Spoiled Wife, Bad President - Bab 637 Aku Ingin Bertemu Bos Kalian

Klub hiburan Jade Imperial.

Emelyn Qin dan Amanda Mu berdiri berdampingan di depan Jade Imperial, orang yang lalu lalang tanpa sadar melihat ke arah mereka.

“Tidak diduga kualitas seleramu lumayan bagus.” Emelyn Qin melihat ke arah Amanda Mu.

Amanda Mu tertawa ringan dan nadanya terdengar membuat penasaran:”Selain karena mahal, kualitas apa yang dimiliki oleh Jade Imperial?”

Emelyn Qin tidak tahu bahwa bos di belakang layar Jade Imperial adalah Ricky Mo, dia bertanya dengan bingung kepada Amanda Mu:”Apa maksudnya? Jika kamu tidak ingin datang ke Jade Imperial, apa yang kamu lakukan di sini?”

“Bukankah kamu merasa di sini lumayan berkualitas?” Amanda Mu meliriknya dan berjalan masuk.

Mereka berdua meminta ruang pribadi dan memesan banyak minuman.

Arak putih, anggur, anggur merah, bir, koktail, semuanya ada.

Emelyn Qin mengambil sebotol anggur dan melihatnya, kemudian duduk di depan Amanda Mu, dia mendesah:”Apakah kamu berani minum sampai mati? Apakah kamu berencana menguras seluruh isi dompetmu?’

Amanda Mu tidak berbicara, dia mulai menuangkan anggur untuk dirinya sendiri.

Emelyn Qin mendekatinya dan bertanya:”’The Lost City’ bagian kedua masih belum selesai, apakah kamu yakin kamu punya begitu banyak uang untuk membayar tagihannya?”

Amanda Mu menuangkan segelas anggur untuk Emelyn Qin, dia berkata sambil tersenyum:”Bukankah masih ada kamu?”

Emelyn Qin menatap Amanda Mu tanpa bisa mengatakan apa-apa.

“Kamu ... ... kamu mau menguras dompetku? Bukankah kamu yang mengatakan akan datang minum ke tempat ini, seharusnya kamu yang traktir!” Emelyn Qin mengerutkan keningnya, dia mengangkat anggur yang ada di depannya dan langsung menghabiskannya.

Benar-benar gila!

Dia meragukan, apakah kerja sama antara dia dan Amanda Mu dapat diandalkan.

“Aku hanya asal bicara saja, lihat dirimu, aku masih mampu membayar tagihan anggur ini yang sedikit ini.” Amanda Mu meletakkan gelas yang ada di tangannya, dia mengambil sebuah gelas anggur untuk menuangkan anggur merah.

Semua anggur ini setidaknya seharga beberapa miliar.

Tapi Amanda Mu langsung memesan begitu saja, sekarang dia juga mengatakan bahwa harga anggurnya sedikit ... ...

“Nada bicaramu lumayan sombong.” Emelyn Qin menyunggingkan mulutnya.

“Jangan banyak bicara, minum.” Amanda Mu menuangkan anggur ke dalam gelas Emelyn Qin lagi.

Emelyn Qin belum pernah minum bersama Amanda Mu, dia mengira toleransi alkohol Amanda Mu biasa-biasa saja, dia tidak ingin terlalu banyak minum, dia akan mengantar Amanda Mu pulang jika dia sudah mabuk.

Tapi dia meremehkan toleransi alkohol Amanda Mu.

Wajah Amanda Mu tidak berubah setelah minum beberapa gelas, malahan dia sendiri yang merasa agak pusing.

Emelyn Qin memegang kepalanya, dia berkata sambil melihat Amanda Mu:”Bagaimana jika kita pulang?”

“Minumannya masih belum habis, buat apa pulang?” Amanda Mu menarik lengan Emelyn Qin, seolah-olah takut dia kabur.

Emelyn Qin tidak berdaya, dia hanya bisa melanjutkan menemani Amanda Mu minum.

Pada akhirnya, Emelyn Qin yang jatuh duluan.

“Kamu ... ... kamu ... ... jangan minum terlalu banyak ... ... “ setelah Emelyn Qin selesai mengatakannya, dia langsung jatuh.

Amanda Mu masih sadar saat ini.

“Emelyn Qin?” Amanda Mu berjalan ke samping Emelyn Qin, dia mengerak-gerakkan bahunya.

Emelyn Qin tidak bereaksi sama sekali, dia benar-benar tidak sadarkan diri.

Toleransi alkoholnya ... ...

Amanda Mu berdiri dan mau melanjutkan minum, dia melihat layar ponsel Emelyn Qin menyala.

Setelah itu, nada dering ponsel berbunyi.

Yang terlihat di layar adalah nama “pengemudi mobil khusus”.

“Pengemudi mobil khusus?” Amanda Mu bergumam, dia mengambil ponsel Emelyn Qin dan ekpresinya sedikit bingung.

Biasanya Emelyn Qin akan mengemudi sendiri, di mana datangnya pengemudi mobil khusus?

Ini sedikit menarik.

Ponsel masih terus berbunyi.

Amanda Mu mengambil ponselnya dan menggeser tombol jawabnya.

Dia meletakkan ponsel di telinganya, dia masih belum berbicara, dia mendengar suara pria yang tenang di ujung telepon:”Kamu ada di mana?”

Amanda Mu merasa suara ini sedikit familier.

Seberang sana menunggu beberapa saat sebelum dia berbicara, dia bertanya lagi:”Kenapa kamu tidak bicara?”

Amanda Mu perlahan-lahan tersenyum dan bertanya dengan pelan:”Apakah ini Irvan Xu?”

Suara pria terdengar sedikit waspada:”Siapa kamu? Di mana Emelyn Qin?”

Nada suaranya terdengar agak cemas.

“Emelyn Qin ada di Jade Imperial, nomor ruangannya ... ... aku lihat sebentar ... ... “ Amanda Mu berbicara sambil bangun dan berjalan ke arah pintu, setelah dia melihat nomor ruangannya, dia memberitahu nomor ruangannya kepada Irvan Xu dan menutup teleponnya.

Irvan Xu datang lebih cepat dari yang diperkirakan Amanda Mu.

Dia buru-buru mendorong pintu ruangannya, dia melihat Emelyn Qin yang tertidur di atas meja, kemudian dia baru mendapati Amanda Mu yang melihatnya sambil tersenyum.

Amanda Mu mengangkat gelas yang ada di tangannya:”Franky Wei, lama tidak bertemu.

Franky Wei adalah pemeran utama “The Lost City” yang diperankan oleh Irvan Xu.

“Nona Mu.” Irvan xu menghampiri, ekspresinya sepertinya terlihat lega.

Amanda Mu bertanya kepadanya:”Apakah kamu mau minum?’

Irvan Xu menggelengkan kepalanya, dia menunduk melihat ke arah Emelyn Qin, dia mengerutkan keningnya dan bertanya kepada Amanda Mu:”Dia minum berapa banyak?”

Amanda Mu menunjuk beberapa botol kosong yang ada di samping kepada Irvan Xu.

Irvan Xu melihat setidaknya ada tiga empat botol yang kosong.

Amanda Mu bersandar di sofa, tangannya sedang memegang gelas anggur:”Kami minum itu semua.”

Irvan Xu hanya melihat Amanda Mu sekilas, dia menarik pandangannya dengan sopan.

Mereka berdua minum banyak sekali anggur, Emelyn Qin sudah jatuh, tapi raut wajah Amanda Mu masih terlihat normal.

Irvan Xu bertanya dengan sopan:”Apakah nona Mu baik-baik saja? Apakah perlu aku mengantarmu pulang duluan?”

“Tidak perlu, kamu bawa Emelyn Qin saja.” Amanda Mu mulai minum dan tidak menghiraukan Irvan Xu lagi.

Irvan Xu bukan orang yang suka banyak masalah, karena Amanda Mu sudah berkata seperti itu maka dia membawa Emelyn Qin pergi.

Ruangan terasa kosong, Amanda Mu sedang menggoyangkan gelas anggurnya di dalam, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.

Tiba-tiba, dia meletakkan gelasnya, dia mengangkat tangannya dan membuka semua botol minumannya.

Kemudian dia membawa anggur itu masuk ke kamar mandi dan menuangkannya ke dalam kloset dan menyiramnya.

Terakhir hanya sisa sebotol, Amanda Mu mengangkat kepalanya dan menghabiskannya.

Dia sebenarnya juga sudah merasa sedikit mabuk.

Jika tidak, bagaimana mungkin dia ingin menelepon Ricky Mo pada saat ini?

Benar-benar licik!

Amanda Mu duduk kembali di sofa dan memanggil pelayan.

Pelayannya masuk, ketika dia melihat semua botolnya kosong, matanya terlihat kaget:”Permisi nona, apa yang bisa aku lakukan?”

Amanda Mu mengeluarkan selembar kartu nama di dalam tasnya.

Setelah pelayan melihatnya. Dia bertanya:”Apakah nona mau membayar tagihannya?”

“Sebelum bayar, aku mau bertemu bosmu terlebih dahulu.” Amanda Mu meletakkan kartu yang ada di tangnnya, dia berkata dengan tenang:”Aku curiga anggur yang kalian jual adalah anggur palsu, jika tidak mengapa sampai sekarang aku masih belum mabuk?’

Di atas meja ada begitu banyak botol kosong dan Amanda Mu memang terlihat tidak mabuk.

Pelayannya langsung menjadi kaget:”Mohon kamu tunggu sebentar, aku akan memanggil bos sekarang.”

Karena ini adalah bon besar, seorang pelayan kecil sepertinya tidak mampu bertanggungjawab, dia segera mencari pemimpinnya.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu