Spoiled Wife, Bad President - Bab 1485 Diculik Oleh Orang Liar

Lusi Shen melihat pemandangan itu, menatap dengan tenang bolak-balik di antara mereka berdua.

Metta Gu masih muda dan merupakan sepupu James Gu. Teman-temannya, apa pun jenis kelaminnya, semua akan memberinya sedikit muka, yang membuat temannya banyak.

Teman-temannya ini semuanya berasal dari keluarga kaya dan dibesarkan di kelas atas. Menimbang pro dan kontra dan menghitung manfaat adalah mata pelajaran yang harus mereka pelajari, tetapi karena mereka masih muda dan dengan sedikit kualifikasi, mereka selalu kaku.

Jesper Tang berbeda dari anak laki-laki di sekitarnya. Dia terkendali dan tenang. Dia memiliki ketenangan dan toleransi atas segala sesuatu. Dia memiliki pesona pria dewasa setelah melatih diri. Jika ada laki-laki yang berusia sama, mau bagaimanapun tidak bisa dibandingkan dengannya.

Tetapi pada saat yang sama, Jesper Tang memiliki kepandaian yang harus dimiliki seorang pengusaha.

Tidak hanya lembut tapi juga cerdas, dan agak kontradiktif, ditampilkan dalam Jesper Tang dengan sangat harmonis.

Metta Gu tidak menyukainya karena Jesper Tang membuat Lusi masuk dalam pencarian panas, tapi dia tidak bisa membenci Jesper Tang.

Lagipula, tidak ada yang bisa membenci pria yang tampan, lembut dan murah hati.

Jesper Tang justru pria yang paling mempesona di kalangan gadis-gadis muda.

Ini sepenuhnya sifat manusia.

Berpikir seperti ini, suasana hati Metta Gu menjadi sangat tenang. Dia hanya merasakan pesona Jesper Tang seperti kebanyakan gadis. Tidak ada yang perlu disangkal.

Ekspresi Metta Gu menjadi lebih tenang, dan nadanya menjadi lebih natural: "Aku datang ke sini untuk tampil, kamu seharusnya melihatnya tadi."

Cangkir-cangkir di depan Lusi Shen dan Jesper Tang hampir kosong, sepertinya sudah duduk lama.

“Tidak kelihatan bahwa kamu bisa melakukan pertunjukan Band, apakah kamu tidak berpikir untuk melakukan debut?” Jari-jari Lusi Shen yang ramping dan putih di atas gelas air transparan.

Metta Gu tersenyum dan mengangkat bahu: "Hanya hobi."

Lalu menambahkan kalimat lain: "Aku masih lebih suka menjadi manager artis."

Lusi Shen tertawa dan tidak mengatakan apa-apa.

Jesper Tang sepertinya tertarik dengan band, dan bertanya pada Metta Gu dengan nada serius: "Apakah sulit belajar drum?"

"Seharusnya tidak sulit, aku telah belajar sejak masih kecil, dan samar-samar ingat bahwa memulainya sangat cepat ..."

Saat Metta Gu berbicara tentang apa yang disukainya, matanya bersinar.

Lusi Shen baru menyadari bahwa dirinya hanya tahu sedikit tentang manajernya sendiri.

Dia melirik Jesper Tang lagi. Jesper Tang mendengarkan dengan seksama pembicaraan Metta Gu tentang belajar drum ketika dia masih kecil. Tidak ada yang asal-asalan, dan dia benar-benar menghilangkan sikap cerdiknya yang biasa dan lebih terlihat seperti orang baik.

Dan Metta Gu jelas mengambil set ini dan berbicara dengan lebih bersemangat.

Lusi Shen teringat hal-hal yang pernah digunakan Jesper Tang padanya sebelumnya, dan mencibir dari lubuk hatinya. Diluar terlihat lembut tapi hatinya mengerikan sama seperti Jesper Tang ini.

Bajingan pria itu mungkin Jesper Tang.

Keduanya sedang mengobrol. Lusi Shen tidak punya tempat untuk ikut campur. Dia ingat James Gu dan membuka WeChat untuk mengiriminya pesan: "Cepatlah datang kalau kamu di sana sudah selesai. Sepupumu akan diculik oleh orang liar."

James Gu mengirim dua pesan berturut-turut.

"Aku akan menyingkirkan David Jiang anak nakal ini, dan akan langsung kesana."

"Siapa?"

Menyingkirkan? Bagaimana dia mengatasi David Jiang?

Lusi Shen memikirkan tipuan James Gu, dan mengatur bahasanya: "Mau bagaimanapun dia masih teman lama, jangan terlalu kejam, kasih pelajaran sedikit saja, biarkan dia hidup."

"Tenang. [Kiss, kiss]" James Gu juga memasang emoticon "kiss, kiss" di bagian belakang.

Lusi Shen: "[Jangan mimpi .JPG]"

James Gu: "Si Metta otaknya tidak pintar, awasi dia dengan hati-hati, jangan biarkan dia kena tipu dan masih tidak tahu kalau dirinya ternyata ditipu."

Lusi Shen: "Omong kosong."

Tentu saja dia tahu Metta Gu otaknya tidak pintar.