat bahwa dia sangat kurus, mukanya pucat seperti hantu dan terlihat jelek sekali.

Sekarang sepertinya sedikit lebih berisi.

Tapi ... ...

Mata Ricky Mo jatuh pada pergelangan tangan Amanda Mu yang ramping, dia ragu bahkan jika dia mencubitnya dengan ringan maka tulangnya akan langsung hancur.

Pandangan mata Ricky Mo sangat tajam, sehingga Amanda Mu merasa seluruh badannya tidak nyaman karena dilihat olehnya.

Dia hanya bisa mengganti topik pembicaraannya dan bertanya:”Tuan Mo, kamu ... ... sebelumnya di dalam telepon, kenapa kamu tahu bahwa Joanna akan mencari seorang kakak untuk membantunya?”

Ricky Mo meyipitkan matanya, dia menatap wajahnya dan nada bicaranya datar:”Perempuan yang lebih tinggi darinya, akan dipanggil kakak olehnya.”

Sebenarnya, Joanna Mo hanya melihat perempuan yang dia rasa cantik, dia tidak peduli berapa umur orang itu dan dia akan memanggilnya “kakak cantik”.

“Ternyata seperti itu ... ... “ Amanda Mu menganggukkan kepalanya.

Ponsel di tasnya bergetar, Amanda Mu melihatnya dan menemukan bahwa itu adalah telepon dari Lusi Shen.

Dia tidak mengangkat teleponnya, dia buru-buru mengangkat kepalanya dan berkata kepada Ricky Mo:”Aku benar-benar tidak ingin hadiah, kamu harus jaga anaknya baik-baik ke depannya, dia masih sangat kecil, aku pergi dulu.”

Setelah selesai bicara, dia melihat ke arah Joanna Mo dan pergi.

Dia berjalan sambil mengangkat telepon dari Lusi Shen.

“Maaf, aku lupa meneleponmu.” Dia bersama Joanna Mo barusan sehingga melupakan hal ini.

Dia juga menemukan bahwa dia sangat menyukai anak-anak.

“Tidak apa, apakah kamu sudah sampai di rumah?”

“Aku sekarang akan pulang ... ... “

Amanda Mu baru saja menutup telepon dari Lusi Shen dan Kenzo Li sudah meneleponnya.

Di tempat Kenzo Li terdengar sangat sunyi:”Di mana?”

Amanda Mu melihat jamnya dan baru menyadari bahwa sekarang sudah jam enam lewat, dia bertanya:”Aku berada di luar dan sekarang sedang bersiap pulang ke rumah naik taksi, apakah kamu sudah sampai di rumah?”

Kenzo Li menjawab “Ya” dan berkata:”Kirimkan alamatnya kepadaku, aku akan datang menjemputmu.”

“Tidak perlu, kamu istirahat sebentar, aku segera pulang dengan taksi ... ... “ Amanda Mu tahu jika dia meneruskannya lagi, maka dia pasti tidak bisa melawan Kenzo Li maka dia langsung menutup teleponnya.

Ini adalah jam sibuk orang pulang kerja, jadi tidak terlalu mudah untuk mendapatkan taksi.

Amanda Mu masih belum mendapatkan taksi, terlihat ada guntur melintas di langit dan hujan mulai turun.

Mungkin ini adalah hujan terakhir di akhir musim panas, hujannya deras dengan tetesan air yang besar dan terasa sakit di wajah.

Baju tipis Amanda Mu segera basah kuyup oleh hujan, dia berteduh di bawah papan iklan dan sepertinya tidak ada gunanya sama sekali.

Telepon berdering saat ini.

Amanda Mu menyipitkan matanya untuk melihatnya, ini adalah nomor tanpa nama.

Itu adalah nomor ketika dia menelepon Ricky Mo sebelumnya, dia tidak menyimpannya.

Dia ragu-ragu dan akhirnya menjawab teleponnya.

“Apakah tuan Mo masih ada urusan?”

Suara pria itu berat dan rendah, ditambah suara deras hujan di telinganya:”Naik ke mobil, duduk di samping sopir, mobil tidak boleh berhenti di sini.”

Kata-kata itu baru diucapkan dan Amanda Mu mendengar suara “tut”.

Dia melihat ke atas dan melihat sebuah mobil hitam melaju di depannya, mungkin dia melihatnya tidak bergerak jadi terdengar bunyi klakson.

Amanda Mu menggigit bibirnya, dia memegang tas untuk menutupi kepalanya, buru-buru berlari ke sana, dia membuka pintu di samping sopir dan masuk ke dalam.

Begitu dia duduk, dia mendengar suara imut Joanna Mo dari belakang:”Kakak cantik!”

Amanda Mu berbalik dan melihat Joanna duduk di kursi anak-anak di bangku belakang, mulutnya sedang minum sekotak susu, matanya menyipit karena tersenyum.

Dia tersenyum dan memanggilnya:”Joanna.”

Mobil Ricky Mo melaju ke depan, dia tidak berbicara dan menoleh ke arah Amanda Mu.

Selain karena dia terlihat sedikit lebih enak dilihat dari wanita lain, kenapa Joanna Mo begitu menyukainya?

Joanna Mo yang duduk sendirian di bangku belakang berkata kepada Amanda Mu:”Kamu minum.”

Pikiran anak kecil sangat sederhana, jika dia menyukai seseorang maka dia akan berbagi mainan dan makanan dengannya.

“Aku tidak minum, Joanna minum saja.”

Begitu Joanna Mo mendengarnya, dia memegang susunya dan melanjutkan meminumnya lagi.

Amanda Mu berbalik dan berkata kepada Ricky Mo dengan nada minta maaf:”Maaf, tuan Mo, aku sudah membuat mobilmu basah ... ... “

Kebanyakan orang ketika berada pada situasi seperti ini akan mengatakan “tidak apa-apa”.

Tapi Ricky Mo hanya menjawabnya dengan datar:”Ya.”

Ya?

Apa maksudnya?

Meskipun di luar hujan, tapi suhu di luar masih belum turun jadi di dalam mobil masih membuka AC.

Pakaian Amanda Mu sudah basah, ketika tertiup AC dia merasa kedinginan.

Pada saat ini, pria yang ada di sampingnya melemparkan jasnya kepadanya dan sekaligus mematikan AC-nya.

Kualitas jas itu sangat bagus, jahitan dan desainnya sangat rapi dan di atasnya masih ada bau pria yang masih tercium dengan jelas.

Amanda Mu membeku sambil memegang jasnya sebelum berbalik melihat ke arah Ricky Mo:”Tuan Mo ... ... ?”

Ricky Mo hanya bertanya kepadanya:”Kamu tinggal di mana?”

Nada bicaranya sangat tegas dan kuat sehingga Amanda Mu langsung melaporkan alamatnya tanpa sadar.

Setelah Ricky Mo mendengarnya, dia mengatur navigasinya dan tidak berbicara lagi.

Amanda Mu melihat wajahnya yang tajam, dia ragu sejenak dan akhirnya memakai jas itu di badannya.

Kondisi tubuhnya sekarang jauh lebih buruk dari orang biasanya dan dia memang merasa kedinginan.

Jika dia sakit maka Kenzo Li akan marah.

Joanna Mo yang berada di kursi belakang ketiduran sambil meminum susunya, Ricky Mo tidak berbicara, Amanda Mu bahkan tidak berani bernapas dengan kencang.

Ada keheningan di dalam mobil, tapi ada suatu perasaan harmonis yang aneh.

Seolah-olah adegan ini pernah terjadi sebelumnya.

Ketika Amanda mu sedang melamun, terdengar suara Ricky Mo dari samping:”Sudah sampai.”

Dia tiba-tiba terbangun dan melepaskan mantelnya:”Maaf, sudah merepotkan tuan Mo.”

Ricky Mo tidak berbicara, dia melihatnya turun dari mobil dan berlari dalam hujan, sosoknya yang ramping terlihat lemah dan tidak normal.

Tangannya yang diletakkan di setir terkepal tanpa sadar.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu