Spoiled Wife, Bad President - Bab 103 Jangan Menggigit Orang Dimana-Mana

Sesampainya Amanda Mu di kantor, hal pertama yang ia lakukan adalah pergi mencari Sisca Mu.

Akan tetapi saat ia pergi menghampiri, tidak ada siapapun di dalam kantor Sisca Mu.

Amanda Mu pun bertanya pada asistennya: “Manager Mu belum datang?”

Asisten itu menggeleng.

Suasana hati Amanda Mu menjadi semakin rumit.

Bagaimana ya, kalau diantara ‘Charles Mo’ dan Sisca Mu benar-benar terjadi sesuatu? Ia merasa akan ada bunga yang tumbuh di kandang sapi.

‘Charles Mo’ terlihat arogan dan tidak terkekang. Namun dalam kurun waktu dua bulan yang dijalani secara intim ini, Amanda Mu merasa kehidupan pribadi pria itu cukup sederhana dan tidak seberantakan Sisca Mu.

Karena masalah pabrik Perusahaan Mu yang terekspos, kredibilitas pasar pun menurun drastis. Perdebatan di dunia maya sangat sengit dan begitu orang lain mengungkit Perusahaan Mu, yang ada hanyalah caci maki.

Sudah 48 jam berlalu semenjak masalah pabrik terekspos sampai sekarang. Jika tidak segera memikirkan cara untuk menyelesaikannya, masalah ini hanya akan terfermentasi semakin hebat.

Departemen hubungan masyarakat sudah unjuk muka namun tetap tidak bisa menekan masalah ini, mungkin karena pergerakan yang terlalu hebat. Walaupun perusahaan sudah bernegosiasi dengan media, namun sisi media juga tidak setuju menerima sogokan uang untuk menekan semua topik hangat Perusahaan Mu ini.

Sekarang ini Perusahaan Mu berada dalam kondisi yang sangat pasif.

Siang hari, Amanda Mu mendengar kabar bahwa Perusahaan Mu akan menggelar konferensi pers di sore hari.

Akan tetapi Sisca Mu tidak datang ke kantor. Sebaliknya, malah Kelvin Mu yang meneleponnya dan menyuruhnya datang ke kantornya.

Beberapa hari ini Kelvin Mu melalui hari-hari yang menyulitkan. Sekujur tubuhnya terlihat bertambah tua belasan tahun, rambut putih pun banyak yang kembali terlihat.

Begitu pria itu melihat Amanda Mu, ia langsung tergesa-gesa menyambut kedatangannya: “Amanda. Aku sudah menyuruh orang untuk membantumu mencari blackcard, perusahaan memutuskan untuk menggelar konferensi pers sore ini. Setelah itu kamu mintalah Ricky untuk datang membantu kita. Setelah masa ini berlalu, masalah ini pasti akan lebih lancar kedepannya.”

Amanda Mu langsung menghiraukan kata-kata yang di belakang: “Kalau begitu, apakah kartunya sudah ketemu?”

Blackcard itu jelas-jelas ada di tangan Kelvin Mu, namun sampai sekarang ia masih tidak bersedia untuk menyerahkannya. Ia juga berbohong padanya telah menyuruh orang untuk mencari kartu itu. Pria ini jelas-jelas tidak ingin terbongkar kedoknya dan terlihat tidak bersalah.

Amanda Mu tentu saja tidak akan tertipu.

“Bukankah sekarang ini sedang dicari? Seharusnya bisa ditemukan, yang terpenting adalah kita harus lebih dulu menyelesaikan masalah Perusahaan Mu yang sangat genting ini.” Kelvin Mu menekuk wajahnya, ia tidak terlalu puas dengan respon Amanda Mu.

Amanda Mu tidak lagi memiliki kesabaran untuk membuang waktu dengan Kelvin Mu. Ia pun tersenyum tipis: “Blackcard itu adalah kartu di tangan Ricky, ia tahu setiap informasi transaksi. Kemarin ia bertanya padaku barang apa yang kubeli dengan menghamburkan uang sebanyak itu. Ia menyuruhku mengembalikan kartu itu padanya. Kalau tidak, ia akan langsung membekukan rekening banknya.”

Berhadapan dengan orang bermarga Mu membuat Amanda Mu sekarang ini juga mengatakan kebohongan. Ini merupakan kesamaan dengan mereka.

Wajah Kelvin Mu langsung pucat pasi. Belakangan ini mereka memang terus-menerus menggunakan uang dari kartu itu. Kalau Ricky Mo berniat menyelidiki rekeningnya, maka sumber masalahnya akan langsung terungkap. Perbuatannya akan dengan mudah tertelusuri.

Walaupun Amanda Mu tidak tahu apa-apa, namun Ricky Mo tidak mungkin sebegitu mudahnya dikelabui.

Sedangkan masalah di depan mata, bukan hanya tentang uang saja. Tentu saja solusi untuk menyelesaikan masalah pabrik Perusahaan Mu adalah yang terpenting.

Sebelumnya, ia juga terlalu panik. Ia tergerak dengan perkataan Sisca Mu dan melangkahi batasannya. Ia benar-benar lupa akan Ricky Mo.

Sekarang, barulah akhirnya ia merasa takut.

“Aku pasti akan menyuruh orang untuk sesegera mungkin membantumu mencari blackcard itu.”

“Terima kasih, ayah.”

Tidak lama setelah Amanda Mu pergi, Kelvin Mu kemudian menelepon dan memberitahunya bahwa blackcardnya sudah ketemu.

Berakting haruslah dengan totalitas, dengan wajah berhutang budi ia pun bertanya: “Bagaimana bisa ditemukan? Bagaimana dengan kedua orang penculik itu?”

Kelvin Mu menjawab ambigu: "Sudah ditangkap polisi."

"Aku akan memohon pada Ricky dengan sungguh-sungguh. Masalah Perusahaan Mu adalah masalahku juga.” Seandainya saja.

Kelvin Mu menanggapinya dengan sungguh-sungguh, ia berkata dengan wajah yang sangat berterima kasih: “Semuanya mengandalkanmu.”

Sore hari, konferensi pers Perusahaan Mu.

Amanda Mu bersembunyi di ruang minum dan menonton konferensi pers secara langsung.

“Perusahaan Mu adalah perusahaan senior di kota J, berwirausaha begitu lama dengan selalu dipercaya oleh para konsumen. Namun dengan masalah yang seperti ini, apakah ada yang ingin direktur katakan sebagai direktur perusahaan Mu yang sekarang?”

Kelvin Mu terlihat tidak berdaya, wajahnya penuh rasa bersalah: “Ini adalah keteledoranku, kami telah mengecewakan kepercayaan kalian...”

Mungkin karena Kelvin Mu sudah mempersiapkan diri sebelumnya, sehingga awal-awal konferensi pers berlangsung normal.

Namun semakin ke belakang, tiba-tiba ada seorang wartawan bertanya: “Di dunia maya ada orang yang berkata bahwa Perusahaan Mu adalah kubangan lumpur. Produk yang dihasilkan tidak bermutu, kemampuan direktur yang sekarang tidak sebanding dengan direktur sebelumnya. Begitu pula dengan kedua putri direktur. Yang satu meracau dimana-mana dan yang satu lagi suka membuat sensasi. Juga putra direktur yang sekolah di luar negeri yang suka balapan dan menggunakan narkotika.... Apakah ada yang ingin direktur katakan terkait masalah ini?”

“Hmm...”

Amanda Mu yang baru saja minum langsung menyemburkan air yang masih berada di mulutnya.

Suka membuat sensasi itu maksudnya dirinya?

Ia pun teringat akan masalah sebelumnya saat ia membiarkan fotografer liar memfoto diam-diam. Kelvin Mu memintanya untuk mengaku di media bahawa dirinya menyukai sensasi...

Para wartawan ini benar-benar mengambil setiap celah kesempatan.

Dalam siaran langsung, wajah Kelvin Mu sontak menjadi sangat tidak enak. Orang yang melihatnya di layar pun dapat merasakan kecanggungannya.

Menuai apa yang ditabur, kira-kira begitulah deskripsi Kelvin Mu sekarang.

Mengenai masalah suka sensasi, yang penting ia yakin pada dirinya sendiri. Itu sudah cukup.

Saat pulang kerja, Amanda Mu akhirnya melihat Sisca Mu.

Warna wajah Sisca Mu yang pucat menakutkan orang-orang. Saat ia melihat Amanda Mu, matanya pun membelalak benci: “Pelacur!”

“Semua orang tahu keluarga Mu memiliki nona yang kehidupan pribadinya berantakan dan membuat onar dimana-mana, siapa yang pelacur?” Amanda Mu tertawa dingin sambil berkata.

‘Pe-le-ce-han sek-su-al’ yang tertoreh di namanya membuat Sisca Mu ditahan di penjara semalaman dan baru saja ia dibebaskan. Ia menumpahkan semua kekesalannya yang menumpuk kepada Amanda Mu.

“Kamu pasti sengaja, bukan? Kamu pasti memberitahu Charles dulu tetang apa yang akan aku lakukan, jadi ia bisa begitu mempermalukanku!” Mata Sisca Mu dipenuhi oleh kedengkian seperti sangat dendam dan ingin membunuh Amanda Mu.

Walaupun Amanda Mu tidak mengerti apa yang Sisca Mu katakan, namun ia juga dapat mendengar dari nada bicara Sisca Mu bahwa ‘Charles Mo’ sama sekali tidak berhasil terpikat padanya dan sebaliknya malah mempermalukannya.

Tapi, haruskah Sisca Mu melimpahkan masalah seperti ini kepadanya?

Amanda Mu mendekatinya dan dengan suara yang sangat kecil berbisik disamping telinga Sisca Mu: “Sudah gila ya? Kalau iya, cepat minum obat. Jangan menggigit orang dimana-mana.”

Dimata orang-orang di sekeliling mereka, adegan ini terlihat seperti Amanda Mu yang bicara pada Sisca Mu dengan raut wajah lembut.

“Amanda, dasar kamu pelacur!” Sisca Mu sontak meledak, ia mengangkat tangannya untuk menampar Amanda Mu.

Amanda Mu sudah mengantisipasi untuk mundur sehingga wanita itu memukul udara kosong.

Sekarang adalah waktu pulang kerja sehingga para karyawan pun berlalu-lalang. Di mata karyawan yang lewat, adegan ini terlihat seolah Sisca Mu menindas dan berbuat kasar kepada Amanda Mu.

Orang-orang di perusahaan dari awal memang sudah tidak memandang baik Sisca Mu.

Ada orang yang dengan suara kecil berkomentar: “Sudah seperti ini ia masih berani datang ke kantor...”

“Benar sekali! Kalau ia masih menjadi manajer departemenku di perusahaan ini, aku akan langsung mengundurkan diri. Melihatnya saja aku merasa kesal."

“Kebetulan sekali kontrakku juga sudah sampai batas waktunya.”

Mendengar perkataan mereka, Sisca Mu dengan geram berjalan menghampiri dan menahan mereka: “Apa maksud kalian?! Ini adalah perusahaan keluargaku, kenapa aku tidak berani datang!”

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu