Spoiled Wife, Bad President - Bab 343 Mari Kita Main Game

James Gu Yang berada di ujung telepon merasa hatinya kurang enak setelah mendengar Ricky Mo berkata seperti itu, dia bergumam:”Haha, kamu tidak pergi ke hotel bersama Amanda Mu ya, aku masih ada urusan ... ... “

Ini adalah pertama kalinya James Gu menutup telepon Ricky Mo.

James Gu membuang teleponnya dan menelepon panggilan internal sekretaris, dia memerintahkan:”Hapus semua berita online tentang “mantan istri tuan Mo”, ke depannya jika melihat berita seperti ini lagi maka segera hentikan.”

Terakhir kali, Amanda Mu dan Ricky Mo di foto oleh paparazzi ketika berciuman di dalam mobil dan dijadikan berita, saat itu James Gu berpikir bahwa Amanda Mu telah berselingkuh dari Ricky Mo.

Dan kali ini, dia berpikir bahwa orang yang muncul di foto dengan Amanda Mu di pintu masuk hotel adalah Ricky Mo jadi dia menelepon untuk mengolok-olok Ricky Mo.

Tapi terdengar jelas dalam pembicaraannya dengan Ricky Mo tadi bahwa itu bukan dirinya dan Amanda Mu.

Apakah kali ini Amanda Mu benar-benar selingkuh?

Dengan temperamen Ricky Mo, dia pasti akan menjadi gila.

James Gu berpikir sejenak, dia harus pergi menemui Ricky Mo.

Setelah berpikir seperti itu, dia mengambil mantelnya dan keluar.

……

Setelah beberapa menit, Amanda Mu menelepon Ricky Mo lagi.

Teleponnya kali ini tidak sibuk lagi dan segera terhubung.

“Ricky Mo.”

“Ya.”

Dia memanggil nama Ricky Mo dan Ricky Mo hanya meresponnya dengan satu kata.

Amanda Mu merasa bingung, dia tidak yakin apakah Ricky Mo melihat berita trending topik itu:”Aku ingin menjelaskan sesuatu kepadamu.”

“Datanglah ke perusahaan Mo dan jelaskan langsung kepadaku.” Nada bicara Ricky Mo datar-datar saja:”Tutup teleponnya.”

Amanda Mu tertegun sejenak, dia samar-samar merasa bahwa mungkin Ricky Mo sudah tahu tentang berita itu.

Pada saat ini, bos pemilik toko membawakan bakpao kepada Amanda Mu:”Nona, bakpao pesananmu.”

“Terima kasih.” Amanda Mu mana mungkin masih punya nafsu makan bakpaonya lagi, dia membayar dan langsung pergi.

Pada saat ini jam sibuk pagi hari masih belum berlalu, Amanda Mu berdiri lama di pinggir jalan tapi masih belum mendapatkan mobil.

Tiba-tiba, sebuah mobil hitam berhenti di depan Amanda Mu.

Ada dua orang pengawal di dalam mobil, salah satunya berjalan ke belakang dan membuka pintu belakangnya.

Pada saat berikutnya, wajah akrab Peter Si muncul di hadapan Amanda Mu.

Setelah Peter Si turun, dia merapikan jas yang dipakainya, mengangkat alis dan tersenyum:”Amanda.”

Amanda Mu menyipitkan matanya dan tidak berbicara.

“Aku ada sedikit urusan mencarimu, kamu harus ikut denganku.” Peter Si menghampirinya dan masih tersenyum.

Hati Amanda Mu merasa aneh, hanya saja, sebelum dia meresponnya, kedua pengawal Peter Si sudah memegangnya dari kiri dan kanan dan membawanya naik ke mobil.

Amanda berterika:”Apa yang kalian lakukan! Tolong!”

Setelah pengawal memasukkannya dalam mobil, dia diikat dengan tali, tampaknya mereka sudah melakukan persiapannya sejak awal.

Semua ini terjadi dengan sangat cepat dan tidak ada orang yang menyadarinya.

Peter Si segera mengikuti dan masuk ke dalam mobil.

Kedua pengawal itu duduk di depan, satu menyetir dan satunya lagi duduk di samping pengemudi.

Ketika mereka masuk, mobilnya segera jalan.

Ketika mobilnya sedang jalan, dia berteriak tolong dan itu tidak berguna sama sekali, orang di luar juga tidak bisa mendengarnya.

Amanda Mu menoleh ke arah Peter Si dan berkata dengan dingin:”Peter Si, buat apa kamu menculikku? Apakah aku menyinggungmu? Atau kamu menculikku untuk membantu Sisca Mu melampiaskan kemarahannya?”

“Sisca Mu? Kenapa aku harus ikut dalam urusan wanita? Jangan anggap aku begitu buruk.” Peter Si tersenyum lembut di wajahnya, dia berkata kemudian mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Amanda Mu.

Amanda Mu segera menoleh ke arah lain untuk menghindari tangan Peter Si:”Jangan sentuh aku!”

“Baiklah, aku tidak akan menyentuhmu.” Peter Si menarik tangannya, senyum di wajahnya memudar:”Apakah kamu ingin bertemu putrimu?”

Amanda Mu segera menoleh, senyum di wajah Peter Si sudah hilang sepenuhnya:”Kalau begitu maka tenang sedikit.”

……

Ricky Mo membaca berita online sebentar.

Terutama foto yang diam-diam diambil oleh paparazzi itu, Ricky Mo melihatnya beberapa kali.

Doni juga barusan melihat berita ini, dia mengetuk pintu untuk masuk dan memikirkan bagaimana cara mengatakannya kepada Ricky Mo tetapi dia menemukan Ricky mo sudah melihat berita itu.

Doni diam-diam menyeka keringat di dahinya, ketika dia baru akan berbicara, dia mendengar suara Ricky Mo bertanya kepadanya:”Siapa pria ini.”

“Pria ini bernama Kenzo Li, berusia 28 tahun, katanya adalah seorang profesor yang baru pulang dari luar negeri, dipekerjakan oleh tim investigasi kriminal, seorang ahli psikologi kriminal ... ... “ Doni menyuruh orang memeriksa latar belakang pria ini ketika dia melihat beritanya.

Ricky Mo tidak berbicara, tetapi dia berbalik dan menoleh Doni tanpa suara.

Matanya dengan jelas mengatakan “hanya bisa menemukan hal yang tidak berguna seperti ini.”

Doni menundukkan kepalanya dengan malu:”Selain itu, masih belum dapat menemukan yang lainnya lagi.”

Tatapan matanya menjadi berat:”Latar belakang keluarganya, koneksinya, apakah tidak dapat ditemukan semuanya?”

“Tidak, orang ini seperti orang yang tiba-tiba muncul dari luar angkasa, mungkin juga karena pekerjaannya maka ini menjadi sangat rahasia.” Meskipun Doni berkata seperti itu, tapi hatinya tahu, jika keluarga Mo tidak bisa menemukan latar belakangnya maka dia bukan orang biasa.

Ricky Mo menatap ponselnya.

Sudah hampir satu jam sejak panggilan telepon terakhir antara dia dan Amanda Mu, Amanda Mu belum sampai juga.

“Kamu keluar dulu.” Ricky Mo memerintahkan Doni.

Setelah Doni mendengarnya, dia mengangguk kepada Ricky Mo, berbalik dan berjalan keluar.

Ricky Mo menghubungi Amanda Mu sekali lagi.

Telepon berdering dua kali dan terhubung.

Bukan suara Amanda Mu yang terdengar dari dalam telepon itu, tapi suara pria yang sangat akrab:”Ricky, mari kita mainkan sebuah permainan yang menarik.”

“Peter Si?” Ricky Mo langsung bangun dari tempat duduknya dan nada bicaranya muram.

Doni baru berjalan sampai di pintu, ketika dia mendengar Ricky Mo mengatakan “Peter Si”, dia segera berbalik.

Peter Si berkata dengan tenang:”Kamu tidak perlu kaget seperti itu, aku hanya ingin mengajakmu bermain game dengan Amanda Mu, santai saja.”

Tangan Ricky Mo mengepal erat-erat, dia berkata dengan marah:”Biarkan Amanda Mu berbicara denganku?”

Peter Si berkata sambil tersenyum:”Jika kamu ingin berbicara dengannya maka datanglah mencarinya, kamu sendiri yang datang ... ... “

Ricky Mo berteriak marah:”Peter Si!”

Dan yang membalasnya adalah suara telepon yang ditutup.

Setelah Peter Si menutup teleponnya, dia melempar ponselnya ke luar jendela di depan Amanda Mu.

“Kamu ... ... “ Amanda Mu baru mengatakan sepatah kata dan langsung menarik kata-katanya kembali.

“Apakah kalian berpikir bisa menipu semua orang dengan mengatakan bahwa kalian telah bercerai? Herman Mo adalah orang bodoh, tapi aku tidak.”

Peter Si perlahan mengisap sebatang rokok, menarik napas panjang dan menghembuskan sebuah cincin asap ke arah Amanda Mu.

Amanda Mu mengerutkan keningnya dan batuk, di dalam kepulan asap, dia mendengar suara Peter Si yang penuh minat:”Permainannya dimulai.”

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu