Spoiled Wife, Bad President - Bab 639 Ada Wanita Lain Di Sampingnya.

Ricky Mo tidak segera berbicara setelah dia mendengar kata-kata Amanda Mu.

Dia sepertinya merasa posisi duduknya tidak begitu nyaman, dia bergerak-gerak dan mengganti posisi duduknya, wajahnya tersembunyi di dalam kegelapan, dia perlahan-lahan berbicara:”Beberapa hari yang lalu, kamu yang mengatakan mau berpisah, sekarang yang datang mencariku juga kamu.”

Setelah mengatakan semua ini, Ricky Mo berhenti sejenak dan tersenyum tidak jelas:”Kenapa? Hanya beberapa hari kamu sudah merasa kesepian dan datang mencariku?”

Lampu yang ada di tempat hiburan sengaja dibuat agak gelap untuk menciptakan suasana.

Kebetulan tempat di mana Ricky Mo duduk berada di tempat gelap, Amanda Mu tidak bisa melihat dengan jelas ekspresinya ketika dia berbicara, dia hanya bisa menebak suasana hatinya berdasarkan nada suaranya.

Nada bicara Ricky Mo terdengar ringan, mana mungkin Amanda Mu tidak bisa mendengarnya?

Pada hari itu, mereka berdua mengatakan banyak kata-kata yang tidak menyenangkan.

Sejak dia keluar dari vila Ricky Mo, seluruh orangnya masih merasa linglung, sampai ketika dia melihat Ricky Mo dan Maggie Su muncul di pesta, Amanda Mu baru merasa sedikit sadar.

Dia bisa merasakan bahwa sepertinya Ricky Mo benar-benar akan melakukannya.

Dulu, Ricky Mo tidak akan mau berhubungan dengan wanita seperti Maggie Su, tapi sebelumnya, dia bahkan menghadairi pesta bersama Maggie Su.

Ketika dia memikirkan Ricky Mo benar-benar serius kali ini, ketika dia memikirkan bahwa ada wanita lain yang tidur di sampingnya, hati Amanda Mu merasa kacau.

Menjadi sangat kacau.

Dia tidak bisa langsung mencari Ricky Mo untuk bertanya kepadanya, dia hanya bisa menggunakan cara kekanak-kanakan seperti ini untuk bertemu dengan Ricky Mo.

Sedangkan mengenai apakah Ricky Mo akan datang atau tidak, Amanda Mu tidak terlalu yakin.

Tapi untungnya dia datang.

Hanya saja, kedatangan Ricky Mo membuatnya merasa lebih sedih daripada dia tidak datang.

Amanda Mu duduk di tempat yang agak terang, seluruh ekspresi yang ada di mukanya dapat dilihat jelas oleh Ricky Mo.

Dia melipat kedua tangannya, meskipun wajahnya terlihat tenang, tapi kedua tangannya yang sudah dilipatnya, sudah digenggamnya dengan erat.

“Tuan Mo, kenapa aku dulu tidak menemukan, kamu ternyata adalah orang yang terlalu percaya diri?” Amanda Mu tertawa:”Kamu jangan menganggap dirimu sangat penting, aku mencarimu hanya karena ingin menanyakan kabar Joanna saja.”

Tidak tahu kenapa, setelah Amanda Mu selesai berbicara, suhu di dalam ruangan menjadi turun beberapa derajat, tekanan udaranya juga terasa menurun.

Amanda Mu mengerutkan keningnya, apakah ini hanya ilusinya saja? Atau karena dia terlalu panik karena telah berbohong?

Dia menunduk dan melihat di depannya masih ada sekaleng bir, dia mengambil, membukanya dan langsung meminumnya, dia ingin menstabilkan suasana hatinya.

Tapi, setelah dia minum birnya, dia bukan hanya merasa emosinya tidak membaik, tapi dia malah merasa tekanan udara di dalam ruangan menjadi lebih rendah.

Pada saat ini, akhirnya Ricky Mo berbicara lagi.

“Apakah aku pernah menghalangimu untuk bertemu Joanna Mo? Jika kamu benar-benar ingin bertemu dengannya, kamu bisa langsung menemuinya, apakah aku pernah melarangmu?”

Ricky Mo mengangkat pergelangan tangannya, dia melihat jamnya:”Jika tidak ada masalah lain lagi, aku mau pulang dulu.”

Setelah dia selesai mengatakannya, dia berdiri dan bersiap untuk pergi.

Amanda Mu takut dia benar-benar akan pergi begitu saja, dia segera berdiri:”Tunggu!”

Ricky Mo memiringkan kepala untuk melihatnya, tatapan matanya terlihat tidak sabar.

Raut wajah Amanda Mu terlihat tidak nyaman:”Bagaimana dengan masalah anggur palsunya?’

“Aku akan menggratiskan minumannya.” Ricky Mo menarik dasinya dan wajahnya terlihat tidak sabar.

Amanda Mu tertegun, dia tidak tahu harus mengatakan apa.

Sejak Ricky Mo masuk ke dalam ruangan, ekpresi yang terlihat adalah tidak sabar, mudah marah, nada bicaranya ringan, dingin, semuanya bercampur aduk, badannya seperti tertimpa bola salju besar yang membuatnya merasa dingin dan tidak bisa bernapas.

Mulutnya bergerak tapi dia tidak bisa bersuara.

Ricky Mo melihat dia sepertinya tidak ingin mengatakan apa-apa lagi, dia berbalik dan berjalan keluar.

Hanya saja, dia tiba-tiba berhenti setelah berjalan dua langkah.

Mata Amanda Mu terlihat kaget dan gembira, tapi kata-kata Ricky Mo segera menghapus semua kegembiraannya.

“Masih ada satu hal.” Ricky Mo memalingkan kepalanya dan tidak langsung menatapnya, suara rendahnya terdengar:”Jika kamu mau pergi melihat Joanna Mo, jangan minum alkohol sehari sebelumnya.”

Ricky Mo langsung pergi setelah dia selesai mengatakannya.

Ketika dia keluar, dia menutup pintunya dengan kencang.

Amanda Mu jatuh di sofa, pandangan matanya sedikit kosong.

Dia mengambil kaleng bir yang diminumnya tadi dan meminumnya seteguk demi seteguk.

Anggur terasa pahit.

Tapi dia tidak mabuk.

Amanda Mu membuang kaleng bir yang sudah kosong, suara kalengnya terdengar berbunyi keras di lantai dan berguling beberapa kali, setelah itu kalengnya menghilang.

Amanda Mu berteriak kencang ke arah luar:”Bawakan minumannya! Bawakan minumannya untukku!”

Di luar ruangan berdiri seorang pelayan, dia segera masuk ketika mendengar ada suara:”Nona Mu, kamu sudah banyak minum, jangan minum lagi, kami antar kamu pulang ya?”

“Buat apa pulang?” Amanda Mu melihatnya sambil mengerutkan keningnya, dia mengetuk jarinya di atas meja dan berkata satu per satu:”Aku, memintamu, membawakan, anggurnya!”

Kata ‘anggur’ yang terakhir sengaja diucapkan agak panjang.

Para tamu di Jade Imperial adalah orang-orang besar, bukan semua orang bisa menyinggung mereka, apalagi tamu yang bernama Amanda Mu ini, dia ada hubungannya dengan Ricky Mo, pelayan tidak berani banyak bicara dan langsung membawakan anggur kepadanya.

Pelayannya diusir oleh Amanda Mu setelah masuk membawakan anggurnya.

Hanya saja, Amanda Mu menjadi semakin minum semain sadar.

Amanda Mu mengerutkan keningnya, dia bergumam:”Benar-benar ... ... anggur palsu?’

Dia bersandar di sofa, kakinya ditekuk di atas sofa, dia terlihat rapuh dan sedih.

“Amanda?’

Di dalam cahaya yang redup, Amanda Mu mendengar seseorang memanggilnya.

Sepertinya suara seorang pria.

Ricky Mo?

Bukan, Ricky Mo sudah pergi tadi, mana mungkin dia akan kembali lagi.

Selain itu, Ricky Mo tidak pernah memanggilnya “Amanda”, dia selalu memanggil nama lengkapnya.

“Haha.” Amanda Mu menertawakan dirinya sendiri, tidak mempedulikan pria yang memanggilnya.

“Gila, kamu minum sebanyak ini?” Suara pria itu semakin mendekat.

Amanda Mu menyipitkan matanya, dia melihat pria itu untuk beberapa saat sebelum dia memanggil namanya:”James ... ... Gu?”

James Gu terlihat kaget dan berkata:”Kamu masih bisa mengenaliku setelah minum sebanyak itu, apakah kamu manusia?”

“Baguslah kamu datang, kita ... ... minum ... ... bersama ... ... “ Amanda Mu memaksakan dirinya berdiri dan ingin mengambil anggurnya lagi.

James Gu menahan tangannya:”Sudah cukup, jangan minum lagi, aku bawa kamu pulang.”

“Buat apa pulang? Aku tidak mau pulang, aku mau minum.” Amanda Mu melempar mastercard ke depan James Gu:”Aku punya uang!” Bawakan anggur terbaik milik Jade Imperial kepadaku!!”

“Kata-katamu sepertinya ... ... mengatakan aku tidak punya uang ... ... “ Setelah James Gu melihat mastercard itu, dia menyunggingkan mulutnya:”Aku memang tdak sekaya dirimu ... ... “

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu