Spoiled Wife, Bad President - Bab 421 Tidak Menggoda

Lusi Shen saat akan pergi memberikan pengumuman yang sangat penting, maka dari itu meminta James Gu kemari.

James Gu membawa mereka pergi ke rumah Lusi Shen.

“Di dalam kulkas ada buah dan yoghurt, sayuran dan daging semuanya ada, masih ada camilan disini."

James Gu seperti berada di rumah sendiri, seperti mobil yang sudah hafal jalan membawa Amanda Mu melihat kulkas dan lemari, masih membuka kamar memberitahu dia kamar mandi ada dimana, tidur di kamar mana.

"Kalau ada apa-apa juga bisa telepon aku, Lusi Shen pulang agak malam."

Selesai James Gu berbicara, membalikkan kepala melihat Amanda Mu tersenyum.

James Gu agak tidak enak menggaruk-garuk kepala: "Pokoknya kalau butuh apa-apa katakan saja."

Amanda Mu dengan raut wajah yang serius berkata: "Terima kasih."

"Sama-sama, kamu kan teman Lusi Shen, juga istri Ricky Mo, sudah seharusnya."

Amanda Mu juga tidak ingat mendengar siapa pernah mengatakan, keluarga James Gu hidup di jalan yang tidak benar, kemudian setelah James Gu sudah dewasa, ayahnya mulai berubah, hidup di jalan yang benar.

Mungkin karena mendapat pengaruh keluarga, James Gu menjadi seorang yang sangat loyal terhadap teman.

Amanda Mu juga tidak lagi sungkan, menjawab: "Iya."

"Masalah Ricky Mo, kamu juga jangan terlalu buru-buru, pasti akan ada cara." Meskipun James Gu sedang menghibur dia, tapi alisnya juga sedikit mengerut, terlihat sedikit khawatir.

Setelah James Gu pergi, Amanda Mu mengambil sedikit sayuran dan daging dari dalam kulkas, memasak mie dengan sayuran dan irisan daging.

Joanna Mo juga sudah lapar dari tadi, makan dengan cepat.

Amanda Mu sambil memperhatikan Joanna Mo, menjaga agar dia tidak tersedak, sambil memikirkan masalah Ricky Mo.

Doni sebelumnya memberitahu dia, Ricky Mo karena dibawa oleh Stevi Mo dihipnotis agar ingatannya terkunci, maka baru kehilangan "ingatan".

Karena bukan bidangnya, meskipun juga pernah mendengar mengenai hipnotis, tapi melihat kondisi Ricky Mo, Amanda Mu menemukan, ini sudah lebih dari yang dia tahu.

Amanda Mu mencari di internet mengenai hipnotis.

Kalau dikatakan hipnotis adalah semacam simbol mental yang dalam, bukankah kurang lebih sama dengan psikologi?

Kenzo Li bukankah profesor psikologi?

Dia pasti mengerti apa yang dimaksud dengan hipnotis.

Terpikir sampai disini, Amanda Mu mengeluarkan ponsel menelepon James Gu.

Saat telepon diterima, dia mendengar di seberang telepon Kenzo Li dengan suara kecil berkata: "Maaf, aku angkat telepon dulu."

Dia mungkin berbicara sambil menutup speaker telepon, suaranya terdengar sangat pelan.

Di seberang telepon kembali terdengar suara seseorang: "Tidak apa-apa."

Diikuti dengan suara kursi ditarik, setelah itu, suara Kenzo Li baru terdengar jelas: "Amanda Mu."

"Kamu ada pasien kah? Mengganggu kamu." Ucapan Amanda Mu mengandung permintaan maaf.

Suara Kenzo Li terdengar santai: "Tidak apa, pasien tidak keberatan aku mengangkat telepon yang penting."

Terdengarnya seperti sangat akrab, tapi dikatakan olehnya, terdengar bukan menggoda.

Amanda Mu langsung bertanya padanya: "Kamu mengerti hipnotis?"

"Hipnotis? Mengerti sedikit, kenapa?" Kenzo Li sangat sensitif, tahu dia tidak mungkin bertanya tanpa alasan, nada bicaranya lebih perhatian.

"Ingin bertanya, hipnotis apakah bisa……"

"Ibu aku sudah kenyang."

Amanda Mu mengangkat kepala, melihat Joanna Mo yang menunjukkan mangkok kosong pada dirinya.

Kenzo Li yang ada di seberang telepon juga mendengar suara Joanna Mo, dengan perhatian berkata: "Sebentar lagi aku ada waktu luang, kalau kamu bisa, boleh langsung kemari cari aku."

Amanda Mu juga merasa kalau dikatakan beberapa kata tidak akan jelas, lalu dia menjawab: "Baik."

Joanna Mo memiliki kebiasaan tidur siang.

Selesai Amanda Mu mencuci mangkok, dia melihat Joanna Mo tertidur di sofa.

Amanda Mu menggendong dia ke kamar dan keluar, lalu mendengar dari luar ada suara pintu dibuka.

Apakah Lusi Shen pulang?

Ternyata benar, setelah pintu terbuka, orang yang masuk adalah Lusi Shen.

"Lusi Shen." Amanda Mu memangil, bertanya: "James Gu mengatakan kamu malam baru pulang."

"Bagianku sudah selesai syutingnya, jadi segera pulang." Lusi Shen melepas sepatu sambil berkata.

Dia berganti sandal, langsung menghampiri: "Apa yang terjadi?"

Saat itu Amanda Mu hanya berkata ingin tinggal beberapa hari disini, Lusi Shen juga tidak banyak bertanya.

"Ricky Mo, terjadi sesuatu padanya."

Amanda Mu menceritakan secara singkat masalah Ricky Mo pada Lusi Shen.

Lusi Shen terpaku, berkata: "Masih bisa seperti ini, kalau memang benar, orang yang menghipnotis bos besar pasti seorang yang sangat hebat!"

"Bagaimana bisa?" Pemahaman Amanda Mu sekarang terhadap hipnotis, hipnotis adalah semacam sugesti pada diri sendiri yang mendalam.

"Dulu ada seseorang yang memberikan padaku sebuah naskah, ada hubungannya dengan hipnotis, katanya kalau memiliki pertahanan yang kuat, seorang yang teguh, akan sulit dihipnotis, orang yang seperti ini meskipun di hipnotis, begitu ada momen yang tepat, maka akan mungkin kembali seperti semula……"

Lusi Shen berkata sampai disini, mengerutkan alis berpikir lalu berkata: "Masih ada lagi, aku lupa, karena saat itu naskah itu tidak terlalu bagus, jadi agen tidak memberikannya padaku."

Amanda Mu berpikir, Ricky Mo seharusnya termasuk orang yang teguh kan?

Orang seperti dia, seharusnya sulit digoyahkan, seharusnya juga lebih percaya diri.

Tapi Ricky Mo sekarang muncul kondisi dimana ingatannya kacau, sebenarnya kenapa?

Amanda Mu berkata dengan raut wajah yang rumit: "Aku harus keluar dulu."

Dia harus mencari Kenzo Li mencari tahu, ingin berusaha agar Ricky Mo bisa membaik.

Ingatan Ricky Mo sekarang berhenti pada tujuh delapan tahun yang lalu, di dalam ingatannya, Amanda Mu dan Joanna Mo benar-benar seorang yang asing baginya.

"Kemana? Bagaimana dengan Joanna Mo?" Selesai Lusi Shen bertanya, dia melihat ke sekeliling mencari keberadaan Joanna Mo.

"Aku pergi mencari Kenzo Li, dia dokter psikolog, terhadap hipnotis seharusnya paham sedikit." Amanda Mu melihat ke dalam kamar, berkata: "Joanna Mo sedang tidur siang, kamu bantu aku jaga dia, dia sangat penurut, kalau dia bangun kamu telepon aku."

Lusi Shen menganggukkan kepala: "Baik."

Setelah berunding dengan Lusi Shen, Amanda Mu membawa tas keluar, langsung naik taksi ke klinik psikolog Kenzo Li.

Mungkin Kenzo Li sudah memberitahu terlebih dahulu, Amanda Mu begitu masuk, karyawan resepsionis dengan tersenyum memanggil dia: "Nona Mu, datang mencari dokter Li kah?"

Amanda Mu menganggukkan kepala: "Iya, dia sedang ada pasien kah?"

Karyawan resepsionis dengan senyum yang manis berkata: "Tidak ada, pasien sebelumnya sudah pergi."

"Terima kasih, aku masuk dulu mencari dia." Amanda Mu berkata, lalu berjalan masuk, mencari Kenzo Li.

Ini kedua kalinya Amanda Mu datang ke klinik Kenzo Li.

Kantornya dan rumahnya sama, di dekorasi dengan warna yang hangat, sedikitpun tidak seperti ruangan dokter psikolog.

Amanda Mu mengetuk pintu dan masuk, Kenzo Li mengangkat mata melihat dia, dengan sedikit terkejut berkata: "Cepat sekali sudah datang?"

"Waktumu sangat berharga, kamu berkata ada waktu, aku harus segera kemari." Amanda Mu tersenyum dan berjalan masuk.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu