Spoiled Wife, Bad President - Bab 557 Ditindas

Pria berambut pirang itu terlihat marah, dia menunjuk ke arah Amanda Mu tanpa bisa mengatakan apa-apa.

Orang yang melihatnya, semuanya sedang menyalahkan pria berambut pirang.

Di antara mereka ada dua anak laki-laki dari negara Z yang menghampiri Amanda Mu dan bertanya kepadanya:”Apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu orang negara Z?”

Amanda Mu mengangguk:”Iya.”

Salah satu pria itu menolongnya mengangkat kopernya, satunya lagi memapah dia bangun:”Kamu mau pulang kan, kami juga, tidak tahu apakah kamu satu penerbangan dengan kami.”

Mungkin karena mereka berasal dari negara Z maka Amanda Mu tidak terlalu merasa waspada terhadap kedua anak laki-laki ini, alasan lainnya adalah karena usia kedua anak laki-laki itu terlihat masih muda, mereka seharusnya anak-anak yang sedang kuliah di negara M.

Kedua anak laki-laki itu terlihat rapi dan sopan, dapat dilihat bahwa mereka berasal dari keluarga berpendidikan, kewaspadaan di dalam hati Amanda Mu berkurang banyak.

“Terima kasih.” Amanda Mu mengucapkan terima kasih, dia mengambil kopernya dan berjalan ke depan.

Kedua anak laki-laki itu mengikutinya, salah satu di antaranya berkata dengan penuh perhatian:”Bagaimana jika kamu tunggu bersama kami dulu, apakah kamu masih ada teman lainnya?”

“Temanku hampir tiba, terima kasih ya.” Amanda Mu berterima kasih sekali lagi dan pergi sambil membawa kopernya.

Setelah kedua anak laki-laki itu mendengar Amanda Mu berkata seperti itu, mereka tidak mengatakan apa-apa lagi dan mereka membiarkannya pergi.

Amanda Mu berputar dan mencari tempat duduk yang banyak orangnya.

Setelah duduk, dia melihat jam tangan di pergelangan tangannya.

Sekarang jam 5 sore, waktu dalam negeri kira-kira hampir jam 5 atau 6 pagi, pada saat ini Ricky Mo masih belum bangun.

Setelah memikirkannya, dia mengirimkan sebuah pesan teks kepada Ricky Mo:”Pesawat di malam hari.”

Setelah mengirimkan pesannya, dia tidak berpikir bahwa Ricky Mo akan segera membalas pesannya atau meneleponnya, tapi Ricky Mo segera meneleponnya.

Amanda Mu bersiap mengangkat teleponnya, tiba-tiba sebuah tangan mengambil telepon dari tangannya.

Amanda Mu segera mengangkat kepalanya dan melihat seseorang yang sama sekali tidak terduga.

“Sisca Mu?” Suara Amanda Mu terdengar tidak percaya.

Dia hampir melupakan Sisca Mu.

Setelah Sisca Mu beraksi pada waktu itu, dia hampir menghilang tanpa kabar.

Amanda Mu tidak menduga bahwa dia akan bertemu Sisca Mu di sini.

Dia memikirkan pria berambut pirang tadi, apakah pria itu orang suruhan Sisca Mu?

Sisca Mu meletakkan salah satu tangannya di depan dada dan memegang ponsel dengan tangan lainnya, dia melihat ponselnya, kemudian melihat ke arah Amanda Mu, senyumnya tampak aneh dan kejam:”Ricky Mo meneleponmu, apakah kamu ingin mengangkatnya?”

Amanda Mu melihatnya dengan dingin, dia mengulurkan tangannya:”Kembalikan ponselku.”

“Kembalikan?” Sisca Mu menutup telepon dari Ricky Mo kemudian mengulurkan tangannya.

Seseorang segera memberinya minuman, dia mencelupkan ponsel ke dalam minuman itu di depan Amanda Mu, kemudian menyerahkan minuman itu kepada pengawal di belakangnya:”Berikan ponselnya kepadanya.”

Pengawal mengambil ponsel dari gelas minuman dan memberikannya kepada Amanda Mu.

Ponselnya sudah direndam dalam minuman dan sekarang ponselnya sudah mati.

Meskipun demikian, Amanda Mu tetap mengambil ponselnya.

Dia melihat bahwa di belakang Sisca Mu ada asistennya dan beberapa pengawal.

Ini adalah negara asing dan tidak mengenal orang di tempat ini, mengapa Sisca Mu membawa begitu banyak orang ... ...

Hari ini, hari ini dia tidak bisa pergi dengan mudah.

Tapi di sini begitu banyak orang, tidak mudah bagi Sisca Mu untuk membawanya pergi dengan mudah.

Amanda Mu sedang memikirkan cara yang benar jadi gerakan mengambil ponselnya menjadi sedikit lambat.

Tentu saja Sisca Mu bisa melihat apa yang sedang dipikirkan oleh Amanda Mu, dia berjalan menghampirinya dan duduk di sebelahnya, pengawal mengelilingi mereka.

Sisca Mu memiringkan kakinya dan berkata dengan malas:”Kamu ikut pergi denganku atau bagaimana?”

Pada saat ini, Amanda Mu tahu bahwa dia tidak bisa menggunakan cara keras, dia berkata tanpa ekspresi:”Baiklah, pergi ke mana?”

“Tentu saja pergi ke tempat yang bagus.” Setelah Sisca Mu selesai mengatakannya, dia melihat Amanda Mu sambil tersenyum.

Hati Amanda Mu merasa curiga, tiba-tiba, pengawal yang mengelilinginya maju dan menutup mulut Amanda Mu dengan handuk yang sudah dipersiapkan.

Ada obat di handuk itu, Amanda Mu merasa pusing ketika menghirupnya.

“Tolong ... ... “ Dia tidak bisa melanjutkan perkataannya lagi dan pingsan.

Sisca Mu melihat Amanda Mu yang sudah pingsan dan terlihat sinar gila di matanya, dia berkata dengan pelan:”Peter, aku segera bisa membalaskan dendammu ... ... “

……

Di kota J.

Ricky Mo bersandar di tempat tidur sambil memegang ponselnya.

Dia baru saja menelepon Amanda Mu, mengapa Amanda Mu menutup teleponnya?

Dia kemarin berkata seperti itu hanya karena sedang marah saja.

Dia merasa marah ketika memikirkan Amanda Mu akan tinggal bersama pria lain di vila yang sama.

Amanda Mu adalah wanita yang pintar, dia seharusnya tahu apa yang harus dilakukan.

Tapi meskipun dia marah, dia juga tidak akan membiarkan Amanda Mu pulang dalam waktu sesingkat ini, ini terlalu melelahkan, tidak apa-apa selama Amanda Mu tidak tinggal di vila Kerwin Li.

Tidak diduga, Amanda Mu begitu patuh dan pulang.

Dia tidak pernah melihat dia begitu patuh sebelumnya.

Apakah dia ditindas di luar negeri?

Dia sudah beberapa hari tidak melihatnya ... ...

Alis Ricky Mo yang berkerut perlahan-lahan dilonggarkan, dia meneleponnya lagi.

Hanya saja, ponselnya tidak terhubung kali ini.

Dia barusan menutup teleponnya, kenapa sekarang teleponnya tidak terhubung?

Ekspresi wajah Ricky Mo sedikit berubah, dia turun dari tempat tidur dan memakai bajunya sambil berjalan ke arah ruang kerjanya sambil menelepon Amanda Mu.

Apakah dia sudah naik ke pesawat? Jadi dia tidak mengangkat teleponnya?

Tapi Amanda Mu mengirimkan pesan teks dan mengatakan bahwa pesawatnya di malam hari.

Dia membuka komputernya dan memeriksa penerbangan terdekat dari negara M ke kota J.

Dia menemukan, penerbangan terdekat adalah dua jam kemudian!

Tangan Ricky Mo yang memegang mouse bergetar, dia melihat jadwal penerbangan di komputer, kemudian dia menelepon Doni.

“Tuan muda.” Doni segera mengangkat teleponnya, meskipun dia bangun karena bunyi telepon, tapi suaranya masih tetap hormat.

“Periksa penerbangan paling dekat dari negara M ke kota J.” Mungkinkah dia salah? Mungkin kebetulan ada pesawat yang sedang terbang tapi tidak tercantum?

Doni tahu bahwa Amanda Mu pergi ke negara M, ketika dia mendengar perkataan Ricky Mo, dia langsung terpikir Amanda Mu, dia segera bangun untuk memeriksa informasi penerbangan.

Terdengar suara berisik di ujung telepon dan kemudian terdengar suaranya di telepon:”Penerbangan terdekat adalah dua jam kemudian, sebelum itu ada sebuah penerbangan yang sudah terbang satu jam yang lalu.”

Setelah Ricky Mo mendengarnya, dia membalik keyboard di tangannya, suara seraknya terdengar mengerikan:”Pesan tiket untuk ke negara M, semakin cepat semakin baik.”

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu