Spoiled Wife, Bad President - Bab 1188 Benci

Suasana hati Herman Mo sangat tidak stabil, tangan yang memegang belati bergetar, meninggalkan bekas darah di leher Amanda Mu.

Amanda Mu mencibir: "Aku hanya memberitahumu fakta sebenarnya. Temperamen seperti apa Ricky Mo itu? Kamu seharusnya tahu, tidak ada yang tidak bisa dia lakukan?"

Herman Mo mengertakkan gigi dengan kebencian, tetapi tangannya yang memegang belati itu lepas.

Meski tidak mau mengakuinya, apa yang dikatakan Amanda Mu adalah benar, dan tidak ada yang tidak bisa dilakukan Ricky Mo.

Ketika Kakek Mo masih hidup, dia menyukai Ricky Mo. Dia tahu lebih baik dari siapa pun bahwa Ricky Mo lebih pintar darinya, dan dia tidak sepintar dirinya.

Ricky Mo terlalu pintar. Jika Ricky Mo tidak menyelidiki kasus penculikan tahun itu, mungkin dia dan Ricky Mo tidak sampai ke titik ini.

Setelah terdiam cukup lama, Herman Mo berkata dengan sikap kompromi: "Ajaklah aku menemui Gracia Mo. Aku ingin pergi ke luar negeri bersamanya, tiba waktunya, aku akan melepaskan Charles Mo."

Amanda Mu mendengus: "Menurutmu kenapa Gracia Mo harus pergi denganmu? Apa kamu pikir di dalam hatinya, kamu sebegitu pentingnya?"

“Diam!” Herman Mo tampak muram, seolah dia akan marah kapan saja.

Ketika masih muda, Herman Mo juga seorang tuan muda keluarga yang kuat dan dikagumi orang lain, dan semuanya bisa didapatkan dengan mudah, bahkan jika dia melakukan hal-hal kotor, dia bisa menutupinya dengan kekuatan tangannya, tetapi kemudian, Ricky Mo beranjak dewasa, mulai menyelidiki kebenaran, mulai balas dendam, dan Herman Mo tidak bisa menandingi Ricky Mo.

Selama bertahun-tahun, Herman Mo hidup dalam celah seperti itu, baik kondisi mental maupun semangatnya telah menjadi sangat buruk, dan sulit untuk tenang setelah diprovokasi.

Oleh karena itu, ia tidak menyadari bahwa mobil melaju semakin lambat, dan pengemudi telah memperhatikan situasi di barisan belakang.

Amanda Mu melirik ke arah pengemudi dan terus berbicara untuk memprovokasi Herman Mo agar tidak bisa tenang.

"Kenapa kamu menyuruhku diam? Karena kamu tahu apa yang kukatakan adalah jujur, kan? Akankah Gracia Mo berterima kasih atas semua ini? Apakah Peter Si akan melakukan hal-hal itu jika bukan karena mengetahui identitasnya? Dan kamu membawa Charles pergi karena dendam pribadi, wanita tetap lebih mengerti wanita. Jika aku jadi dia, aku tidak hanya tidak akan menghargaimu, tapi aku juga akan membencimu ... "

Amanda Mu berbicara dengan tenang. Herman Mo hampir lepas kendali. Mobil sudah berhenti, memanfaatkan kegoyahan Herman Mo, pengemudi memanfaatkan kesempatan itu untuk segera mencondongkan tubuh ke celah antara jok depan. Sebuah pisau tangan menyayat pergelangan tangan Herman Mo, dan tanpa sadar Herman Mo melepaskannya karna sakit, dan belati itu jatuh ke lantai.

Sebelumnya Herman Mo pernah diculik dan salah satu tangannya lepas. Pengemudi itu adalah pelatih yang tangguh dan mudah menaklukkan Herman Mo.

Dan Amanda Mu tahu bahwa supir itu akan melakukan hal ini dalam waktu yang lama. Saat sang supir mulai menjatuhkan belati, dia segera bergerak ke pintu, membuka pintu dan keluar dari mobil, membiarkan sang sopir dan Herman Mo bertarung bersama.

Ketika Amanda Mu keluar dari mobil, dia ingin mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Ricky Mo, baru mengetahui bahwa ponselnya mati karna kehabisan baterai.

Lusi Shen tahu bahwa dia mengalami masalah, dan dia pasti sudah menelepon Ricky Mo dan dia seharusnya menghubungi Ricky Mo sekarang.

Amanda Mu mencondongkan badan dan melihat ke dalam mobil. Sopirnya sudah menahan Herman Mo. Dia bertanya dengan lantang, "Di mana ponselmu? Berikan padaku."

Sopir itu segera mengeluarkan ponselnya dan menyerahkannya kepada Amanda Mu.