Spoiled Wife, Bad President - Bab 497 Ejekan Terburuk

Amanda Mu tidak mendapat jawaban dari Ricky Mo.

Dia meremas bibirnya dengan erat dan menyeka alis yang dilukis oleh Ricky Mo , dan mulai melukis alisnya dengan tangan sendiri.

Dia tahu bahwa dia tidak bisa percaya dengan Ricky Mo, seorang pria lurus tanpa keterampilan seni.

Dia bahkan meragukan jiwa seni pada diri Ricky Mo.

Dulu ketika dia baru menikah dengan Ricky Mo, dia sangat jelek tapi Ricky Mo juga bisa menciumnya. Baru saja dia melukis alisnya hingga seperti ini dan dia juga bisa menciumnya ...

Amanda Mu curiga bahwa Ricky Mo memiliki beberapa kelainan terhadap seni.

Dia melukis alisnya dan memakai riasan matanya. Setelah dia selesai merias wajahnya, sosok Ricky Mo muncul di pintu dan bertanya dengan tenang, "Apakah kamu baru saja memanggilku?"

Amanda Mu berdiri dan berjalan ke arahnya, mengangkat alisnya dan menatapnya: "Bukankah kamu bilang kamu bisa melukis alis?"

Ricky Mo menggerakkan bibirnya dengan pelan, ia diam sejenak, lalu berkata dengan jujur: "... Tidak bisa."

Meskipun dia tahu bahwa sikapnya yang jujur ini hanya sengaja ingin membuatnya marah, tapi dia terpaksa berkata Amanda Mu masih makan jasnya.

Seorang pria sombong yang biasanya mengaku pada dirinya bahwa dia tidak akan melakukan sesuatu hal mudah yang akan membuatnya merasa tersentuh.

Amanda Mu juga tidak terlalu marah, ia berkata, "Aku sudah siap."

"Kalau begitu ayo kita pergi," kata Ricky Mo, lalu memegang tangannya.

Amanda Mu sedikit tegang, namun dia tetap membiarkan Ricky Mo memegang tangannya.

Mereka berpikir terlalu berlebihan, mengalami banyak hal bersama, dan akhirnya bisa bersama.

Jika hasilnya sama, mengapa harus dipengaruhi oleh pikiran yang kacau di dalam benak mereka.

Ricky Mo juga merasakan perubahan di Amanda Mu dalam dua hari terakhir ini. Meskipun dia tidak tahu mengapa dia tiba-tiba bisa memahaminya, tapi hasilnya adalah apa yang dia inginkan.

...

Ketika keluar dari rumah, Joanna Mo merengek ingin digendong oleh Amanda Mu.

Sebenarnya, Joanna Mo jarang merengek ketika ingin digendong, apalagi waktu Amanda Mu dan Joanna Mo bersama sangat singkat, selama permintaan Joanna Mo tidak berlebihan, dia akan menurutinya.

Saat Amanda Mu hendak membungkuk dan menggendong Joanna Mo, Ricky Mo mengulurkan tangan dan menariknya ke belakang, ia pun menggendong Joanna Mo dengan satu tangan.

Joanna Mo mengempis mulutnya: "Aku mau sama Mama."

“Aku saja yang menggendongnya.” Setelah mendengar kata-katanya, Amanda Mu ingin mengambil alih Joanna Mo.

Ricky Mo berbalik ke samping dan melihat dengan tenang: "Dia sangat berat, aku saja yang menggendongnya."

"Aku pikir tidak apa-apa ..." Meskipun Joanna Mo akhir-akhir ini menjadi sedikit lebih berat, tapi dia masih bisa menggendongnya.

Ricky Mo tidak menjawab kata-katanya, dia melangkahkan kakinya ke lift dan menekan tombol lift.

Ketika mereka bertiga turun, Doni yang mengemudikan mobil untuk mereka sudah menunggu terlalu lama.

Melihat keluarga Ricky Mo yang terdiri dari tiga orang itu datang, ia segera keluar dari mobil dan membuka pintu kursi belakang untuk mereka.

Dari tempat Amanda Mu tinggal menuju rumah Keluarga Mo, memakan perjalanan yang agak jauh, saat ini butuhkan satu jam untuk tiba di sana.

Joanna Mo tertidur di dalam mobil.

Ketika dia tiba di rumah Keluarga Mo, Amanda Mu pun membangunkan Joanna Mo.

Ricky Mo menggendong Joanna Mo turun dari mobil dan mengulurkan tangan ingin menarik tangan Amanda Mu.

Dia berdiri di luar pintu mobil, setelannya sangat rapi, lengannya yang panjang direntangkan ke dalam mobil, dan dia tampak seperti putra bangsawan yang sopan.

Entah mengapa Amanda Mu ingin tertawa karena melihatnya sikapnya seperti itu, dia meletakkan tangannya di tangan Ricky Mo, Ricky Mo mengencangkan tangannya dan menariknya keluar dari mobil.

Amanda Mu keluar dari mobil, saat dia akan melepaskan Ricky Mo untuk menggendong Joanna Mo. Akibatnya, Ricky Mo langsung memegang Joanna Mo dan dengan memimpinnya dengan tangan lain.

Selanjutnya, Ricky Mo berkata dengan acuh: "Ayo jalan."

Doni yang berdiri di samping mobil, menyaksikan keluarga Ricky Mo yang terdiri dari tiga orang itu saling bergandengan dengan hangat menuju pintu rumah Keluarga Mo, seketika senyum lega muncul di wajahnya.

Selanjutnya, dia diam-diam mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto mereka, lalu foto itu dikirim kepada James Gu.

Dia mengirimnya menggunakan WeChat, James Gu dengan cepat meresponsnya dengan pesan suara.

"Doni, kamu setiap hari mengirim foto istri dan putramu dalam lingkaran status WeChat, dan juga makanan yang dimasak oleh istrimu, dan sekarang kamu masih mengirimiku foto Ricky dengan keluarganya, apakah kamu tidak merasa melakuakan sesuatu yang kejam terhadapku? Apakah seorang pria lajang tidak ada hak asasi manusia ?! "

Nada bicara James Gu penuh dengan keluhan.

Doni menjawab dengan sangat terus terang: "Direktur Gu, aku hanya ingin berbagi kegembiraan denganmu."

James Gu belum merespon foto yang dia kirimkan, setelah mendengarkan kata-kata Doni, dia pun akhirnya memberikan reaksi: "Apakah Ricky sudah benar-benar baik?"

Kemarin Ricky Mo yang mengambil inisiatif untuk mengajaknya bersama pergi menyusul Amanda Mu dan Lusi Shen, dia tentu saja merasa sedikit aneh, tetapi dia tidak punya waktu untuk mengkonfirmasi pikiran ini.

Setelah Doni memikirkannya sejenak, dia berkata, "Bisa dibilang hampir membaik."

...

Begitu Amanda Mu memasuki pintu utama, seorang pelayan menyambut mereka.

"Tuan Muda ... Nona Kecil ..."

Pelayan itu menyambutnya, dan ketika dia melihat Amanda Mu, dia seketika bingung.

Tiga tahun yang lalu, para pelayan di rumah itu semuanya digantikan oleh Stevi Mo, memang hampir tidak ada yang kenal dengan Amanda Mu.

Ricky Mo menatap pelayan itu dengan galak, dengan suara yang dingin dia berkata: "Apakah kalian tidak bisa memanggilnya" Nyonya Muda "?"

Melihat ini, pelayan itu membungkuk dan seketika dengan serempak memanggilnya: "Nyonya muda!"

Suara mereka semua terdenga gemetar.

Ricky Mo mengabaikan mereka, ia langsung membawa Amanda Mu dan Joanna Mo menemui Herman Mo.

Tiga tahun lalu, Ricky Mo merilis berita bahwa Herman Mo diculik oleh seorang musuh, dan akhirnya para penculik seketika menaikan jumlah uang yang mereka inginkan, Ricky Mo pun akhirnya memilih untuk langsung menelpon memanggil polisi.

Penculik itu memotong salah satu lengan Herman Mo, ia mendapatkan siksaan, namun akhirnya bisa diselamatkan lalu diantar ke rumah sakit dengan hanya setengah hidup yang tersisa.

Setelah dia sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit, Herman Mo hanya bisa duduk di kursi roda dan benar-benar menjadi orang tidak berguna.

Karena alasan fisik, sikap Herman Mo berubah drastis, ia tidak pernah meninggalkan rumah sama sekali.

Pelayan membawa mereka ke depan pintu kamar Herman Mo dan mengetuk pintu dengan lembut: "Tuan, tuan muda sudah datang."

Tidak ada jawaban dari dalam.

Sangat elas, Herman Mo tidak ingin bertemu dengan Ricky Mo.

Pelayan itu berbalik dan dengan ragu berkata, "Tuan Muda ..."

Ricky Mo berkata tanpa ekspresi, "Biar aku saja."

Pelayan itu dengan cepat berbalik dan pergi.

Ricky Mo langsung mengulurkan dan membuka pintu kamar itu.

Ruangan itu gelap dan jendelanya tertutup rapat, cahaya masuk hanya ketika pintu kamar yang terbuka, hampir tidak bisa melihat orang yang duduk di kursi roda di dalam kamar tersebut.

Pria itu adalah Herman Mo.

Di akhir musim gugur, dia tidak banyak memakai baju, tubuhnya hanya ditutupi dengan selimut berbulu.

Dia mungkin tersadar karena pintu yang terbuka, dia perlahan-lahan menoleh dan melihat ke arah pintu.

Matanya pertama kali tertuju pada Ricky Mo.

Ketika dia melihat Amanda Mu, wajahnya berubah dengan sangat jelas.

Meskipun dia tahu berita bahwa Amanda Mu tidak mati, namuan saat dia melihat keluarga yang terdiri dari tiga orang tampak utuh di depan matanya, tentu saja ini adalah ejekan terburuk baginya.

Dia sudah melakukan terbaik selama hidupnya, tetapi dia tidak mendapatkan apa-apa.

Gracia Mo hidup gila di sebuah rumah sakit penyakit khusus, dan Peter Si dimakamkan karena ledakan di pulau itu.

Dan dia juga menjadi orang yang tidak berguna, bersembunyi di tempat gelap ini, menjalani hidupnya dengan bersandar pada jejak kebencian di hatinya.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu