Spoiled Wife, Bad President - Bab 22 Minta Maaf Ke Sisca Mu

Di perjalanan pulang ke villa, sepanjang jalan Amanda Mu sedang melihat postingan di media sosial.

Trending topic itu masih ramai dibahas warganet.

Kebanyakan netizen sedang memaki Amanda Mu.

Amanda Mu tersenyum dingin, dia baru korban, kenapa dia yang tidak bersalah malah harus menerima makian? Sedangkan Sisca Mu yang jahat itu malah mendapat pujian?

Amanda Mu mengirim pesan ke Lusi Shen.

"Beri aku kontak selebgram yang terpercaya."

"Apa yang mau kamu lakukan???!!"

Meskipun hanya melihat dari layar telepon, Amanda Mu masih bisa merasakan Lusi Shen saat ini pasti sangat antusias sekali.

"Aku tidak mau dimaki sia-sia seperti ini."

"Ini baru benar, bunuh penyakit princess syndrome akut itu! Aku bantu kamu hubungi temanku, penggemar dia lebih banyak dari penggemarku……"

Lusi Shen sangat tidak suka dengan Sisca Mu yang menganggap semua orang harus mendengarkan dia, selalu menyebut Sisca Mu dengan sebutan 'princess syndrome akut'.

Lusi Shen tidak takut kalau masalahnya akan menjadi besar!

Tapi, masalah ini sudah berkembang sampai sekarang, Amanda Mu juga tidak berencana ingin meredakan, dia justru ingin membuat masalahnya menjadi lebih besar.

Karena Sisca Mu ingin memanfaatkan semua yang ada pada diri Amanda Mu, sekarang tinggal dibalik saja.

Tapi, apa Sisca Mu bisa menanggung semuanya itu, belum tentu.

……

Sore hari pukul tiga, waktu yang tepat untuk minum teh dan berbincang-bincang.

Apalagi sekarang akhir pekan.

Sebuah postingan singkat yang hanya berisi 1 kata "Maaf" menjadi trending topic di media sosial.

Hanya dalam waktu dua jam, kolom komentar sudah puluhan ribu.

Postingan ini di unggah menggunakan akun pribadi Amanda Mu.

Dia meminta selebgram membagikan postingan dia itu, dan memberi keterangan bahwa postingan itu dikirim langsung oleh orang yang bersangkutan.

Dalam sekejap, media sosial penuh dengan kata-kata makian.

"Sekeluarga mati saja", "Semoga ditabrak mobil", kalimat-kalimat makian seperti itu tidak terhitung banyaknya.

Emosi Lusi Shen hampir meledak, menelepon Amanda Mu: "Amanda, kamu ini benar-benar bodoh ya? Kamu minta sama aku kontak selebgram, hanya demi minta maaf ke Sisca Mu? Percaya tidak aku sekarang ke tempatmu potong lehermu?"

"Tidak percaya." Nada suara Amanda Mu datar.

Lusi Shen dengan nada tidak sabar: "Sebenarnya apa yang kamu rencanakan?"

Saat pertama kali Lusi Shen melihat postingan itu, dia masih tidak percaya kalau Amanda Mu yang memposting, setelah dilihat, akun itu benar-benar akun Amanda Mu.

Meskipun dia marah, tapi dengan cepat tenang kembali.

Beberapa tahun ini Amanda Mu di rumah Keluarga Mu terus menahan emosi, tapi itu tidak berarti kalau dia sama sekali tidak bisa marah.

"Aku berencana memberi Sisca Mu sebuah hadiah yang besar." Amanda Mu terdiam sejenak, dengan suara yang rendah: "Sebuah hadiah besar, pertama kali dalam hidupnya dimaki orang."

Keluarga Lusi Shen lebih baik dibanding Keluarga Mu, dari dulu Lusi Shen sudah ingin memberi pelajaran untuk Sisca Mu, tapi Amanda Mu tidak pernah memperbolehkan dia melakukan itu.

Kali ini Amanda Mu turun tangan sendiri, Lusi Shen merasa tidak perlu ikut campur lagi: "Baiklah, pokoknya kalau butuh bantuan, kamu langsung telepon aku saja."

……

Pintu ruang baca dibuka.

Doni yang membawa laptop masuk ke dalam, meletakkan laptop di atas meja kerja: "Bos, Nyonya minta maaf ke Sisca Mu di media sosial."

Ricky Mo sedang menyelesaikan urusan bisnis, meskipun dia sekarang belum resmi mengelola bisnis Keluarga Mo, tapi dia mempunyai bisnisnya sendiri.

Ricky Mo mengangkat kepala melihat laptop, Doni membuka postingan di media sosial.

Hanya melihat sejenak, Ricky Mo menundukkan kepala lagi, suaranya datar: "Tidak menyebutkan nama, kenapa mengatakan kalau dia yang minta maaf ke Sisca Mu?"

"Bos, maksud kamu……" Kesan Doni terhadap Amanda Mu hanya sebatas pada 'penampilannya tidak menarik', 'responnya lambat', jadi saat Doni melihat postingan di media sosial ini, Doni tidak berpikir banyak.

"Tidak perlu ikut campur, kalau ada perkembangan lagi beritahu aku."

Meskipun dia hanya pernah bertemu Sisca Mu sekali, tapi dia bisa melihat kalau Sisca Mu sangat dimanja sekali, melakukan sesuatu tanpa dipikir terlebih dahulu.

Paling tidak, dalam urusan ini, Sisca Mu melakukan tanpa dipikir terlebih dahulu.

Sedangkan Amanda Mu hidup dalam lingkungan yang keras, tidak ada dukungan, tidak ada bantuan, ditentang semua orang, jadi dibandingkan dengan orang seusianya, dia lebih dewasa.

Ricky Mo percaya kalau Amanda Mu ingin membalas, pasti bisa berhasil.

Kalau tidak berhasil……

He, kalau Amanda Mu memohon Ricky Mo, Ricky Mo bersedia mempertimbangkan untuk membantu.

Tapi, kemungkinan perempuan jelek itu datang memohon……

—— kring kring.

Getaran telepon genggam membuyarkan lamunan Ricky Mo.

Ricky Mo mengambil telepon genggam, melihat nomor yang tertera di layar, raut wajahnya berubah.

Telepon dari luar negeri.

Dia tidak langsung menerima telepon itu, berkata: "Kamu keluar dulu."

Saat berbicara, pandangan matanya masih tertuju pada layar telepon, tapi Doni yang sangat akrab dengannya, sudah bisa menebak siapa yang menelepon.

Setelah Doni keluar, Ricky Mo baru mengangkat telepon itu.

Beberapa saat kemudian, dari dalam telepon terdengar suara wanita yang bertanya: "Ricky, apa yang terjadi di media sosial? Aku yang di luar negeri juga melihat, bukannya disana ramai sekali, kamu benar-benar menikahi perempuan yang jelek dan bodoh? Jelas-jelas kondisi tubuh kamu baik-baik saja, kenapa kamu terus membiarkan orang lain salah paham, membiarkan sembarang orang menjadi istrimu, menjadi bagian Keluarga Mo……"

Ucapan wanita itu makin lama makin tidak enak di dengar, Ricky Mo mengerutkan alis, nada suaranya sedikit membentak: "Stevi Mo!"

"Kenapa nada bicaramu seperti ini? Aku ini kakakmu!"

"Lebih awal lahir dua menit saja." Stevi adalah saudara kembar perempuan Ricky Mo.

Stevi menenangkan diri sebentar, baru melanjutkan berbicara: "Ricky, maksudku bukan ingin bertengkar denganmu, aku benar-benar tidak mengerti mengapa selama ini kamu terus berpura-pura menjadi orang yang tidak berguna, sekarang bahkan seorang perempuan licik bisa berbuat demikian terhadap kamu, apa gunanya semua ini? Dua tahun lagi ayah akan pensiun, kamu bukannya akan……"

Ricky Mo seperti kucing yang ekornya terinjak, dalam sekejap tersulut emosinya.

Suaranya menusuk sampai ke tulang: "Karena yang melihat ibu disiksa sampai mati bukan kamu! Jadi kamu bisa dengan tenang hidup di luar negeri, tapi aku tidak bisa! Sehari kalau tidak mencari pembunuh itu, aku tidak bisa tenang!"

Stevi membantah: "Penculik-penculik itu dari awal sudah ditembak mati!"

"Belum! Pembunuh yang sebenarnya belum tertangkap! Pagi hari itu kita mendadak merubah arah perjalanan, kalau tidak ada anggota Keluarga Mo yang memberitahu, pembunuh itu tidak mungkin dalam waktu sesingkat itu bisa menemukan kita, menculik kita!"

Begitu teringat kejadian hari itu, hati Ricky Mo dipenuhi dengan kemarahan dan dendam.

Ricky Mo tidak ingin terlalu banyak bicara dengan Stevi, dia langsung menutup telepon.

Setiap kali pasti akan bertengkar dengannya karena masalah ini.

Tok tok!

Terdengar suara pintu diketuk, bersamaan dengan itu terdengar juga suara Amanda Mu: "Ricky Mo, apa kamu di dalam?"

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu