Spoiled Wife, Bad President - Bab 554 Jika Tidak, Kamu Akan Menanggung Akibatnya Sendiri!

Amanda Mu meletakkan tangannya di atas meja makan, sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan: "Di mana dia!"

Kerwin Li hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaannya, dia berdiri dan berjalan keluar.

Amanda Mu dengan cepat bangkit mengejarnya dan berhenti di depan Kerwin Li: "Setidaknya, kamu mengizinkan aku untuk menemui Kenzo, kamu dari awal tidak mengizinkan aku menemui Kenzo, kamu hanya menempatkan aku di sini, apa sebenarnya tujuanmu?"

Dari kata-kata Kenzo Li, dia dapat menyimpulkan bahwa Kerwin Li tidak tampak jahat padanya. Saat ini, hanya ada mereka dua, jadi dia berani mengklarifikasi kata-kata itu.

Kerwin Li menatapnya dan tidak tahu apa yang dia pikirkan. Singkatnya, dia tidak segera membuka suara.

Dia tidak memakai banyak pakaian, kemeja di dalam, jaket jas di luar, tapi dia tidak memakai kemeja dengan mengancingnya hingga ke atas seperti Kenzo Li, Kenzo Li adalah seorang psikiater, dia selalu memakai jas dan dasi ketika dia pergi bekerja, terlihat sangat meyakinkan.

Kerwin Li tampak lebih kasual daripada dia, dua kancing di bagian atas kemejanya tidak dikancing. Amanda Mu mendongak dan menatapnya. Tiba-tiba, dia melihat bekas luka kecil yang tampak di lehernya.

Dia ingat bahwa ketika Kenzo Li pertama kali menemukannya tiga tahun lalu, ada banyak bekas luka di tubuhnya, kemudian saat dia dirawat di rumah sakit, Amanda Mu juga melihatnya.

Kerwin Li juga memiliki bekas luka?

Bukankah ketika kedua saudara laki-laki ini berada di usia remaja, mereka diadopsi oleh orang Cina yang tinggal di luar negeri karena orang tua mereka meninggal secara tak terduga?

Harusnya kehidupan mereka sangat normal, bagaimana mungkin tubuh kedua orang ini penuh dengan bekas luka?

Kerwin Li memperhatikan tatapan Amanda Mu, ia menunduk dan melihat dadanya sendiri, lalu mengangkat alis dan berkata, "Nona Mu, apakah kamu berniat untuk memikatku demi mencari keberadaan Kenzo?"

Amanda Mu seketika merasa tercengang, lalu berkata dengan marah, "Apakah kamu benar-benar berpikir bahwa semua orang sama tak tahu malunya denganmu? Sakit!"

Setelah selesai berbicara, dia berbalik, dan Kerwin Li memandang sosoknya dari belakang dan tiba-tiba mengencangkan alisnya, dia mengulurkan tangan dan memeluk kepalanya, ekspresi wajahnya tampak sangat menyakitkan.

Dia terhuyung dua langkah dan menabrak kursi di belakangnya, tetapi sakit kepalanya sepertinya meledak, dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya sama sekali, lalu jatuh ke lantai dengan kedua kaki yang ditekuk.

Pada saat berikutnya, Anik datar dari luar: "Ada apa denganmu!"

Dia dengan cepat berjongkok di depan Kerwin Li dan mencoba mengangkatnya.

...

Setelah Amanda Mu kembali ke kamar, dia duduk di tempat tidur dan melepaskan semua penat di kepalanya.

Dia merasa ada banyak petunjuk, tapi dia juga merasa seolah tidak ada petunjuk.

Apakah dia harus menelepon Ricky Mo?

Dia harus menemukan seseorang untuk mendapat ide.

Dia mengambil ponselnya dan menekan angka-angka nomor Ricky Mo satu per satu dengan sangat terampil. Setelah ragu-ragu sebentar, dia pun menekan panggil pada layar ponselnya.

Jika sikap Ricky Mo tidak hangat padanya, maka dia hanya akan bilang bahwa dia merindukan Joanna Mo.

Selain itu, dia memang sangat merindukan Joanna Mo.

Telepon berdering satu kali, dua kali, tiga kali ...

Karena tidak ada yang menjawab, ketika panggilan tersebut hampir ditutup secara otomatis, panggilan itu pun di angkat.

Amanda Mu tidak menyangka seseorang untuk menjawab telepon pada detik-detik terakhir, dia tidak yakin apakah itu Ricky Mo, atau mungkin Doni, dia pun berkata dengan ragu, "Ricky?"

"Ya."

Orang di ujung telepon hanya menjawab dengan samar, tetapi itu memang suara yang sangat tidak asing di telinganya.

Jika dihitung secara seksama, Amanda Mu datang ke Negara M sudah sekitar satu minggu, tetapi kecuali untuk panggilan telepon pada dua hari pertama, dalam beberapa hari terakhir ini mereka tidak terlalu berhubungan. Mendengar suara Ricky Mo secara tiba-tiba seperti ini, Amanda Mu malah merasa tidak terbiasa.

Satu tangannya memegang ponsel, dan satu tangan lainnya meremas seprei tempat tidur: “Kamu sedang apa?”

Nada bicara Ricky Mo terdengar dingin: "Makan."

Kali ini, suara Joanna Mo datang dari ujung telepon: "Telepon dari siapa?"

Setelah Joanna Mo selesai berbicara, dia bertanya lagi: "Ini Mama."

Ketika mendengar suara Joanna Mo, Amanda Mu pun menambahkan sentuhan sukacita ke dalam nada bicaranya: "Kamu dan Joanna sedang makan di rumah?"

Ricky Mo mendengus dingin, lalu berkata dengan nada sindirian: "Apakah kamu masih ingat bahwa kamu punya seorang anak perempuan?"

Amanda Mu memutuskan untuk langsung mengabaikan kalimat ini: "Aku ingin berbicara dengan Joanna."

Suasana hening sesaat, suara Joanna Mo tak lama datang dari ujung telepon: "Mama!"

Ricky Mo pasti saat ini menyalakan pengeras suara, Joanna Mo bergerak mendekat, suaranya terdengar sedikit keras.

"Joanna, apakah kamu merindukan Mama?"

"Tentu saja aku rindu dengan Mama, sangat sangat rindu."

Mendengarkan suara khas anak kecil Joanna Mo, seketika membuat Amanda Mu langsung tersenyum.

Sebelum dia berbicara, dia mendengar Joanna Mo berkata lagi: "Papa juga merindukanmu, dia menangis."

Saat mengatakan kata terakhir "menangis", dia juga sengaja meningkatkan nada kata tersebut, terdengar agak berlebihan seperti di dalam kartun.

“Ha?” Otak Amanda Mu seketika tidak bisa bereaksi.

Ricky Mo merindukannya hingga menangis?

Mungkin Ricky Mo mengambil ponsel tersebut, terdengar suara Joanna Mo yang tidak puas di telepon: "Aku masih ingin berbicara dengan Mama!"

Benar saja, saat berikutnya, suara Ricky Mo terdengar di telepon.

Dia menjelaskan tanpa emosional: "Dua hari yang lalu aku makan hot pot dan tersedak, James menggoda Joanna, hingga dia mengingatnya."

Amanda Mu mendapatkan inti dari kata-katanya: "Kamu membawanya makan hot pot?"

Sebelum Ricky Mo berbicara, Joanna Mo yang berada di samping berkata dengan keras, "Sangat pedas!"

Ricky mo menatap Joanna Mo, dia mengangkat bahu, lalu berkedip, dan berlari menghampiri pelayan: "Bibi, aku sangat haus."

Semacam keterampilan melarikan diri.

Amanda Mu dengan geram berkata, "Ricky, apakah kamu mengajak Joanna makan hot pot?"

"Hanya panci kecil dengan sup bening untuknya."

"Lalu, mengapa dia bilang pedas?"

"Dia tidak makan makanan pedas, dia hanya mencicipinya sedikit."

"Itu artinya dia makan!"

"..."

Ricky Mo berhenti berbicara, telepon pun hening beberapa saat.

Setelah beberapa saat, Ricky Mo berkata lagi: "Kapan kamu akan pulang?"

Setelah selesai berkata, dia dengan cepat kembali melanjutkan kata-katanya: "Joanna sangat merindukanmu."

"Kamu tidak merindukanku?"

Ricky Mo: "Hmm."

Sikapnya seperti ini, membuat Amanda Mu merasa sedikit bersalah.

Dia berlari sendiri, dan sekarang segalanya tidak berkembang sama sekali, sebaliknya, dia telah terperangkap dalam misteri dan ingin meminta bantuna Ricky Mo.

Mengapa begitu tidak berguna?

Kali ini, Ricky Mo adalah yang duluan berbicara: "Apakah kamu sudah bertemu dengan Kenzo?"

"Belum, tadi malam aku menelusuri vila dan menemukan bahwa hanya ada Kerwin seorang diri, serta pengawal dan pelayan, sampai sekarang aku tidak menemukan sosok Kenzo. Dan, tadi malam ..."

Saat ia hampir mengatakan bahwa tadi malam dia menerima telepon dari Kenzo Li, Ricky Mo malah tiba-tiba bertanya dengan suara yang acuh: "Kamu tinggal bersama Kerwin? Hanya ada dia seorang diri?"

Amanda Mu: "..."

Tak lama kemudian, suara marah Ricky Mo datang: "Amanda, sebelum besok malam, aku harus melihat kamu sudah tiba di Kota J, jika tidak, kamu akan menanggung akibatnya sendiri!"

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu