Spoiled Wife, Bad President - Bab 1096 Aku Akan Melawannya Mati-Matian

Mungkin karena sikap Amanda Mu menjadi lebih lembut, dan Ericko Xie juga menjadi lebih tenang.

Dia berjongkok di depan Amanda Mu, mengakomodasi ketidaknyamanannya, dan berkata dengan nada serius, "Aku juga suka Joanna. Jika memungkinkan, aku akan menemukan cara untuk membawanya ke pihak kita."

Seolah-olah dia sudah memutuskan bahwa dia harus bersama Amanda Mu.

Amanda Mu memejamkan mata dan menarik nafas dalam-dalam, "Ini gila."

Wajah Ericko Xie sedikit kaku ketika dia mendengar kata-kata itu.

Dia berdiri perlahan, matanya masih tertuju pada Amanda Mu, tapi dia berkata kepada orang lain, "Kalian keluar dulu."

Suara itu keluar, dan semua orang di ruangan itu keluar.

Ketika hanya Ericko Xie dan Amanda Mu yang tersisa di kamar, Ericko Xie mengulurkan tangannya untuk melonggarkan dasinya dan berjalan ke sofa untuk duduk.

Dia menyilangkan kaki dan tampak dingin, "Tidak masalah bagiku apakah kamu menyukaiku atau tidak."

Amanda Mu tiba-tiba berbalik menatapnya.

Ericko Xie kembali menatapnya, "Ayahku dari kecil adalah seorang yang tidak bisa ditebak. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Aku tidak bisa menebaknya. Dia bahkan mati dengan cara palsu, dan sebagian besar orang di sekitarnya juga menjadi munafik. Tetapi kamu berbeda. Kamu setidaknya nyata. Kalau suka ya suka, kalau tidak suka ya tidak. Senang hidup dengan orang yang nyata seumur hidup."

Amanda Mu tahu tekadnya dari apa yang dikatakan Ericko Xie.

Sebelumnya, dia selalu merasa bahwa Ericko Xie mempermalukan dirinya sendiri, hanya mencoba untuk terlibat.

Sekarang, pada saat ini, dia akhirnya menyadari bahwa Ericko Xie itu nyata.

Dia bilang dia ingin menghabiskan hidupnya bersamanya.

Dia tidak peduli apakah dia mencintai atau tidak.

“Ada begitu banyak wanita di dunia ini. Bukan hanya aku yang seperti apa yang kamu katakan itu.” Amanda Mu merasa kata-katanya terlalu terus terang, tapi dia tetap harus mengatakannya.

Ericko Xie mengangguk setuju, "Aku tahu, tapi aku terlalu malas untuk mencarinya. Aku sudah berusia tiga puluhan lebih. Aku sudah harus berkeluarga lebih cepat. Selain itu, kamu lebih aman bersamaku. Dodi jika menangkapmu, aku akan melawannya mati-matian. "

Kata-katanya kedengarannya bercanda, entah benar atau salah.

Amanda Mu terlalu malas untuk mengatakan yang sebenarnya dari apa yang dia katakan, "Ericko!"

"Eh."

Ericko Xie menjawab dengan keras, berdiri untuk merapikan dasinya, dan merapikan jasnya, "Aku akan menyuruh orang-orang di luar masuk dan memberimu riasan."

Setelah dia selesai berbicara, dia berjalan ke pintu dan membiarkan orang-orang yang menunggu di luar masuk.

Amanda Mu tidak memberinya wajah yang baik, dia juga tidak memberikan wajah yang baik kepada penata rias.

"Tidak apa-apa. Tunanganku cantik alami dan dia tidak membutuhkan riasan. Ayo pergi ke tempat perjamuan sekarang. Aku menghabiskan banyak waktu dengan hati-hati menyusun rencana. Kamu pasti puas dengan perubahannya." Ericko Xie tersenyum. Datang dan mendorong dia keluar.

Kulit Amanda Mu berubah, "Aku mau merias wajah, kamu keluar dan tunggu aku."

Dia hanya bisa menunda sebanyak mungkin sekarang, dan kemudian memikirkan solusi.

Ericko Xie juga tahu bahwa Amanda Mu hanya ingin menunda waktu.

Tetapi orang-orangnya ada dimana-mana, dan kaki Amanda Mu tidak nyaman dan tidak mungkin untuk melarikan diri.

Oleh karena itu, meskipun dia tahu bahwa Amanda Mu ingin menunda waktu, dia tidak peduli, "Kalau begitu aku akan keluar dan menunggumu."

Dia selesai berbicara dengan senyuman, dan keluar menyenandungkan sebuah lagu, terlihat sangat bagus.

Amanda Mu mengerutkan bibirnya erat-erat dan melihat ke cermin saat Ericko Xie berjalan keluar.

Ada beberapa orang di ruangan itu yang membentuknya, semuanya wanita.

Amanda Mu memandang wanita yang merias dirinya dari cermin dan tersenyum. Dia memiliki kelebihan seorang wanita.