Spoiled Wife, Bad President - Bab 473 Kamu Bantu Aku Mandi

Amanda Mu bersandar di dalam pelukan Ricky Mo, satu lengannya terkulai lemah di samping, lengan lainnya nyaris tidak terangkat dan meraih sudut bajunya.

Meskipun badan Ricky Mo penuh lumpur tapi Amanda Mu tetap tidak bisa menahan dirinya untuk menyusut di dalam pelukannya.

Hatinya merasa tenang.

Ricky Mo tidak mengatakan kata-kata yang tidak enak di dengar dan membiarkannya berada di dalam pelukannya, dia juga tidak mendorongnya.

Setelah beberapa detik, Amanda Mu baru berkata:”Bisa jalan tapi aku perlu istirahat sebentar.”

Badannya terlalu kaku, dia perlu bergerak sedikit baru bisa jalan.

Setelah Ricky Mo mendengarnya, dia menunduk untuk menatapnya.

Amanda Mu juga menatapnya, dia menekuk bibirnya dan tersenyum padanya.

Dia tidak pernah melihat senyum yang begitu lembut sebelumnya.

Ricky Mo mengencangkan alisnya, dia mengulurkan tangan untuk menyentuh dahi Amanda Mu.

Tangannya baru diletakkan di dahi Amanda Mu tapi dia segera menarik tangannya karena panas dahinya.

Dia menyentuh dahi Amanda Mu untuk mencoba suhunya, kemudian dia menyentuh dahinya sendiri untuk merasakan suhunya, dia berkata dengan tenang:”Kamu demam.”

“Benarkah?” Amanda Mu berkata dan mengulurkan tangan untuk menyentuh dahinya:”Pantasan aku merasa panas.”

Suaranya sudah sangat lemah, dia menyandarkan kepalanya di dalam pelukan Ricky Mo dan tidak ada tenaga sama sekali.

Ricky Mo mengerutkan keningnya dan tidak pernah melepaskannya.

Dia memegang Amanda Mu dengan satu tangan dan berkata:”Berdiri dengan kuat.”

Kemudian, dia berjongkok, dia menarik tangan Amanda Mu supaya dia memeluk lehernya.

Seluruh badan Amanda Mu tidak bertenaga, dia memeluk lehernya dengan lemas dan bersandar di punggungnya, suaranya terdengar samar:”Apakah kamu akan menggendongku? Tapi aku belakangan ini sepertinya menjadi agak gemuk, maka akan sedikit berat ... ... “

Ricky Mo tdak mempedulikan kata-katanya, dia menggendongnya dan berjalan ke depan.

Dia baru berjalan beberapa langkah dan mendengar Amanda Mu bertanya kepadanya:”Apakah aku berat?”

Ricky Mo menjawabnya dengan dingin:”Tidak berat.”

Tidak hanya tidak berat, tetapi juga sangat ringan.

Jika dia lebih gemuk sedikit maka mungkin dia lebih enak dilihat lagi.

“Oh, baguslah ... ... “ suara terakhir terdengar sangat kecil sampai tidak ada suara lagi.

Untungnya, bagian jalan yang ini lebih baik daripada bagian jalan yang Ricky Mo lewati sebelumnya.

Tapi tidak terlalu baik juga.

Jalan tanah di desa, jika pada hari hujan akan menjadi lumpur dan kakinya akan masuk ke dalam lumpur, meskipun kekuatan fisik Ricky Mo bagus tapi jika berjalan dalam waktu yang lama tenaganya akan terkuras juga.

Apalagi wanita yang di punggungnya terus bicara melantur.

“Apakah aku berat?”

Ricky Mo sudah tidak ingat berapa kali Amanda Mu menanyakan pertanyaan ini.

Dia berkata dengan suara berat:”Sangat berat, maka kamu mulai dari sekarang lebih baik jangan banyak bicara lagi.”

“Oh.” Amanda Mu yang sedang demam sangat patuh, dia menjawabnya dan benar-benar tidak berbicara alagi.

Dan Ricky Mo dapat merasakan suhu tubuh Amanda Mu semakin lama semakin panas.

Tidak bisa dibiarkan panas terus, harus mencari sebuah tempat untuk istirahat dan dibawa ke dokter.

Tapi ... ...

Ketika Ricky Mo melihat ke depan, jalannya penuh lumpur dan hutan lebat.

Tidak tahu setelah berjalan berapa lama, ada bayangan rumah di hutan di tepi jalan.

Ricky Mo melihatnya sejenak dan langsung membawa Amanda Mu menuju ke sana.

Itu adalah sebuah bangunan yang dibangun dengan batu bata dan sangat sederhana, tapi bagi mereka saat ini, ini merupakan tempat yang sangat baik.

Pintu rumah itu terbuka.

Ricky Mo membawa Amanda Mu sampai ke pintu dan melihat seorang laki-laki tua duduk di kursi yang sedang menggoda kucing dengan seekor ikan.

Ketika orang tua itu mendengar ada suara, dia berpaling dan bertanya sambil menyipitkan matanya:”Ada apa?”

“Bertemu tanah longsor dan mau menginap di sini.” Ricky Mo berkata dengan sangat singkat.

Tapi lelaki tua itu tidak terlalu mengerti bahasa mandarin, dia hanya bisa bahasa dialek lokal.

Ricky Mo gagal berkomunikasi dengannya.

Tapi untungnya, lekaki tua itu baik hati, dia melihat kondisinya dan Amanda Mu yang begitu mengenaskan, dia mungkin bisa menebak apa yang terjadi dan mengundang mereka berdua masuk.

Meskipun rumah orang tua itu sangat sederhana tapi rumahnya sangat bersih.

Orang tua itu membawa mereka ke dapur, dia menunjuk ke arah tangki air dan menunjuk ke arah panci besi besar, yang memberikan isyarat pada mereka bahwa mereka harus memasak air panas jika mereka ingin mandi.

Dia memanaskan seember air untuk Ricky Mo dan Amanda Mu, kemudian orang tua itu mengambil dua pasang bajunya untuk Ricky Mo dan Amanda Mu, kemudian dia kembali ke tempat tadi dan meneruskan menggoda kucingnya lagi.

Ricky Mo melirik ke arah orang tua itu dan meletakkan Amanda Mu untuk duduk di bangku dan menepuk wajahnya serta memanggil namanya:”Amanda Mu, bangun.”

Amanda Mu memaksakan dirinya untuk membuka matanya, dia melihat Ricky Mo ada di depannya, dia hanya berkata:”Mengantuk.”

Kemudian dia memejamkan matanya lagi dan tertidur dengan tenang.

Apakah dia begitu tenang?

Ricky Mo menarik napas panjang dan mengancamnya:”Amanda Mu, lebih baik kamu buka matamu dan mandi, jika tidak aku akan langsung melemparmu keluar dari sini.”

Amanda Mu memaksakan diri untuk membuka matanya:”Kamu tidak akan meninggalkanku ... ... mengantuk ... ... kamu tolong aku mandi ... ... “

Raut wajah Ricky Mo berubah, pada akhirnya dia hanya bisa berkompromi dengannya.

Kondisi Amanda Mu seperti ini jika tidak mandi untuk menurunkan demamnya maka otaknya benar-benar akan rusak karena panas.

Dalam memori Ricky Mo sekarang, dia tidak pernah membantu wanita mandi sebelumnya.

Tetapi ketika tangannya membantu Amanda Mu melepas pakaiannya dan membantunya mandi, gerakannya sangat lancar dan terampil, seolah-olah dia pernah melakukan hal ini sebelumnya ... ...

Ricky Mo terdiam sejenak.

Pesona apa yang dimiliki oleh wanita ini, sehingga dia melakukan hal ini untuknya sebelumnya?

Lumpur di badannya berangsur-angsur hilang dan tubuh putihnya sedikit demi sedikit mulai kelihatan.

Kulitnya sangat putih sehingga sedikit menyilaukan mata.

Ricky Mo merasakan api dalam dirinya mulai naik, dia mengerutkan kening dan memalingkan mukanya tapi sentuhan di tangannya sangat jelas.

Dia bahkan bisa bereaksi ketika menghadapi wanita yang sedang demam tinggi!

Ricky Mo menggigit giginya sampai selesai memandikannya, dia melirik pakaian yang dibawakan oleh orang tua itu, dia melepas jaketnya tanpa suara dan memberikan kemeja yang ada di dalam untuk Amanda Mu.

Tidak terlalu banyak hujan sepanjang jalan ini, jaketnya penuh lumpur tapi kemejanya masih bersih.

Dia membawa Amanda Mu ke kamar dan dia sendiri keluar buru-buru untuk mandi air dingin, kemudian dia mencuci Amanda Mu dan mengeringkannya di kamar.

Dia tidak bisa mencuci pakaian dengan tangan tapi dia masih bisa menghilangkan lumpur yang ada di baju.

Kamar yang diberikan orang tua itu kepada mereka ada di lantai dua, karena kakinya tidak leluasa maka dia sendiri tinggal di lantai satu.

Setelah Ricky Mo membawa Amanda Mu masuk ke dalam kamar dan keluar, dia melihat orang tua itu yang sedang naik tangga dengan memegang pegangan tangan.

Tangan orang tua itu memegang handuk basah, tangan lainnya memegang sebotol anggur.

Ricky Mo menemukan bahwa orang tua itu sedikit pincang.

Dia turun ke tangga dan berjalan ke depan orang tua itu untuk mengambil barangnya:”Terima kasih.”

Orang tua itu berbicara dengan pelan:”Ambil ini untuk menurunkan demam istrimu, cuaca seperti ini tidak bisa pergi ke dokter.”

Kali ini, Ricky Mo samar-samar memahami beberapa bahasa dialek lokalnya.

Dia menjawabnya dengan ringan:”Ya.”

Orang tua itu mengangguk dan turun lagi.

Kucing mengikuti di belakangnya.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu