Spoiled Wife, Bad President - Bab 372 Apakah Kamu Pantas?

Wajah Stevi Mo sedikit berubah karena dia sama sekali tidak tahu tentang masalah ini.

Menurut rencana yang dia buat bersama Maggie Su, karena Ricky Mo tidak bisa mengingat apa yang terjadi dulu maka mereka terus membohonginya dan membuatnya berpikir bahwa ibu kandung Joanna adalah Maggie Su.

Ada dia yang membantu Maggie Su maka Maggie Su sama sekali tidak perlu melakukan sesuatu kepada Joanna Mo.

“Mungkin Maggie Su tidak sengaja dan ceroboh ... ... lagipula bukankah Joanna sekarang sudah kamu bawa pulang? Aku lihat dia baik-baik saja maka ... ... “

Masalah ini memang kesalahan Maggie Su, meskipun Stevi Mo sengaja membantu Maggie Su, perkataannya belum selesai tapi dia melihat muka Ricky Mo yang dingin maka dia tidak berbicara lagi.

Pada saat ini, telepon Stevi Mo tiba-tiba berbunyi.

“Stevi, apakah Joanna sudah pulang? Hari ini aku membawanya keluar, tapi dia nakal dan pergi sendiri, aku sampai sekarang masih belum menemukannya ... ... “ Maggie Su masih belum menyelesaikan perkataannya dan dia sudah menangis tersedu-sedu.

Stevi Mo menatap Ricky Mo dan berkata:”Sudah pulang.”

Maggie Su terdengar bahagia:”Benarkah? Aku segera ke sana!”

Stevi Mo menutup teleponnya, dia berpikir sebentar sebelum berbicara dengan Ricky Mo:”Jika ada yang mau dikatakan, katakan saja secara langsung, Maggie Su segera datang, bagaimanapun juga dia adalah ibu kandung Joanna, dia pasti sedih terjadi masalah ini ... ... “

Ricky Mo hanya menatapnya tanpa ekspresi dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Maggie Su segera tiba.

Dia terlihat sangat menyedihkan, rambut dan bajunya sudah basah kuyup, riasan di mukanya juga sudah luntur, mukanya pucat sehingga Stevi Mo merasa kasihan kepadanya.

Karena dia dan Maggie Su adalah teman baik yang sudah lama, melihat Maggie Su seperti ini, dia segera memerintahkan kepada pembantu:”Cepat seduhkan teh panas dan bawakan selimut.”

“Tidak perlu.” Maggie Su menggelengkan kepalanya, ketika dia melihat Ricky Mo, matanya bersinar dan langsung berjalan mendekatinya.

Dia ingin memegang tangan Ricky Mo tapi Ricky Mo menghindarinya.

“Ricky, apakah Joanna sudah ditemukan? Semuanya salahku ... ... aku yang ceroboh ... ... “ Maggie Su berkata dan matanya memerah.

Matanya penuh air mata tapi dia menahan dirinya supaya air matanya tidak jatuh, dia terlihat sangat sedih.

Ricky Mo menatapnya dengan dingin, matanya sangat tajam.

Ditatap seperti ini olehnya membuat Maggie Su merasa dirinya dilihat sampai tembus ke dalam.

Dia mengedipkan matanya dan air matanya berjatuhan:”Ricky, di mana Joanna? Aku ingin bertemu dengannya.”

Mata Ricky Mo bahkan lebih dingin lagi dan nada bicaranya dingin:”Apakah kamu pantas?”

Ekspresi muka Maggie Su berubah:”Ricky, kamu ... ... tidak mau memaafkanku ya?”

Ricky Mo tiba-tiba mengangkat tangannya dan melambai ke arah pengawal di belakangnya.

Pada saat berikutnya, pengawal itu menyodorkan selembar cek dan pena.

Ricky Mo mengambil penanya dan menuliskan sejumlah angka di atas cek, lalu melemparkannya kepada Maggie Su:”Selanjutnya Joanna Mo tidak ada hubungan sedikit pun denganmu lagi dan kamu jangan datang mencarinya lagi.”

Cek itu terbang dan mengenai badan Maggie Su, kemudian jatuh ke lantai.

Maggie Su tidak percaya dengan apa yang dia lihat, dia tidak menyangka bahwa Ricky Mo akan bertindak tidak berperasaan sampai seperti ini.

Tidak, bukan hanya tidak berperasaan.

Ini jelas-jelas menghinanya.

Dia berusaha menikah dengan Ricky Mo, apakah tujuannya demi uang?

Dia tidak kekurangan uang!

Stevi Mo juga sangat marah dengan tindakan Ricky Mo, dia menunjuk Ricky Mo:”Ricky! Apakah pantas kamu berbuat seperti ini kepada Maggie! Kamu cepat minta maaf kepadanya!”

Ricky Mo bukan orang yang bisa diatur oleh orang lain.

Dia sebelumnya bahkan berani melawan kakek Mo, apalagi Stevi Mo.

Dia seolah-olah tidak mendengar kata-kata Stevi Mo, dia berbalik dan berjalan ke arah ruang makan.

Pembantu tidak bisa mengendalikan Joanna Mo dan membiarkan dia terus memakan es krim.

Ketika Ricky Mo sampai di ruang makan, dia melihat sekelompok pembantu mengelilingi Joanna Mo dan mencoba mengambil es krim yang ada di tangannya dan berusaha keras membujuknya.

Ricky Mo menghampirinya, dia berkata:”Joanna.”

Joanna Mo yang sedang menikmati es krim dengan senang, ketika mendengar suara ini, tangan kecilnya bergetar dan buru-buru menyembunyikan kotak es krim yang hampir kosong ke belakang, dia mengangkat kepalanya untuk membujuknya dan memanggilnya dengan manis:”Ayah.”

Ricky Mo melipat kedua lengannya, berdiri di depannya sambil menunduk melihatnya.

Joanna Mo mengatupkan bibirnya dan matanya melihatnya tanpa dosa tapi dengan cepat dikalahkan oleh pandangan Ricky Mo.

Dia secara sadar membawa kotak es krim ke depannya untuk diserahkan kepada Ricky Mo.

Ricky Mo tidak mengambilnya, nada bicaranya datar:”Aku barusan menyuruhmu makan berapa banyak?”

Suara kecil Joanna Mo berkata:”Setengah kotak ... ... “

Ricky Mo bertanya kepadanya:”Kamu makan berapa banyak?”

“Aku makan ... ... sebanyak ini.” Joanna menjinjit dan mengangkat kotak es krim di tangannya, dia terlihat sedikit ketakutan.

“Joanna tidak diizinkan makan es krim selama satu minggu.” Ricky Mo mengambil kotak es krimnya dan meletakkannya di samping, dia menggendongnya:”Sudah waktunya tidur.”

Kediaman keluarga Mo sangat besar dan desainnya juga antik.

Ruang makan dan ruang tamu tidak terhubung, sehingga Ricky Mo bisa menghindari Maggie Su untuk mengantar Joanna ke kamar.

Setelah menenangkan Joanna tidur, Ricky Mo keluar dari kamar dan pergi ke ruang tamu.

Stevi Mo masih ada di situ tapi Maggie Su tidak ada di sana lagi.

“Aku sudah menyuruh orang untuk mengantarnya pulang.” Stevi Mo berdiri ketika dia melihat Ricky Mo turun.

Ricky Mo tidak mempedulikannya, dia hanya memerintahkan kepada pembantunya:”Masakkan semangkok mie dan antarkan ke ruang kerja.”

Setelah selesai, dia langsung naik ke atas.

Ketika Stevi Mo merasa dia diabaikan olehnya, dia hanya bisa menekan amarahnya dan berkata:”Ricky, aku harap jika kamu ada waktu, kamu bisa bicarakan baik-baik dengan Maggie.”

Ricky Mo menoleh ke arahnya, dia tidak menjawab pertanyaannya:”Apakah kamu sudah makan?”

Stevi Mo tidak tahu mengapa dia tiba-tiba bertanya seperti itu:”Aku sudah makan.”

Setelah Ricky Mo mendengarnya, bibirnya mencibir:”Aku belum makan.”

“Bukankah kamu baru saja meminta pembantu untuk memasakkan mie untukmu?” Suara Stevi Mo tanpa sadar menjadi kecil.

“Kamu dan aku adalah saudara kembar kandung dari ibu yang sama, kita mengalir darah yang sama maka ketika tiga tahun lalu aku bangun, aku memilih untuk mempercayaimu, kamu bilang Maggie Su adalah mantan pacarku dan aku percaya, kamu bilang aku tidak kenal dengan James Gu dari media Shengding, aku juga percaya kepadamu.”

Nada bicara Ricky Mo sangat datar, tidak ada sedikit pun nada menyalahkan atau tidak senang, tapi setiap dia berkata satu kata, raut muka Stevi Mo turut menjadi jelek.

Setelah terdiam sejenak, Ricky Mo memandang Stevi Mo:”Aku begitu mempercayai kakak, kamu sedikit pun tidak mempedulikan apakah aku sudah makan atau belum, tapi kamu malah lebih mempedulikan perasaan orang lain, kamu benar-benar mementingkan orang lain.”

“Ricky, kamu ... ... “ Raut muka Stevi Mo berubah, dia berusaha membuat dirinya sendiri tenang:”Kamu juga tahu bahwa aku dan Maggie adalah teman baik yang sudah lama, aku hanya ... ... “

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu