Spoiled Wife, Bad President - Bab 1346 Tidak Ada Hubungannya Dengan Dia

"Bos Tang kalau tidak mempunyai urusan lain lagi, apa boleh pergi dulu? Aku ingin seorang diri." suara Lusi Shen kedengarannya tidak bertenaga.

Jesper Tang tidak marah mendengar perkataan Lusi Shen, malah semakin senang, "Awalnya aku datang untuk melihat kondisi pemotretan, tapi melihat kondisi Nona Shen, "The Lost City" mungkin tidak akan selesai pemotretan sesuai jadwal yang sebelumnya sudah ditentukan."

Lusi Shen juga malas membela dirinya, "Mungkin kali."

"Tapi, kesehatan tetap lebih penting." Jesper Tang tetap bersikap sangat sabar.

Lusi Shen tanpa bisa menahan diri menoleh ke arah Jesper Tang, "Kamu sebagai yang mensponsori, apa tidak merasa khawatir?"

Jesper Tang tersenyum, "Ada Media Shengding yang menjadi sandaranku, apa yang perlu aku khawatirkan."

Berdasarkan firasatnya, Lusi Shen samar-samar merasa Jesper Tang agak aneh.

Tapi dia tidak bisa mengatakan dimana letak keanehannya.

"Kak Lusi!" Metta Gu sudah pulang dan berlari dengan cepat ke arahnya.

Lusi Shen menyadari Jesper Tang juga melihat ke arah Metta Gu dan pandangan Jesper Tang mengandung sedikit pandangan menilai.

Metta Gu melihat banyak pria yang muncul di samping Lusi Shen dan segera melindungi Lusi Shen di belakangnya, lalu bertanya, "Siapa kamu?"

"Jesper Tang." Jesper Tang memperkenalkan diri dengan singkat dan nada bicaranya kedengaran serius.

Mendengar itu Lusi Shen tanpa sadar memiringkan kepala menatap Jesper Tang.

Tapi mata Jesper Tang tetap mengandung tawa, tapi tidak ada bedanya dengan sebelumnya.

"Oh." Metta Gu menjawab singkat dan menoleh melihat Lusi Shen, "Kak Lusi, ayo kita pergi."

Lusi Shen menunjuk wajah Metta Gu yang memerah. Metta Gu memiringkan kepala dengan sedikit malu.

Lusi Shen tersenyum kemudian menoleh melihat Jesper Tang, "Sampai jumpa Bos Tang."

Jesper Tang berkata dengan sangat alami, "Kalian pergi kemana? Kalau boleh, aku ingin mengantar kalian."

Jelas-jelas baru pertama kali bertemu, seperti sangat kenal dengan mereka saja.

"Kami punya mobil." Metta Gu menoleh melihat Jesper Tang.

Jesper Tang melihat Metta Gu dan bertanya dengan wajah serius, "Kalau begitu apa kamu bisa mengendarainya?"

"Siapa yang tidak bisa mengendarai mobil!" Metta Gu sedikit marah, dan memelototi Jesper Tang dengan kesal.

Ada apa dengan orang ini. Apa dia kelihatannya seperti orang yang bahkan tidak bisa mendapatkan SIM?

Jesper Tang tersenyum, "Kalau begitu hati-hati di jalan."

.........

Dalam perjalanan pulang, Metta Gu mengomel pada Lusi Shen, "Di Jesper itu kenapa sih, bahkan bertanya aku bisa atau tidak mengendarai mobil ....."

"Yang mensponsori "The Lost City"."

Setelah mendengar perkataan Lusi Shen, Metta Gu tiba-tiba merasa agak takut, "Gila, ternyata orang yang mensponsor."

Lusi Shen bersandar pada kaca jendela mobil, tersenyum lemas dan berkata, "Pergi ke rumah sakit saja."

"Apa?"

"Pergi melihat Michelle."

Meskipun Michelle Xiao terjatuh tidak ada hubungannya dengan dia, tapi dia juga tetap harus menjenguk wanita itu.

Karena bagaimanapun, Michelle Xiao sudah hamil.

Metta Gu tidak tahu kenapa Lusi Shen tiba-tiba merubah pikiran dan mau pergi rumah sakit.

Tapi dia tidak banyak bertanya, tetap mengantar Lusi Shen pergi ke rumah sakit.

Sambil mengendarai mobil, Metta Gu sambil bertanya pada James Gu, bertanya di rumah sakit mana.

Tapi setelah telepon tersambung, terus tidak ada yang angkat.

Lusi Shen berkata, "Langsung pergi ke rumah sakit terbaik di kota saja."

"Baik." Metta Gu pun mematikan telepon.

........

Movie Town sedikit terpencil. Setelah Metta Gu dan Lusi Shen sampai di rumah sakit, sudah sore menjelang malam.

Setelah Metta Gu bertanya pada meja resepsionis, dia membawa Lusi Shen pergi ke kamar pasien Michelle Xiao.

Setelah sampai di depan kamar pasien, Lusi Shen berhenti.

Melalui jendela yang ada di pintu kamar, Lusi Shen melihat James Gu yang sedang mengupas kulit apel.