Spoiled Wife, Bad President - Bab 410 Ricky Mo Sedang Mengutamakan Dia

Ricky Mo mendengar ini, menyipitkan mata bertanya: "Misalnya?"

"Selain tiga kemungkinan tadi, masih ada satu kemungkinan, yaitu hipnosis." Kata terakhir, dokter mengatakan dengan nada suara yang ditekankan, dengan sedikit rasa takut.

"Hipnosis?" Raut wajah Ricky Mo berubah, matanya menyorotkan kebingungan.

Di dalam kehidupan sehari-hari kata ini tidak terlalu sering dipakai.

"Ada beberapa dokter psikolog memiliki kemampuan untuk menghipnotis, tapi hanya digunakan untuk membantu pemulihan pasien……" Dokter berbicara sampai disini, raut wajahnya sedikit berubah: "Tapi tidak hanya itu saja, tidak hanya memecahkan masalah kejiwaan, juga bisa karena hipnotis membuat perilaku berubah, bahkan mengunci ingatan……"

Selesai dia berbicara, tiba-tiba berdiri, berkata: "Maaf, terhadap hal ini aku tidak terlalu mengerti, kebanyakan hanya tahu karena mendengar, kamu bisa mencari orang yang ahli untuk menanyakan, aku harus pulang terlebih dahulu."

Selesai dokter berbicara, dengan tergesa-gesa berjalan keluar.

Tapi saat berjalan ke depan pintu, lalu dihadang oleh bodyguard.

Ada bawahan yang menghadap ke Ricky Mo: "Tuan muda?"

Ricky Mo melambaikan tangan: "Biarkan dia pergi."

……

Amanda Mu di dalam mobil menunggu dengan perut yang lapar, Ricky Mo baru membawa sekelompok orang keluar dari rumah sakit, di tangannya memegang kantong plastik berwarna putih.

Ricky Mo menyuruh beberapa bodyguard itu naik ke mobil lain, sedangkan dia langsung naik mobil yang ada di depannya, membuka pintu mobil melemparkan kantong plastik berwarna putih ke kursi belakang, lalu duduk di kursi pengemudi.

Amanda Mu bersandar pada kursi, memiringkan kepala melihat dia.

Mendapati ekspresinya sama seperti sebelumnya, tidak ada bedanya, tidak begitu tampak perubahan ekspresi, juga tidak bisa menebak barusan di dalam apa yang dia lakukan.

Dia memiringkan kepala, melihat ke luar jendela.

Dia sekarang ingin segera pulang.

Juga tidak tahu Joanna Mo sendirian di rumah melakukan apa.

Mobil perlahan melaju, di dalam mobil sangat hening, hanya terdengar suara nafas masing-masing.

"Mau makan apa?"

Suara Ricky Mo yang rendah tiba-tiba terdengar di dalam mobil, sangat tiba-tiba.

"Ucapan ini bukankah seharusnya aku yang mengatakan padamu?" Amanda Mu menundukkan kepala melihat jam, sudah pukul tujuh.

Saat ini pulang ke rumah memasak, agak terlambat.

Maka, dia menambahkan ucapannya: "Kamu mau makan di luar?"

Ricky Mo tidak berbicara, langsung memberhentikan mobil ke sebuah restoran, dengan tindakan memberitahu dia, dia memang berencana makan di luar.

Amanda Mu mengikuti dia di belakang turun dari mobil, mengingatkan dia: "Joanna Mo sendirian di rumah."

Ricky Mo membalikkan kepala melihat dia, di matanya seperti tertulis "Tidak perlu kamu katakan aku juga tahu".

Lupakan, terserah Ricky Mo mau melakukan apa, dia harus kembali terlebih dahulu.

Meskipun di rumah ada begitu banyak pelayan, tapi dia masih tidak tenang.

Merasa orang di belakang tidak mengikuti, Ricky Mo membalikkan kepala, langsung mengerti pemikirannya, mengeluarkan suara berkata: "Sekarang macet, kalau pulang sekitar satu jam, kamu tidak lapar?"

"Aku tidak……"

Ucapan Amanda Mu belum selesai, terdengar suara perutnya.

Dengan cepat menampar wajahnya sendiri, benar-benar sangat canggung.

Ricky Mo seperti mau tertawa melihat dia, mengisyaratkan agar dia cepat masuk.

Amanda Mu hanya bisa melangkahkan kaki masuk.

Mereka berdua duduk berhadapan, Ricky Mo menyodorkan buku menu ke hadapannya.

Amanda Mu sedikit terkejut melihat ke arahnya, Ricky Mo juga bisa bersikap jantan?

Amanda Mu tidak mengambil: "Kamu pesanlah."

Ricky Mo juga tidak banyak bicara, langsung mengambil kembali lalu mulai memesan makanan.

Amanda Mu menghela nafas, ternyata Ricky Mo hanya akting saja?

Kalau Kenzo Li, pasti akan langsung meletakkan buku menu ke hadapannya.

Teringat Kenzo Li, pikiran Amanda Mu melayang jauh.

Pekerjaannya begitu sibuk, sekarang seharusnya setiap hari makan di luar, bisa jadi langsung tinggal di ruangan klinik psikolognya.

Meskipun Ricky Mo sedang membalik buku menu, tapi dia masih memperhatikan Amanda Mu.

Seperti sudah menjadi kebiasaan, dia sebenarnya tidak bermaksud mau memperhatikan.

Menunggu sampai dia tersadar, menyadari dirinya sedang menatap Amanda Mu.

Untung saja Amanda Mu sedang melamun, sama sekali tidak menyadari Ricky Mo sedang memperhatikan dirinya.

Akhir-akhir ini memang ingatan Ricky Mo kembali, tapi hanya serpihan-serpihan kecil, ada beberapa mengenai ibunya, tapi kebanyakan berkaitan dengan Amanda Mu.

Meksipun hanya serpihan yang tidak jelas, tapi Ricky Mo juga bisa merasakan, dulu dirinya sangat memperhatikan Amanda Mu.

Doni meskipun tidak langsung berkata, tapi dari ucapannya, Ricky Mo juga bisa merasa, wanita di depannya yang bernama Amanda Mu, sangat penting baginya.

Hanya saja, dia dan Amanda Mu sama-sama kehilangan ingatan, membuat hubungan mereka hanya bisa disatukan karena Joanna Mo.

Ricky Mo seorang yang agak keras kepala, meskipun sekarang ingatannya belum pulih sepenuhnya, tapi dia sudah merasakan perbedaan Amanda Mu, tentu saja tidak bisa sembarangan turun tangan.

Terlebih lagi, dia ibu dari anaknya.

Merasakan tatapan Ricky Mo, Amanda Mu mengangkat mata melihat ke arahnya.

Tapi Ricky Mo saat Amanda Mu melihat ke arahnya, menundukkan matanya.

Amanda Mu menggerakkan bibirnya, barusan dia benar-benar merasakan Ricky Mo sedang melihat dia.

Apakah dia yang salah merasa?

Saat menunggu makanan disajikan, mereka berdua tidak ada yang berbicara.

Amanda Mu tidak tahu mau berkata apa.

Sedangkan Ricky Mo memang biasanya tidak banyak bicara.

Suasananya terlalu canggung, Amanda Mu mengeluarkan ponsel.

Tapi, saat dia mengeluarkan ponsel, Ricky Mo yang sedang menatap dia, tiba-tiba memutar mata melihat ke arahnya.

Di dalam matanya ada ketenangan, meskipun tidak berbicara tapi auranya kuat.

Amanda Mu hanya bisa meletakkan ponselnya.

Untung saja belum lama, makanan disajikan.

Yang membuat terkejut adalah, semuanya jenis makanan tawar.

Amanda Mu bertanya: "Bukankah kamu suka makanan yang sedikit pedas?"

Apakah hari ini ingin ganti selera?

Tapi, setelah itu, saat pelayan membawakan saus cabe datang, pikiran ini hilang.

Amanda Mu menemukan, Ricky Mo mungkin mempedulikan seleranya.

Temuan ini, membuat dia tidak bisa duduk dengan tenang.

Terus merasa Ricky Mo tiba-tiba begitu baik, pasti merencanakan sesuatu.

Saat ini, Ricky Mo mengangkat mata melihat dia, tatapan matanya dalam: "Hm."

Kata yang sederhana, membuat dia kebingungan.

Ricky Mo mengutamakan seleranya……

Amanda Mu makan dengan tidak tenang, terus merasa ada yang salah.

Kebalikan dari Ricky Mo, raut wajahnya sangat tenang, lebih rileks dibanding Amanda Mu.

Perjalanan pulang tidak macet, tidak ada halangan di sepanjang perjalanan, tidak berapa lama sudah sampai di rumah.

Saat Amanda Mu tiba di rumah, Joanna Mo sedang menggendong boneka harimau duduk di ruang tamu menonton televisi, kedua matanya fokus melihat layar televisi.

"Joanna Mo."

Amanda Mu memanggil dia, dia hanya menjawab "hm", kepalanya tidak menoleh, masih fokus melihat ke arah televisi.

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu