Spoiled Wife, Bad President - Bab 1148 Benar, Itu Dia

Apakah suatu hal akan memiliki hasil yang baik, pada kenyataannya, akan ada firasat.

Amanda Mu sedang duduk di depan jendela, sedikit bingung.

Saat ini, seseorang membuka pintu hotel dan masuk dari luar.

Dia menoleh dan melihat bahwa Doni Shi yang masuk.

"Tuan Muda", Doni Shi menghampiri Ricky Mo.

Wajah Doni Shi tidak terlalu bagus. Amanda Mu pada dasarnya bisa menebak apa yang akan dia katakan selanjutnya.

Sebelum itu, Ricky Mo kembali bersamanya terlebih dahulu, sedangkan Doni Shi tetap tinggal dan mengajak anak buahnya mencari seseorang untuk membawa kembali Gracia Mo.

Setelah jeda, Doni Shi melanjutkan, "Tidak menemukannya."

Ricky Mo sepertinya sudah menduga akan seperti apa hasilnya, dengan wajah cemberut tanpa bicara.

"Bawa orang masuk." Ricky Mo menoleh untuk melihat Doni Shi, "Terus suruh orang untuk mencarinya."

Doni Shi menjawab, "Mengerti."

Kemudian, Gracia Mo masuk.

Gracia Mo tersentak, wajahnya yang pucat penuh dengan kecemasan, dan matanya yang waspada menyapu Ricky Mo dan Amanda Mu.

“Di mana Charles?” Gracia Mo melihat sekeliling dengan panik, dan tiba-tiba meraih Doni Shi dengan erat lagi, “Bukankah kamu bilang kamu membawaku untuk melihat Charles?”

Doni Shi mengerutkan kening, bahkan tidak melihat ke arah Gracia Mo, hanya menjelaskan kepada Ricky Mo, "Dia menolak untuk pergi bersama kami sebelumnya."

Otak Gracia Mo sudah tidak normal lagi, tapi dia masih mengingat anaknya, Doni Shi hanya bisa menggunakan alasan ini untuk berbohong padanya.

Saat Ricky Mo mengirim Gracia Mo ke rumah sakit jiwa, Amanda Mu juga mengetahuinya, namun dia belum pernah melihat Gracia Mo menjadi gila sebelumnya.

Melihat Gracia Mo seperti itu, perasaannya campur aduk.

Setelah hening beberapa saat, Amanda Mu mengambil langkah menuju Gracia Mo.

Dia berjalan sangat lambat, dan ketika dia mencapai Gracia Mo, dia bertanya dengan suara keras, "Siapa yang membawamu keluar dari rumah sakit jiwa?"

Gracia Mo hanya menatap Amanda Mu dengan tatapan kosong tanpa berbicara.

Amanda Mu pada dasarnya tidak berharap akan mendapatkan jawaban apapun dari Gracia Mo. Dia berjalan untuk duduk di hadapan Ricky Mo dan dengan tenang menganalisa, "Charles datang menemuiku di sore hari. Sepertinya ada yang salah pada saat itu, seolah-olah mengucapkan selamat tinggal kepadaku, dan ibunya ada di sini sekarang, aku curiga seseorang mungkin telah mengancamnya dengan ibunya. "

"Dodi Xie sekarang putus asa. Dia bisa mengancam Charles sekali, dan dia bisa mengancam Charles untuk kedua kalinya. Tetapi ketika Charles datang menemuiku, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia seharusnya bersiap-siap untuk melakukan semua yang dia bisa……"

Sekembalinya dari apartemen, Amanda Mu memikirkannya, namun tetap merasa bahwa itu adalah Dodi Xie.

Ricky Mo menatapnya dan menggelengkan kepalanya, "Ini bukan Dodi Xie."

“Kenapa?” ​​Dia tidak bisa memikirkan siapa pun selain Dodi Xie.

Ricky Mo menjelaskan, “Dodi berada dalam pandanganku sepanjang sore.”

“Apakah kamu bernegosiasi dengan Dodi?” Setelah Ricky Mo kembali, dia belum sempat bertanya tentang Dodi Xie.

“Di mana dia memiliki kualifikasi untuk bernegosiasi denganku.” Ricky Mo meringkuk sudut bibirnya tanpa kehangatan dan berdiri.

Dia berjalan ke arah Amanda Mu dan secara langsung meraih tangannya dan memintanya untuk bersandar padanya, sehingga dia akan berdiri lebih santai.

Kemudian, dia mengangkat matanya untuk melihat Gracia Mo, "Pernahkah kamu melihat Herman?"

Gracia Mo masih memasang ekspresi kusam, tapi kepanikan yang melintas di matanya masih tak luput dari tatapan Ricky Mo.

Tangan Ricky Mo yang tergantung di sampingnya menegang tanpa sadar, "Aku sudah tahu."

Ketika Amanda Mu mendengarnya tiba-tiba bertanya tentang Herman Mo, dia tiba-tiba mengerti sesuatu.

Dia menoleh untuk melihat Ricky Mo, "Maksudmu ..."

“Ya, itu dia.” Ekspresi Ricky Mo berubah muram.