Spoiled Wife, Bad President - Bab 448 Jangan Berpikir Untuk Mengambilnya Kembali

Sisca Mu ingin membunuhnya.

Mekipun sekarang Sisca Mu tidak bisa melakukan sesuatu padanya, tetapi jika Sisca Mu tahu keberadaan Joanna Mo, Amanda Mu tidak bisa membayangkan bagaimana Sisca Mu akan memperlakukan Joanna Mo.

Oleh karena itu, Joanna Mo tinggal bersama Ricky Mo adalah pilihan terbaik.

Amanda Mu mengambil napas dalam-dalam, bersandar ke dinding di sampingnya, mengeluarkan ponsel dan menelepon Ricky Mo.

Telepon berdering sejenak sebelum akhirnya diangkat.

Ricky Mo menjawab telepon dan tidak segera berbicara.

Amanda Mu memanggil namanya: "Ricky?"

Ricky Mo hanya mengatakan satu kata dengan dingin: "Katakan."

Suara itu juga terdengar sangat dingin, tetapi Amanda Mu dapat menebak perasaan tidak senang yang datang dari suaranya.

Amanda Mu berpikir sejenak, ia menebak, mungkin karena dia mengantar Joanna Mo ke rumah Ricky Mo hingga membuatnya tidak bahagia.

Amanda Mu berkata dengan tulus: "Maaf, aku mengantar Joanna ke rumahmu tanpa memberi tahu kamu sebelumnya."

“Jangan mencoba untuk mengambilnya kembali, karena kamu telah mengantarnya ke sini,” suara Ricky Mo yang berat lebih terdengar di telepon, tanpa ada jejak emosi yang besar.

Akhir-akhir ini, Amanda Mu menjadi terbiasa dengan sikap Ricky Mo yang seperti ini.

Dia menjawab: "Oke."

Ricky Mo tidak segera menanggapinya.

Telepon hening selama beberapa detik sebelum akhirnya ditutup olehnya.

Amanda Mu mengambil ponsel dari telinganya dan melihatnya, ia hanya tersenyum pahit.

Pria ini terkadang membuatnya sedikit dingin, hingga membuat dia agak ... tidak yakin apa yang harus dilakukan.

Amanda Mu menyimpan ponselnya dan pergi dengan suasana hati yang buruk.

Kegiatan semacam ini agak melelahkan, dia berencana untuk keluar untuk berbicara dengan Emelyn Qin sejenak, lalu pulang.

Pada saat ini, sosok tinggi dan tegap datang dari hadapannya.

"Amanda."

Ketika Amanda Mu mendengar suara itu, ia segera mendongak, lalu membeku selama beberapa detik sebelum secara tepat memanggil namanya.

"Tommy."

Yang mendatanginya bukanlah orang lain, dia adalah Tommy Shen.

Kenangan terakhirnya terhadap Tommy Shen, sudah tidak dia ingat dengan jelas.

Yang bisa diingatnya hanyalah Tommy Shen yang berusia belasan tahun.

Oleh karena itu, Tommy Shen yang saat ini berada di depannya sebenarnya agak asing baginya.

Tommy Shen mengenakan setelan biru tua, sangat pas dikenakan olehnya, sehingga memberinya tampilan yang anggun.

Dia tampak bersemangat: "Ternyata benar-benar kamu."

Dia berjalan menghampiri Amanda Mu, ia mengulurkan tangannya padanya, tetapi kemudian, dia sepertinya mengingat sesuatu lagi, tiba-tiba mengambil tangannya kembali dan menggantung di sisinya, tampak sedikit tak berdaya.

"Beberapa hari yang lalu, ada laporan media yang mengatakan bahwa kamu sudah muncul kembali, aku masih tidak percaya, aku tidak menyangka ternyata benar-benar kamu." Tommy Shen selesai dan berkata lagi sambil menghela nafas: "Aku tidak menyangka ternyata benar-benar kamu."

Dia berulang kali mengatakan "ternyata benar-benar kamu" beberapa kali.

Setelah tiga tahun, berkeliaran di tepi kehidupan dan kematian, pandangan Amanda Mu tentang beberapa hal juga telah berubah.

Jika Sisca Mu tidak menuduh kematian Peter Si karena dirinya, dia mungkin bersedia tersenyum kepada Sisca Mu.

Belum lagi Tommy Shen.

Tommy Shen sejak awal tidak melakukan apa pun padanya.

“Ini benar-benar aku.” Amanda Mu membengkokkan bibirnya dan berkata sambil tersenyum, “Kita sudah lama tidak bertemu.”

Tommy Shen juga berkata, "Kita sudah lama tidak bertemu.."

Amanda Mu memperhatikan tangan Tommy Shen di sisinya mengepal sejenak, dan kemudian mengendur lagi.

Itulah yang terjadi ketika seseorang gugup.

Amanda Mu menatapnya dengan suasana yang rumit, ia berhenti sejenak dan berkata, "Masih ada teman yang menungguk, aku pergi dulu."

“Oke.” Tommy Shen otomatis mengangguk, lalu berdiri dan memperhatikannya pergi.

Amanda Mu berjalan ke depan, dia merasa bahwa mata Tommy Shen selalu tertuju padanya, jadi dia langsung mempercepat langkahnya.

Ketika dia masuk kembali ke ruangan acara, dia tidak bisa menemukan Emelyn Qin, jadi dia terpaksa harus menelepon Emelyn Qin.

Untungnya, Emelyn Qin dengan cepat mengangkat panggilan teleponnya.

"Aku sudah agak lelah, aku ingin pulang dulu."

"Ya, kamu pulang saja dulu, tapi hati-hati dengan wartawan."

Jika Emelyn Qin tidak mengingatkannya, Amanda Mu hampir melupakan hal ini.

“Aku mengerti, kamu juga harus pulang lebih cepat,” Dia menutup telepon dan melangkahkan kaki keluar.

Dia berjalan keluar dan ingat bahwa dia belum melihat Lusi Shen malam ini.

Ketika pikiran ini keluar, sebuah suara dingin pun muncul: "Amanda!"

Amanda Mu mendongak dan melihat bahwa James Gu dan Lusi Shen berjalan menghampirinya.

"Tak disangka ternyata kamu juga datang menghadiri acara ini. Jika aku tahu kamu akan datang, aku akan langsung mencarimu," setelah mendekat, Lusi Shen segera mengeluh kepadanya: “Sebenarnya semua ini harus disalahkan pada James si bodoh yang satu ini, dia juga tahu harus pergi ke mana, dan kami di sini sekarang ... "

James Gu menyela kata-katanya: "Apakah semua ini juga harus menyalahkan aku? Bukankah kamu yang mengatakan jalanan itu macet dan menyuruhkuk untuk melalui jalan lain?"

Lusi Shen menoleh, dan menatapnya sambil dengan berpura-pura tersenyum.

James Gu segera bergumam.

Lusi Shen berbalik dan bertanya pada Amanda Mu: "Jika kamu datang untuk hadir di acara ini, lalu bagaimana dengan Joanna?"

"Aku antar ke rumah Ricky." saat Amanda Mu selesai berkata, dia melihat waktu sejenak dan berkata: "Kalian masuk saja dulu, kalau tidak acara ini sebentar lagi akan selesai"

"Ya," Lusi Shen mengangguk, lalu mendongak dengan tajam dan bertanya padanya, "Kamu mau pulang sekarang?"

"Yah, aku mau pulang dulu."

Amanda Mu melambaikan tangannya dan langsung pergi.

Dia memikirkan instruksi Emelyn Qin dan sangat berhati-hati saat keluar.

Namun ia masih gagal untuk lolos dari reporter yang selalu memanfaatkan kesempatan itu.

Melihat bahwa dia akan pergi, sekelompok wartawan berkumpul seperti sarang.

"Halo, apakah kamu penulis skenario "The Lost City"?"

"Di mana saja kamu selama tiga tahun ini, apa yang kamu lakukan?"

"Akankah seri kedua"The Lost City" difilmkan lagi? Dengan siapa kamu akan bekerja sama?"

"Apakah kamu yang benar-benar menulis"The Lost City"?"

"Tiga tahun ini sama dengan rumor yang beredar. Apakah kamu pergi ke luar negeri untuk menikah dan punya anak?"

Beberapa wartawan menaruh perhatian pada pekerjaannya, dan beberapa menaruh perhatian tentang kehidupan pribadinya.

Belum lama Amanda Mu dikepung oleh wartawan, membuat dia seketika merasa tidak nyaman.

Kilatan cahaya lampu juga membuat matanya tidak nyaman.

Tak lama kemudian, sebuah jas menutupi bahunya

Dengan segera, penjaga keamanan melangkah maju untuk memisahkan reporter: "Jangan berkumpul di sini, tolong kerja samanya ..."

Amanda Mu berbalik dan mendapati ternyata orang itu adalah Tommy Shen.

Tommy Shen memegang pundaknya dan berkata, "Ayo pergi."

Keduanya menghindari reporter dan berdiri di tepi jalan.

Amanda Mu melepaskan jasnya dan mengembalikannya ke Tommy Shen: "Terima kasih."

Tommy Shen tidak mengambilnya, iahanya bertanya, "Apakah kamu tidak kedinginan?"

"Tidak dingin," Amanda Mu menggelengkan kepalanya.

Sebenarnya agak dingin, tapi dirinya selalu merasa tidak enak.

Ekspresi wajah Tommy Shen sedikit memudar: "Itu karena aku menyukaimu, jadi kamu terus menolakku hingga menjauh ribuan mil seperti ini, bahkan kita tidak bisa menjadi teman, benarkan?"

Menurut temperamen Amanda Mu yang tegas, saat ini ia harusnya menjawab "Ya".

Tapi Tommy Shen tidak memberinya kesempatan ini

Dia dengan cepat berkata, "Aku tahu bahwa kamu memiliki perasaan yang dalam terhadap Ricky, aku juga sekarang tidak memiliki pikiran macam-macam terhadap kamu, aku hanya ingin berteman denganmu, aku harap kamu dapat memberiku kesempatan untuk berteman dengan kamu. "

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu