Spoiled Wife, Bad President - Bab 170 Terlihat Lebih Mencurigakan

Setelah memahami ini, raut wajah Amanda Mu bahkan lebih dingin.

Orang-orang tua itu berbicara dengan Amanda Mu, Amanda Mu juga menjawab dengan lemah, tidak hangat.

Orang tua terkadang lebih peduli dengan muka mereka, beberapa dari mereka melihat Amanda Mu, kemudian menurunkan wajah mereka.

Makan malam ini tidak menyenangkan.

Setelah bubar, Amanda Mu bersama Omar Mu kembali ke hotel.

Dalam perjalanan, keduanya tidak berbicara. Ketika tiba di hotel dan naik lift, tiba-tiba Omar Mu berkata: "Amanda, jangan pikir aku mempergunakanmu. Semua yang kulakukan sekarang demi Keluarga Mu."

Kalimat Omar Mu sepenuhnya penuh dengan moralitas.

Demi Keluarga Mu.

——Kakakmu layak mendapatkan yang lebih baik.

—— Jangan lupa bahwa kamu juga anggota Keluarga Mu.

-Aku melakukan ini demi Keluarga Mu.

Setiap orang memiliki alasan mereka sendiri saat mempergunakannya.

Tapi bagaimana dengan dia?

Dia dipergunakan mereka begitu saja, haruskah dia membiarkannya saja?

Amanda Mu menoleh untuk menatapnya. Wajah putihnya penuh dengan kedinginan. Di bawah cahaya lampu pijar lift, dia terlihat semakin dingin.

Dia menatap Omar Mu: "Tapi luka yang aku alami sejak kecil hingga besar didapatkan dari Keluarga Mu."

Omar Mu mendengar kata-kata itu, wajahnya tegang dan ekspresinya menjadi rumit.

Seperti kata Ricky Mo, Omar Mu adalah orang yang bijak, berbicara dengannya tidak perlu basa-basi.

Setelah berpikir, Omar Mu berkata dengan lantang, "Dulu Ayahmu dan adikmu yang tidak benar, hal-hal itu tidak akan terjadi lagi."

Ting——

Tiba di lantai yang dipilih, pintu lift terbuka.

Amanda Mu keluar terlebih dahulu: "Sisca Mu meminta seseorang untuk membunuhku, bagaimana dengan itu?"

Setelah selesai berbicara, dia mau meninggalkannya. Tiba-tiba dia teringat sesuatu, dia menoleh ke Omar Mu, dengan pelan berkata, "Kakek, aku tidak mengerti tentang satu hal."

Alis Omar Mu sedikit mengernyit, wajahnya aneh, mungkin karena oleh ucapan sebelumnya, wajahnya tidak terlalu enak dilihat.

"Pada saat itu, mengapa Keluarga Mo setuju untuk membiarkan Sisca Mu dan Ricky Mo bertunangan? Bahkan jika Ricky Mo benar-benar seorang pria yang tidak manusiawi, dia masih bisa mencari wanita yang lebih baik daripada Sisca Mu untuk menjadi nona muda."

Keahlian Amanda Mu mungkin bisa menipu Kelvin Mu, tapi di depan Omar Mu, keahlian itu tidak diperlukan.

Karena Omar Mu bisa dengan mudah mengetahuinya dia meminta wartawan untuk diam-diam pergi ke pabrik untuk mengambil foto, tentu saja hal lain sulit untuk menipu dia.

Lebih baik mengatakannya secara langsung.

Mata Omar Mu menyilangkan cahaya yang sangat tajam, kemudian berkata dengan dingin: "Ini tidak ada hubungannya denganmu, kamu cukup baik-baik menjadi Nyonya Keluarga Mo saja, tidak peduli seberapa besar kebencian kamu terhadap ayah dan adikmu, mereka tetap keluargamu. Darah tulangmu berasal dari Keluarga Mu."

Ini bukan pertama kalinya Amanda Mu mendengar ini.

Dia tidak berharap Omar Mu menjawab pertanyaannya, tapi pernyataan seperti itu membuatnya tertawa.

Segera, dia berkata dengan dingin, "Jantunglah yang membuat darah. Bisakah kamu membuat hatiku menjadi milik Keluarga Mu?"

Wajah Omar Mu tiba-tiba berubah, dan Amanda Mu pergi sambil tersenyum.

Ada kesamaan antara Omar Mu dan Ricky Mo, mereka terbiasa mengendalikan orang lain.

Hanya saja keinginan Omar Mu untuk mengendalikan adalah terlihat, sedangkan Ricky Mo dengan diam-diam, tetapi sangat kuat.

......

Terus menemani Omar Mu untuk makan malam selama beberapa hari ini, Amanda Mu sudah lelah secara fisik dan mental.

Omar Mu berencana pulang dua hari lagi. Amanda Mu tidak ingin tinggal lebih lama lagi, dia mau pulang besok.

Dia membuka koper dan bersiap untuk mengemasnya, kemudian dia menerima telepon dari Ricky Mo.

"Baru pulang ke hotel?"

"Ya." Amanda Mu duduk di samping tempat tidur. Dalam beberapa hari terakhir, dia masih dipengaruhi oleh beberapa hal.

Ricky Mo terdiam sesaat, tiba-tiba mendengarnya bertanya, "Apa yang terjadi?"

Dia memperhatikan emosi Amanda Mu, suaranya rendah tanpa disadari.

Amanda Mu berkata, "Tidak apa-apa, aku hanya ingin pulang."

"Besok?"

"Ya, besok."

"Aku akan menjemputmu."

Setelah berbicara dengan Ricky Mo sebentar, Amanda Mu merasa suasana hatinya telah membaik, dia dengan cepat membereskan barangnya dan pergi tidur.

Keesokan paginya, dia membiarkan Omar Mu, langsung meninggalkan hotel pergi ke bandara.

Dia benar-benar merasa Lelah dengan orang-orang dan urusan Keluarga Mu.

Duduk di pesawat, Amanda Mu mengirim pesan kepada Ricky Mo kemudian mematikan telepon.

Berpikir akan bertemu dengan Ricky Mo dua jam lagi, ada jejak kegembiraan di hatinya.

Ketika turun dari pesawat, dia keluar dari bandara dan menyalakan ponselnya, melihat Ricky Mo tidak membalas pesannya, dia justru memiliki beberapa panggilan yang tidak terjawab.

"Amanda?"

Seseorang memanggilnya dari belakang.

Amanda Mu tidak mempedulikannya karena dia pikir dia salah dengar, sampai seseorang menepuk pundaknya, dia melihat Peter Si begitu dia berbalik.

Amanda Mu terkejut: "Kakak?"

Setelah pertemuan sebelumnya, Amanda Mu biasa saja terhadap Peter Si.

Peter Si mengenakan mantel panjang hitam dengan turtleneck putih, rambutnya tidak diurus, menggantung terlihat lembut, orangnya tampak baik dan ramah.

Matanya tertuju pada koper Amanda Mu: "Kamu pergi kemana?"

"Aku baru saja kembali dari perjalanan bisnis di Kota C." Amanda Mu melihat tidak ada asisten disamping Peter Si, dia juga tidak memiliki barang bawaan: "Kamu?"

"Aku pergi untuk merekam program di luar kota. Tidak mendapat tiket, mereka mengambil penerbangan berikutnya untuk kembali." Peter Si melihat sekeliling: "Ricky tidak menjemputmu?"

"Mungkin dia belum datang, aku harus meneleponnya."

Pada saat itu juga, ponsel Amanda Mu menerima pesan baru.

Itu adalah pesan dari Ricky Mo: "Tiba-tiba ada urusan, aku akan meminta Doni untuk menjemputmu."

Ekspresi di wajah Amanda Mu memberi sedikit jeda, membalas Ricky Mo dengan kata "ya".

Perubahan kecil dalam ekspresinya ini tidak luput dari mata Peter Si: "Sebentar lagi akan macet, kalau Ricky Mo belum datang, aku bisa mengantarmu kembali dulu."

Amanda Mu mengangguk: "Kalau begitu maaf merepotkanmu kak."

Peter Si mengambil dan menggunakan masker, kemudian meraih koper di tangan Amanda Mu: "Ikut aku."

Amanda Mu ingin mengatakan bahwa dia bisa mengambilnya sendiri, tetapi Peter Si sudah pergi, jadi dia hanya bisa mengikutinya.

Merasa bahwa beberapa gadis yang lewat memandang Peter Si, dia tiba-tiba teringat bahwa Peter Si adalah seorang selebriti, kalau dia dikenali...

Jadi, dia melambat dan dengan sengaja membuat jarak di belakang Peter Si.

Peter Si meletakkan koper Amanda Mu di mobil, ketika dia melihat Amanda Mu berlari diam-diam, dia tidak bisa menahan senyum: "Kamu terlihat lebih mencurigakan kalau diam-diam.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu