Spoiled Wife, Bad President - Bab 1156 Sama Sekali Tidak Layak

Suara laki-laki yang akrab terdengar di telepon: "Aku dengar kalian akan kembali ke Kota J?"

Amanda Mu bisa mendengar bahwa itu adalah suara Gilson Zhan.

Dia melihat ke layar ponsel lagi dengan heran, demi memastikan lagi bahwa Ricky Mo benar-benar tidak memberi keterangan pada nomor teleponnya.

Apakah hubungan pertemanannya dengan Gilson Zhan memang seperti ini, bahkan hingga tidak menyimpan nomor teleponnya?

Ricky Mo berkata tanpa ekspresi, "Ya."

"Oh." Suara Gilson Zhan juga dingin: "Aku tidak mengantar kalian."

Ricky Mo: "Selamat tinggal."

Setelah mengucapkan kata itu, panggilan telepon itu pun ditutup.

Amanda Mu melihat panggilan telepon yang ditutup dengan sedikit bingung. Keduanya telah berbicara begitu lama, dia pikir mereka akan makan bersama sebelum pergi, tetapi dia tidak menyangka bahwa mereka berdua hanya berbicara sejenak dan langsung menutup telepon, tak di sangka hanya mengatakan begitu sedikit kata.

“Dia telah banyak membantu kita. Sebelum pergi, bukankah seharusnya kita makan bersama dengannya?” Amanda Mu memberi saran.

Ricky Mo berkata, "Tidak perlu, dia sibuk."

“… Benarkah?” Mengapa dia merasa bahwa Ricky Mo yang terlalu malas untuk makan bersamanya.

Ricky Mo dapat menebak pikirannya dan berkata, "Bagaimanapun, dia sekarang adalah seorang pria yang ditinggalkan. Makan bersama kita tidak baik untuk kesehatan mentalnya."

Amanda Mu tertegun ketika mendengar kata-katanya, butuh waktu lama untuk bereaksi, lalu “pfftt” dan seketika tertawa terbahak-bahak: "Maksudmu, dia sendiri memiliki masalah dengan pernikahannya, ketika dia melihat orang lain berpasangan, maka akan memancing emosinya? "

Ricky Mo menoleh dan menatapnya: "Bukankah begitu?"

Amanda Mu berkata dengan kesal, "Kamu salah."

Ricky Mo tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa.

Lagipula, dia tahu Gilson Zhan cemburu padanya.

...

Hujan turun pada hari kembali ke Kota J.

Jenazah ibu Ricky Mo diangkut oleh para profesional dan dikirim langsung ke rumah duka di Kota J.

Pemakaman dijadwalkan keesokan harinya.

Karena merupakan orang yang sudah meninggal bertahun-tahun, maka tidak perlu lagi mempersiapkan acara seremonial, tidak ada persiapan lagi, semuanya sederhana, secepatnya membuat dia hidup dengan tenang.

Rumah duka masih harus mengurus sesuatu, jadi Ricky Mo mempersiapkan seseorang untuk membawa Amanda Mu pulang terlebih dulu.

Amanda Mu sudah lama tidak bertemu dengan Joanna Mo, jadi dia menurutinya, tetapi dia menahan Doni, dan ketika dia pergi, dia memberi Doni Shi: "Jika Ricky merasa tidak nyaman atau memiliki masalah dengan kondisinya, kamu harus segera meneleponku."

“Aku mengerti,” Doni Shi mengangguk dan berkata.

“Terima kasih.” Amanda Mu kembali melihat ke arah Ricky Mo.

Ricky Mo memandangi Amanda Mu masuk ke dalam mobil sebelum bertanya kepada Doni: "Apakah ada orang yang membawanya ke sini?"

Doni Shi menjawab: "Akan segera tiba."

Saat ini, sebuah mobil berhenti di depan mereka, pengawalnya turun dari mobil, dan menarik Gracia Mo keluar dari mobil.

Gracia Mo terlihat lebih buruk dan lebih kuyu dari beberapa hari sebelumnya, ketika dia melihat Ricky Mo, dia menyusutkan tubuh dan mundur tanpa sadar.

“Ibuku akan pergi besok, dulu kamu adalah teman terbaiknya, jadi tetaplah di sini untuk menemaninya hari ini.” Suara Ricky Mo sangat dingin sehingga dia mengangkat tangannya sedikit dan memberi isyarat kepada pengawal untuk mengantarnya masuk.

Gracia Mo terlalu takut untuk berbicara, tetapi tak hentinya bergumam: "Tidak ... tidak ..."

Pengawal itu mengantarnya ke peti mati, dan ketika dia melihat wajah yang dikenalnya, Gracia Mo membuka matanya dengan ngeri dan berteriak: "Ah..."

Dia terus berusaha mundur, tapi dipegang erat oleh pengawalnya.

Ricky Mo memandang Gracia Mo dengan dingin, menyaksikan ia berontak, menyaksikan kepanikannya, menyaksikan keinginannya untuk melarikan diri.

Beberapa hal ini sama sekali tidak layak dibandingkan dengan apa yang diderita ibunya.